Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?

Started by kullatiro, 06 June 2012, 07:50:17 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kullatiro

#30
Anguttara Nikaya V.177
Vanijja Sutta
Business (Wrong Livelihood)
Translated from the Pali by
Thanissaro Bhikkhu.
For free distribution only.
"Monks, a lay follower should not
engage in five types of business.
Which five? Business in weapons,
business in living beings, business in
meat, business in intoxicants, and
business in poison.
"These are the five types of business
that a lay follower should not engage
in."
Revised: Saturday 2005.01.29

http://nt.med.ncku.edu.tw/biochem/lsn/AccessToInsight/html/canon/sutta/anguttara/an05-177.html

ini terjemahan lama 2005, jadi terjemahan baru seperti itu

Indra

Quote from: daimond on 07 June 2012, 03:45:42 PM
Anguttara Nikaya V.177
Vanijja Sutta
Business (Wrong Livelihood)
Translated from the Pali by
Thanissaro Bhikkhu.
For free distribution only.
"Monks, a lay follower should not
engage in five types of business.
Which five? Business in weapons,
business in living beings, business in
meat, business in intoxicants, and
business in poison.
"These are the five types of business
that a lay follower should not engage
in."
Revised: Saturday 2005.01.29

http://nt.med.ncku.edu.tw/biochem/lsn/AccessToInsight/html/canon/sutta/anguttara/an05-177.html

ini terjemahan lama 2005, jadi terjemahan baru seperti itu

bandingkan dengan

Quote
ini dikutip dari buku "In The Buddha's Words" oleh Bhikkhu Bodhi, tahun 2005

4. RIGHT LIVELIHOOD
(1) Avoiding Wrong Livelihood
"These five trades, 0 monks, should not be taken up by a lay follower:
trading in weapons, trading in living beings, trading in meat, trading
in intoxicants, trading in poison."
(AN 5:177; 111 208)


kullatiro

#32
itu coba dilihat tahun nya 2005 punya terjemahan nya seperti itu, seperti terlihat di acsess to insight yang kita bahas revisi terbaru 3 july 2010

Indra

Quote from: daimond on 07 June 2012, 04:19:43 PM
itu coba dilihat tahun nya 2005 punya terjemahan nya seperti itu, seperti terlihat di acsess to insight yang kita bahas revisi terbaru 3 july 2010

ulangi, tanggal itu bukan menunjukkan tanggal terjemahan, itu hanya tanggal update, webmaster ATI bukan Bhante Thanissaro.

kullatiro

yah kita tunggu ada yang bisa menjelaskan kepada kita terjemahan  tahun 2005 dan terjemahan yang kita lihat terbaru di acess to insight dan hampir di semua web luar seperti  itu (bisnis manusia).


bluppy

Quote from: Indra on 06 June 2012, 05:07:32 PM
(1) Menghindari Penghidupan Salah

"Lima perdagangan ini, O para bhikkhu, tidak boleh dilakukan oleh seorang umat awam: berdagang senjata, berdagang makhluk-makhluk hidup, berdagang daging, berdagang minuman memabukkan, berdagang racun."

(AN 5:177; III 208)

Kalau dilihat dari postingan batara Indra
sepertinya juga setuju kalau penerjemahan yg lebih tepat
adalah berdagang makhluk-makhluk hidup

Quote from: daimond on 06 June 2012, 08:24:53 PM
"Para Bhikkhu, seorang umat awam
seharusnya tidak melakukan 5 jenis
bisnis. Apakah lima itu? Bisnis senjata,
bisnis manusia, bisnis daging, bisnis
barang yang dapat menyebabkan
lemahnya kesadaran, dan bisnis
racun.
"Inilah lima jenis bisnis yang seorang
umat awam seharusnya tidak
lakukan."

http://dhammacitta.org/dcpedia/AN_5.177:_Vaṇijjā_Sutta

ini dari terjemahan yang ada di dhammacitta  sendiri lohh

apakah lebih baik jika
penerjemahan di DC pedia juga diganti
menjadi berdagang makhluk-makhluk hidup
dan bukan bisnis manusia

Quote from: Indra on 07 June 2012, 10:56:22 AM
Tidak, sebagian besar sutta2 yg diterjemahkan DC adalah berasal dari terjemahan Bhikkhu Bodhi. versi Bhante Thanissaro sangat sedikit sekali, dan itu pun segera akan diganti ke versi Bhikkhu Bodhi.
Quote from: Indra on 07 June 2012, 10:54:23 AM
ini dikutip dari buku "In The Buddha's Words" oleh Bhikkhu Bodhi, tahun 2005

4. RIGHT LIVELIHOOD
(1) Avoiding Wrong Livelihood
"These five trades, 0 monks, should not be taken up by a lay follower:
trading in weapons, trading in living beings, trading in meat, trading
in intoxicants, trading in poison."
(AN 5:177; 111 208)

dan jika DC pedia diganti menggunakan
terjemahan Bhikkhu Bodhi: "trading in living beings"
maka terjemahan indonesia "berdagang makhluk-makhluk hidup"

selesai masalah ?  ;D  ^:)^

kullatiro

ini tidak terjadi hanya di indonesia tapi luas lingkup nya sudah dunia, acsess to insight tentu tidak sembarangan mengganti interpertion suatu bahasan dhamma begitu saja, apa lagi ini masih dalam fondasi paling dasar dari semua yang ada dalam buddhisme "jalan mulia berunsur delapan"

Indra

versi PTS yg menjadi standar dunia adalah sbb:

'Monks, these five trades ought not to be plied by a lay disciple. what five?

Trade in weapons, trade ini human beings, trade in flesh, [1] trade in spirits and trade in poison.

Verily, monks, these five trades ought not to be plied by a lay-disciple.'

Dan PTS menambahkan penjelasan pada footnote:

[1] Comy. he breeds and sells pigs, deer, etc.

** jadi tidak ada perbedaan antara terjemahan "lama" atau pun "baru"

kullatiro

#38
Quote from: Indra on 07 June 2012, 09:51:43 PM
versi PTS yg menjadi standar dunia adalah sbb:

'Monks, these five trades ought not to be plied by a lay disciple. what five?

Trade in weapons, trade in human beings , trade in flesh, [1] trade in spirits and trade in poison.

Verily, monks, these five trades ought not to be plied by a lay-disciple.'

Dan PTS menambahkan penjelasan pada footnote:

[1] Comy. he breeds and sells pigs, deer, etc.

** jadi tidak ada perbedaan antara terjemahan "lama" atau pun "baru"

source dan link?

dan rasa nya yang jadi masalah yang trade in human being bukan trade yang flesh?

seperti diketahui terjadi perubahan terjemahan dari living beings menjadi Human beings.

jadi bila quote diatas di katakan standrat dunia berarti memang telah berganti interpertasi nya di minta dengan sangat menyertakan sumber dari quote dan link diatas tersebut.

Indra

Quote from: daimond on 07 June 2012, 10:03:13 PM
source dan link?

dan rasa nya yang jadi masalah yang trade in human being bukan trade yang flesh?

seperti diketahui terjadi perubahan terjemahan dari living beings menjadi Human beings.

jadi bila quote diatas di katakan standrat dunia berarti memang telah berganti interpertasi nya di minta dengan sangat menyertakan sumber dari quote dan link diatas tersebut.

source sudah saya sebutkan PTS (baca: Pi Ti Es), link tidak ada, sumber saya adalah printed material.
Dalam memahami sutta saya memang tidak mengartikan kata per kata, secara keseluruhan versi ini tidak bertentangan dengan versi mana pun, karena daging di sini juga mengandung makna daging yg hidup

kullatiro

#40
Quote"Meat" refers to the bodies of beings
after they are killed.
And poisons are
just as you say — all kinds of toxic
products designed to kill.

http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/price/wheel363.html


Two Dialogues on Dhamma
by
Bhikkhu Nyanasobhano
© 2005–2012

catatan yang di pakai dalam penjelasan daging masih menggunakan penerjemahan lama.

QuoteRight Livelihood
means earning a living in a harmless,
honest, and inoffensive manner. The
Buddha advised his disciples
specifically to refrain from dealing in
arms, in living beings, in meat, in
intoxicants, and in poisons.



Indra

Terlepas dari bagaimana penjelasan para penerjemah di atas, namun fakta tidak terbantahkan adalah bahwa kata Pali "satta" pada sutta itu berarti makhluk hidup

Quote
'Pañcimā , bhikkhave, vaṇijjā upāsakena akaraṇīyā. Katamā pañca? Satthavaṇijjā, sattavaṇijjā, maṃsavaṇijjā, majjavaṇijjā, visavaṇijjā – imā kho, bhikkhave, pañca vaṇijjā upāsakena akaraṇīyā''ti. Sattamaṃ.

Satta
[pp. of sajjati] attached or clinging to. (m.), a creature; living being. (adj.), (the number), seven.
***dikutip dari "Digital Universal Buddhist Dictionary"

kullatiro

#42
QuotePañcimā bhikkhave, vaṇijjā upāsakena
akaraṇīyā. Katamā pañca:
Satthavaṇijjā, sattavaṇijjā,
maṃsavaṇijjā, majjavaṇijjā, visavaṇijjā.
Imā kho bhikkhave, pañca vaṇijjā
upāsakena akaraṇīyāti.
Sattha => Sattha1 (nt.) [cp. Vedic
śastra, fr. śas to cut] a weapon,
sword, knife; coll. "arms"; -- vaṇijjā
trade in arms
Satta => Satta2 [cp, Vedic sattva living
being, satvan "strong man, warrior,"
fr. sant] 1. (m.) a living being,
creature, a sentient & rational being, a
person

maṃsa => Maŋsa (nt.) [cp. Vedic
māŋsa, fr. Idg. *memsro -- , as in Gr.
mhro/s thigh, Lat. membrum limb
("member"); Goth. mims flesh; Oir
mīr bite, bit (of flesh)] flesh, meat
translation taken from The Pali Text
Society's Pali-English dictionary
http://dsal.uchicago.edu/dictionaries/pali/

ini informasi dari member forum luar. wa terus terang tidak ngerti pali nya wa di sodorin ini sama member forum di luar. kalian yang lebih mengerti pali nya tentu bisa memeriksa sendiri.

kullatiro

#43
di forum luar yang ku ikuti mereka juga sama seperti kita (DC) tidak tahu ada nya perubahan ini dan merasa bingung dengan penjelasaan yang berubah menjadi "businees Human beings" ini  ( wa terus terang saja seperti disambar petir dan merasa seperti di cuci otak nya ).

FZ

Quote from: Indra on 08 June 2012, 07:36:17 AM
Terlepas dari bagaimana penjelasan para penerjemah di atas, namun fakta tidak terbantahkan adalah bahwa kata Pali "satta" pada sutta itu berarti makhluk hidup

Satta
[pp. of sajjati] attached or clinging to. (m.), a creature; living being. (adj.), (the number), seven.
***dikutip dari "Digital Universal Buddhist Dictionary"

ini menarik.. jadi pengen bertanya..
sabbe satta bhavantu sukhitatta.. biasanya kita selalu menerjemahkan menjadi :
semoga semua makhluk berbahagia..

pengertian satta apakah makhluk atau makhluk hidup ? IMO, ada perbedaan makhluk hidup dan makhluk, dimasukkannya makhluk peta atau tidak.. Jadi inti dari pertanyaannya, apakah pengertian satta itu mencakup makhluk peta ?

Dan bagaimana jika di-link-kan dengan topik ini, apakah termasuk juga bisnis tuyul, persugihan, dll juga termasuk dalam bisnis transaksi makhluk ;D