News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

tanya

Started by khiong, 03 August 2012, 06:41:12 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

khiong

boleh kah umat belajar/mengetahui vinaya?? ^:)^

stephen chow

boleh saja, jika belajar untuk hal yg baik kenapa mesti di larang..
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Indra

alasan kenapa umat awam harus mengetahui vinaya:

1. Umat dapat mengetahui apa yg boleh dan apa yg tidak boleh ketika sedang berinteraksi dengan bhikkhu, hal ini dapat mencegah pelanggaran vinaya yg mungkin terjadi gara2 umat tidak tahu vinaya.

2. Umat dapat mengingatkan bhikkhu jika bhikkhu melakukan pelanggaran atau nyaris melakukan pelanggaran.

Silakan ditambahkan lagi ...

Mas Tidar

3. Umat mempelajari Ti pitaka (Sutta, Abhidhamma & Vinaya)
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

juli wu

Kenapa seorang umat wanita,jika mau berdana ke bhikku,ada perantara kain kuning nya ya  _/\_

Mas Tidar


bhikkhu tidak boleh bersentuhan langsung dengan seorang wanita
maka dari itu ada kain "perantara" untuk menghindari sentuhan secara langsung.


Quote from: juli wu on 03 August 2012, 10:45:30 AM
Kenapa seorang umat wanita,jika mau berdana ke bhikku,ada perantara kain kuning nya ya  _/\_
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

juli wu

jika hal itu terjadi,benarkah Bhikku harus melepaskan jubahnya,Thanks

khiong

tanya lagi..seorang Bhikku/Bhiksu terbawa perasaan sampai mengeluarkaan airmata kesedihan,apakah melanggar vinaya..??

sanjiva

Quote from: juli wu on 03 August 2012, 03:59:41 PM
jika hal itu terjadi,benarkah Bhikku harus melepaskan jubahnya,Thanks

Kalau sampai bersentuhan dengan wanita memang melanggar peraturan, tapi tidak sampai harus lepas jubah.

Harus lepas jubah itu kalau sampai melakukan hubungan sex di mana alat kelamin si bhikkhu masuk di mulut atau vagina atau anus dari lawan mainnya.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

sanjiva

Quote from: khiong on 03 August 2012, 06:16:28 PM
tanya lagi..seorang Bhikku/Bhiksu terbawa perasaan sampai mengeluarkaan airmata kesedihan,apakah melanggar vinaya..??

terbawa perasaannya karena apa?  disebabkan oleh apa?
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

khiong

Quote from: sanjiva on 03 August 2012, 06:55:57 PM
terbawa perasaannya karena apa?  disebabkan oleh apa?
tidak tahu secara jelas persoalannya..sepertinya tidak sesuai keinginan dengan tuntutan dan omongan umat..mungkin umat tidak paham dengan vinaya atau gimana.

Indra

Quote from: khiong on 03 August 2012, 06:16:28 PM
tanya lagi..seorang Bhikku/Bhiksu terbawa perasaan sampai mengeluarkaan airmata kesedihan,apakah melanggar vinaya..??

tidak melanggar vinaya. Vinaya adalah aturan disiplin moral yg mengatur perilaku, tidak mengatur perasaan.

Indra

Quote from: juli wu on 03 August 2012, 03:59:41 PM
jika hal itu terjadi,benarkah Bhikku harus melepaskan jubahnya,Thanks

bersentuhan dengan wanita termasuk pelanggaran berat Sanghadisesa, Sanghadisesa adalah pelanggaran yg memerlukan diadakannya suatu sidang resmi Sangha utk menjatuhkan sanksi kepada bhikkhu pelanggar, jika sidang memutuskan harus lepas jubah maka bhikkhu tersebut harus lepas jubah, keputusan ini dijatuhkan misalnya karena pelanggaran ini telah dilakukan berulang2. Tapi bisa saja Sidang memutuskan tidak perlu lepas jubah, namun hanya dengan mekanisme penebusan tertentu utk merehabilitasi pelanggaran tersebut.

sanjiva

Quote from: Indra on 03 August 2012, 08:14:47 PM
bersentuhan dengan wanita termasuk pelanggaran berat Sanghadisesa, Sanghadisesa adalah pelanggaran yg memerlukan diadakannya suatu sidang resmi Sangha utk menjatuhkan sanksi kepada bhikkhu pelanggar, jika sidang memutuskan harus lepas jubah maka bhikkhu tersebut harus lepas jubah, keputusan ini dijatuhkan misalnya karena pelanggaran ini telah dilakukan berulang2. Tapi bisa saja Sidang memutuskan tidak perlu lepas jubah, namun hanya dengan mekanisme penebusan tertentu utk merehabilitasi pelanggaran tersebut.

Wah ini sesuatu yang baru buat gw.  Apakah pernah kejadian sanghadisesa yang mengharuskan lepas jubah tanpa pelanggaran parajika ? 

Apakah ada acuan dari vinaya atau kejadian jaman Sang Buddha  atau kejadian di jaman sekarang di mana sidang sanghadisesa pernah mengharuskan seorang bhikkhu lepas jubah ?
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Indra

Quote from: sanjiva on 03 August 2012, 09:20:07 PM
Wah ini sesuatu yang baru buat gw.  Apakah pernah kejadian sanghadisesa yang mengharuskan lepas jubah tanpa pelanggaran parajika ? 

Apakah ada acuan dari vinaya atau kejadian jaman Sang Buddha  atau kejadian di jaman sekarang di mana sidang sanghadisesa pernah mengharuskan seorang bhikkhu lepas jubah ?

Baca kisah latar belakang Sanghadisesa 8, di mana Sang Buddha menginstruksikan Sangha utk mengusir Bhikkhuni Mettiya karena memfitnah Bhikkhu Dabba Mallaputta telah memperkosanya.