Apakah Benar Bhikkhu Beda Dhamma-Vinaya Tidak Boleh Berhubungan?

Started by williamhalim, 16 January 2013, 09:27:07 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

williamhalim

ok.. trims,
Sudah cukup jelas dan cukup mudah bagi2 Bhikkhu2 yg berlainan mahzab menjalankan perbedaan ini krn toh mereka memang berbeda sosialiasinya (viharanya beda, uatnya beda, kegiatannya beda...). Jalanin masing2 aktivitas saja sesuai dengan vinaya masing2..

Yg menjadi tanda-tanya sy berikutnya:
Bagaimana dengan Bhikkhu2 Buddhayana? Mereka terdiri dari mahzab2 berlainan: Theravada, Mahayana, Vajrayana, yg jelas memiliki vinaya masing2... tapi seringkali sy lihat mereka memimpin puja bersama, tidur dibawah atap bersama, melakukan perjalanan bersama?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

ryu

Quote from: williamhalim on 19 January 2013, 07:36:46 AM
ok.. trims,
Sudah cukup jelas dan cukup mudah bagi2 Bhikkhu2 yg berlainan mahzab menjalankan perbedaan ini krn toh mereka memang berbeda sosialiasinya (viharanya beda, uatnya beda, kegiatannya beda...). Jalanin masing2 aktivitas saja sesuai dengan vinaya masing2..

Yg menjadi tanda-tanya sy berikutnya:
Bagaimana dengan Bhikkhu2 Buddhayana? Mereka terdiri dari mahzab2 berlainan: Theravada, Mahayana, Vajrayana, yg jelas memiliki vinaya masing2... tapi seringkali sy lihat mereka memimpin puja bersama, tidur dibawah atap bersama, melakukan perjalanan bersama?

::
bagi budhayana yang berlaku khan hinaya, harus konfirmasi dulu sama orang budhayananya nih.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

adi lim

Quote from: williamhalim on 19 January 2013, 07:36:46 AM

Yg menjadi tanda-tanya sy berikutnya:
Bagaimana dengan Bhikkhu2 Buddhayana? Mereka terdiri dari mahzab2 berlainan: Theravada, Mahayana, Vajrayana, yg jelas memiliki vinaya masing2... tapi seringkali sy lihat mereka memimpin puja bersama, tidur dibawah atap bersama, melakukan perjalanan bersama?

::

Aliran Buddhayana ini memang ciri khas unik aliran Indonesia,
sesuai filosofi : bersatu kita teguh, bercerai kita rubuh :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: ryu on 19 January 2013, 09:40:23 AM
bagi budhayana yang berlaku khan hinaya, harus konfirmasi dulu sama orang budhayananya nih.

pada 'ngeri' ama si kumis  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

sanjiva

«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

K.K.

Quote from: williamhalim on 16 January 2013, 09:27:07 PM
Dapat ini:


Membina Hubungan
Buddha menginstruksikan bhikkhu pengikutnya untuk tidak berhubungan dengan bhikkhu yang mengikuti Dhamma-Vinaya yang berbeda. Berhubungan di sini berarti makan bersama dari baki atau mangkuk makanan yang sama, tidur dalam atap yang sama, membaca pāṭimokkha bersama atau melakukan rutinitas formal dari Sangha (Sanghakamma) bersama-sama. Bhikkhu Theravāda dan Mahayana mengikuti Dhamma-Vinaya yang berbeda karena buku-buku mereka, terutama buku-buku Dhamma (yakni Sutta atau kotbah), adalah berbeda dan bahkan tidak jarang berkontradiksi. Pelatihan mereka, terutama Vinaya, pada umumnya juga cukup berbeda.


Dari sini:


http://dhammacitta.org/dcpedia/Peraturan_Kedisiplinan_Bhikkhu:_Panduan_Bagi_Umat_Awam_(Dhammavuddho)#Membina_Hubungan

Sy baru tau ada aturan ini, apakah ini benar?

::

Mau tambahkan saja, yang dihindari dalam melakukan bersama adalah Sanghakamma (kegiatan formal sangha seperti penahbisan), Pavarana, dan Uposatha. Kalau ini dilakukan bersama, maka orang bisa keliru menyamakan sangha bhikkhu dengan sangha petapa aliran lain, juga menghindari ketidak-cocokan dalam gaya hidup.

Misalnya kalau Sangha Siswa Sang Buddha yang telah meninggalkan urusan perumah-tangga hidup bersama petapa dengan vinaya lain yang larut dalam kegiatan duniawi menjadi icon pengumpulan dana umat awam, kemudian melaksanakan uposatha bersama, maka orang bisa keliru bahwa Sangha Siswa Sang Buddha telah melakukan tindakan di luar vinaya dan bertindak tidak pantas, padahal itu dua sangha berbeda.

"Ketidak-cocokan" misalnya Sangha Siswa Sang Buddha yang menghindari diri dari musik hidup seatap dengan petapa aliran lain yang suka bermusik dan berhura-hura, akan mengganggu latihan dari bhikkhu itu sendiri.


sanjiva

Quote from: Kainyn_Kutho on 25 January 2013, 06:11:41 PM
Mau tambahkan saja, yang dihindari dalam melakukan bersama adalah Sanghakamma (kegiatan formal sangha seperti penahbisan), Pavarana, dan Uposatha. Kalau ini dilakukan bersama, maka orang bisa keliru menyamakan sangha bhikkhu dengan sangha petapa aliran lain, juga menghindari ketidak-cocokan dalam gaya hidup.

Misalnya kalau Sangha Siswa Sang Buddha yang telah meninggalkan urusan perumah-tangga hidup bersama petapa dengan vinaya lain yang larut dalam kegiatan duniawi menjadi icon pengumpulan dana umat awam, kemudian melaksanakan uposatha bersama, maka orang bisa keliru bahwa Sangha Siswa Sang Buddha telah melakukan tindakan di luar vinaya dan bertindak tidak pantas, padahal itu dua sangha berbeda.

"Ketidak-cocokan" misalnya Sangha Siswa Sang Buddha yang menghindari diri dari musik hidup seatap dengan petapa aliran lain yang suka bermusik dan berhura-hura, akan mengganggu latihan dari bhikkhu itu sendiri.

Contohnya kayak satria biku bergitar itu ya?   ::) ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

K.K.

Quote from: sanjiva on 26 January 2013, 09:34:40 AM
Contohnya kayak satria biku bergitar itu ya?   ::) ;D
Persis. Kasihan kalau Sangha Siswa Sang Buddha sekuti sama satria biku bergitar 'kan? Bhikkhu lagi mau berlatih meditasi, dia malah nyanyi balada cinta.

Shasika

ijinkan saya bertanya, tapi mohon maaf jika saya salah.
begini : jika memang dilarang oleh Sang Buddha mengapa beliau menginstruksikan 60 Bhikkhu pertama utk membabarkan Dhamma ke seluruh penjuru dunia menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh masing-masing umat (sehingga ada kemungkinan beda tradisi dari generasi ke generasi).

terima kasih.
I'm an ordinary human only

adi lim

Quote from: Shasika on 22 February 2013, 06:21:51 PM
ijinkan saya bertanya, tapi mohon maaf jika saya salah.
begini : jika memang dilarang oleh Sang Buddha mengapa beliau menginstruksikan 60 Bhikkhu pertama utk membabarkan Dhamma ke seluruh penjuru dunia menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh masing-masing umat (sehingga ada kemungkinan beda tradisi dari generasi ke generasi).

terima kasih.


memang salah.

Sebenarnya yang diutuskan kepada 60 siswa yang sudah mencapai Arahat untuk membabarkan Dhamma demi kesejahteraan dan kebahagiaan manusia dan para dewa.
Jadi kemungkinan akan terjadi beda tradisi tidak pernah dibahas.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

seniya

Baru ketemu nih: Ternyata anggota kelompok Sangha yang berbeda tradisi memang tidak boleh melakukan uposatha dan pavarana bersama, tetapi untuk kegiatan/tindakan ("transaksi") Sangha [Sanghakamma] lainnya masih diperbolehkan dilakukan bersama. Selebihnya keharmonisan kelompok-kelompok Sangha dari tradisi yang berbeda didasarkan pada penghormatan pada Dhamma (apakah kelompok yang berbeda tersebut mengajarkan Dhamma atau bukan Dhamma).

QuoteOnce separate affiliations have formed, the Canon provides guidelines for how they should behave toward one another. Because not all separations need to be based on a disagreement over what is and is not Dhamma, Cv.VI.6.5 requires that a bhikkhu show homage to a senior bhikkhu of a separate affiliation who speaks what is Dhamma. In this case, respect for the Dhamma overrides sectarian issues. If, however, the separation is based on a disagreement over Dhamma, a bhikkhu is forbidden to show homage to a senior bhikkhu of a separate affiliation who speaks what is not Dhamma. In this case, respect for the Dhamma overrides concern for superficial harmony.

A bhikkhu is allowed to sit in on most Community transactions of a separate affiliation and his presence does not invalidate the transaction as long as he does not have to be counted to complete the quorum (Mv.IX.4.2; Mv.IX.4.7). There are, however, two transactions that bhikkhus of separate affiliations are strictly forbidden from joining — knowing that their affiliation is separate and without having resolved their differences: the uposatha (Mv.II.34.10) and the Invitation (Mv.IV.13). Communities of separate affiliation are allowed to perform separate Community transactions within the same territory (Mv.X.1.9-10), but because this step would turn their de facto schism into a formal one, most Communities are loathe to take it.

http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/thanissaro/bmc2/bmc2.app5.html
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

adi lim

Quote from: ariyakumara on 22 February 2013, 10:22:34 PM
Baru ketemu nih: Ternyata anggota kelompok Sangha yang berbeda tradisi memang tidak boleh melakukan uposatha dan pavarana bersama, tetapi untuk kegiatan/tindakan ("transaksi") Sangha [Sanghakamma] lainnya masih diperbolehkan dilakukan bersama. Selebihnya keharmonisan kelompok-kelompok Sangha dari tradisi yang berbeda didasarkan pada penghormatan pada Dhamma (apakah kelompok yang berbeda tersebut mengajarkan Dhamma atau bukan Dhamma).


bold, mix
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Vincent Theonardo

Memang pernah baca sih di Dhammapada Atthakatta dimana murid sang buddha bersahabat karib dengan seorang bhiksu dibawah ajaran salah dri devadatta, maka buddha menasehatinya, dengan alasan meskipun kamu tidak mengikuti ajaran dri devadatta, tapi kamu berbuat seolah" mencerminkan sbagai pengikutnya.. Tapi belum tentu beda vinaya adalah ajaran salah
Semua makhluk:
Memiliki karmanya sendiri
Mewarisi karmanya sendiri
Lahir dan karmanya sendiri
Berhubungan dengan karmanya sendiri
Terlindung oleh karmanya sendiri.
Apa pun karma yang diperbuatnya
Baik atau buruk,
Itulah yang akan diwarisinya.

K.K.

Quote from: Shasika on 22 February 2013, 06:21:51 PM
ijinkan saya bertanya, tapi mohon maaf jika saya salah.
begini : jika memang dilarang oleh Sang Buddha mengapa beliau menginstruksikan 60 Bhikkhu pertama utk membabarkan Dhamma ke seluruh penjuru dunia menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh masing-masing umat (sehingga ada kemungkinan beda tradisi dari generasi ke generasi).

terima kasih.
Vinaya yang sama mau diterjemahkan ke 100 bahasa tetap akan bermakna sama. Perbedaan tradisi tidak disebabkan oleh penerjemahan, tapi memang pandangan yang berbeda saja.