Share (Curhat): Menghadapi perasaan kecewa

Started by enlightened_heart, 15 February 2013, 12:10:43 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

enlightened_heart

Dalam hidup terkadang banyak hal yang sepertinya tidak sesuai dengan yang kita inginkan, dan itu menimbulkan perasaan kecewa, baik itu mungkin timbul karena kondisi ataupun orang lain yang tidak selaras dengan keinginan kita...
Dan saat timbul perasaan kecewa itu, normalnya akan timbul banyak pikiran tidak baik/negatif terhadap situasi/oknum yang menimbulkan perasaan kecewa.
Sebagai seorang yang masih belajar tentang Buddhis, saya banyak membaca bahwa terkadang kekecewaan timbul mungkin dikarenakan karma buruk kita yang sedang berbuah dan disarankan untuk lebih banyak berbuat kebajikan dengan harapan mungkin akan sedikit membuat keadaan menjadi lebih baik.

Dan itu yang coba saya terapkan saat ini, yaitu dengan lebih banyak membaca paritta ataupun berbuat kebajikan tetapi sepertinya belum banyak membawa dampak dalam diri saya. Atau mungkin ini saya lakukan dalam keadaan (quote unquote) pamrih karena berharap bisa mempercepat berbuahnya karma baik ...

Mungkin ada teman-teman seDhamma disini yang bisa share pengalaman pribadi dengan terapan seperti yang saya sebutkan diatas (berbuat kebajikan) memang bisa membantu kita mengatasi perasaan kecewa ini...

Saya lagi mencari inspirasi agar bisa menghadapi perasaan kekecewaan ini dengan lebih bijaksana...mungkin ada yang bisa membantu disini....

_/\_

M14ka

#1
accept n let go....


  • Kurangi kemelekatan dengan menerima bahwa tidak semua hal selalu sesuai dengan keinginan kita.
  • Melihat sisi positifnya.
  • Belajar dari pengalaman.


Forte

secara pribadi, saya lebih menyukai menggunakan sisi intrapersonal.. mungkin sekedar share salah satu tips.. yaitu dengan bertanya :

saya menghindari bertanya : "mengapa dia tega menyakitiku", "mengapa dunia begitu kejam", "koq dia orangnya begitu ya" dll karena terus terang hal ini akan memperburuk kondisi..

saya lebih menyukai bertanya : "bagaimana saya bisa keluar dari penderitaan ini", "apa yang perlu saya lakukan agar tidak terjadi begini lagi"

semoga bisa direnungkan perbedaan pertanyaan ini ;D




adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

bluppy

#4
Quote from: enlightened_heart on 15 February 2013, 12:10:43 PM
saya banyak membaca bahwa dan disarankan untuk lebih banyak berbuat kebajikan dengan harapan mungkin akan sedikit membuat keadaan menjadi lebih baik.

Dan itu yang coba saya terapkan saat ini, yaitu dengan lebih banyak membaca paritta ataupun berbuat kebajikan tetapi sepertinya belum banyak membawa dampak dalam diri saya. Atau mungkin ini saya lakukan dalam keadaan pamrih karena berharap bisa mempercepat berbuahnya karma baik ...

Mungkin ada teman-teman seDhamma disini yang bisa share pengalaman pribadi dengan terapan seperti yang saya sebutkan diatas (berbuat kebajikan) memang bisa membantu kita mengatasi perasaan kecewa ini...

kayanya jawabannya ada di tulisan sis sendiri deg
harapan dan pamrih

saya juga pernah mengalami seperti itu
berbuat baik tetapi dengan harapan ini itu
misalnya berdana, menjadi volunteer, dll
berharap ingin bahagia, berharap kamma baik, berharap semua lancar, dll
kayanya ini juga termasuk lobha (keserakahan) yg halus

tapi yag, hidup penuh ups and down
kalo harapan ngk tercapai, malah kecewa lagi

jadi sekarang lebih memilih berbuat baik, tapi terus melepaskannya
misal abis berdana, ngk mikir ke depannya dapat kamma baik ini itu
berdana yag berdana aja, berdana untuk melepas
begitu lebih lega, lebih memuaskan

Quote from: enlightened_heart on 15 February 2013, 12:10:43 PM
Saya lagi mencari inspirasi agar bisa menghadapi perasaan kekecewaan ini dengan lebih bijaksana...

kekecewaan terjadi karena
hal tidak diinginkan terjadi
hal yg diinginkan tidak terjadi

teorinya sih gampang: this too will pass
accept the reality as it is, not as we want it to be
prakteknya susah banget hehehe
bisa coba belajar meditasi, agar bisa berlatih menerima apa adanya

enlightened_heart



Quotesaya juga pernah mengalami seperti itu
berbuat baik tetapi dengan harapan ini itu
misalnya berdana, menjadi volunteer, dll
berharap ingin bahagia, berharap kamma baik, berharap semua lancar, dll
kayanya ini juga termasuk lobha (keserakahan) yg halus

Iya spertinya dikarenakan masih dengan mindset "pamrih" mungkin karena itu perasaan masih kurang lega..tetapi kembali lagi sebagai manusia, terkadang selalu mengharapkan sesuatu dari apa yang telah kita berikan.... :-[

Quoteteorinya sih gampang: this too will pass
accept the reality as it is, not as we want it to be
prakteknya susah banget hehehe
bisa coba belajar meditasi, agar bisa berlatih menerima apa adanya

Setuju sekali...teori itu memang terasa mudah..tapi itu untuk menjalankannya itu sangatlah tidak mudah..
bagi saya yang paling susah dikontrol adalah munculnya pikiran negatif seperti kuda liar yang bisa kemana-mana dan efeknya itu biasanya terbawa ke suasana hati yang mengakibatkan mood saya sehari-hari... :|

Untuk meditasi belum pernah saya bener2 praktekan, karena masih kurangnya pengetahuan tentang meditasi...saya lebih mengarahkan pikiran untuk banyak membaca paritta/mantra seperti Om Mani Padme Hum atau mantra Green Tara, dan itu cukup membantu saaat saya membacakannya..hati bisa terasa damai pada saat itu..cuma setelah beberapa2 jam biasanya perasaan kecewa/gundah itu kembali lagi..
ibarat makan obat, sepertinya efek dari mantra itu bertahan beberapa jam dan perlu diminum atau dibaca kembali mantranya agar bisa kembali tenang... :-[

juanpedro

aneh ya... padahal dalam hidup kekecewaan sering muncul... namun masih belum bisa terbiasa dan berdamai dengannya. mungkin saat pertama kali mengenalnya, kekecewaan dilabeli menjadi sesuatu yang tak pantas diterima, ditolak, sehingga seolah-olah segala sesuatu yang ada didalamnya tidak ada bagus-bagusnya sama sekali. mungkin juga si kekecewaan perlu perhatian, perlu dimengerti, makanya ia caper :D

Quote from: enlightened_heart on 15 February 2013, 04:17:27 PM

Iya spertinya dikarenakan masih dengan mindset "pamrih" mungkin karena itu perasaan masih kurang lega..tetapi kembali lagi sebagai manusia, terkadang selalu mengharapkan sesuatu dari apa yang telah kita berikan.... :-[

Setuju sekali...teori itu memang terasa mudah..tapi itu untuk menjalankannya itu sangatlah tidak mudah..
bagi saya yang paling susah dikontrol adalah munculnya pikiran negatif seperti kuda liar yang bisa kemana-mana dan efeknya itu biasanya terbawa ke suasana hati yang mengakibatkan mood saya sehari-hari... :|

Untuk meditasi belum pernah saya bener2 praktekan, karena masih kurangnya pengetahuan tentang meditasi...saya lebih mengarahkan pikiran untuk banyak membaca paritta/mantra seperti Om Mani Padme Hum atau mantra Green Tara, dan itu cukup membantu saaat saya membacakannya..hati bisa terasa damai pada saat itu..cuma setelah beberapa2 jam biasanya perasaan kecewa/gundah itu kembali lagi..
ibarat makan obat, sepertinya efek dari mantra itu bertahan beberapa jam dan perlu diminum atau dibaca kembali mantranya agar bisa kembali tenang... :-[

awas bahaya kecanduan obat ;D

enlightened_heart

Quote from: juanpedro on 16 February 2013, 10:26:29 AM
aneh ya... padahal dalam hidup kekecewaan sering muncul... namun masih belum bisa terbiasa dan berdamai dengannya. mungkin saat pertama kali mengenalnya, kekecewaan dilabeli menjadi sesuatu yang tak pantas diterima, ditolak, sehingga seolah-olah segala sesuatu yang ada didalamnya tidak ada bagus-bagusnya sama sekali. mungkin juga si kekecewaan perlu perhatian, perlu dimengerti, makanya ia caper :D
awas bahaya kecanduan obat ;D

Betul sekali...secara teori sebenarnya mudah ..initnya cuma cara pandang aja seperti cerita 2 batu batanya Ajahn Brahm tapi rasanya kok dipraktekan tak semudah itu ya... :|

Forte

Quote from: enlightened_heart on 18 February 2013, 10:32:15 AM
Betul sekali...secara teori sebenarnya mudah ..initnya cuma cara pandang aja seperti cerita 2 batu batanya Ajahn Brahm tapi rasanya kok dipraktekan tak semudah itu ya... :|
namanya juga masih ada nafsu keinginan.. biasalah dipraktekkan tapi gak mudah..
ibarat saat kita kecil, belajar jalan pasti ada kalanya terjatuh dan menangis, tapi akhirnya bisa berjalan juga..

saran dari saya sih : jangan melihat ke hasil karena akan kecewa.. tapi lihatlah proses.. karena jika kita melihat hasil, ketika hasil itu tidak sesuai dengan keinginan akan timbul kecewa karena kita gagal dan efeknya bisa jadi nyerah dan depresi.. namun jika kita melihat proses, walau ada kegagalan di tengah proses tidak akan membuat kita menjadi down.. 


enlightened_heart

Quote from: Forte on 19 February 2013, 09:13:10 AM
namanya juga masih ada nafsu keinginan.. biasalah dipraktekkan tapi gak mudah..
ibarat saat kita kecil, belajar jalan pasti ada kalanya terjatuh dan menangis, tapi akhirnya bisa berjalan juga..

saran dari saya sih : jangan melihat ke hasil karena akan kecewa.. tapi lihatlah proses.. karena jika kita melihat hasil, ketika hasil itu tidak sesuai dengan keinginan akan timbul kecewa karena kita gagal dan efeknya bisa jadi nyerah dan depresi.. namun jika kita melihat proses, walau ada kegagalan di tengah proses tidak akan membuat kita menjadi down..

Sepertinya sya terlalu terpaku oleh hasil akhir, karena sya pribadi merasakan hal yang membuat saya kecewa ini sudah tidak bisa saya apa2 kan lagi kecuali menerimanya  #:-S
walau terkadang berhaarap dengan doa bisa membawa perubahan sesuai denga apa yang saya mau dan itu yang kadang  membuat kecewa saat gak kesampean [-o<

Forte

Quote from: enlightened_heart on 19 February 2013, 02:03:51 PM
Sepertinya sya terlalu terpaku oleh hasil akhir, karena sya pribadi merasakan hal yang membuat saya kecewa ini sudah tidak bisa saya apa2 kan lagi kecuali menerimanya  #:-S
walau terkadang berhaarap dengan doa bisa membawa perubahan sesuai denga apa yang saya mau dan itu yang kadang  membuat kecewa saat gak kesampean [-o<
kebanyakan orang seperti itu koq.. saya yang ngomong di awal juga masih begitu.. semua butuh proses membiasakan untuk tidak terpaku ke hasil..

saya sendiri secara pribadi juga sedang melatih ini.. nanti kalau ada tips yang kira2 bermanfaat akan saya share ke sini..

tesla

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

kakao

Hidup adalah Penderitaan, manusia Lahir saja sdh menangis, yang ingin saya share adalah sikap cc, anda harus bersikap keras terhadap diri anda, jangan melunak, soalnya dunia sudah keras, kalau ditambah diri anda yang lunak(dlm artian sikap)maka anda akan kalah dengan kejamnya dunia ini, tetapi kalau anda keras terhadap diri anda, makan kerasnya dunia akan terasa lebih lunak terhadap anda  ;D dan ketika itu terjadi, andalah pemenangnya. ^-^
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img][url="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif"]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[/url][img]

Rico Tsiau


tesla

kalau ga dibalik,

tidur, bangun, fresh... jangan dipikirkan...

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~