Creationist Vs Evolusionist

Started by Isaacus Newtonus, 07 October 2012, 10:54:53 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Isaacus Newtonus

#135
Quote from: Kainyn_Kutho on 08 October 2012, 03:54:53 PM
Sebelum pergi, saya mau info kenapa kreasionisme tidak perlu diperdebatkan.

Menurut American Association for the Advancement of Science:

'A scientific theory is a well-substantiated explanation of some aspect of the natural world, based on a body of facts that have been repeatedly confirmed through observation and experiment. Such fact-supported theories are not "guesses" but reliable accounts of the real world. The theory of biological evolution is more than "just a theory." It is as factual an explanation of the universe as the atomic theory of matter or the germ theory of disease. Our understanding of gravity is still a work in progress. But the phenomenon of gravity, like evolution, is an accepted fact.'

[spoiler]'Sebuah teori ilmiah adalah penjelasan yang dibuktikan dengan benar terhadap aspek dari dunia alam, berdasarkan sekumpulan fakta yang telah dikonfirmasi berulang-ulang melalui observasi dan eksperimen. Teori yang ditunjang fakta demikian bukanlah "tebakan" namun nilai yang bisa dipercaya dalam dunia nyata. Teori evolusi biologi adalah lebih dari sekadar "hanya sebuah teori." Ini penjelasan alam semesta yang sama faktual dengan teori atom dari materi atau teori kuman dari penyakit. Pemahaman kita mengenai gravitasi adalah sebuah karya yang masih berkembang. Namun fenomena gravitasi, seperti evolusi, adalah fakta yang diterima.'[/spoiler]



Secara singkat, sebuah teori dianggap ilmiah jika punya karakteristik berikut:
* Consistent
[spoiler]Misalnya Perancang Cerdas hanya menjelaskan manusia demikian sempurna dengan organ dan fungsinya, namun tidak mampu menjelaskan kelemahan dari 'rancangan' seperti ketidak-mampuan manusia dalam membuat vitamin C.

Evolusi di lain pihak, konsisten menjelaskan dari mana timbulnya satu karakteristik apakah 'untung' ataupun 'rugi', di mana evolusi memang tidak selalu membawa makhluk pada species yang lebih baik, dan sesuai natural selection, akan punah.[/spoiler]

* Parsimonious ("hemat" dalam arti menggunakan asumsi sesedikit mungkin.)
[spoiler]Evolusionis: bukti carbon dating tulang dino menunjukkan umurnya jutaan tahun.

Kreasionis: Tulang tersebut memang ditaruh Tuhan untuk menguji iman.
Jadi diasumsikan "Tuhan ada", "Tuhan mau menguji iman", "Tuhan yang taruh".
Bukti? Nihil, tentunya...[/spoiler]

* Useful ("berguna" dalam artian pengetahuannya bisa diterapkan secara pasti dalam kehidupan.)
[spoiler]Evolusi memberi pemahaman bagaimana proses alam ini mempengaruhi makhluk hidup sampai tingkat genetik. Penerapannya sebagai contoh adalah rekayasa genetik untuk menghasilkan species unggul.

Kreasionisme: ... entahlah teorinya bisa diterapkan untuk apa.[/spoiler]

* Empirically testable and falsifiable
Michael Behe, pentolan kreasionis:  "You can't prove intelligent design by experiment."

* Based on multiple observations
Vide supra.

* Correctable and dynamic
Vide supra.

* Progressive (memperbaharui teori sebelumnya)
Vide supra.

* Provisional or tentative (terbuka untuk diuji, tidak mutlak.)
Vide supra.


Jadi jika anda berdebat dengan kreasionis, anda berdebat dengan orang yang sudah punya kesimpulan yang tidak bisa diuji, dan diasumsikan benar. Penjelasannya tidak konsisten, penuh kebohongan, dan terutama, isinya tidak bermanfaat karena tidak bisa anda terapkan. Tentu terserah pendapat masing-masing, tapi sedikit pesan: hargailah waktu anda.

Saya ini orangnya tidak rumit-rumit bro.

- Di bagian mana saya "berbohong" bro? Bisa ditunjukkan?
- Jika ada yang salah, gugurkan.

Sederhana saja kan.

(Kita ini teman lho, jadi tidak perlu terlalu 'tegang')

Isaacus Newtonus


will_i_am

oh iya, mau ditambah umur penciptaan lagi ya...
thanks uda ngingetin

ta' kasih bonus deh
tambah 6 hari penciptaan
1 hari surga= 1000 tahun bumi
jadinya 1000*6= 6000 tahun, ditambah 9572 tahun, totalnya jadi 15572 tahun
berarti om Forte salah, bukan 5-10 ribu tahun dong ya.... ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Isaacus Newtonus

Quote from: will_i_am on 08 October 2012, 04:06:33 PM
oh iya, mau ditambah umur penciptaan lagi ya...
thanks uda ngingetin

ta' kasih bonus deh
tambah 6 hari penciptaan
1 hari surga= 1000 tahun bumi
jadinya 1000*6= 6000 tahun, ditambah 9572 tahun, totalnya jadi 15572 tahun
berarti om Forte salah, bukan 5-10 ribu tahun dong ya.... ;D

Hehehe.

Emangnya tuhan mengorbit matahari bro?


morpheus

Quote from: Isaacus Newtonus on 08 October 2012, 03:39:21 PM
Bro baca versi buku bahasa Inggrisnya atau pdf?
inggris... anda pastekan saja lengkapnya.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

will_i_am

emang matahari gunanya buat apa?
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Isaacus Newtonus

Quote from: morpheus on 08 October 2012, 04:13:44 PM
inggris... anda pastekan saja lengkapnya.

Baik, ini saya ambilkan dari versi pdf hal 31:
"Also the same small unit might be assembled several times independently by chance".



Isaacus Newtonus

Quote from: will_i_am on 08 October 2012, 04:16:59 PM
emang matahari gunanya buat apa?

Maksud pertanyaan saya, emangnya sewaktu menciptakan bumi, Tuhan juga mengorbit matahari?


Isaacus Newtonus

Quote from: Radi_muliawan on 08 October 2012, 02:40:42 PM
ribut hanya bentuk suara yang keluar dari mulut dimana pada dasarnya mereka berusaha menunjukan Tuhan-nya masing-masing yang terhebat, jika seperti itu tampak anak kecil menunjukan bahwa Tuhan dalam kepercayaannyalah yang merupakan kebenaran sejati :D

Namanya juga anak-anak bro.

CHANGE

Quote from: Isaacus Newtonus on 08 October 2012, 03:36:35 PM
Apakah pembelaan yang dilakukan umat Buddhis juga menunjukkan bahwa Buddha "tidak berdaya dan lemah"? Saya kira logikanya tidak seperti itu.

Logikanya karena dalam Buddhism tidak percaya adanya " tuhan ", maka tidak perlu dilakukan pembelaan terhadap tuhan versi agama Buddha, jadi mau lemah atau kuat, berdaya atau tidak, Siapa yang peduli.

Karena Agama Buddha hanya berbicara mengenai pengembangan bathin dan memadamkan penderitaan. Jika ajaran Buddha bermanfaat, mau diterima ataupun tidak, siapa peduli. Bahkan jika ajaran Guru Agung tidak bermanfaat, saya juga meninggalkannya.

Cumanya saya merasa beruntung mengenal ajaran Guru Agung, dan membuat saya menjadi lebih KUAT dalam menghadapi kehidupan ini. Inilah Kebenaran Sejati dari DHAMMA. DHAMMA itu memang indah selamanya. Tidak usah dibela-belain untuk menjadi "indah"

Isaacus Newtonus

#145
Quote from: CHANGE on 08 October 2012, 04:22:17 PM
Logikanya karena dalam Buddhism tidak percaya adanya " tuhan ", maka tidak perlu dilakukan pembelaan terhadap tuhan versi agama Buddha, jadi mau lemah atau kuat, berdaya atau tidak, Siapa yang peduli.

Bukan masalah "tuhan" atau siapa. Tetapi apakah "pembelaan" harus selalu disinonimkan dengan "kelemahan"? Saya kira logikanya tidak seperti itu. Mungkin sewaktu kecil, bro juga pernah membela orang tua bro. Tetapi apakah ini berarti orang tua bro "lemah"? Tidak kan?


Quote from: CHANGE on 08 October 2012, 04:22:17 PM
Karena Agama Buddha hanya berbicara mengenai pengembangan bathin dan memadamkan penderitaan. Jika ajaran Buddha bermanfaat, mau diterima ataupun tidak, siapa peduli. Bahkan jika ajaran Guru Agung tidak bermanfaat, saya juga meninggalkannya.

Cumanya saya merasa beruntung mengenal ajaran Guru Agung, dan membuat saya menjadi lebih KUAT dalam menghadapi kehidupan ini. Inilah Kebenaran Sejati dari DHAMMA. DHAMMA itu memang indah selamanya. Tidak usah dibela-belain untuk menjadi "indah"

Kalau subjektif seperti itu, semua orang juga bisa bro. Bahkan atheis sekalipun mungkin ada yang merasa bahagia, sanggup memendam penderitaan dan ia merasa kehidupannya memuaskan.

Kehidupan bukan hanya sekedar "perasaan".


K.K.

Quote from: morpheus on 08 October 2012, 02:38:55 PM
saya dah bolak balik halaman 15 sampai 17, kagak ada tuh kutipan anda.
tolong dipastekan di sini quotation yang anda permasalahkan, om.

Ini saya co-pas secara lengkap, supaya bisa dibaca sesuai konteks oleh para pembaca di sini.

"At some point a particularly remarkable molecule was formed by accident. We will call it the Replicator. It may not necessarily have been the biggest or the most complex molecule around, but it had the extraordinary property of being able to create copies of itself. This may seem a very unlikely sort of accident to happen. So it was. It was
exceedingly improbable. In the lifetime of a man, things that are that improbable can be treated for practical purposes as impossible. That is why you will never win a big prize on the football pools. But in our human estimates of what is probable and what is not, we are not used to dealing in hundreds of millions of years. If you filled in pools
coupons every week for a hundred million years you would very likely win several jackpots.
"




Kelana

Quote from: Isaacus Newtonus on 08 October 2012, 04:03:52 PM
Saya ini orangnya tidak rumit-rumit bro.

- Di bagian mana saya "berbohong" bro? Bisa ditunjukkan?
- Jika ada yang salah, gugurkan.

Sederhana saja kan.

(Kita ini teman lho, jadi tidak perlu terlalu 'tegang')


Keberadaan Tuhan personal sudah digugurkan oleh argumen anda sendiri. Mau apa lagi?
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

CHANGE

#148
Quote from: Isaacus Newtonus on 08 October 2012, 04:29:49 PM
Bukan masalah "tuhan" atau siapa. Tetapi apakah "pembelaan" harus selalu disinonimkan dengan "kelemahan"? Saya kira logikanya tidak seperti itu. Mungkin sewaktu kecil, bro juga pernah membela orang tua bro. Tetapi apakah ini berarti orang tua bro "lemah"? Tidak kan?




Contoh yang bro paparkan tidak nyambung dengan pembicaraan kita. Tuhan itu adalah Maha KUasa dan Maha segalanya. Tetapi kamu sibuk membela-bela yang Maha tersebut. Dan logikanya harus tuhan itu lebih berkuasa karena ada mahanya daripada manusia, jadi ngak usah dibelain terus. Ini menunjukan bahwa yang maha itu lemah dan tidak berdaya. Jika Bro percaya bahwa Maha Kuasa itu "ada" berarti biarkan Dia berkehendak atas dirimu, bukan kamu yang berkehendak atas dirinya




Isaacus Newtonus

Quote from: Kelana on 08 October 2012, 04:35:54 PM
Keberadaan Tuhan personal sudah digugurkan oleh argumen anda sendiri. Mau apa lagi?

Kok digugurkan? Saya ini masih 'belum bergerak' lho sehubungan hal itu.