Yang benar adalah (menurut yang saya pahami): Semua keberadaan (eksistensi), ada karena ditunjang oleh faktor-faktor, atau saling berkaitan satu dengan yang lain (Dependent Origination /
Pratītyasamutpāda). Apapun itu; Bentuk / Non- bentuk, Makhluk, Alam Semesta, semua faktor mental (emosi, senang, sedih, stress, merasa ada, merasa merealisasi nibbana, dst) ada karena tunjangan faktor lain.
Contoh yang saya beri sebelumnya: Bodhisattva Gautama mencapai Kebuddhaan, karena usaha-Nya mengumpulkan parami, memupuk kebijaksanaan (Prajna Paramita), menjalankan samadhi, disiplin menjaga sila, dan sebagainya... selama berkalpa-kalpa. Dan hasilnya ialah, ketika terlahir sebagai putra Raja Suddhodana, maka Beliau setelah menjalani berbagai suka-duka dalam pertapaan, menghadapi rintangan karena karma Beliau, akhirnya pada purnama siddhi Beliau mencapai tahap Kemaha-tahuan Beliau, atau kita sebut sebagai Buddha.
Demikian contoh yang relevan dengan topik yang sedang dibahas. Persoalan-persoalan hidup lainnya (yang lebih sepele dibanding pencapaian Kebuddhaan/Arahat/Pacceka Buddha), semua menggunakan dan/atau terliputi (TANPA KECUALI) oleh satu fenomena itu, yaitu: Sunyata.
Dan karena ada Sunyata, maka ada Karuna, karena setiap makhluk ingin bahagia (yang abadi, kekal, agung/sempurna). Dengan mencintai makhluk lain (berwelas-asih/maha-karuna), maka tercapai kebahagiaan itu (dari level makhluk belum tercerahkan, sampai Buddha yang sedang mempurifikasi Buddha Ksetra-Nya).
Sunyata-Karuna-Garbha (Kekosongan melahirkan Welas-Asih). Dengan menyadari bahwa semua fenomena kosong, maka saya (siapapun dia) berkemampuan-penuh untuk menentukan nasib (masa depan) dia sendiri (dalam korelasinya dengan panca niyama, atau hukum yang mengatur alam semesta). Jadi, karena semua kosong, maka Kebuddhaan (atau cita-cita/impian, apapun itu) sangat mungkin dicapai, dengan upaya dan usaha yang benar tentunya. Dalam Kesunyataan, terdapat nirbatas kemungkinan, semua mungkin (everything is possible).
Itulah luar biasanya dari Sunyata.
Mohon tambahan dan koreksinya. Salam dan terima kasih.