Bhikkhun? Thullatiss? jatuh dari kehidupan suci

Started by juli wu, 18 September 2012, 12:30:20 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

juli wu

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Yang Mulia Mahākassapa
sedang berdiam di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Pada
suatu pagi, Yang Mulia Ānanda merapikan jubah dan, [215] membawa
mangkuk dan jubah, ia mendekati Yang Mulia Mahākassapa dan
berkata: "Marilah, Yang Mulia Mahākassapa, kita pergi ke tempat
tinggal para bhikkhunī."286
"Engkau pergilah, Sahabat Ānanda, engkau adalah orang sibuk
dengan banyak tugas."287
Untuk ke dua kalinya Yang Mulia Ānanda berkata kepada Yang
Mulia Mahākassapa: "Marilah, Yang Mulia Mahākassapa, kita pergi ke
tempat tinggal para bhikkhunī."
"Engkau pergilah, sahabat Ānanda, engkau adalah orang sibuk
dengan banyak tugas."
Untuk ke tiga kalinya Yang Mulia Ānanda berkata kepada Yang
Mulia Mahākassapa: "Marilah, Yang Mulia Mahākassapa, kita pergi ke
tempat tinggal para bhikkhunī."
Maka, pada pagi hari itu, Yang Mulia Mahākassapa merapikan
jubah dan, membawa mangkuk dan jubahnya, pergi ke tempat tinggal
para bhikkhunī bersama dengan Yang Mulia Ānanda. Setibanya di
sana, ia duduk di tempat yang telah disediakan. Kemudian sejumlah
bhikkhunī mendekati Yang Mulia Mahākassapa, memberi hormat
kepadanya, dan duduk di satu sisi. Ketika mereka duduk di sana, Yang
Mulia Mahākassapa memberikan instruksi, menasihati, menginspirasi,
dan menggembirakan para bhikkhunī itu dengan khotbah Dhamma,
setelah itu ia bangkit dari duduknya dan pergi.
Kemudian Bhikkhunī Thullatissā, menjadi tidak senang,
mengungkapkan ketidaksenangannya sebagai berikut: "Bagaimana
mungkin Guru Mahākassapa berpikir untuk membabarkan Dhamma
di depan Guru Ānanda, sang bijaksana dari Videhi288 – ini bagaikan
seorang penjual-jarum [216] yang berpikir untuk dapat menjual jarum
kepada seorang pembuat-jarum!"
Pernyataan Bhikkhunī Thullatissā ini terdengar oleh Yang Mulia
Mahākassapa dan ia berkata kepada Yang Mulia Ānanda: "Bagaimana
ini, Sahabat Ānanda, apakah aku si penjual-jarum dan engkau si
pembuat-jarum, atau aku adalah pembuat-jarum dan engkau adalah
penjual-jarum?"
"Bersabarlah, Yang Mulia Kassapa, perempuan memang bodoh."289
"Tunggu dulu, Sahabat Ānanda! Jangan memberi kesempatan
pada Saṅgha untuk memeriksamu lebih jauh.290 Apakah engkau yang
ditampilkan oleh sang bhagava di hadapan para Bhikkhu Saṅgha,
dengan mengatakan: 'Para bhikkhu, sejauh apa pun yang Aku inginkan,
terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak
bermanfaat, Aku masuk dan berdiam dalam jhāna pertama, yang
disertai dengan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dengan
kegembiraan dan kebahagiaan yang timbul dari keheningan. Ānanda
juga, sejauh apa pun ia menginginkan, terasing dari kenikmatan indria,
terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, masuk dan berdiam
dalam jhāna pertama.'?"
"Bukan, Yang Mulia."
"Akulah orangnya, Sahabat, yang ditampilkan oleh Sang Bhagavā
di hadapan para Bhikkhu Saṅgha, dengan mengatakan: 'Para bhikkhu,
sejauh apa pun yang Aku inginkan ... Aku masuk dan berdiam dalam
jhāna pertama. Kassapa juga, sejauh apa pun yang ia inginkan, terasing
dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat,
masuk dan berdiam dalam jhāna pertama.'
(Tanya-jawab yang sama diulangi untuk pencapaian meditatif lainnya
dan enam pengetahuan langsung, seperti dalam sutta sebelumnya.) [217]
"Akulah orangnya, Sahabat, yang ditampilkan oleh Sang Bhagavā
di hadapan para Bhikkhu Saṅgha, dengan mengatakan: 'Para bhikkhu,
dengan hancurnya noda-noda, dalam kehidupan ini Aku masuk
dan berdiam dalam kebebasan batin tanpa noda, kebebasan oleh
kebijaksanaan, menembus untuk diriKu dengan pengetahuan langsung.
Kassapa juga, dengan hancurnya noda-noda, dalam kehidupan ini
masuk dan berdiam dalam kebebasan batin tanpa noda, kebebasan
oleh kebijaksanaan, menembus untuk dirinya dengan pengetahuan
langsung.'
"Sahabat, seseorang mungkin saja berpikir bahwa enam pengetahuan
langsung yang kumiliki dapat disembunyikan sebagaimana usaha
untuk menyembunyikan seekor gajah setinggi tujuh atau tujuh
setengah cubit dengan sehelai daun kelapa."291
Tetapi Bhikkhunī Thullatissā jatuh dari kehidupan suci

Dari kisah di atas apakah hanya karena Bhikkhunī Thullatissā, menjadi tidak senang,
mengungkapkan ketidaksenangannya sebagai berikut: "Bagaimana
mungkin Guru Mahākassapa berpikir untuk membabarkan Dhamma
di depan Guru Ānanda, sang bijaksana dari Videhi288 – ini bagaikan
seorang penjual-jarum [216] yang berpikir untuk dapat menjual jarum
kepada seorang pembuat-jarum!" membuat Bhikkhunī Thullatissā jatuh dari kehidupan suci,koh bisa ya,atau krn aturan vinaya yg melarang seorang bhikkhuni mengeluarkan pendapat terhadap bhikku ?  :-?

adi lim

#1
memang ada aturan bahwa seorang Bhikkhuni tidak boleh menegur seorang Bhikkhu dan ini termasuk delapan aturan tambahan (Garudhamma) untuk pembentukan Sangha Bhikkhuni.
Semoga tidak salah.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Indra

yg dicela oleh Bhikkhuni itu adalah seorang Arahat

juli wu

Quote from: Indra on 18 September 2012, 06:40:14 PM
yg dicela oleh Bhikkhuni itu adalah seorang Arahat
apakah maksud dari jatuh dari kehidupan suci nya itu gak jadi bhikkhuni lg setelah mencela Yang Mulia Mahākassapa

will_i_am

kehidupannya menjadi seorang bhikkhuni gagal..
sepertinya mengindikasikan bahwa beliau tidak akan mencapai kesucian apapun dalam kehidupannya ini sebagai seorang bhikkhuni.. CMIIW
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

juli wu

Quote from: will_i_am on 18 September 2012, 08:53:58 PM
kehidupannya menjadi seorang bhikkhuni gagal..
sepertinya mengindikasikan bahwa beliau tidak akan mencapai kesucian apapun dalam kehidupannya ini sebagai seorang bhikkhuni.. CMIIW
di kasih tau langsung bahwa dia gagal gitu kah

will_i_am

Quote from: juli wu on 18 September 2012, 09:14:11 PM
di kasih tau langsung bahwa dia gagal gitu kah
disana tidak ditulis bahwa perkara itu diucapkan langsung....
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_