Stupa abad ke 8 di Pura Pegulingan

Started by Mokau Kaucu, 17 October 2012, 09:43:15 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Mokau Kaucu

~Life is suffering, why should we make it more?~

Wolvie

ga ada keterangannya ini, di dalam stupa ada apa, ato dibangun sama siapa?

Mokau Kaucu

#2
Quote from: Wolvie on 17 October 2012, 10:32:57 PM
ga ada keterangannya ini, di dalam stupa ada apa, ato dibangun sama siapa?

Lokasi di daerrah Pejeng, di jl Raya Tampaksiring.
Agak masuk kedalam, kurang lebih 300 meter.
Dari dalam, bisa terlihat bagian belakang Istana Presiden di Tampaksiring.

Diduga dibangun oleh Raja Warmadewa, ayah dari Udayana; atau kakeknya Airlangga.
Pada waktu ekskavasi, dibawah stupa ditemukan 5 patung emas Panca Dhyani Buddha setinggi sekitar 30 cm, yang pada saat stupa dipugar, kelima patung tsb diletakkan kembali dibawah stupa, setelah dibuatkan replika dan disimpan di museum ........(lupa)
Dan ada sekeping lempeng yang bertuliskan mantra, dinamakan mantra "Yete",  yang sdh ada bagian tidak terbaca.

Mendingan datang sendiri kesana, jangan lupa pakai pakain sopan, termasuk sarong  dan ikat pinggang, karena berada dalam area yang disucikan di Pura Pegulingan.
Lalu cobalah Meditasi disana, josss.
_/\_
~Life is suffering, why should we make it more?~

Wolvie

wah sayang mantranya ga kebaca..

anumodana infonya, semoga suatu saat bisa ke sana :)

_/\_

Mokau Kaucu

Quote from: Wolvie on 17 October 2012, 11:50:59 PM
wah sayang mantranya ga kebaca..

anumodana infonya, semoga suatu saat bisa ke sana :)

_/\_

You can do it bro.

Mudah mudahan minggu depan ketemu dengan orang yang bisa baca mantra tersebut.  Beliau salah satu orang yang bisa membaca tulisan kuno spt Sanskerta, Pallawa, Deva nagari. dll.  Nanti infonya saya sharingkan disini.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Mokau Kaucu

Nah, minggu lalu ketemu dengan Bpk SL yang dosen tulisan kuno.
Beliau mengatakan bahwa mantra "Ye te"  tsb dibuat dengan tulisan Pre-nagari, sebelum tulisan Deva-nagari.
Pre-nagari banyak dipakai dlm prasasti dari Srivijaya abad 8 -10, tetapi tidak dipakai (tidak ditemukan prasasti) dikerajaan Sailendra maupun kerajaan lainnya di P. Jawa.

Karena itu, beliau ber hipotesa bahwa pada abad ke 8, P. Bali berada dibawah pengaruh Srivijaya, bukan Sailendra.
Mungkin karena persaingan pribadi dari Balaputradewa dengan wangsa Sailendra, dalam upaya membendung pengaruh Sailendra ke timur nusantara.

_/\_

~Life is suffering, why should we make it more?~