AN 5:250 Puggalappasada Sutta (Kepercayaan pada Seseorang)

Started by Indra, 22 March 2013, 10:02:09 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

AN 5:250  Puggalappasādasuttaṃ (Kepercayaan pada Seseorang)

"Para bhikkhu, ada lima bahaya ini dalam mendasarkan kepercayaan pada seseorang. Apakah lima ini?

(1) "Orang yang padanya seseorang memiliki kepercayaan penuh mungkin melakukan suatu pelanggaran yang karenanya Saṅgha menskorsnya. Orang itu [yang memiliki kepercayaan padanya] berpikir: 'Orang yang kusukai dan kusenangi telah diskors oleh Saṅgha.' Kemudian ia kehilangan kepercayaan pada para bhikkhu. Karena ia kehilangan kepercayaan pada para bhikkhu, maka ia tidak bergaul dengan para bhikkhu lainnya. Karena ia tidak bergaul dengan para bhikkhu lainnya, maka ia tidak mendengarkan Dhamma sejati. Karena ia tidak mendengarkan Dhamma sejati, maka ia jatuh dari Dhamma sejati. Ini adalah bahaya pertama dalam mendasarkan kepercayaan pada seseorang.

(2) "Kemudian, orang yang padanya seseorang memiliki kepercayaan penuh mungkin melakukan suatu pelanggaran yang karenanya Saṅgha menghukumnya duduk di belakang.  Orang itu [yang memiliki kepercayaan padanya] berpikir: 'Saṅgha telah menghukum orang yang kusukai dan kusenangi itu dengan duduk di belakang' Kemudian ia kehilangan kepercayaan pada para bhikkhu ... Karena ia tidak mendengarkan Dhamma sejati, maka ia jatuh dari Dhamma sejati. Ini adalah bahaya ke dua dalam mendasarkan kepercayaan pada seseorang.

(3) "Kemudian, orang yang padanya seseorang memiliki kepercayaan penuh mungkin pergi ke tempat lain ... (4) ... mungkin lepas jubah ... (5) ... mungkin meninggal dunia. Orang itu [yang memiliki kepercayaan padanya] berpikir: 'Orang yang kusukai dan kusenangi [telah pergi ke tempat lain ... telah lepas jubah ... ] telah meninggal dunia.'  Ia tidak bergaul dengan para bhikkhu lainnya. Karena ia tidak bergaul dengan para bhikkhu lainnya, maka ia tidak mendengarkan Dhamma sejati. Karena ia tidak mendengarkan Dhamma sejati, maka ia jatuh dari Dhamma sejati. Ini adalah bahaya ke lima dalam mendasarkan kepercayaan pada seseorang.

"Ini, para bhikkhu, adalah lima bahaya dalam mendasarkan kepercayaan pada seseorang." [271]

gryn tea

Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Indra

Quote from: gryn tea on 22 March 2013, 10:45:47 AM
Cm 3

Bukan na yg 4 dan 5 termasuk katagori 3 jg ???

itu ada 5 alasan, bagian "..." adalah bagian kata2 pengulangan yg harus dilengkapi sendiri seperti nomor 1 dan 2 dengan penyesuaian seperlunya.

gryn tea

Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Indra

Quote from: gryn tea on 22 March 2013, 11:02:48 AM
Ooww

Qrain termasuk dlm katagori ke 3

demi menghemat kertas, maka kalimat2 yg dipendekkan dengan pengulangan tidak ditulis dalam paragraf terpisah

gryn tea

Quote from: Indra on 22 March 2013, 11:10:30 AM
demi menghemat kertas, maka kalimat2 yg dipendekkan dengan pengulangan tidak ditulis dalam paragraf terpisah

Cpddd
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

sanjiva

Apakah tulisan ini ada hubungannya dengan kegiatan tour d'indonesie ?  ::):hammer:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Indra

Quote from: sanjiva on 22 March 2013, 03:43:34 PM
Apakah tulisan ini ada hubungannya dengan kegiatan tour d'indonesie ?  ::):hammer:

postingan ini adalah salah satu sutta dari Anguttara Nikaya, yg sudah dibabarkan lebih dari 2500 tahun lalu. Saya tampilkan di sini hanya untuk berbagi informasi. selanjutnya, silakan informasi ini digunakan dengan bijaksana.

adi lim

Quote from: sanjiva on 22 March 2013, 03:43:34 PM
Apakah tulisan ini ada hubungannya dengan kegiatan tour d'indonesie ?  ::):hammer:

coba aja dihubungkan ! mana tau cocok.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.