Siangnya Mengemis - Malam Hari Makan di Fastfood

Started by sanjiva, 12 December 2012, 12:22:39 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

khiong


stephen chow

ini topik pernah g bahas di vihara siripada waktu diskusi dhamma 1/2 bulan lalu, dengan sesepuh DC yaitu Sumedho, Kainyn_Kutho, Indra..  ^-^
seru tapi tidak memuaskan hasil diskusinya tentang sosok pengemis ini bagi g,
akhirnya g diskusi lebih dalam dengan inisial huruf depan 'i' dan huruf belakang 'a'..  =))
diskusi lumayan lama dan akhirnya kelar juga, dan terpuaskan..  :whistle:

Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

bluppy

Quote from: stephen chow on 12 December 2012, 06:17:00 PM

diskusi lumayan lama dan akhirnya kelar juga, dan terpuaskan..  :whistle:


Bagi bagi hasil diskusi yg memuaskan di sini dong. Thanks

khiong

Quote from: stephen chow on 12 December 2012, 06:17:00 PM
ini topik pernah g bahas di vihara siripada waktu diskusi dhamma 1/2 bulan lalu, dengan sesepuh DC yaitu Sumedho, Kainyn_Kutho, Indra..  ^-^
seru tapi tidak memuaskan hasil diskusinya tentang sosok pengemis ini bagi g,
akhirnya g diskusi lebih dalam dengan inisial huruf depan 'i' dan huruf belakang 'a'..  =))
diskusi lumayan lama dan akhirnya kelar juga, dan terpuaskan..  :whistle:
ceritain donk yang bikin terpuaskan itu apa,supaya saya juga dapat. ;D

sanjiva

Quote from: stephen chow on 12 December 2012, 06:17:00 PM
ini topik pernah g bahas di vihara siripada waktu diskusi dhamma 1/2 bulan lalu, dengan sesepuh DC yaitu Sumedho, Kainyn_Kutho, Indra..  ^-^
seru tapi tidak memuaskan hasil diskusinya tentang sosok pengemis ini bagi g,
akhirnya g diskusi lebih dalam dengan inisial huruf depan 'i' dan huruf belakang 'a'..  =))
diskusi lumayan lama dan akhirnya kelar juga, dan terpuaskan..  :whistle:

Bagi-bagi di sini donk hasil kepuasannya bersama I***a  :whistle: ^-^
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

M14ka

Quote from: stephen chow on 12 December 2012, 06:17:00 PM
ini topik pernah g bahas di vihara siripada waktu diskusi dhamma 1/2 bulan lalu, dengan sesepuh DC yaitu Sumedho, Kainyn_Kutho, Indra..  ^-^
seru tapi tidak memuaskan hasil diskusinya tentang sosok pengemis ini bagi g,
akhirnya g diskusi lebih dalam dengan inisial huruf depan 'i' dan huruf belakang 'a'..  =))
diskusi lumayan lama dan akhirnya kelar juga, dan terpuaskan..  :whistle:
Bagi" donk kk biar kita" juga ikut puas.....  :))

stephen chow

#36
Ketika sering jumpa dengan orang yg minta2/pengemis, dalam benak pikiran saya, apakah benar ini orang tidak bisa kerja/tidak dapat kerjaan sehingga minta/ngemis..   :-?
Muncul pikiran ingin tahu dalam ajaran Buddha apakah ini termasuk mata pencaharian salah dan menghasilkan kamma buruk..
Tiba waktunya di diskusi dhamma di siripada dan di bahas, anggota DC yg hadir  se ingat saya itu Sumedho (Tuhan Maha Kuasa), Indra (Mr. Kumis), Kainyn Kutho (Kuda Nil), Mr. Jhonz (Dayak), Anestan (???)..  =)) =)) =))
Pertama yg saya tanyakan apakah mata pencaharian benar pengemis, dan ada yg jawab betul mata pencaharian benar karena di sini tidak ada tertulis dalam bukan mata pencaharian benar,
Terus saya tanya, misal dengan mengemis maka bisa dpt 3 juta/bulan, tapi kalo kerja yg lain Cuma dapat 2 juta/bulan (misal cukup hidup), kalo ini gimana?
Trus ada yg jawab ya pintar dong ini orang pilih kerjaan yg bisa dapat duit yg banyak,,  ~X(
Trus saya Tanya bukan kah ini penipuan karena saya pikir dia tidak mampu kerja maka saya kasi duit, tapi eh malah bisa kerja ini orang tapi mau hidup enak dngan minta2 dapat 3 juta, padahal kalo kerja lain dpt 2 juta dan bisa cukup buat kebutuhan hidup...
Trus kalo saya tidak salah ingat ada yg jawab, salah yg kasi kenapa bisa ketipu..  #-o
Cuma ini yg saya ingat diskusinya, pokoknya kacau pikiran dan belum terpuaskan...  >:D
Akhirnya saya PM inisial depan 'I' dan belakang 'a'..  :>-

Dalam PM akhirnya saya terpuaskan, pengemis memang mata pencaharian benar tapi dalam arti, pengemis itu tidak bisa kerja selain jadi pengemis ato bisa kerja yg lain tapi tidak bisa cukup kehidupannya maka boleh jadi pengemis, karena di mata orang2 itu pengemis seperti itu, coba misal yg kasi duit 1.000  itu orang kerja Cuma 1.500.000/bulan, eh ternyata pengemis itu 1 bulan dpt 3.000.000, apakah ada yg mau kasi uang ke pengemis yg NIATNYA MENIPU...
kenapa menipu, misal ada orang bisa kerja 1 bulan dapat 2.000.000 dan hidupnya tercukupi, tapi ini orang ah malas kerja Cuma dpt segitu, terus dia pikir dan tahu mengemis itu bisa dapt 3.000.000 jadi nyamar dah jadi pengemis...
jadi NIATNYA YG MENIPU yg bisa dapat kamma buruk...

Jika ada kata2 saya yg salah tafsir silahkan yg ada di diskusi bisa mengklarifikasi di sini,,  ^:)^
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

sanjiva

#37
Quote from: stephen chow on 14 December 2012, 05:08:22 PM
Ketika sering jumpa dengan orang yg minta2/pengemis, dalam benak pikiran saya, apakah benar ini orang tidak bisa kerja/tidak dapat kerjaan sehingga minta/ngemis..   :-?
Muncul pikiran ingin tahu dalam ajaran Buddha apakah ini termasuk mata pencaharian salah dan menghasilkan kamma buruk..
Tiba waktunya di diskusi dhamma di siripada dan di bahas, anggota DC yg hadir  se ingat saya itu Sumedho (Tuhan Maha Kuasa), Indra (Mr. Kumis), Kainyn Kutho (Kuda Nil), Mr. Jhonz (Dayak), Anestan (???)..  =)) =)) =))
Pertama yg saya tanyakan apakah mata pencaharian benar pengemis, dan ada yg jawab betul mata pencaharian benar karena di sini tidak ada tertulis dalam bukan mata pencaharian benar,
Terus saya tanya, misal dengan mengemis maka bisa dpt 3 juta/bulan, tapi kalo kerja yg lain Cuma dapat 2 juta/bulan (misal cukup hidup), kalo ini gimana?
Trus ada yg jawab ya pintar dong ini orang pilih kerjaan yg bisa dapat duit yg banyak,,  ~X(
Trus saya Tanya bukan kah ini penipuan karena saya pikir dia tidak mampu kerja maka saya kasi duit, tapi eh malah bisa kerja ini orang tapi mau hidup enak dngan minta2 dapat 3 juta, padahal kalo kerja lain dpt 2 juta dan bisa cukup buat kebutuhan hidup...
Trus kalo saya tidak salah ingat ada yg jawab, salah yg kasi kenapa bisa ketipu..  #-o
Cuma ini yg saya ingat diskusinya, pokoknya kacau pikiran dan belum terpuaskan...  >:D
Akhirnya saya PM inisial depan 'I' dan belakang 'a'..  :>-

Dalam PM akhirnya saya terpuaskan, pengemis memang mata pencaharian benar tapi dalam arti, pengemis itu tidak bisa kerja selain jadi pengemis ato bisa kerja yg lain tapi tidak bisa cukup kehidupannya maka boleh jadi pengemis, karena di mata orang2 itu pengemis seperti itu, coba misal yg kasi duit 1.000  itu orang kerja Cuma 1.500.000/bulan, eh ternyata pengemis itu 1 bulan dpt 3.000.000, apakah ada yg mau kasi uang ke pengemis yg NIATNYA MENIPU...
kenapa menipu, misal ada orang bisa kerja 1 bulan dapat 2.000.000 dan hidupnya tercukupi, tapi ini orang ah malas kerja Cuma dpt segitu, terus dia pikir dan tahu mengemis itu bisa dapt 3.000.000 jadi nyamar dah jadi pengemis...
jadi NIATNYA YG MENIPU yg bisa dapat kamma buruk...

Jika ada kata2 saya yg salah tafsir silahkan yg ada di diskusi bisa mengklarifikasi di sini,,  ^:)^

Bukankah kalau diskusi dengan i***a biasa diminta sutta rujukannya,  nah masalahnya adalah apakah ada sutta yang menjelaskan bahwa mengemis ini menipu dan termasuk mata pencaharian tidak benar?  Kalau bhikkhu yang berbaju bhikkhu tapi berperilaku tak seharusnya bhikkhu tetapi menerima dana / makanan dari umat sih seingat gw memang ada suttanya.  Nah kalau pengemis ?

Dan biasanya pengemis (kayak di cerita gw yg penghasilannya 15 juta  ;D)  gak cerita bohong apalagi menipu panjang lebar ke orang yang dimintainnya.  Biasanya mereka mendekat dan hanya menadahkan tangan, tak bicara bohong ataupun menipu.  Si orang yang didatangi lantas memberi uang kalau dia mau memberi.  Kalau tak mau memberi, mereka berpindah ke orang yang lain.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

stephen chow

Quote from: sanjiva on 14 December 2012, 05:24:23 PM
Bukankah kalau diskusi dengan i***a biasa diminta sutta rujukannya,  nah masalahnya adalah apakah ada sutta yang menjelaskan bahwa mengemis ini menipu dan termasuk mata pencaharian tidak benar?

Dan biasanya pengemis (kayak di cerita gw yg penghasilannya 15 juta  ;D)  gak cerita bapohong apalagi menipu panjang lebar ke orang yang dimintainnya.  Biasanya mereka mendekat dan hanya menadahkan tangan, tak bicara bohong ataupun menipu.  Si orang yang didatangi lantas memberi uang kalau dia mau memberi.
contoh
saya bisa kerja gaji 1.500.000/ bulan (saya sudah cukup buat kehidupan sehari-hari), trus saya dngr dari orang kalo ngemis di jakarta bisa dapat 3.000.000/bulan.. trus saya coba lah 1 bulan, pakai pakaian robek2, muka kotor2in, mendekat dan hanya menadahkan tangan, tak bicara bohong ataupun menipu, dan benar saya dapat 3.000.0000/bulan..
arti pengemis itu di mata umum adalah minta2 karena tidak mampu kerja dan tidak dapat kerjaan.. kalo anda misal gaji 2 jt, pengemis yg anda kasi itu dapat dari ngemis dapat 5 jt, apakah ada orang yg mau kasi dia duit 1.000?
NIATNYA DALAM PIKIRAN MENIPU yg dapat kamma buruK.. kalo bukan niat nipu, apalagi..  :-?
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

will_i_am

waktu menyamar pake baju semrawutan aja udah menipu.... ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

khiong

Jadi NIATNYA yang dibicarakan, tidak bisa bekerja, tidak mampu bekerja atau tidak punya pekerjaan, sehingga jadi pengemis, caranya..?pemampilan.. :'( bukankah disini sudah ada NIAT. 3jt-15jt/bulan ngemis seumur hidup.  :))

stephen chow

Quote from: khiong on 14 December 2012, 07:21:09 PM
Jadi NIATNYA yang dibicarakan, tidak bisa bekerja, tidak mampu bekerja atau tidak punya pekerjaan, sehingga jadi pengemis, caranya..?pemampilan.. :'( bukankah disini sudah ada NIAT. 3jt-15jt/bulan ngemis seumur hidup.  :))
niat kan yg salah satu penyebab kamma yg menentukan buruk ato baik,,
niat nipu ya ada kamma buruk yg di dapat..
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

hemayanti

Quote from: sanjiva on 14 December 2012, 05:24:23 PM
Bukankah kalau diskusi dengan i***a biasa diminta sutta rujukannya,  nah masalahnya adalah apakah ada sutta yang menjelaskan bahwa mengemis ini menipu dan termasuk mata pencaharian tidak benar?  Kalau bhikkhu yang berbaju bhikkhu tapi berperilaku tak seharusnya bhikkhu tetapi menerima dana / makanan dari umat sih seingat gw memang ada suttanya.  Nah kalau pengemis ?

Dan biasanya pengemis (kayak di cerita gw yg penghasilannya 15 juta  ;D)  gak cerita bohong apalagi menipu panjang lebar ke orang yang dimintainnya.  Biasanya mereka mendekat dan hanya menadahkan tangan, tak bicara bohong ataupun menipu.  Si orang yang didatangi lantas memberi uang kalau dia mau memberi.  Kalau tak mau memberi, mereka berpindah ke orang yang lain.
menipu secara penampilan om. ;D

Quote from: stephen chow on 14 December 2012, 05:08:22 PM
Dalam PM akhirnya saya terpuaskan, pengemis memang mata pencaharian benar tapi dalam arti, pengemis itu tidak bisa kerja selain jadi pengemis ato bisa kerja yg lain tapi tidak bisa cukup kehidupannya maka boleh jadi pengemis, karena di mata orang2 itu pengemis seperti itu, coba misal yg kasi duit 1.000  itu orang kerja Cuma 1.500.000/bulan, eh ternyata pengemis itu 1 bulan dpt 3.000.000, apakah ada yg mau kasi uang ke pengemis yg NIATNYA MENIPU...
kenapa menipu, misal ada orang bisa kerja 1 bulan dapat 2.000.000 dan hidupnya tercukupi, tapi ini orang ah malas kerja Cuma dpt segitu, terus dia pikir dan tahu mengemis itu bisa dapt 3.000.000 jadi nyamar dah jadi pengemis...
jadi NIATNYA YG MENIPU yg bisa dapat kamma buruk...

Jika ada kata2 saya yg salah tafsir silahkan yg ada di diskusi bisa mengklarifikasi di sini,,  ^:)^
jadi kesimpulannya mengemis itu gpp, jika dan hanya jika "pengemis itu tidak bisa kerja selain jadi pengemis ato bisa kerja yg lain tapi tidak bisa cukup kehidupannya maka boleh jadi pengemis"
saya masih belum puas nih. ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

khiong

Quote from: stephen chow on 14 December 2012, 09:10:23 PM
niat kan yg salah satu penyebab kamma yg menentukan buruk ato baik,,
niat nipu ya ada kamma buruk yg di dapat..
Jadi..ini termasuk mata pencaharian benar/salah.?

stephen chow

Quote from: hemayanti on 15 December 2012, 04:06:43 PM
menipu secara penampilan om. ;D
jadi kesimpulannya mengemis itu gpp, jika dan hanya jika "pengemis itu tidak bisa kerja selain jadi pengemis ato bisa kerja yg lain tapi tidak bisa cukup kehidupannya maka boleh jadi pengemis"
saya masih belum puas nih. ;D
Yg belum puas apa neh...  :-?  ???
menurut saya sih gpp, contoh.
1. ada seorang laki2 tua, badan lemah, cari kerja2 tidak ketemu, tidak ada yg mau terima dan tidak bisa kerja apa2 karena sudah tua, dalam pikirannya untuk menyambung hidup ya dengan mengemis dan cukup uangnya buat kehidupan karena sudah tidak ada pilihan lagi,,
2. ada seorang laki2 tua, badan lemah,dapat kerjaan tapi gaji kecil cuma 500.000, tidak ada lagi kerjaan lain yg di dapat sudah cari kemana2, akhirnya di coba dan sampai 1 bulan, selama 3 bulan ternyta 500.000 itu tidak cukup, sudah irit2, ternyta pengeluaran 800.000, akhirnya untuk biaya hidup ngutang sana sini 300.000, akhirnya mengemis di coba dan bisa dapat 1.000.000 jadi cukup buat kehidupan sehari2..
"dalam benar laki2 ini mau kerja yg lain selain ngemis jika ada yg tawarin kerjaan yg gajinya cukup buat hidupnya sehari2'

apakah 2 contoh ini ada yg salah..  :P

Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..