Apakah anda sudah pernah melakukan pengujian bahwa "referensi spiritual dan tekstual tidak akan bertemu", bisakah dijelaskan tentang pengujian anda itu? saya tertarik dengan hal ini karena jauh berbeda dengan apa yg telah saya buktikan. mohon penjelasannya.
Yang Anda buktikan seperti apa? Jika Anda cermat, sebenarnya dalam diskusi-diskusi yang sudah berlalu, Anda tahu bahwa hal spiritual banyak Anda dan rekan segolongan Anda (pengkaji kitab suci) tentang/tolak. Apalagi yang mau didiskusikan bila kata-kata orang yang belum Anda ketahui kebenaran atau kesalahannya, sudah Anda tolak dan tentang karena Anda anggap tidak sesuai dengan kata-kata di kitab suci?
Itu yang saya maksud spiritual dan tekstual tidak bisa bertemu.
Masih banyak kasus lain, di luar agama Buddha, tentang eksistensi Tuhan Maha Esa, dsb... yang dianggap Tuhan semesta alam oleh beberapa kalangan. Tapi dari segi spiritual bisa ditelusuri, dan semua itu belum tentu benar sesuai dengan yang tertulis di kitab.
Saya malas berdebat, karena saya tahu disini banyak para teoritis, daripada para meditator. Jadi percuma bila beda sudut pandang (persepsi) mau dipaksakan.
Oh ya, jangan lupa ditanggapi kalimat pertama saya (saya cetak tebal). Saya ingin tahu hal spiritual dan tekstual apa yang sudah Anda buktikan/temukan sendiri (kecocokannya).
Salam dharma dan semoga berbahagia.
[gmod=KK]Dalam diskusi, opini pribadi tidak bisa disetarakan dengan kebenaran. Jika tidak mampu mempertanggungjawabkan, simpanlah khayalan dan mimpi anda untuk anda sendiri, tidak perlu mengumbar omong kosong.[/gmod]