Creationist Vs Evolusionist

Started by Isaacus Newtonus, 07 October 2012, 10:54:53 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Isaacus Newtonus

Quote from: Kainyn_Kutho on 08 October 2012, 05:42:35 PM
Iya, Om Dawkins ngomongin probabilitas yang berbeda, sementara kreasionis yang tidak mengerti, membicarakan probabilitas yang berbeda.

Jadi andaikan ada potongan puzzle berantakan. Evolusionis ngomong tentang satu potongan ini 'by chance' ketemu dengan potongan sebelahnya. Kemudian dari 2 potong yang bersatu itu kemudian ketemu lagi satu per satu, lewat natural selection, dan akhirnya jadi lah puzzle yang utuh.

Lalu Om Hoyle akan membuat penjelasan bahwa evolusionis melempar potongan puzzle dan 'by chance' tersusun rapi jadi satu puzzle utuh.

Peluang untuk terbentuknya (atau istilah bro 'ketemu') satu molekul protein sederhana 'by chance' adalah 1:10^113. Itu saja sudah suatu KEMUSTAHILAN (itu masih molekul protein sederhana lho). Dan untuk kegiatan sel dibutuhkan 2000 protein sebagai enzim. Berapa peluang terbentuknya ini 'by chance'? 1:10^40000. Bubarlah sudah.

Inilah yang bro maksud dengan "by chance ketemu".

kullatiro

wa rasa room ini bisa di lock bro kayin telah memposting jawaban dari evolusionist terhadap kaum kreiation.

ya bro IN di sini anda tidak berbohing seperti di room lain nya tapi abda telah dengan sengaja menempatkan buddhist dan kaum evolusionist adalah sama padahal tidak.

jadi room ini telah mencapai kata sepakat dengan postingan bro kayin yang merupakan jawaban kaum evolusionust tentang creationist.

adi lim

Quote from: Isaacus Newtonus on 08 October 2012, 03:30:37 PM
Baik, jika evolusi adalah mustahil, maka penjelasan apa lagi yang bro miliki untuk menjelaskan asal-mula kehidupan yang kompleks ini?

karena kapasitas anda memang terbatas, di jelaskan juga akan sia2   ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

kullatiro

Quote from: Isaacus Newtonus on 08 October 2012, 04:03:52 PM
Saya ini orangnya tidak rumit-rumit bro.

- Jika ada yang salah, gugurkan.

Sederhana saja kan.




FZ

Quote from: Isaacus Newtonus on 08 October 2012, 06:00:36 PM
Peluang untuk terbentuknya (atau istilah bro 'ketemu') satu molekul protein sederhana 'by chance' adalah 1:10^113. Itu saja sudah suatu KEMUSTAHILAN (itu masih molekul protein sederhana lho). Dan untuk kegiatan sel dibutuhkan 2000 protein sebagai enzim. Berapa peluang terbentuknya ini 'by chance'? 1:10^40000. Bubarlah sudah.

Inilah yang bro maksud dengan "by chance ketemu".

kadang gw merasa lucu bro dengan debat ini..
bro sibuk beragumen masalah "by chance ketemu" seolah tidak menerima konsep selain penciptaan
seolah2 gak mungkin.

kalau kita ikuti, sekali lagi coba bro pikirkan. Misalnya kalau semesta ini by chance terbentuk itu mustahil.
Bagaimana dengan tuhan ? tuhan yang awal tidak ada(dan bro menolak untuk melihat hal ini), bisa by chance terbentuk dan katakanlah bisa membentuk semesta.. itu bukannya JAUH LEBIH MUSTAHIL LAGI. :))

Intinya, kenapa argumen bro sendiri tidak diperiksa kebenarannya ?
Kecacatan konsep penciptaan sekali lagi tidak bisa menjelaskan prime causa sama sekali bro tidak bisa berikan argumentasinya dan menolak untuk membahas ini.

 


Afoe286

Quote from: daimond on 08 October 2012, 05:12:43 PM
rasa ini jebakan perangkap yang menyesatkan dengan menempatkan buddhist sama dengan kaum evolusionist, buddhist menghargai kaum evolusionit ya tapi buddhist tidaklah sama dengan kaum evolusionist dimana kaum evolusionist tidak akan mengakui 31 alam kehidupan yang ada pada buddhisme kecuali hal tersebut dapat di buktikan oleh kaum evolusionist.
Saya setuju dg anda.Evolusi adalah teori dari para ilmuwan yg bisa benar,bisa benar sebagian,bisa salah sebagian atau salah total.Yg jelas Buddha tidak ada menjelaskan secara detail spesies apa yg berkembang dr makhluk bercahaya mjd manusia spt skrg ini.Yg saya tahu pemikiran2 mengenai hal ini dimasukkan Beliau sbg kemelekatan/upadana pada pandangan2 yg tidak bermanfaat membawa pencerahan dan sbg bahan bakar utk penjelmaan di waktu yg akan datang.Hal ini terjadi krn adanya pandangan ttg diri/jiwa yg kekal sehingga muncul pandangan ttg diri sdri,pandangan ttg org lain,pandangan ttg dunia,dll.Ketika kita telah memahami Dhamma yg pd dasarnya tdk memiliki keakuan atau jiwa yg kekal pandangan2 & pertanyaan2 demikian akan berangsur2 berkurang & hilang. _/\_
Khanti paramam tapo titikkha

K.K.

Quote from: Isaacus Newtonus on 08 October 2012, 06:00:36 PM
Peluang untuk terbentuknya (atau istilah bro 'ketemu') satu molekul protein sederhana 'by chance' adalah 1:10^113. Itu saja sudah suatu KEMUSTAHILAN (itu masih molekul protein sederhana lho). Dan untuk kegiatan sel dibutuhkan 2000 protein sebagai enzim. Berapa peluang terbentuknya ini 'by chance'? 1:10^40000. Bubarlah sudah.

Inilah yang bro maksud dengan "by chance ketemu".

Sekali lagi, anda tidak mengerti apa itu sequence probability dan simultaneous probability. Sebaiknya tidak perlu pakai matematika sebab tidak akan mengesankan.

Kumpulan gen dari Mycobacterium genetalium adalah 256 protein. Dan ini adalah organisme modern yang kompleks, bukan tempo doeloe. Semakin merunut ke belakang, maka organismenya akan lebih sederhana, demikian pula rangkaian asam aminonya.

Kemudian kalau dibilang sequencenya harus persis demikian, juga keliru, sebab molekul dengan fungsi yang sama bisa terdiri dari 30-50% asam amino yang berbeda.

Jadi lagi-lagi teori ngaco probabilitas cocok2an adalah karangan kreasionis belaka untuk mendiskreditkan evolusi.


K.K.

Quote from: Forte on 08 October 2012, 06:36:35 PM
kadang gw merasa lucu bro dengan debat ini..
bro sibuk beragumen masalah "by chance ketemu" seolah tidak menerima konsep selain penciptaan
seolah2 gak mungkin.

kalau kita ikuti, sekali lagi coba bro pikirkan. Misalnya kalau semesta ini by chance terbentuk itu mustahil.
Bagaimana dengan tuhan ? tuhan yang awal tidak ada(dan bro menolak untuk melihat hal ini), bisa by chance terbentuk dan katakanlah bisa membentuk semesta.. itu bukannya JAUH LEBIH MUSTAHIL LAGI. :))

Intinya, kenapa argumen bro sendiri tidak diperiksa kebenarannya ?
Kecacatan konsep penciptaan sekali lagi tidak bisa menjelaskan prime causa sama sekali bro tidak bisa berikan argumentasinya dan menolak untuk membahas ini.

 



Bro Forte ga tahu kalo 'angin menerbangkan rongsokan kemudian membentuk Boeing 747' itu tidak mungkin, namun 'angin menerbangkan sampah dan omong kosong lalu membentuk tuhan pencipta' itu mungkin, menurut para kreasionis? ;D


K.K.

Quote from: daimond on 08 October 2012, 06:04:29 PM
wa rasa room ini bisa di lock bro kayin telah memposting jawaban dari evolusionist terhadap kaum kreiation.

ya bro IN di sini anda tidak berbohing seperti di room lain nya tapi abda telah dengan sengaja menempatkan buddhist dan kaum evolusionist adalah sama padahal tidak.

jadi room ini telah mencapai kata sepakat dengan postingan bro kayin yang merupakan jawaban kaum evolusionust tentang creationist.

Buddhisme memang sama sekali bukan sama dengan evolusi. Tapi jelas Buddhisme tidak menganut kreasionisme.

Jika 'sang ilmuwan' tidak kunjung kembali pada science, dan tetap pada pseudo-science-nya tafsiran seenak perut, maka akan saya lock.

FZ

Quote from: Kainyn_Kutho on 08 October 2012, 06:42:34 PM
Bro Forte ga tahu kalo 'angin menerbangkan rongsokan kemudian membentuk Boeing 747' itu tidak mungkin, namun 'angin menerbangkan sampah dan omong kosong lalu membentuk tuhan pencipta' itu mungkin, menurut para kreasionis? ;D
mudah2an bro IN bisa membaca dengan jelas

Isaacus Newtonus

Karena adanya desakan untuk 'bergerak' atas keberatan-keberatan tentang 'Tuhan Pencipta ala Abraham', maka saya akan coba menjawab keberatan tersebut satu per satu mulai dari post awal.


Quote from: Forte on 07 October 2012, 11:47:37 PM
Tapi kenapa ciptaan alam semestanya masih banyak penderitaan?

- tuhan adalah makhluk yang tidak bertanggung jawab karena setelah menciptakan dan muncul penderitaan, namun tidak berdaya serta membiarkannya.

Ini sudah dijawab di tread "Pertanyaan Tentang Kelahiran Kembali".

Adalah wajar bila kita bertanya, "jika Allah itu pengasih, mengapa Ia membiarkan penderitaan?"

Sebelum menjawab hal ini, saya ingin memberi gambaran:

Misal ada seorang Guru yang bijak mengajar di sebuah kelas. Sewaktu menerangkan suatu rumus di papan tulis, tiba-tiba seorang murid -- katakanlah si Jono -- menyela dan dengan sombong mengatakan cara Guru itu salah. Apa yang akan Guru itu lakukan? Si murid langsung di usir? Ini hanya akan menimbulkan keraguan dalam hati murid-murid lain. Mereka bisa berpikir, "Jangan-jangan si Jono benar!". Apa yang akan Guru itu lakukan? Cara terbaik menyelesaikan 'sengketa' ini adalah dengan memberi waktu kepada si Jono membuktikan di papan tulis benar-tidaknya tuduhan itu.

Jika kita memeriksa kembali apa yang terjadi di Taman Eden, juga ada suatu 'sengketa'. Setan mengatakan kepada Hawa bahwa apabila ia memakan buah itu, ia akan menjadi "seperti Allah, tahu yang baik dan yang jahat". Dengan kata lain, Setan mengatakan bahwa manusia bisa menetukan mana yang benar dan yang salah, tanpa perlu bergantung kepada Allah. Apa yang akan Allah lakukan? Langsung melenyapkan mereka? Ingat peristiwa itu tidak hanya melibatkan mereka saja, melainkan juga disaksikan oleh malaikat-malaikat. Maka untuk membuktikan benar-tidaknya tuduhan Setan itu, Allah memberi waktu kepada Setan dan manusia yang menolak jalanNya.

Kita lihat di dunia ini, banyak orang -- sekalipun mengaku percaya kepada Allah -- namun tidak hidup dengan standar Allah tentang yang benar dan yang salah. Apa hasilnya? Kita melihat memang dunia ini menjadi semakin buruk. Ketika Adam dan Hawa memakan buah itu, maka mulailah terjadi penyimpangan. Dan seraya manusia bertambah, maka bertambah juga penyimpangan, yang melahirkan penderitaan. Karena Allah memberi waktu kepada Setan dan manusia yang menolak jalanNya (membiarkan mereka ada), maka Allah -- tentu saja dengan berat hati -- juga terpaksa membiarkan adanya pederitaan.

Tetapi sebagaimana Guru tadi tidak membiarkan selamanya si murid memberi pembuktian (karena memang dia-lah yang salah), maka Allah juga tidak akan selamanya membiarkan Setan dan manusia yang menolak jalanNya. Suatu saat Ia akan menghentikan mereka, yang berarti suatu saat Ia juga akan mengakhiri penderitaan.

Itulah kira-kira jawaban singkat yang bisa saya berikan.


QuoteKenapa tidak diciptakan gunung yang tidak bisa meletus, lautan yang gak bisa tsunami?

Kitab suci K mengatakan bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya baik. Namun perusakan-perusakan yang dilakukan manusia atas alam menyebabkan keseimbangan alam terganggu. Juga perlu diingat, dalam keyakinan K, Setan juga sanggup bendatangkan bencana, misal ketika ia mendatangkan badai besar dan membunuh anak-anak Ayub.

QuoteKenapa tidak diciptakan manusia yang tidak cacat?

Allah menciptakan manusia pertama sempurna. Namun ketika manusia pertama (Adam dan Hawa) berdosa, mereka kehilangan kesempurnaan. Dosa pun muncul. Semakin bertambahnya manusia, dosa juga semakin bertambah, yang menyebabkan kelemahan-kelemahan fisik manusia juga bertambah, yang berakibat adanya cacat lahir, penyakit, dsb.


QuoteKenapa tidak diciptakan Adam dan Hawa yang cerdas dan tidak bisa dibujuk rayu oleh ular?

Manusia "diciptakan menurut gambar Allah", yang berarti manusia memiliki kecerdasan, dan juga memiliki kehendak bebas, sebagaimana Allah juga memiliki kecerdasan dan kehendak bebas. Manusia bukan robot yang setiap tindakannya sudah diprogram. Dengan kehendak bebas, Adam dan Hawa bisa memutuskan taat atau tidak. Dan sayangnya, mereka memilih tidak taat.


QuoteKenapa tuhan menciptakan ular yang menggoda manusia?

Ular hanyalah 'boneka' yang dipakai Setan. Kitab Wahyu menyebut Setan sebagai "Ular yang semula", yang mengacu kepada peristiwa Eden.

QuoteKenapa tuhan tidak bisa memprediksi bahwa setan bisa menggoda manusia dan segala macam?

- tuhan adalah makhluk yang tidak sempurna karena menciptakan hal2 yang bisa menyebabkan kejahatan dan penderitaan
- tuhan adalah makhluk yang tidak pengatur karena tidak bisa memprediksi bahwa ciptaannya bisa menyebabkan kejahatan dan penderitaan

Allah adalah kasih. Karena kasih ia juga ingin berbagi kehidupan dengan yang lain (malaikat dan manusia), itulah sebabnya Ia menciptakan mereka. Namun sewaktu Allah memberi kecerdasan dan kehendak bebas, Ia tahu bahwa ada potensi hal itu disalahgunakan. Sekalipun begitu, tujuan itu diberikan bukan untuk disalahgunakan, melainkan untuk kebaikan, agar malaikat dan manusia bisa menikmati kehidupan.


FZ

sebenarnya keberatan yang paling utama adalah jika tuhan yang menciptakan, maka yang menciptakan tuhan itu siapa / apa ?

kalau cerita dongeng di atas, thanks untuk bacaan intermezzo gak masalah.. tapi ada baiknya kembali ke konsep Penciptaan yang bro agungkan.
Quote from: Forte on 08 October 2012, 06:36:35 PM
kadang gw merasa lucu bro dengan debat ini..
bro sibuk beragumen masalah "by chance ketemu" seolah tidak menerima konsep selain penciptaan
seolah2 gak mungkin.

kalau kita ikuti, sekali lagi coba bro pikirkan. Misalnya kalau semesta ini by chance terbentuk itu mustahil.
Bagaimana dengan tuhan ? tuhan yang awal tidak ada(dan bro menolak untuk melihat hal ini), bisa by chance terbentuk dan katakanlah bisa membentuk semesta.. itu bukannya JAUH LEBIH MUSTAHIL LAGI. :))

Intinya, kenapa argumen bro sendiri tidak diperiksa kebenarannya ?
Kecacatan konsep penciptaan sekali lagi tidak bisa menjelaskan prime causa sama sekali bro tidak bisa berikan argumentasinya dan menolak untuk membahas ini.

 


Quote from: Kainyn_Kutho on 08 October 2012, 06:42:34 PM
Bro Forte ga tahu kalo 'angin menerbangkan rongsokan kemudian membentuk Boeing 747' itu tidak mungkin, namun 'angin menerbangkan sampah dan omong kosong lalu membentuk tuhan pencipta' itu mungkin, menurut para kreasionis? ;D



silakan

Isaacus Newtonus

Quote from: sl99 on 08 October 2012, 02:17:11 AM
tuhan memberikan kehendak bebas, tapi tuhan juga telah menentukan jalan hidup manusia.

Kitab suci K memang penuliskan tentang Allah "menentukan jalan hidup" seseorang, misalnya Yesus Kristus. Tetapi kitab suci tidak pernah mengatakan bahwa Allah menentukan jalan hidup semua orang. "Setiap orang mempertanggung-jawabkan perbuatannya sendiri".


Isaacus Newtonus

Quote from: Forte on 08 October 2012, 09:06:11 AM
kalau misal tuhan yang dikatakan maha sempurna tanpa ada cacat, tapi produknya ada yang cacat.
bisa jadi juga tuhan bukanlah pencipta dan endingnya bisa juga mengalami kematian ;D

jadi di sini, apakah lantas hal2 itu bisa membuat Tuhan tidak ada ? <= bisa jadi.

Inti dari kesimpulaan :
- tuhan bisa tidak ada : karena produk2 duniawi bukanlah diciptakan seperti konsep penciptaan seperti yang digambarkan oleh agama langit.
- dan jika tuhan itu ada, berarti tuhan tidak maha seperti yang digembar gemborkan, dan bisa jadi hanyalah makhluk biasa yang diakui oleh beberapa manusia sebagai maha pencipta

Keberatan tentang 'cacat' sudah saya jawab.

FZ

Quote from: Isaacus Newtonus on 08 October 2012, 07:06:49 PM
Keberatan tentang 'cacat' sudah saya jawab.
saya hargai jawaban anda, untuk sementara saya terima walau saya ada argumentasinya

silakan reply pertanyaan saya u/ reply no 178