Ada 250 Pasang Manusia Kembar Dalam Satu Desa

Started by hemayanti, 10 July 2012, 07:39:00 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hemayanti

QuoteSiapa saja yang datang ke Desa Kodinhi di Kerala, India pasti akan kesulitan mengenali setiap penduduk aslinya. Wajar saja, sebab sedikitnya terdapat 250 pasang manusia kembar di desa ini. Penasaran?
Tanpa rekayasa atau dibuat-buat, 250 pasang manusia kembar terlahir di Desa Kodinhi, Kerala, India. Desa ini memiliki tingkat anak lahir kembar paling besar di dunia, seperti yang dikutip dari situs Telegraph, Selasa (10/7/2012).
Fenomena ini kemudian menjadikan Desa Kedinhi sangat terkenal dan dikunjugi oleh banyak wisatawan mancanegara. Biasanya, wisatawan datang untuk melihat pemandangan atau pertunjukan, tapi ini justru ingin menyaksikan keunikan dari penduduk aslinya.
Jika Anda berkunjung ke desa ini, jangan heran bila menemukan banyak sekali orang dengan wajah yang mirip dan bahkan ada beberapa yang sangat sulit untuk dibedakan. Rata-rata dari mereka hanya bisa dibedakan dari belahan rambut saja. Pasti sangat sulit untuk menghapalnya.
Mayoritas penduduk Desa Kedinhi adalah umat muslim dan sebagian di antaranya mengenyam pendidikan formal. Adalah suatu pekerjaan yang sulit bagi setiap guru di desa ini untuk menghapal begitu banyaknya murid yang berwajah sama. Malah biasanya, setiap anak kembar di sini selalu menggunakan pakaian yang sama setiap harinya.
Menurut data dari rumah sakit setempat, setidaknya ada 100-150 anak yang lahir kembar setiap tahunnya. Bahkan, lima atau enam di antaranya kembar tiga. (Telegraph)


apakah Tuhan sengaja menciptakan manusia2 dengan wajah yang sama? :)
bagaimana menjelaskan kejadian ini jika melihat dengan kacamata Dhamma? :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

seniya

Quote from: hemayanti on 10 July 2012, 07:39:00 PM
apakah Tuhan sengaja menciptakan manusia2 dengan wajah yang sama? :)
bagaimana menjelaskan kejadian ini jika melihat dengan kacamata Dhamma? :)

Karma kolektif?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Che Yong

wah hebat sekali bisa seperti ini.
Apa mungkin sebelum kehidupan ini, yang dilakukan oleh orang2 yang kembar ini (kamma kebiasaan)nya mirip ?

adi lim

#3
Quote from: hemayanti on 10 July 2012, 07:39:00 PM
apakah Tuhan sengaja menciptakan manusia2 dengan wajah yang sama? :)
kalau tuhan eksis di alam semesta ini, pasti semua manusia bahagia deh ^-^

Quote
bagaimana menjelaskan kejadian ini jika melihat dengan kacamata Dhamma? :)
imo :
walaupun kembar tapi batin dan prilaku masing2 berbeda
nah kalau jumlah penduduknya dominan kebanyakan lahir kembar di satu daerah juga bukan suatu yang aneh, biasa2 aja.
coba bandingkan dengan mahluk hewan kebanyakan lahir kembar kok seperti babi, anjing dan lain2nya
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Forte

Dari segi Buddhisme :
jumlah makhluk di dunia ini kan sangat banyak.. jadi bisa dikatakan banyak juga makhluk yang memiliki ikatan..
kalau terlahir hanya 100-150 anak kembar / tahun itu "tidak banyak" dibanding dengan jumlah makhluk yang ada di dunia yang berpotensi terlahir sebagai manusia dan memiliki ikatan

Dari segi Sains :
dan mengenai faktor kembar sebenarnya juga bukan sesuatu yang "wah", dan kelahiran kembar itu pun sebenarnya faktor penyulit dalam persalinan. Zaman sekarang yang "beruntung", teknologi kedokteran sudah tinggi, makanya persalinan kembar tidak menjadi masalah dengan operasi. Namun zaman dulu, persalinan kembar itu menjadi masalah dan sering menyebabkan kematian bagi ibu maupun si bayi.

Dan di sisi lain, IMHO, jika desa tersebut memiliki keanehan seperti itu, apa mungkin mereka melakukan hubungan pernikahan yang masih cukup dekat pertalian darahnya, sehingga genetik kembar yang awalnya resesif menjadi dominan dan muncul di setiap pembuahan ;D
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Mas Tidar


Kalau tuhannya exist dialam semesta ini, kemungkinan ybs juga memiliki kembaran.


Quote from: adi lim on 11 July 2012, 05:50:54 AM
kalau tuhan eksis di alam semesta ini, pasti semua manusia bahagia deh ^-^
imo :
walaupun kembar tapi batin dan prilaku masing2 berbeda
nah kalau jumlah penduduknya dominan kebanyakan lahir kembar di satu daerah juga bukan suatu yang aneh, biasa2 aja.
coba bandingkan dengan mahluk hewan kebanyakan lahir kembar kok seperti babi, anjing dan lain2nya
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Rico Tsiau

Quote from: Forte on 11 July 2012, 06:42:40 AM
Dan di sisi lain, IMHO, jika desa tersebut memiliki keanehan seperti itu, apa mungkin mereka melakukan hubungan pernikahan yang masih cukup dekat pertalian darahnya, sehingga genetik kembar yang awalnya resesif menjadi dominan dan muncul di setiap pembuahan ;D

bukannya malah akan parah bro akibatnya, kemaren sempat nonton di tipi. katanya ada 1 pulau yang cukup terisolasi banyak anak2nya cacat secara mental akibat rata2 masyarakat disana menikah dengan yang masih punya hubungan darah cukup dekat.

Forte

Quote from: Rico Tsiau on 11 July 2012, 09:41:28 AM
bukannya malah akan parah bro akibatnya, kemaren sempat nonton di tipi. katanya ada 1 pulau yang cukup terisolasi banyak anak2nya cacat secara mental akibat rata2 masyarakat disana menikah dengan yang masih punya hubungan darah cukup dekat.
betul.. makanya apakah daerah tersebut terisolasi ? dan gw coba meninjau dari sisi sains dengan mempertanyakan, apa mungkin mereka menikah dengan pertalian darah yang dekat ? ini topik yang menarik buat didiskusikan :D
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Anestan

OOT ;D,

kalau dengan kejadian di Dusun Ulutaue, Desa Mario, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
ini bagaimana?
[spoiler][/spoiler]
[spoiler][/spoiler]
[spoiler][/spoiler]
[spoiler][/spoiler]

QuoteHampir semua warga Dusun Ulutaue, Desa Mario, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, kebanyakan cacat. Warga mengalami kelainan fisik, yakni berjari hanya tiga, baik kaki maupun tangan. Kelainan ini dialami warga pada semua golongan usia, dari bayi hingga lanjut usia.

Umbang, salah seorang sesepuh kampung yang ditemui Kompas.com, mengatakan, kelainan fisik itu sudah terjadi turun-temurun. Mereka bahkan sudah pasrah karena meyakini bahwa yang mereka alami itu sudah digariskan nenek moyang.

"Ini sudah keturunan, mulai dari nenek kami begini semua. Keturunan kami yang lahir pasti begini semua. Walaupun ada yang normal, tetapi kalau ada anaknya, begini juga tangannya," kata Umbang.

Di tengah keterbatasan itu, warga Dusun Ulutaue tetap menjalani kegiatan sehari-hari sebagai nelayan. Sebagian besar hidup miskin. Mereka juga cenderung menutup diri dari dunia luar.

Mereka mengaku selama ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Belum ada layanan kesehatan, apalagi penelitian medis terkait kondisi turun-temurun yang mereka alami itu.

Kurangnya perhatian itu dikeluhnya warga. "Kalau memang mau, mestinya pemerintah datang menyembuhkan kami. Katanya ini penyakit gen, tetapi mana buktinya sampai sekarang mereka tidak datang perhatikan kami," kata Ahmad, warga setempat.

source

hemayanti

back to kamma.
kejadian di atas terjadi karna orang2 tersebut mempunyai kamma yang berhubungan, sehingga terlahir di tempat yang sama dengan wajah yang mirip. ya kan?
adakah faktor lain yang mempengaruhi hal tersebut?
bukankah kamma hanya salah 1 dari 24 paccaya?
bagaimana dengan 23 paccaya yang lain?[spoiler]sebenarnya 24 paccaya itu apa2 saja yah? ;D[/spoiler]

Quote from: Forte on 11 July 2012, 10:39:29 AM
betul.. makanya apakah daerah tersebut terisolasi ? dan gw coba meninjau dari sisi sains dengan mempertanyakan, apa mungkin mereka menikah dengan pertalian darah yang dekat ? ini topik yang menarik buat didiskusikan :D
ayo om :D
tapi saya jadi pendengar saja ya. ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Rico Tsiau

Quote from: hemayanti on 12 July 2012, 08:06:40 AM
back to kamma.
kejadian di atas terjadi karna orang2 tersebut mempunyai kamma yang berhubungan, sehingga terlahir di tempat yang sama dengan wajah yang mirip. ya kan?
adakah faktor lain yang mempengaruhi hal tersebut?
bukankah kamma hanya salah 1 dari 24 paccaya?
bagaimana dengan 23 paccaya yang lain?

:jempol:

Quote from: hemayanti on 12 July 2012, 08:06:40 AM
sebenarnya 24 paccaya itu apa2 saja yah? ;D

:hammer:

Quote from: hemayanti on 12 July 2012, 08:06:40 AM
ayo om :D
tapi saya jadi pendengar saja ya. ;D

:-t

TSnya mau kabur ya????
hayo ikutan, kasih opini kek, atau hipotesa2 ntah apa gitu.

hemayanti

hipotesa2? ;D
haduh, kemampuan otak saya g sampe disitu om. :))
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Rico Tsiau


Forte

sepertinya pemikiran saya salah, bukan dari genetik, tapi diperkirakan dari "eating habit". Dan case ini juga terjadi di Nigeria

Quote from: Wikipedia
Twin births
The village entered the international spotlight when a survey done by locals found an unusually large number of twin births in the region. Though initial estimates put the instance of multiple births at 100 pairs, follow-up surveys found the figure to be closer to 204 pairs (408 individuals) of twins, and two sets of triplets.[6] Despite several studies being conducted, the exact cause of this phenomenon is yet to be ascertained. Women from Kodinhi married off to far away places are also known to give birth to twins.[7] According to locals, the oldest known twin pair in the village was born in 1949. The number of twin births in Kodinhi has been increasing over the years, with surveys showing over 79 pairs of twins within the age group of 0-10 years.[6]
This phenomenon of a large number of twin births is not unique to Kodinhi, and has also been observed in the town of Igbo-Ora in Nigeria. In Igbo-Ora, research has suggested that the multiple births could be related to the eating habits of the women in the region.[8] Though no direct correlation between dietary intake and twin births has been observed, a research study carried out at the University of Lagos Teaching Hospital has suggested that a chemical found in the Igbo-Ora women and the peelings of a widely consumed tuber could account for the high level of multiple births. In the case of Kodinhi, however, no such relationship has been observed, as the residents' dietary patterns are not known to be significantly different from the rest of Kerala.

http://en.wikipedia.org/wiki/Kodinhi
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Rico Tsiau

Quote from: Forte on 12 July 2012, 10:06:25 AM
sepertinya pemikiran saya salah, bukan dari genetik, tapi diperkirakan dari "eating habit". Dan case ini juga terjadi di Nigeria

http://en.wikipedia.org/wiki/Kodinhi

eating habbit?
namun bukankah dalam kecenderungan kelahiran kembar faktor genetikal sangat mempengaruhi?
waduh saya pernah baca jurnal ini dimana ya? makin tua makin pelupa nih.  :(