melepas beban dihati ^^

Started by princess blue, 10 July 2012, 10:06:54 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

princess blue

Saya menikah disuia 24 dgn T' setelah km berkenalan divihara, saat itu T bgitu gencar mendekati saya dan memperkenalkan saya kpd ke2org tuanya.. mgkn krn usia T'yg cukup 32..saya dilamar sebulan setelahnya dan menikah diakir tahun. setelah menikah hari ke3 ibunya mulai mengadili saya u/hal2 sepele..memfitnah saya dan memperlakukan saya spt pembantu. hingga saya keguguran,hamil lagi dan melahirkan banyak kejadian pahit selama 3th u/diceritakan smuanya disini..
hingga suatu waktu saya berhasil dijemput orangtua saya dgn bantuan tetangga dan polisi.
entah kekuatan dr mana,saya berani mengugat cerai walau dipersulit..jg mendadak saya mendapat rejeki u/mengurus biaya perceraian dgn adanya tawaran mengajar privat. dikarenakan saya mengurus sendiri tanpa pengacara agar lebi hemat..
walaupun dipersulit dan hakim berusaha mendamaikan kami,melihat sikapnya dipersidangan akirnya hakim memenangkan gugatan saya.
tapi sayangnya waktu saya pergi saya hanya ingat menggendong anak saya seerat mungkin.. tanpa membawa akte lahirnya  :(
sewaktu saya pergi,sang ibu menyita emas,tabungan jg akte2 penting..
saya berjuang 1th lamanya spy keluar copian akte lahir guna anak saya,walau berkali2 ditolak krn mantan suami menulis pernyataan utk catatan sipil tdk mengeluarkan akte copi. Krn kebaikan pimpinan dispenduk memberi tahu -bahwa mantan suami akan menuntut/memenjarakan saya bila meminta akte kopi saya berusaha lwat jalur panjang.. sangat panjang hingga saya lelah T_T.. untungny saya berhasil mendapat akte copy itu,resmi.

saya berjuang utk kepentingan anak saya sekolah..singkat kata skg saya sdh menikah lagi dan bahagia krn suami menerima anak saya dan mebiayai mengingat mantan suami sesenpun tdk membiayai kami..

sya bgitu rindu kevihara..adapun disby vhr theravada sangat sdikit.. didhamadipa smua teman membenci saya krn fitnahan mantan suami. bbrp org wanita mensuport dan menginfokan ke saya..krn mengetahui dr awal sifat tsb.
saya kecewa..teramat kecewa,ktika teman2 vihara yg lain memusuhi dan mempercayai hanya dr 1pihak tanpa mendengar dr pihak ke2.
sempat saya diajak bertemu o/romo pengurus vihara,ktika saya ditanya saya menceritakan yg saya alami beserta bukti2 dlm pernikahan itu.
romo itu bilang,saya tdk bisa melarang kamu mengugat cerai krn saya mengerti hal yg km alami..terlalu membuatmu sakit,walaupun saya berharap km dpt memaafkan dan saya tahu itu sulit.

saya ingin melupakan kepahitan ini..dendam mgkn sdh tdk ada tp kemarahan ada dihati terkecil saya..kpd mantan suami dan orang tuanya, kpd teman2 vihara yg memusuhi saya (tanpa mengecek kebenarannya..ato berpikir mampukah mrk bertahan dgn situasi yg saya hadapi)..tp susah saya hilangkan bagaimanapun saya berusaha..

saya rindu vihara,ingin dengar dhamma..berdana pd bikhu,tp imposiblle mengingat tatapan mata mrk. saya rindu,saya teramat rindu..
salah saya kemerka apa.hanya dgn dasar membela teman. ada 2-3teman yg menanyakan hal tsb kpd saya stelah saya perlihatkan bukti video,sms dll mrk bisa mengerti,namun yg netral hanya segelintir jd saya tetap tdk bisa kevihara.

demi melindungi anak saya,saya juga tdk kevihara..hingga kini anak saya dlm pengawasan ketat saya dan keluarga demi masa depannya.
ktika dia besar nanti,ktika dia bisa berpikir..saya akan menghargai ketika dia ingin bertemu ayah kandugnya. tapi bukan kini..yg akan membuatnya bingung dan merusak mentalnya.

berpisah adalah jalan terbaik sebab ktika ada kekerasan,anak saya tak pernah mau lepas dr gendongan saya..muntah lallu panas.
adakah yg bisa mengerti posisi saya ????? yg mau mengerti..... dan tdk serta merta menyalahkan sya.
- dia tdk pernah berpikir utk memberikan akte lahir anaknya walau hak asuh disaya,ibunya..krn keEGOISannya dia tdk berpikir bgmn anak itu sekolah dan asal-usulnya ?!
- dia tdk pernah menafkahi.. saya mencari uang sendiri dgn bantuan dana orang tua saya juga
- saya yg lari2 anak sakit diantar orang tua..pagi,malam ato tengah malam hingga kerumah sakit naik motor.
- dia biarkan ibunya merampas smua bekal tabungan saya,adakah dia berpikir bgmn saya dan anaknya hidup ????
- dll...
teman2 vihara membelanya,memusuhi saya hanya krn dia lbi lama divihara dan aktif.. :(

adilkah smua perlakuan ini ??!! saya hanya menyadari saya begitu mencintai agama Budha,krn itu smua yg sya rindukan saya simpan didlm hati.
saya tak pernah ingin bermusuhan..hanya lebi baik mreka tdk ikut campur ato menyinggung masa lalu tp mustahil.

saya ingin berbagi, tujuannya saat dhamadesana..kasus2 sperti saya diangkat bahwa yg dijelaskan berbakti bukan berbakti membabi buta, bahwa bagaiaman mertua jg hrs menghargai menantu yg jg manusia..bahwa jgn hanya mendengar dr 1 sisi ketika mengetahui adanya mslh,karena ..
membuat orang lain,manusia lain menderita.

makasih..Namo Budhaya

andry

Terima kasih atas sharing yang begitu berharga bagi kami.
kini, semoga ibu hidup berbahagia bersama keluarga ibu.

Adapun sakit hati, itu hal yang wajar dan alamiah.
apabila saya berada di posisi ibu, mungkin saya sudah gantung diri.
ibu mempunyai tekad yang kuat demi anak ibu, semoga kelak anak ibu berbakti dgn tulus dan penuh cinta kasih.

Anggaplah, segala sesuatu yang menimpa kita (negative) ialah hutang karma yang harus kita bayar.
dan carilah jalan keluar yang benar, jangan mencari jalan keluar dengan menambah masalah lagi.

Sekali lagi, terima kasih atas sharing yg begitu berharga, dan semoga ibu beserta keluarga hidup berbahagia.
sadhu
Samma Vayama

Che Yong

beberapa bulan lalu saya sering diajak ke vihara dhammadipa bareng temen kuliah.
Tapi akhir2 ini ga pernah. Mungkin pernah ketemu anda? hahaha

Ya, saya setuju, bahwa kita harus menghargai sesama, karena mereka juga manusia sama seperti kita.
Kalau saya berada di posisi yang sama seperti anda, mungkin saya juga akan melakukan yang sama seperti yang anda lakukan atau lebih malah lebih buruk.
Karena anda pergi pun emas, hartanya disita, apalagi bertahan lama. situasi yang sulit untuk bertahan.

Saran saya bu (semoga bermanfaat). Cobalah anda fokus untuk membina keluarga yang baru.. jangan lupa jaga kesehatan buat bekerja.
Mudah2an banyak orderan/rezeki ya bu. Untuk masa depan anda dan keluarga.
Ntar kalau anda sudah berhasil baru boleh anda ingat2 yang jelek2, tapi sekarang ga usah dipikir.
Mereka(yang dipikir) lo ga merasa kalau ibu sedang mikirin mereka.
(bukan saya menyarankan cuek dll, tapi yang penting ibu dan keluarga membangun pondasi yang kuat dulu di bidang ekonomi, buat suasana keluarga yang sehat ,dll)
semoga karena kumpul sama keluarga yang baru, saling bercanda, adem ayem, yang lama2 bisa ga dipikir sek(ada kekuatan dari keluarga sekarang).

Kalau urusan dijauhi teman itu juga urusan yang ga kalah susahnya. Apalagi dtempat untuk memupuk kebaikan.
memang sedikit vihara theravada di sby. Tapi ada juga di VBK, atau vihara deket kenjeran (tapi rasanya komunitasnya beda dan jauh)

Quote from: princess blue on 10 July 2012, 10:06:54 PM
adilkah smua perlakuan ini ??!! saya hanya menyadari saya begitu mencintai agama Budha,krn itu smua yg sya rindukan saya simpan didlm hati.
saya tak pernah ingin bermusuhan..hanya lebi baik mreka tdk ikut campur ato menyinggung masa lalu tp mustahil.
Menurut saya memang ga adil..
Tapi realita di dunia selain ada keadilan, juga banyak ketidak adilan, bu. hidup itu memang konsekuensinya begitu.
mungkin  itu adalah kamma masa lampau yang berbuah. teteplah berbuat baik apapun/sekecil apapun itu. semoga gara2 perbuatan baik itu bisa jadi kekuatan untuk menjalani kehidupan sehari2..
Tetep optimis bu, semoga kesusahan, kesulitan ibu cepat berakhir, semoga ibu, anak, dan keluarga bahagia
_/\_ _/\_
cmiiw..

adi lim

#3
ke vihara tidak harus berhubungan dengan orang yang kenal maupun tidak kenal.

orang2 datang ke vihara belum tentu lebih baik dari pada kita maksudnya pengetahuan, latihan dan praktek Dhamma, walaupun status mereka pengurus atau penguasa vihara, banyak yang aktif/pengurus vihara hanya demi nama dan status, (walaupun kadang tenaga pengurus vihara dibutuhkan) tapi itu hanya berupa tenaga sedangkan kita sebagai umat Buddhis yang benar adalah membutuhkan latihan dan praktek Dhamma.

andai datang ke vihara ingin berdana ke vihara atau Bhikkhu, ikut kebaktian, mendengarkan ceramah, sepertinya tidak butuh perhatian orang (baik dikenal maupun tidak kenal), datang saja, latih dan praktek kebaikan yang anda inginkan

peristiwa masa lalu harus dilupakan, dan hal yg anda alami memang dapat menjadi pengalaman dalam suatu kehidupan yang memang banyak mengalami penderitaan dari pada kebahagiaan
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

FZ

btw jika anda domisili jakarta, saya pikir tidak sulit untuk mencari vihara lain..

Alucard Lloyd

Kehidupan penuh derita jangan ditambah dengan dukha dibathin.
Dendam anda mungkin disebabkan dimasa lalu jangan lah bathin anda tertinggal dimasa lalu. Karena biarpun kejadian itu pahit anggaplah sebagai pengalaman yang berharga untuk dibawa dimasa sekarang sampai masa depan. Kehidupan anda sekarang anda katakan sudah lebih baik dari yang lampau maka syukuri lah ini sebagai berkah dan tambah lah berkah ini menjadi berkah yang utama. Keinginan anda untuk pergi kevihara janganlah jadi suatu ganjalan bila anda pergi ketempat vihara tersebut tidak nyaman lebih baik anda tidak usah pergi karena itu tidak membawa kebahagian didalam bathin anda saat ini. Kalau anda pergi kevihara hanya untuk mendengar ceramah saya rasa sekarang ini banyak ceramah bisa didengar di mp3, you tube, dvd, diwebsite tertentu, tulisan artikel, buku dan lain sebagainya. Bila anda kevihara hanya suka berdana pada bhikkuh ya saya pikir lebih baik dilakukan pada hari biasa saja dan cari vihara lain atau dana anda didanakan ketempat lain seperti panti asuhan,jompo, atau lain nya berdana banyak jenisnya. Bila anda suka kevihara hanya karena puja bakthi saya rasa bisa dilakukan di rumah dan bisa dilakukan bersama keluarga anda. Jangan lah keinginan anda untuk belajar agama buddha jadi terhalang karena tidak dapat kenyaman an di vihara tertentu, tetapi jadi kan keinginan anda untuk belajar agama buddha sebagai pencetus  jalan hidup kebahagian anda didunia maupun setelah meniggal, bahkan disaat ini. Sebab kita semua belajar dan mencari kebahagian pada kehidupan kita sebagai manusia. Ajaran buddha bukan lah ajaran yang pesimis tetapi ajaran yang juga mencari kebahagian dengan cara melepas dan sadar pada kehidupan. Semoga ini bermanfaat, semoga anda bahagia, semoga semua mahluk berbahagia.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

morpheus

kalo anda ingin berbagi, anda bisa berbagi di forum internet ini. berbagi secara langsung di vihara yg sama atau di kota yang sama hanya akan menimbulkan suasana yang tidak nyaman karena orang2 mengenal dan bergaul secara langsung dengan aktor2 pelaku cerita anda.

mengenai "mencintai agama buddha", sepertinya yang sebenarnya anda cintai adalah komunitas dan pergaulan anda. setahu saya ada 4 atau 5 vihara theravada di surabaya. anda bisa mencari komunitas lain di vihara yang lain. kalaupun sama sekali tidak mungkin ke vihara, yah anda cari komunitas di luar religius. persahabatan yang tulus dan konstruktif juga bisa didapatkan di luar vihara.

saran saya sih, jangan mencintai agama buddha, jangan mencintai ritual dan komunitas pergaulan anda, tapi cobalah untuk melihat dan mempraktekkan dhamma. sadarilah harapan2 anda, sadari ideal2 anda bahwa ex suami dan ex mertua anda harus tidak egois, ex suami harus menafkahi anak anda, teman2 vihara anda bisa netral dan tidak berpikiran picik. sadari saja itulah realitanya saat ini, berhenti bergulat dengan ideal2 anda. berhenti mengajukan pertanyaan2 yg salah: "mengapa". sadari bahwa perbedaan antara harapan dan realita itulah dukkha...

semoga hati anda menemukan kedamaian serta hidup anda dan anak berbahagia...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Rico Tsiau

sharing yang luar biasa, terima kasih sudah sharing disini.

saya tidak bisa memberi saran yang baik, saya hanya mengharap anda bahagia dalam keluarga baru yang anda bina.

sanjiva

Quote from: princess blue on 10 July 2012, 10:06:54 PM
Saya menikah disuia 24 dgn T' setelah km berkenalan divihara, saat itu T bgitu gencar mendekati saya dan memperkenalkan saya kpd ke2org tuanya.. mgkn krn usia T'yg cukup 32..saya dilamar sebulan setelahnya dan menikah diakir tahun. setelah menikah hari ke3 ibunya mulai mengadili saya u/hal2 sepele..memfitnah saya dan memperlakukan saya spt pembantu. hingga saya keguguran,hamil lagi dan melahirkan banyak kejadian pahit selama 3th u/diceritakan smuanya disini..

ini adalah konsekuensi pilihan yang anda ambil dulu, kenapa mau kawin dengan pria yg baru anda kenal satu bulan ?

Ke depannya, seperti nasihat beberapa sahabat di atas, lupakan dulu sementara dan berjuanglah demi anda sendiri dan anak anda serta keluarga baru anda.

Quote
hingga suatu waktu saya berhasil dijemput orangtua saya dgn bantuan tetangga dan polisi.
entah kekuatan dr mana,saya berani mengugat cerai walau dipersulit..jg mendadak saya mendapat rejeki u/mengurus biaya perceraian dgn adanya tawaran mengajar privat. dikarenakan saya mengurus sendiri tanpa pengacara agar lebi hemat..
walaupun dipersulit dan hakim berusaha mendamaikan kami,melihat sikapnya dipersidangan akirnya hakim memenangkan gugatan saya.
tapi sayangnya waktu saya pergi saya hanya ingat menggendong anak saya seerat mungkin.. tanpa membawa akte lahirnya  :(
sewaktu saya pergi,sang ibu menyita emas,tabungan jg akte2 penting..
saya berjuang 1th lamanya spy keluar copian akte lahir guna anak saya,walau berkali2 ditolak krn mantan suami menulis pernyataan utk catatan sipil tdk mengeluarkan akte copi. Krn kebaikan pimpinan dispenduk memberi tahu -bahwa mantan suami akan menuntut/memenjarakan saya bila meminta akte kopi saya berusaha lwat jalur panjang.. sangat panjang hingga saya lelah T_T.. untungny saya berhasil mendapat akte copy itu,resmi.
Tabungan itu atas nama anda?  Kalau benar, anda bisa perkarakan secara pidana si mantan ibu mertua.

Quote
saya berjuang utk kepentingan anak saya sekolah..singkat kata skg saya sdh menikah lagi dan bahagia krn suami menerima anak saya dan mebiayai mengingat mantan suami sesenpun tdk membiayai kami..

sya bgitu rindu kevihara..adapun disby vhr theravada sangat sdikit.. didhamadipa smua teman membenci saya krn fitnahan mantan suami. bbrp org wanita mensuport dan menginfokan ke saya..krn mengetahui dr awal sifat tsb.
saya kecewa..teramat kecewa,ktika teman2 vihara yg lain memusuhi dan mempercayai hanya dr 1pihak tanpa mendengar dr pihak ke2.
sempat saya diajak bertemu o/romo pengurus vihara,ktika saya ditanya saya menceritakan yg saya alami beserta bukti2 dlm pernikahan itu.
romo itu bilang,saya tdk bisa melarang kamu mengugat cerai krn saya mengerti hal yg km alami..terlalu membuatmu sakit,walaupun saya berharap km dpt memaafkan dan saya tahu itu sulit.

saya ingin melupakan kepahitan ini..dendam mgkn sdh tdk ada tp kemarahan ada dihati terkecil saya..kpd mantan suami dan orang tuanya, kpd teman2 vihara yg memusuhi saya (tanpa mengecek kebenarannya..ato berpikir mampukah mrk bertahan dgn situasi yg saya hadapi)..tp susah saya hilangkan bagaimanapun saya berusaha..

saya rindu vihara,ingin dengar dhamma..berdana pd bikhu,tp imposiblle mengingat tatapan mata mrk. saya rindu,saya teramat rindu..
salah saya kemerka apa.hanya dgn dasar membela teman. ada 2-3teman yg menanyakan hal tsb kpd saya stelah saya perlihatkan bukti video,sms dll mrk bisa mengerti,namun yg netral hanya segelintir jd saya tetap tdk bisa kevihara.

demi melindungi anak saya,saya juga tdk kevihara..hingga kini anak saya dlm pengawasan ketat saya dan keluarga demi masa depannya.

Tidak ada seorangpun yang bisa menghalangi anda pergi ke vihara termasuk vihara yg lama, kecuali diri anda sendiri yg menghalangi.

Anda ke vihara bertujuan ikut kebaktian, mendengar dhamma, berdana, dll bukan untuk ketemu orang, teman maupun lawan.  Mengapa anda harus perdulikan hal sampingan demikian?

Kelihatannya anda perlu melatih mental anda, agar bisa tegar menghadapi kekerasan secara psikis maupun fisik.  Karena tersirat anda juga takut akan kemungkinan terjadi kekerasan lagi terhadap anda dan anak anda. Bagaimana kalau anda ikut latihan beladiri ?  Dengan demikian anda akan punya rasa percaya diri dan keyakinan mental yg lebih kuat menghadapi ATHG (Ancaman Tantangan Hambatan dan Gangguan).
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

will_i_am

semoga anda berbahagia di kehidupan yang baru ini dan luka-luka lama bisa dilupakan...  _/\_
jangan sampai menyimpan dendam..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

adi lim

Quote from: will_i_am on 11 July 2012, 02:58:57 PM
semoga anda berbahagia di kehidupan yang baru ini dan luka-luka lama bisa dilupakan...  _/\_
jangan sampai menyimpan dendam..

bold : hus ! emank baru terlahir  ???
maksudnya rumah tangga baru kale !  ;D
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Mas Tidar



"Holding on to anger is like grasping a hot coal with the intent of throwing it at someone else;
you are the one who gets burned."


release it & let it go ...

Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Wolvie

Memangnya ga ada vihara lain di kota tersebut, kan bisa ke vihara lain tempat di mana si mantan suami ga beribadah di sono? (ini klo anda masih ga nyaman datang ke sana, takut sikap mantan dan teman2nya)
Secara garis besarnya sy setuju sama pendapat yang lain ga ada yang bisa larang2 anda untuk dateng ke Vihara, tapi klo anda belum nyaman/siap dateng ke sana, semoga bisa ke vihara lain.

Anyway sy turut senang mendengar akhirnya anda bisa lepas dari jeratan mantan suami.
Untuk berdana bisa dateng sebentar masukin kotak dana, klo anda males berlama2 di sana.

Semoga cita2 anda untuk bisa dateng ke Vihara berdana dan melakukan kebajikan lain tercapai.
Semoga anda berbahagia
_/\_

will_i_am

Quote from: adi lim on 11 July 2012, 06:36:37 PM
bold : hus ! emank baru terlahir  ???
maksudnya rumah tangga baru kale !  ;D
salah ya??  :P :P :P
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

hemayanti

sulit juga yah. ;D
tapi cc bisa bertahan dan keluar dari kondisi sulit itu merupakan perjuangan yang hebat. :)
kalo cc yakin selama ini cc benar, tidak perlu susah2 memikirkan tindakan orang lain.
nah sekarang waktunya menikmati hidup dengan keluarga yang baru, terus menerus memikirkan orang2 dalam kehidupan yang lama pasti tidak akan baik untuk berkembangan batin cc, apalagi itu adalah hal yang menyakitkan dan memicu munculnya perasaan negatif. :)
yang lalu biarlah berlalu, orang2 yang ada disamping kita sekarang itulah yang paling berharga. jangan karena masa lalu kita kemudian melupakan kehadiran mereka. :)

merupakan satu keinginan yang sulit ketika kita mengharapkan orang2 untuk menjadi seperti apa yang kita inginkan. kamu jahat, kamu tidak seharusnya bersikap seperti itu, tidak mungkin mengharapkan orang lain berubah demi kebahagiaan kita. bahkan mengubah diri sendiri pun tak mudah. :)
yang terpenting adalah bagaimana kita mengkondisikan diri kita untuk bisa menerima dan hidup selaras dengan mereka, kalo memang mereka tidak bisa berubah menjadi lebih baik dan malah menyebabkan kerugian bagi kita, keputusan yang cc ambil sekarang mungkin sudah tepat. :)

hidup dalam lingkungan yang membenci dan memandang buruk kita memang tidak mudah, sangat tidak mudah. kalo cc bisa tetap ke vihara dengan tidak memedulikan orang2 disekitar cc seperti saran om adi, yah silahkan pergi, pastikan tetap pulang dengan pikiran yang baik. :)
tapi kalo itu cukup sulit, seperti saran om morpheus, biarkan saja kondisinya membaik dulu dari pada harus membuat suasana menjadi semakin runyam kalo tetap dipaksakan. :) sembari itu cobalah cari lingkungan baru dimana cc bisa membangun hubungan yang baik dengan orang2, mungkin itu bisa jauh lebih baik. :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."