bangsa kita mendefinisikan agama sbg sesuatu jalan dari tuhan serta memiliki kitab suci (di anggap suci)
di luar negeri, ajaran buddha lebih di pandang sbg the way of life
dan bagi sebagian besar orang, terutama orang luar negeri, ajaran buddha sebenarnya tidak ada konsep kitab yg di sucikan.
tripitaka itu bagi mereka hanya kumpulan ajaran buddha yg di rangkum dengan ingatan oleh pengikutnya yg punya ingatan kuat,
yang lalu di generasi berikutnya di dokumentasikan dalam media daun lontar dan lalu dengan kertas.
utk masalah ritual, bangsa kita sudah terbiasa dengan ritual, shg apapun hrs di mulai dengan ritual
padahal the way of life yg di share oleh buddha lebih mengutamakan penerapan dalam hidup sehari hari.
jadi bisa di katakan anda tetap bisa menjalankan ajaran buddha demi kebaikan hidup anda tanpa hrs "ganti baju" atau pindah agama
tapi kan orang kita pikirannya sudah terkotak kotak
masing masing taunya mereka itu orang hindu, orang budha, orang islam, orang kr****n k, kr****n p.
masing masing merasa hrs punya seragam
seragam saya biru, saya merah, saya ungu
padahal bukan seragam yg penting, yg penting adalah apakah kita melakukan hal baik,
yg sebenarnya sifatnya universal dan tidak berhubungan dengan warna seragam yg di kenakan