News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

bingung... :(

Started by arivinleang, 03 December 2012, 07:59:59 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

arivinleang

namo buddhaya,  _/\_

newbe ingin bertanya nih mohon di tanggapi yah..

mama papa saya di ajak untuk ikut agama K, dan mereka udh hampir pasti masuk kata mama sy sembahyang2 itu sangat repot, hrs bakar rumahlah klu sdh meninggal, klu imlek malam sebelumnya harus sembahyang lah, nah sy ingin bertanya bagaimana pandangan buddhist mengenai masalah ini??
dan apa yg hrs sy lakukan agar mereka tdk msk ke agama K itu??

mohon komennya..  ^:)^ _/\_

semoga semua mahluk berbahagia
saddhu.. saddhu.. saddhu..

Hendra Tan

Nammo Buddhaya _/\_

Sebenarnya sembahyang yg menggunakan bakar2 kertas itu hanya sebuah tradisi nenek moyan dan waktu jaman dahulu kala nenek moyang kita itu beragama konghucu atau confusius jd mereka blm mengerti tentang ajaran buddha..

Sebenarnya agama Buddha itu simple..cobalah kamu jelaskan ke org tuamu dan sering2 ajak org tuamu kebaktian di vihara..nanti dgn sendirinya org tuamu akan mengerti akan ajaran buddha sesungguhnya

Wolvie

#2
ortu anda rupanya ga bisa bedain mana tradisi mana Buddhism.

ga harus bakar rumah, mungkin lebih tepatnya rumah2an kertas kali ya, gile aje tiap kali ada yang meninggal terus bakar rumah tetangga, bisa dipenjara, wkwkwk.

sebenernya tradisi bakar2in rumah2an/uang2an, karena beranggapan di alam sono = alam sekarang, jadi perlu rumah, hape, dan tetek bengeknya.. namanya tradisi ya mau dilakukan boleh ga juga ga harus  kok..

toh bolak balik yang nolong itu karma kita sendiri kok, yang nentuin nanti abis mati ke mana.
cuma memang klo keluarga Buddhism, biasanya klo habis meninggal, kerabat/teman ya klo mau bantu almarhum bisa dengan melakukan kebajikan (berdana kepada Sangha, bacain Paritta) terus limpahkan kebajikan kepada almarhum. Ini juga ga harus kok, klo mau juga so simple kan. Paling mudah bacain Paritta kemudian limpahkan jasa dengan Paritta Ettavata. Lah di agama tetangga juga klo meninggal juga disembayangin kan?

sebelum sincia kudu sembayang itu juga tradisi, sebenernya ga harus. Klo mau dilestarikan juga baik2 saja. Memang sering orang masuk agama kr****n tuh terus jadi mengharamkan apa2 yang berbau tradisi, makanya terus jadi lupa jati dirinya, kaya orang ga punya identitas, pola pikirnya jadi ekstrim.

Maaf ya, gw sih sering melihat, klo cuma urusan repot ga repot juga, sebagian orang beragama K juga suka merepotkan dirinya dengan hal2 yang sbenernya ga perlu dipusingin, misalnya ada pandangan teletubbies sesat, harry potter sesat, musik metal musik setan, dll..

adi lim

#3
Quote from: arivinleang on 03 December 2012, 07:59:59 PM
namo buddhaya,  _/\_

newbe ingin bertanya nih mohon di tanggapi yah..

mama papa saya di ajak untuk ikut agama K, dan mereka udh hampir pasti masuk kata mama sy sembahyang2 itu sangat repot, hrs bakar rumahlah klu sdh meninggal, klu imlek malam sebelumnya harus sembahyang lah, nah sy ingin bertanya bagaimana pandangan buddhist mengenai masalah ini??
dan apa yg hrs sy lakukan agar mereka tdk msk ke agama K itu??

mohon komennya..  ^:)^ _/\_

semoga semua mahluk berbahagia
saddhu.. saddhu.. saddhu..

memang sembahyang dan tradisi2  itu memang repot, tidaklah heran jika orang mencari yang lebih sederhana.

jadi anak untuk membalas jasa orang tuanya adalah mengenalkan Dhamma kepada mereka, apabila beliau belum mengenal Dhamma.
Untuk itu kita sendiri juga harus mengerti dan berlatih dulu, yang paling dasar sebagai umat awam adalah berlatih 5 sila dalam kehidupan sehari2, berbuat kebajikan misalnya berdana makanan kepada Sangha, berdana kepada Vihara, berdana kepada orang yang membutuhkannya, berdana itu berlatih melepas 'kepemilikan' bukan mengharap imbalan/jasa.
jika anda sudah sering berlatih dan praktek, cobalah kenalkan praktek dan latihan ini kepada mereka.

sembahyang dan upacara/ritual tidak penting dalam Buddha Dhamma, bahkan kadang2 mengkondisikan untuk berpandangan salah, minta2 'sesuatu/jasa' kepada yang disembah.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

dhammadinna

Quote from: arivinleang on 03 December 2012, 07:59:59 PM
namo buddhaya,  _/\_

newbe ingin bertanya nih mohon di tanggapi yah..

mama papa saya di ajak untuk ikut agama K, dan mereka udh hampir pasti masuk kata mama sy sembahyang2 itu sangat repot, hrs bakar rumahlah klu sdh meninggal, klu imlek malam sebelumnya harus sembahyang lah, nah sy ingin bertanya bagaimana pandangan buddhist mengenai masalah ini??
dan apa yg hrs sy lakukan agar mereka tdk msk ke agama K itu??

mohon komennya..  ^:)^ _/\_

semoga semua mahluk berbahagia
saddhu.. saddhu.. saddhu..

Kenapa kamu ga mau mereka masuk agama K? Boleh dijelaskan, apa yang membuatmu berpikir bahwa agama Buddha perlu dipertahankan?

Hendra Tan

Utk teman-teman di DC..sory banget nih..saya minta maaf atas kesalahan di DC..sebenarnya yg semalam sampai tadi sore balas coment teman-teman dan buat new topik itu sodara sepup soalnya Android saya dipinjam ama sodara sepupu dan saya lupa LOGOUT akun saya di DC jd dia yg ngelakuin semua ini..saya atas nama HENDRA TAN MEMOHON MAAF ATAS TERJADINYA PENJELEKKAN NAMA SAYA DI FORUM DC..TERIMAKASIH

arivinleang

Quote from: adi lim on 04 December 2012, 05:54:00 AM
memang sembahyang dan tradisi2  itu memang repot, tidaklah heran jika orang mencari yang lebih sederhana.

jadi anak untuk membalas jasa orang tuanya adalah mengenalkan Dhamma kepada mereka, apabila beliau belum mengenal Dhamma.
Untuk itu kita sendiri juga harus mengerti dan berlatih dulu, yang paling dasar sebagai umat awam adalah berlatih 5 sila dalam kehidupan sehari2, berbuat kebajikan misalnya berdana makanan kepada Sangha, berdana kepada Vihara, berdana kepada orang yang membutuhkannya, berdana itu berlatih melepas 'kepemilikan' bukan mengharap imbalan/jasa.
jika anda sudah sering berlatih dan praktek, cobalah kenalkan praktek dan latihan ini kepada mereka.

sembahyang dan upacara/ritual tidak penting dalam Buddha Dhamma, bahkan kadang2 mengkondisikan untuk berpandangan salah, minta2 'sesuatu/jasa' kepada yang disembah.

Quote from: Hendra Tan on 03 December 2012, 08:15:30 PM
Nammo Buddhaya _/\_

Sebenarnya sembahyang yg menggunakan bakar2 kertas itu hanya sebuah tradisi nenek moyan dan waktu jaman dahulu kala nenek moyang kita itu beragama konghucu atau confusius jd mereka blm mengerti tentang ajaran buddha..

Sebenarnya agama Buddha itu simple..cobalah kamu jelaskan ke org tuamu dan sering2 ajak org tuamu kebaktian di vihara..nanti dgn sendirinya org tuamu akan mengerti akan ajaran buddha sesungguhnya

tempat tinggal orang tua sy gak ada viharanya koko..
sy tinggal di makassar sedangkan orang tua sy tinggalnya di polewali sulawesi barat..
jd apa sebaiknya sembahyang2 gak usah di lakukan cukup ke vihara membaca paritta, berdana, pelimpahan jasa??
mohon penjelasannya..

adi lim

Quote from: arivinleang on 04 December 2012, 06:01:41 PM
tempat tinggal orang tua sy gak ada viharanya koko..
sy tinggal di makassar sedangkan orang tua sy tinggalnya di polewali sulawesi barat..
jd apa sebaiknya sembahyang2 gak usah di lakukan cukup ke vihara membaca paritta, berdana, pelimpahan jasa??
mohon penjelasannya..

menurut saya, sembahyang tidak penting
membaca paritta lebih bagus mendalami artinya dari pada membaca tapi tidak tau arti
berdana penting, dan disarankan memang sering melakukan pelimpahan jasa jika ada berbuat kebajikan
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Hendra Tan

Bukannya di makasar ada viharanya?koq bisa gak ada :-?

kullatiro

sejati nya agama Buddha di zaman Buddha masih hidup belum mengenal yang namanya kertas seperti yang ada di kenal pada saat ini.

Tehnologi kertas berasal dari china, hingga timbul budaya pembakaran kertas tersebut.

Jadi jaman Buddha belum ada upacara bakar rumah kertas, uang kertas dll ini sebenarnya tradisi leluhur saja.

Hendra Tan

Quote from: kullatiro on 05 December 2012, 10:57:51 PM
sejati nya agama Buddha di zaman Buddha masih hidup belum mengenal yang namanya kertas seperti yang ada di kenal pada saat ini.

Tehnologi kertas berasal dari china, hingga timbul budaya pembakaran kertas tersebut.

Jadi jaman Buddha belum ada upacara bakar rumah kertas, uang kertas dll ini sebenarnya tradisi leluhur saja.
betul bos..cuma sekedar menambahkan itu hanya bawaan dari tradisi cina krn kita kan keturunannya jadi otomatis tradisi itu pasti akan turun-temurun diberitahukan kepada anak, cucu, buyutnya...sedangkan dlm ajaran Buddha sesungguhnya tdk menganjurkan hal seperti tradisi tersebut..

arivinleang

Quote from: Hendra Tan on 05 December 2012, 10:43:33 PM
Bukannya di makasar ada viharanya?koq bisa gak ada :-?

sy tiap minggu ke vihara kok koko..  :)
mksdnya ortu sy yg susah ke vihara karena di polewali gak ada vihara..

Quote from: kullatiro on 05 December 2012, 10:57:51 PM
sejati nya agama Buddha di zaman Buddha masih hidup belum mengenal yang namanya kertas seperti yang ada di kenal pada saat ini.

Tehnologi kertas berasal dari china, hingga timbul budaya pembakaran kertas tersebut.

Jadi jaman Buddha belum ada upacara bakar rumah kertas, uang kertas dll ini sebenarnya tradisi leluhur saja.

jd sy yg sbg generasi muda ini harus bgmn??
msh tetap melanjutkan tradisi atau gak??
hanya ibadah tiap minggu ke vihara sj?
spt yg koko adi lim ngomong??

Quote from: adi lim on 05 December 2012, 04:54:15 PM
menurut saya, sembahyang tidak penting
membaca paritta lebih bagus mendalami artinya dari pada membaca tapi tidak tau arti
berdana penting, dan disarankan memang sering melakukan pelimpahan jasa jika ada berbuat kebajikan

Hendra Tan

ouwww..boleh saya tau polewali itu daerah pedalaman di makasar?

arivinleang

Quote from: Hendra Tan on 07 December 2012, 07:42:02 AM
ouwww..boleh saya tau polewali itu daerah pedalaman di makasar?

lihat peta koko, polewali itu adanya di sulawesi barat..

Hendra Tan

Quote from: arivinleang on 07 December 2012, 06:45:49 PM
lihat peta koko, polewali itu adanya di sulawesi barat..
disana penganut agama buddhanya sedikit yah?