Perasaan atau Logika

Started by M14ka, 06 November 2012, 10:02:52 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

The Ronald

Quote from: cumi polos on 06 November 2012, 05:23:06 PM
silahkan sis nyoba didepan lelaki... pastilah mereka terhipnotis....
kmu pikir dia kelinci?
...

tesla

Quote from: M14ka on 06 November 2012, 03:09:37 PM
Kalau contohnya memilih pasangan :
Berdasarkan perasaan : cinta, tapi ga kaya
Berdasarkan logika : ga cinta, tapi kaya
Bukankah yang lebih serakah yang pakai logika?  :P

iya kaya kata mbah indra... 2 2 nya serakah :))

kalau pake perasaan, serakah duluan, yg penting pasangan enak diliat, enak dipegang, enak dipamer. urusan nanti melarat udah ga kepikir. jadi senang2 dahulu... berantem belakangan

kalau pake logika, hmmm pasangan ga enak diliat, bikin sebel, tapi ditahan2 dulu. kali aja cepat mati dapat warisan. jadi bersakit2 dahulu, bersenang2 kemudian :))
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

neutral

IMHO, klo menurut gw sih hrs seimbang antara logika dan perasaan.

perasaan tanpa logika <-- menyakitin diri sdr

logika aja tanpa perasaan <-- robot, pembunuh berdarah dingin.

knp manusia istimewa, krn dilengkapi dua2nya..hrs tau aturan pemakaian lah, idealnya..haha.

setuju jg dgn pendapat salah satu member di sini yg bilang, insting.
Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared

M14ka

Kl insting termasuk indera apa? Kenapa hewan tertentu instingnya lebih tajam ya?

neutral

Quote from: tesla on 06 November 2012, 01:08:03 PM
kalau dalam memilih dikatakan berdasarkan perasaan, itu lebih tepatnya berdasarkan keserakahan. karena manusia biasa sukanya yg enak2 dan dia suka. jadi kalau milih pake perasaan, yah mana yg dia suka.

kalau milih pake logika, biasa harus ada kesadaran utk meredam rasa haus dari keserakahan itu dulu, jadi bisa menghitung mana yg lebih baik dan mana yg lebih buruk.

menurut saya lebih bagus pake logika.

tapi ada 1 lagi, insting :))
jadi dalam menimbang baik atau buruk ada yg menimbang berdasarkan insting. insting disini bukan perasaan yah, biasa lebih ke arah utk menghindari bahaya atau tidak baik. by nature, insting ini senjata utk survival, jadi menurut saya emg ada.

mohon maaf kalau salah, cuma ceplas ceplos sembarangan

hay om tesla,

insting saya bilang, cowok ini cowok baik2 <-- insting or perasaan? suka bingung bedainnya.

kira2 ada tips gimana mengasah insting agar tajam? insting ini ada di setiap org, cuman bedanya ada yg terasah, ada yg ga..
Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared

neutral

Quote from: M14ka on 06 November 2012, 10:07:21 PM
Kl insting termasuk indera apa? Kenapa hewan tertentu instingnya lebih tajam ya?

insting itu indra keenam kan, kt org awam..tp di agama buddha cuma panca indera, piye donk?
Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared

siswahardy


neutral

Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared

M14ka

Kayanya termsk pencerapan y?

Indra

Quote from: neutral on 06 November 2012, 10:11:01 PM
insting itu indra keenam kan, kt org awam..tp di agama buddha cuma panca indera, piye donk?

emang yg 5 lainnya mana?

adi lim

Quote from: neutral on 06 November 2012, 10:11:01 PM
insting itu indra keenam kan, kt org awam..tp di agama buddha cuma panca indera, piye donk?

hati2 menyebut nama Indra di alam DC :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Sumedho

Quote from: bluppy on 06 November 2012, 03:17:03 PM
vedana ada 2 macam

vedana fisik (perasaan fisik) terbagi 3:
1. pleasant (sukhā) : seperti getaran halus dll
2. unpleasant (dukkhā) : seperti sakit, kesemutan dll
3. neither pleasant nor unpleasant (adukkham-asukhā, sometimes referred to as "neutral")

vedana mental (perasaan mental) terbagi menjadi 2:
1. mental happiness (somanassa) : bahagia, puas, dll
2. mental unhappiness (domanassa) : sedih, kecewa, dll

Sebenarnya pembagian jadi 5 itu merupakan ekspansi dari 3 itu jika mau dipisahkan dari sudut nama-rupa, dan.... perasaan mau mental maupun fisik itu tetap masuk dalam 3 kondisi itu: sukhā vedanā, dukkhā vedanā, adukkham-asukhā vedanā. soalnya ekspansi menjadi 5 itu sangat jarang disinggung dalam khotbah tetapi lebih banyak digunakan 3 itu. jika hal yang berbeda maka hanya "fisik" aja yg dikhotbahkan dalam vedana samyutta jadi terlalu dangkal dan tidak lengkap.

jadi somanassa masuk ke sukha, domanassa masuk ke dukkha.

maksudnya sih di awal itu orang sering ngomong sedih itu adalah perasaan, padahal menurut "abhidhamma" si perasaan dalam bahasa umum itu merujuk ke "nama". maka itu lebih gampang kalo jelasin vedana itu sebagai sensasi dari semua indera (termasuk pikiran) setelah "kontak" dengan objek.
There is no place like 127.0.0.1

tesla

Quote from: neutral on 06 November 2012, 10:10:03 PM
hay om tesla,

insting saya bilang, cowok ini cowok baik2 <-- insting or perasaan? suka bingung bedainnya.

kira2 ada tips gimana mengasah insting agar tajam? insting ini ada di setiap org, cuman bedanya ada yg terasah, ada yg ga..

kalau menurut saya sih insting itu spt pikiran bawah sadar.
sebenarnya berdasarkan informasi2 yg ada juga, pikiran bawah sadar menghitung dan memberikan kesimpulan.
proses perhitungannya itu yg pikiran sadar ga bisa menangkapnya.

latih insting saya jg ga bisa :|
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

kullatiro

#43
insting biasa di pakai, bila kesadaran yang ada tidak mampu memberi respon atau di luar kemampuan keadaan kesadaran untuk memberi input atau  tidak mampu memberi reaksi atas apa yang terjadi (ketidak mampuan kondisi sadar melakukan kalkulasi eksternal terhadap yang terjadi dalam lingkungan/ suatu kondisi / keadaan/ situasi).

jadi nya hanya mengandalkan faktor internal sebagai input


secara normal manusia tidak hanya melakukan kalkulasi eksternal tapi juga meliputi kalkulasi internal terhadap suatu kondisi.