biksu mahayana melanggar kaga kek gini?

Started by ryu, 28 February 2013, 12:46:51 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sanjiva

Kalo foto2nya teman2 Zhang You Fei udah dipastikan fake, maka yang lebih penting dibahas sekarang adalah foto2 sisanya.  ;D

Jangan sampai fokus pembahasan dialihkan (pengalihan issue)  :whistle: ^-^
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

ryu

Quote from: djoe on 28 February 2013, 02:25:43 PM
Tidak jelas tujuan dan niat dari posting ini, tetapi berakibat secara langsung pembentukan persepsi / opini negatif terhadap ajaran agama Buddha apalagi memakai foto yang tidak jelas sumbernya.

Apakah bro ryu terlibat langsung atau berada di lokasi kejadian pada saat foto tersebut di ambil? Atau bro Ryu mengenal subjek subjek yang ada di foto?

atau hanya ingin membuat gossip saja seperti infotainment


ga jelas bijimana? sudah di kasih tuh link aslinya, kalau ada yang bisa terjemahin lebih bagus lagi lah biar tau artinya yang di post disana :P
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sunya

Quote from: dhammadinna on 28 February 2013, 01:01:31 PM
Gambar di atas perlu ada penjelasannya nih... bisa aja aktor atau bhiksu gadungan?

wah sesat nih... ??? Mana ada kayak gitu. Melanggar ya melanggar. Kalo ga boleh sentuh wanita, ya ga boleh.

Kalau banjir dan kebakaran apakah korban dibiarkan hanyut atau terbakar? Peraturan dibuat tanpa pengecualian atau bagaimana?

_/\_

Sunya

Kalau yang melihat foto adalah manusia, wajar karena pikiran dipenuhi persepsi (sudut pandang) manusia, juga adanya sifat lobha (nafsu).

Jika yang melihat foto itu adalah kucing atau kambing, maka mereka tidak melihat sesuatu yang salah, sebab hanya dua makhluk atau lebih yang bergandengan, atau bahkan hanya berfoto bersama.

Jadi risih karena paham. Jika tidak paham, anak kecil saja berlarian tanpa busana tidak ada pikiran macam-macam.

Bebaskan persepsi, kau lebih melihat sesuatu dengan apa adanya. :)

_/\_

adi lim

Quote from: Sunya on 28 February 2013, 05:05:06 PM
Kalau yang melihat foto adalah manusia, wajar karena pikiran dipenuhi persepsi (sudut pandang) manusia, juga adanya sifat lobha (nafsu).

Jika yang melihat foto itu adalah kucing atau kambing, maka mereka tidak melihat sesuatu yang salah, sebab hanya dua makhluk atau lebih yang bergandengan, atau bahkan hanya berfoto bersama.

Jadi risih karena paham. Jika tidak paham, anak kecil saja berlarian tanpa busana tidak ada pikiran macam-macam.

Bebaskan persepsi, kau lebih melihat sesuatu dengan apa adanya. :)

_/\_

memang diakui anda suka manusia biasa lagi =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

dipasena

Quote
biksu mahayana melanggar kaga kek gini?

[at] ryu, dah makin ka-cau dah... mending tinggal kan atribut bhikkhu drpd malu2 in gtu... haiyahhh...


Quote from: secangkir teh polos on 28 February 2013, 12:55:43 PM
melanggar ato tidaknya tergantung pada kondisi bathin sang biksu dan persepsi orang terhadapnya

klo kondisi bathin seorang bhikkhu bagus, kaga bakal dah bertinggal memalukan seperti itu...
persepsi orang yg melihat, pasti akan negatif, krn tindakan para bhikkhu di foto jauh dr definisi bhikkhu yg benar...


Quote from: secangkir teh polos on 28 February 2013, 12:55:43 PM
bisa sj biksu tersebut sedang melatih meditasi dan hukum annica

buset, prilaku gtu dikata melatih meditasi n hukum annica ? klo ada pembenaran begini, bsok oknum bhikkhu2 yg ga bener pada pegi ke diskotik dgn dalih melatih meditasi n hukum annica...

pertanyaan nya, emang nya meditasi tu mengumbar ego ato mengendalikan ego ?
bergandengan tangan, melihat tubuh wanita, mengumbar/memuaskan ego, apa hub dgn hukum annica ? klo mau memahami hukum annica, pegi sono ke kamar mayat n kuburan... itu baru nyata melihat proses annica...

ngaco dah...


Quote from: secangkir teh polos on 28 February 2013, 12:55:43 PM
kemajuan diera globalisasi menyebabkan perubahan lifestyle para bhiksu modern....

sekalian aja lepas jubah, pake baju kyak artis kpop, trus rambut di buat mohawk, ikuti lifestyle sebebas-bebasnya... lbih enak toh, ngapain kudu berstatus bhikkhu ? klo mau jd bhikkhu, kudu paham apa bhikkhu itu, lepaskan semua keterikatan pemuasan ego... klo kaga bs, mending lepas jubah sono...

klo tdk bs jd bhikkhu yg baik, jd lah umat yg baik,
klo kaga bs jd umat yg baik, jd lah setidaknya manusia yg baik...


Quote from: secangkir teh polos on 28 February 2013, 12:55:43 PM
bukan mustahil diantara biksu2 di foto tersebut ada yg mencapai tingkat kesucian tertentu

wuihhh... dagelan apa lg nih... tu mustahilll buangettt... bhikkhu mencapaio kesucian berprilaku seperti gtu ? ngaco abis dah...

sanjiva

#21
Quote from: dato' tono on 28 February 2013, 07:03:53 PM
[at] ryu, dah makin ka-cau dah... mending tinggal kan atribut bhikkhu drpd malu2 in gtu... haiyahhh...


klo kondisi bathin seorang bhikkhu bagus, kaga bakal dah bertinggal memalukan seperti itu...
persepsi orang yg melihat, pasti akan negatif, krn tindakan para bhikkhu di foto jauh dr definisi bhikkhu yg benar...


buset, prilaku gtu dikata melatih meditasi n hukum annica ? klo ada pembenaran begini, bsok oknum bhikkhu2 yg ga bener pada pegi ke diskotik dgn dalih melatih meditasi n hukum annica...

pertanyaan nya, emang nya meditasi tu mengumbar ego ato mengendalikan ego ?
bergandengan tangan, melihat tubuh wanita, mengumbar/memuaskan ego, apa hub dgn hukum annica ? klo mau memahami hukum annica, pegi sono ke kamar mayat n kuburan... itu baru nyata melihat proses annica...

ngaco dah...


sekalian aja lepas jubah, pake baju kyak artis kpop, trus rambut di buat mohawk, ikuti lifestyle sebebas-bebasnya... lbih enak toh, ngapain kudu berstatus bhikkhu ? klo mau jd bhikkhu, kudu paham apa bhikkhu itu, lepaskan semua keterikatan pemuasan ego... klo kaga bs, mending lepas jubah sono...

klo tdk bs jd bhikkhu yg baik, jd lah umat yg baik,
klo kaga bs jd umat yg baik, jd lah setidaknya manusia yg baik...


wuihhh... dagelan apa lg nih... tu mustahilll buangettt... bhikkhu mencapaio kesucian berprilaku seperti gtu ? ngaco abis dah...

Dato, tulisan anda kalo dibaca terasa kurang pas untuk menyebut bhikkhu dan bhiksu. Nah, untuk Anda dan semua yang nulisnya masih rancu, gw ada masukan sedikit:
1.  Mohon dibedakan antara penyebutan bhikkhu dengan biksu, apalagi sudah jelas ada foto2nya seperti di atas sehingga tidak ada keraguan lagi mereka disebut yang mana.  Ryu yang bukan buddhis aja (KTPnya  :whistle: ) mampu membedakan kedua istilah ini, masak datuk tidak bisa ?   :P

2.  Anda bisa membedakan antara istilah pastor dengan pendeta tidak ?  Nah di buddhis juga begitu.   :D

_/\_
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Shasika

saya sempat TERTEGUN dan hampir tidak percaya dengan gambar2 tersebut, ternyata ada keterangan tambahannya.  Syukurlah kalo hanya sebagai atraksi aja (tapi kok kesannya jadi negatif ya atraksi pake kostum bhiksu Mahayana). Bagaimana dengan yang Bhiksu Mahayana belanja DAGING di pasar? padahal jelas2 mereka VEGETARIAN ?

Terima Kasih.
I'm an ordinary human only

Hadisantoso

Setelah melihat foto2 diatas,inilah yang  ada di benak saya.
Apakah foto2 itu ada manfaatnya setelah saya lihat ? ----tidak ada sama sekali.saya tidak merasakan maknanya.
Apakah foto2 itu jadi mempengaruhi saya,merubah pandangan saya tentang bhiksu ?----tidak sama sekali---
Alasannya?
Apakah bhiksu sedunia punya kualitas yang  sama? ----tidak.
Apakah pendeta,pastor,ulama sedunia punya kualitas yang sama?----tidak.
Apakah polisi sedunia punya kualitas yang sama ?---tidak.
Penyandang Profesi atau status yang disebut diatas juga ada yang brengsek----oknumnya.
Belum lagi bila itu hanya foto hasil ediet,----apakah ada perlunya saya teliti? ---- tidak ada faedahnya.
Apakah saya perlu Tanya sumbernya dari mana atau  siapa?----tidak perlu.
Apakah saya perlu tahu apa motivasi mengumpulkan foto2 demikian,entah itu palsu/bohong atau tidak----tidak perlu.
Apakah saya akan menebak nebak apalagi memberi vonis ini komersil ?----tidak perlu.
Yang jelas foto2 itu adalah tidak berguna sama sekali,maaf ini dimata saya.
Lalu kenapa saya memberi komentar?---kasihan kalau ada umat yang akan terbebani setelah melihat foto2 tsb.
Salam.

dipasena

Quote from: Hadisantoso on 28 February 2013, 09:01:47 PM
Setelah melihat foto2 diatas,inilah yang  ada di benak saya.
Apakah foto2 itu ada manfaatnya setelah saya lihat ? ----tidak ada sama sekali.saya tidak merasakan maknanya.
Apakah foto2 itu jadi mempengaruhi saya,merubah pandangan saya tentang bhiksu ?----tidak sama sekali---
Alasannya?
Apakah bhiksu sedunia punya kualitas yang  sama? ----tidak.
Apakah pendeta,pastor,ulama sedunia punya kualitas yang sama?----tidak.
Apakah polisi sedunia punya kualitas yang sama ?---tidak.
Penyandang Profesi atau status yang disebut diatas juga ada yang brengsek----oknumnya.
Belum lagi bila itu hanya foto hasil ediet,----apakah ada perlunya saya teliti? ---- tidak ada faedahnya.
Apakah saya perlu Tanya sumbernya dari mana atau  siapa?----tidak perlu.
Apakah saya perlu tahu apa motivasi mengumpulkan foto2 demikian,entah itu palsu/bohong atau tidak----tidak perlu.
Apakah saya akan menebak nebak apalagi memberi vonis ini komersil ?----tidak perlu.
Yang jelas foto2 itu adalah tidak berguna sama sekali,maaf ini dimata saya.
Lalu kenapa saya memberi komentar?---kasihan kalau ada umat yang akan terbebani setelah melihat foto2 tsb.
Salam.


maaf ni ya om... trus diatas itu tulisan om ? trus tulisan om itu termasuk komentar bukan om ?

maaf beribu ribu maaf om... apakah ada manfaat nya om melihat umat yg terbebani setelah menlihat foto2 tsb ? jika tidak, napa perlu mengasihani ? jika ya, ini yg membuat bingung ;D

cm mengomentari bkn berarti terbebani om. ketika om melihat seorang ibu membunuh anak nya hanya karena burung si anak mengecil, kemudian om memberikan pandangan om yg bs dikatakan sebagai komentar om terhadap peristiwa itu, apakah bs dikatakan om terbebani dgn peristiwa itu ?

;D maaf beribu ribu maaf loh om... sy cm cuap2, jika tdk terbebani, abaikan aja om... klo merasa terbebani oleh tulisan sy, ya di tanggapi aja om... ;D

Indra

Quote from: dato' tono on 28 February 2013, 09:10:51 PM
maaf ni ya om... trus diatas itu tulisan om ? trus tulisan om itu termasuk komentar bukan om ?

maaf beribu ribu maaf om... apakah ada manfaat nya om melihat umat yg terbebani setelah menlihat foto2 tsb ? jika tidak, napa perlu mengasihani ? jika ya, ini yg membuat bingung ;D

cm mengomentari bkn berarti terbebani om. ketika om melihat seorang ibu membunuh anak nya hanya karena burung si anak mengecil, kemudian om memberikan pandangan om yg bs dikatakan sebagai komentar om terhadap peristiwa itu, apakah bs dikatakan om terbebani dgn peristiwa itu ?

;D maaf beribu ribu maaf loh om... sy cm cuap2, jika tdk terbebani, abaikan aja om... klo merasa terbebani oleh tulisan sy, ya di tanggapi aja om... ;D


bhiksu ke 4 bilang "horee ... cuma gue yg gak ngomong"

Hadisantoso

Quote from: dato' tono on 28 February 2013, 09:10:51 PM
maaf ni ya om... trus diatas itu tulisan om ? trus tulisan om itu termasuk komentar bukan om ?

maaf beribu ribu maaf om... apakah ada manfaat nya om melihat umat yg terbebani setelah menlihat foto2 tsb ? jika tidak, napa perlu mengasihani ? jika ya, ini yg membuat bingung ;D

cm mengomentari bkn berarti terbebani om. ketika om melihat seorang ibu membunuh anak nya hanya karena burung si anak mengecil, kemudian om memberikan pandangan om yg bs dikatakan sebagai komentar om terhadap peristiwa itu, apakah bs dikatakan om terbebani dgn peristiwa itu ?

;D maaf beribu ribu maaf loh om... sy cm cuap2, jika tdk terbebani, abaikan aja om... klo merasa terbebani oleh tulisan sy, ya di tanggapi aja om... ;D
santai aja.
saya sendiri sama sekali tidak terbebani setelah melihat foto2 itu,tapi saya kawatir kalau2 ada yang terbebani,
misalnya setelah melihat foto2 itu menjadi timbul tanda tanya----bhiksu kok begitu.
semoga saja tidak ada.

Shasika

Quote from: Hadisantoso on 28 February 2013, 09:01:47 PM
Setelah melihat foto2 diatas,inilah yang  ada di benak saya.
Apakah foto2 itu ada manfaatnya setelah saya lihat ? ----tidak ada sama sekali.saya tidak merasakan maknanya.
Apakah foto2 itu jadi mempengaruhi saya,merubah pandangan saya tentang bhiksu ?----tidak sama sekali---
Alasannya?
Apakah bhiksu sedunia punya kualitas yang  sama? ----tidak.
Apakah pendeta,pastor,ulama sedunia punya kualitas yang sama?----tidak.
Apakah polisi sedunia punya kualitas yang sama ?---tidak.
Penyandang Profesi atau status yang disebut diatas juga ada yang brengsek----oknumnya.
Belum lagi bila itu hanya foto hasil ediet,----apakah ada perlunya saya teliti? ---- tidak ada faedahnya.
Apakah saya perlu Tanya sumbernya dari mana atau  siapa?----tidak perlu.
Apakah saya perlu tahu apa motivasi mengumpulkan foto2 demikian,entah itu palsu/bohong atau tidak----tidak perlu.
Apakah saya akan menebak nebak apalagi memberi vonis ini komersil ?----tidak perlu.
Yang jelas foto2 itu adalah tidak berguna sama sekali,maaf ini dimata saya.
Lalu kenapa saya memberi komentar?---kasihan kalau ada umat yang akan terbebani setelah melihat foto2 tsb.
Salam.


Ya kalo memang tidak ingin ADA UMAT TERBEBANI ya sebaiknya menggunakan komentar dengan nada yg ADEM aja bro...saya masih baru tapi melihat ada yang bernada panas jadi takut juga deh....:)
I'm an ordinary human only

adi lim

dilihat dari foto2nya memang ada benar bhiksu, ada yang bukan bhiksu tapi cuma memakai baju bhiksu, dan ada juga boksi (botak seksi) =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Hadisantoso

Quote from: Shasika on 28 February 2013, 09:49:43 PM
Ya kalo memang tidak ingin ADA UMAT TERBEBANI ya sebaiknya menggunakan komentar dengan nada yg ADEM aja bro...saya masih baru tapi melihat ada yang bernada panas jadi takut juga deh....:)
apa komentar saya bernada panas? kalau iya sorry lo