Dana Makanan kepada Sang Buddha dan Para Bhikkhu

Started by seniya, 15 July 2013, 06:59:29 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

seniya

Kemarin seorang teman bertanya tentang hal ini:

Kalau kita membaca sutta atau dalam Buddhavamsa, sering kita baca Sang Buddha dan ratusan bahkan ribuan orang bhikkhu diundang makan oleh umat awam yang kaya, raja, dst....

Nah, bagaimana dengan hidangan berupa daging/kare yang dimakan oleh Sang Buddha dan para bhikkhu itu, bukankah dari hasil pembunuhan hewan yang khusus ditujukan bagi Sang Buddha dan para bhikkhu? Jika tidak menyembelih hewan sendiri/memerintahkan orang lain menyembelih, mana mungkin mendapatkan daging sebanyak itu yang bisa dibeli di pasar?

Saya kebingungan menjawabnya. Mungkin teman-teman se-Dhamma ada yang bisa membantu menjawab pertanyaan ini?

Terima kasih

[spoiler]
MN 55 Jivaka Sutta menyatakan:

12. "Jika siapapun juga menyembelih makhluk hidup untuk Sang Tathāgata atau siswaNya, ia menimbun banyak keburukan dalam lima kasus. Ketika ia berkata: 'Pergi dan tangkap makhluk hidup itu,' ini adalah kasus pertama yang mana ia menimbun banyak keburukan. Ketika makhluk hidup itu mengalami kesakitan dan kesedihan karena ditarik dengan leher tercekik, ini adalah kasus ke dua yang mana ia menimbun banyak keburukan. Ketika ia berkata: 'Pergi dan sembelilah makhluk hidup itu,' ini adalah kasus ke tiga yang mana ia menimbun banyak keburukan. Ketika makhluk hidup itu mengalami kesakitan dan kesedihan karena disembelih, ini adalah kasus ke empat yang mana ia menimbun banyak keburukan. Ketika ia mempersembahkan makanan yang tidak diperbolehkan kepada Sang Tathāgata atau siswaNya, ini adalah kasus ke lima yang mana ia menimbun banyak keburukan. Siapapun juga yang menyembelih makhluk hidup untuk Sang Tathāgata atau siswaNya, ia menimbun banyak keburukan dalam lima kasus ini.[/spoiler]
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

bluppy

di suttanya ada bilang kari daging?

soalnya di india banyak juga jenis menu kari, tapi ngk ada dagingnya...

hemayanti

"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Indra

caranya ada dibocorkan dalam MN 35 Culasaccaka Sutta

28. Kemudian, mengetahui bahwa Sang Bhagavā telah menyetujui, Saccaka putera Nigaṇṭha berkata kepada para Licchavi: "Dengarkan aku, para Licchavi. Petapa gotama bersama dengan Sangha para bhikkhu telah menerima undanganku untuk makan besok. Kalian boleh membawa kepadaku apapun yang kalian anggap layak untuk Beliau."

Jadi si donor mengajak banyak orang masing2 membawakan makanan

hemayanti

Quote from: Indra on 15 July 2013, 07:29:45 PM
caranya ada dibocorkan dalam MN 35 Culasaccaka Sutta

28. Kemudian, mengetahui bahwa Sang Bhagavā telah menyetujui, Saccaka putera Nigaṇṭha berkata kepada para Licchavi: "Dengarkan aku, para Licchavi. Petapa gotama bersama dengan Sangha para bhikkhu telah menerima undanganku untuk makan besok. Kalian boleh membawa kepadaku apapun yang kalian anggap layak untuk Beliau."

Jadi si donor mengajak banyak orang masing2 membawakan makanan
tapi kalo raja yang ngundang kan, masa minta rakyatnya yang bawa makanan?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Indra

Quote from: hemayanti on 15 July 2013, 07:49:52 PM
tapi kalo raja yang ngundang kan, masa minta rakyatnya yang bawa makanan?

coba copas suttanya di sini, mana tau ada bocoran juga dalam suttanya.

seniya

#6
Quote from: bluppy on 15 July 2013, 07:11:17 PM
di suttanya ada bilang kari daging?

soalnya di india banyak juga jenis menu kari, tapi ngk ada dagingnya...

Hmmm, ternyata ada kari yg tidak ada dagingnya, tapi ini anggap saja ada dagingnya ;D

Quote from: Indra on 15 July 2013, 07:29:45 PM
caranya ada dibocorkan dalam MN 35 Culasaccaka Sutta

28. Kemudian, mengetahui bahwa Sang Bhagavā telah menyetujui, Saccaka putera Nigaṇṭha berkata kepada para Licchavi: "Dengarkan aku, para Licchavi. Petapa gotama bersama dengan Sangha para bhikkhu telah menerima undanganku untuk makan besok. Kalian boleh membawa kepadaku apapun yang kalian anggap layak untuk Beliau."

Jadi si donor mengajak banyak orang masing2 membawakan makanan

Waktu Anathapindika mengundang Sang Buddha dan para bhikkhu untuk menerima dana makanan, ia menolak bantuan dari orang kaya lainnya bahkan Raja Bimbisara (RAPB hal 1038). Nah, itu gimana?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

will_i_am

Quote from: ariyakumara on 15 July 2013, 08:17:45 PM
Waktu Anathapindika mengundang Sang Buddha dan para bhikkhu untuk menerima dana makanan, ia menolak bantuan dari orang kaya lainnya bahkan Raja Bimbisara (RAPB hal 1038). Nah, itu gimana?
yang itu pake daging gak?? ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

seniya

Quote from: will_i_am on 15 July 2013, 09:01:33 PM
yang itu pake daging gak?? ;D

Sebenarnya tidak disebutkan juga :hammer:

Anggap saja pakai daging, toh dlm Jivaka Sutta juga menyatakan Sang Buddha menerima dana makanan berupa daging yang tidak dilihat, didengar dan dicurigai....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Indra

Quote from: ariyakumara on 15 July 2013, 08:17:45 PM
Hmmm, ternyata ada kari yg tidak ada dagingnya, tapi ini anggap saja ada dagingnya ;D

Waktu Anathapindika mengundang Sang Buddha dan para bhikkhu untuk menerima dana makanan, ia menolak bantuan dari orang kaya lainnya bahkan Raja Bimbisara (RAPB hal 1038). Nah, itu gimana?

Secara logika, Anathapindika adalah orang kaya, dan memiliki banyak anggota keluarga, budak, pekerja, dan pelayan, jadi wajar saja jika ia memiliki stock makanan yang cukup banyak.

sssttt... rahasia ya .... RAPB sebaiknya tidak dijadikan rujukan sah, karena di dalamnya tercampur komentar-komentar.

seniya

Sebenarnya pertanyaan ini muncul krn beranggapan Sang Buddha menerima dana makanan berupa daging juga (jika Sang Buddha vege mungkin gak ada pertanyaan ini), tetapi masalahnya bukan terletak pada penerima dana makanan berupa daging tsb (krn pastinya Sang Buddha dan para bhikkhu hanya menerima undangan makan dari umat, jadi tidak melihat, mendengar dan mencurigai hewan dibunuh khusus untuk mereka). Masalahnya terletak pada pemberi dana tsb, apakah mereka membunuh/menyembelih hewan khusus untuk Sang Buddha dan para bhikkhu yang berjumlah banyak? Jika ya, mereka melanggar sila pembunuhan selain juga berbuat karma buruk sesuai kutipan Jivaka Sutta di atas (belum lagi anggapan bahwa itu berarti secara tidak langsung Sang Buddha dan para bhikkhu turut andil dalam pembunuhan hewan, jadi panjang deh pembicaraannya).

Quote from: Indra on 15 July 2013, 09:50:15 PM
sssttt... rahasia ya .... RAPB sebaiknya tidak dijadikan rujukan sah, karena di dalamnya tercampur komentar-komentar.

ane ngerti itu, tapi kalo yg bertanya adalah umat awam biasa kan tdk melihat keotentikan sumbernya, mereka tahunya ada kisah ttg Sang Buddha dan para bhikkhu menerima dana makanan berupa daging, entah benar entah tidak
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Indra

Quote from: ariyakumara on 16 July 2013, 06:36:19 AM
Sebenarnya pertanyaan ini muncul krn beranggapan Sang Buddha menerima dana makanan berupa daging juga (jika Sang Buddha vege mungkin gak ada pertanyaan ini), tetapi masalahnya bukan terletak pada penerima dana makanan berupa daging tsb (krn pastinya Sang Buddha dan para bhikkhu hanya menerima undangan makan dari umat, jadi tidak melihat, mendengar dan mencurigai hewan dibunuh khusus untuk mereka). Masalahnya terletak pada pemberi dana tsb, apakah mereka membunuh/menyembelih hewan khusus untuk Sang Buddha dan para bhikkhu yang berjumlah banyak? Jika ya, mereka melanggar sila pembunuhan selain juga berbuat karma buruk sesuai kutipan Jivaka Sutta di atas (belum lagi anggapan bahwa itu berarti secara tidak langsung Sang Buddha dan para bhikkhu turut andil dalam pembunuhan hewan, jadi panjang deh pembicaraannya).

jika pengundangnya tidak memiliki moralitas yang disukai para mulia, yang moralitasnya robek,  cacat, bernoda, dan bebercak, mungkin saja ia melakukan  pelanggaran dalam hal ini. Tapi jika pengundangnya sudah memiliki moralitas yang disukai para mulia yang tidak robek, tidak cacat, tanpa noda, tanpa bercak, maka ia tidak mungkin dengan sengaja melakukan pelanggaran dalam hal ini.

seniya

Quote from: Indra on 16 July 2013, 08:02:10 AM
jika pengundangnya tidak memiliki moralitas yang disukai para mulia, yang moralitasnya robek,  cacat, bernoda, dan bebercak, mungkin saja ia melakukan  pelanggaran dalam hal ini. Tapi jika pengundangnya sudah memiliki moralitas yang disukai para mulia yang tidak robek, tidak cacat, tanpa noda, tanpa bercak, maka ia tidak mungkin dengan sengaja melakukan pelanggaran dalam hal ini.

Setuju...  :jempol:
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

suli

numpang tanya ya Bro, mungkin ga hewan2 yg disembelih itu akan terlahir di alam yg lebih baik karena dimakan oleh Sang Buddha & para anggota sangha? (maaf ya kalo pertanyaannya agak konyol, maklum awam bgt  ^:)^ ) tks.
🙏

Indra

Quote from: suli on 16 July 2013, 10:23:50 AM
numpang tanya ya Bro, mungkin ga hewan2 yg disembelih itu akan terlahir di alam yg lebih baik karena dimakan oleh Sang Buddha & para anggota sangha? (maaf ya kalo pertanyaannya agak konyol, maklum awam bgt  ^:)^ ) tks.

terlambat, karena hewan2 itu sudah terlahir kembali sebelum dimakan