News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Sharing mengenai perbedaan antara Yakin dan Fanatik..

Started by nayrexus, 10 March 2013, 07:03:48 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

nayrexus

Sharing Ini merupakan kutipan status dari salah seorang sahabat di Facebook..
Sebetulnya apa sih perbedaan antara yakin dan fanatik?

Perbedaan antara Yakin dan Fanatik:
Yakin: Terbebas dari keterikatan
Fanatik: Keterikatan
Yakin: Berbasis banyak pengetahuan
Fanatik: Berbasis sedikit bahkan tanpa pengetahuan
Yakin: Memegang kontrol atas diri sendiri
Fanatik: Dikontrol oleh kepercayaannya sendiri
Yakin: Tenang
Fanatik: Menggebu gebu
Yakin: Tidak mudah tersinggung
Fanatik: Mudah tersinggung
Yakin: Tenang
Fanatik: Sibuk membuktikan dan melakukan pembenaran
Yakin: Tenang
Fanatik: Sibuk membuat orang lain percaya
Yakin: Tenang
Fanatik: Sibuk membuat sebanyak mungkin orang sepaham
Yakin: Warna warni
Fanatik: Berorientasi hitam putih saja
Yakin: Menghargai perbedaan
Fanatik: Menolak perbedaan
Yakin: Benar-benar
Fanatik: Benar-salah

Terima Kasih,
Semoga Bermanfaat..^^
_/\_
Jangan Berbuat Jahat,
Banyaklah Berbuat Baik,
Sucikan Hati dan Pikiran,
Inilah Ajaran Para Budha.

adi lim

asumsi yang 'membenarkan' kata yakin, dan 'mengorbakan' kata fanatik  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

K.K.

Masalahnya, seseorangpun bisa yakin bahwa dia tidak fanatik, padahal kenyataannya belum tentu begitu.

IMO, status tersebut kurang tepat dan tidak memberikan penjelasan apa-apa, terutama bagian 'hitam-putih' dan 'warna-warni'.

Lex Chan

"yakin" dan "fanatik" itu subjektif tergantung sudut pandang orang yang menyebutnya...

mirip dengan perbedaan "konsisten" dan "keras kepala",
atau "fleksibel" dan "plin-plan",
atau "cerdas" dan "lihai".

selalu subjektif.. dan akan selalu subjektif..

bacaan lebih lanjut: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11397.0.html
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

nayrexus

Quote from: Kainyn_Kutho on 11 March 2013, 10:11:07 AM
Masalahnya, seseorangpun bisa yakin bahwa dia tidak fanatik, padahal kenyataannya belum tentu begitu.

IMO, status tersebut kurang tepat dan tidak memberikan penjelasan apa-apa, terutama bagian 'hitam-putih' dan 'warna-warni'.

Pemahaman yg sy tangkap dr "hitam putih" adalah apa yg mjd persepsi kita benar ya benar, bila dirasa ada yg brtentangan maka itu salah.
Sedangkan warna-warni adalah memahami bahwa apa yg disbut kebenaran sgt beragam, mskipun brbeda dari persepsi kt ttapi blm tentu hal itu salah.
Jangan Berbuat Jahat,
Banyaklah Berbuat Baik,
Sucikan Hati dan Pikiran,
Inilah Ajaran Para Budha.

K.K.

Quote from: nayrexus on 11 March 2013, 10:47:37 AM
Pemahaman yg sy tangkap dr "hitam putih" adalah apa yg mjd persepsi kita benar ya benar, bila dirasa ada yg brtentangan maka itu salah.
Sedangkan warna-warni adalah memahami bahwa apa yg disbut kebenaran sgt beragam, mskipun brbeda dari persepsi kt ttapi blm tentu hal itu salah.
Jadi kalau orang memahami 1+1=2 adalah benar, dan 1+1=4,839,661 adalah salah, berarti orang itu fanatik? Sedangkan kalau yang yakin, karena 'berwarna', yah 1+1 boleh 2, boleh 6, boleh 348, dan lain-lain?

Mokau Kaucu

~Life is suffering, why should we make it more?~

nayrexus

Quote from: Kainyn_Kutho on 11 March 2013, 10:51:29 AM
Jadi kalau orang memahami 1+1=2 adalah benar, dan 1+1=4,839,661 adalah salah, berarti orang itu fanatik? Sedangkan kalau yang yakin, karena 'berwarna', yah 1+1 boleh 2, boleh 6, boleh 348, dan lain-lain?

Tidak diumpamakan dgn matematika.
Contoh sderhana: umat agama "a" menganggap agamanya paling benar, di luar agamanya salah. Atau aliran "a" yg benar, yg lain salah.
Jangan Berbuat Jahat,
Banyaklah Berbuat Baik,
Sucikan Hati dan Pikiran,
Inilah Ajaran Para Budha.

Indra

Quote from: nayrexus on 11 March 2013, 11:15:31 AM
Tidak diumpamakan dgn matematika.
Contoh sderhana: umat agama "a" menganggap agamanya paling benar, di luar agamanya salah. Atau aliran "a" yg benar, yg lain salah.

jika umat agama "a" tidak menganggap agamanya paling benar tapi masih terus menganut agama "a" itu, menurut saya ini bukan fantaik, melainkan tolol

M14ka

Quote from: Indra on 11 March 2013, 11:41:10 AM
jika umat agama "a" tidak menganggap agamanya paling benar tapi masih terus menganut agama "a" itu, menurut saya ini bukan fantaik fanatik, melainkan tolol

;D

K.K.

Quote from: nayrexus on 11 March 2013, 11:15:31 AM
Tidak diumpamakan dgn matematika.
Contoh sderhana: umat agama "a" menganggap agamanya paling benar, di luar agamanya salah. Atau aliran "a" yg benar, yg lain salah.
OK, berarti di luar konteks matematika dan sepertinya lebih cocok ke agama/filosofi, kalau saya tidak salah tangkap yah?

Seandainya si A melihat bagaimana penderitaan ditimbulkan dari pemaksaan dan penganiayaan, dan berdasarkan fakta ini ia mengatakan 'agama A yang menghindari pemaksaan & penganiayaan adalah agama yang benar dan membawa pada kedamaian, sedangkan agama B yang menganjurkan pemaksaan & penganiayaan adalah agama yang salah karena membawa pada penderitaan,' apakah orang itu bisa disebut fanatik? Apakah seseorang yang tidak fanatik harus menyatakan 'semua agama adalah sama baik' terlepas agama satu mengajarkan penindasan dan agama lain mengajarkan meninggalkan penindasan?



M14ka


dipasena

seseorang merasa yakin dengan suatu ajaran agama kemudian memutuskan untuk memeluk agama tersebut dan yakin atas ajaran agama tersebut, disebut dengan istilah apakah orang ini ?

kemudian, ia mempertahankan keyakinan nya atas agama yg dipilihnya/yg dia rasa benar (ntah apakah salah menurut orang lain) apakah ini bisa disebut sebagai fanatik ?

jika tidak disebut sebagai fanatik, mungkin dia sudah berpindah keyakinan saat ini juga... apakah bisa dikatakan demikian ? jd istilah apa yg cocok ?

apakah seseorang yg "yakin" bs jauh lebih tenang asli nya dari pada orang dikatakan fanatik ? ada pemuka agama x yg mengatakan diri nya yakin dan menyerahkan sepenuhnya hidup dia kepada tuhan nya, masih bs marah2 dan bersikap tidak tenang, ketika diri nya mengalami kerugian akibat di bohongi orang lain.

tenang atau tidak, itu tergantung si pribadi, apakah ia bs mengendalikan bathin dia atau tidak, bukan karena yakin/fanatik...

[ikut2an om kain]
ada suatu pandangan 1 + 1 = 5 yg nyata2 salah, masih di yakini n ngotot mempertahankan pandangan demikian hanya krn uda diyakini trun temurun, diyakini sekeluarga, diyakini banyak orang, apakah ini yg disebut dengan fanatik ?

namun sapa yg bs mengatakan pandangan tersebut salah atau benar ? apakah jika menentang pandangan tersebut berarti fanatik dan tidak tenang serta menolak perbedaan ?

nayrexus

Quote from: Kainyn_Kutho on 11 March 2013, 11:52:19 AM
OK, berarti di luar konteks matematika dan sepertinya lebih cocok ke agama/filosofi, kalau saya tidak salah tangkap yah?

Seandainya si A melihat bagaimana penderitaan ditimbulkan dari pemaksaan dan penganiayaan, dan berdasarkan fakta ini ia mengatakan 'agama A yang menghindari pemaksaan & penganiayaan adalah agama yang benar dan membawa pada kedamaian, sedangkan agama B yang menganjurkan pemaksaan & penganiayaan adalah agama yang salah karena membawa pada penderitaan,' apakah orang itu bisa disebut fanatik?
belum tentu, sy rasa umat agama "a" yg anda sebutkan adalah cermin dari keyakinan beragama sdgkn umat agama "b" yg anda sebutkan adalah orang yg bersifat fanatik beragama krn brsifat memaksa. apakah ajaran agama yg mw disebarkan umat b salah? Blm tentu, tetapi yg jelas umat "b" fanatik krn smpai mlakukan penganiayaan.

Tetapi klo mnyebutkan
Apakah seseorang yang tidak fanatik harus menyatakan 'semua agama adalah sama baik' terlepas agama satu mengajarkan penindasan dan agama lain mengajarkan meninggalkan penindasan?
Tentu tidak, bila org trsebut bijak maka ia dpt membedakan baik, buruk, benar, salah.
Oy tuk yg trakhir sy jg blm pham mksd dr benar-benar, benar-salah.
Stidakny sy introspeksi diri dr yg ud jelas maknanya.
Jangan Berbuat Jahat,
Banyaklah Berbuat Baik,
Sucikan Hati dan Pikiran,
Inilah Ajaran Para Budha.