News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Jati Diri Menurut Ajaran Buddha

Started by seniya, 03 May 2012, 07:48:03 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

#15
DIRI (menurut pandangan seorang Zen Master)
Dalam Buddhadharma, diri itu dapat dilihat dengan 3 cara (tingkatan): diri kecil, diri universal dan tanpa diri. Kebanyakan orang merasa diri mereka sebagai diri sejati, mereka itu ditutupi kekelirutahuan (delusi).
Diri kecil adalah: proses penilaian terus menerus terhadap apa yang kita tangkap (persepsi) dan kita nilai, seperti, "ini kotaku, temanku, sukuku, situasiku, ...". Dan ini menciptakan rasa diri kecil.
Diri besar atau universal tampaknya kekal abadi. Dalam dhyana dan samadhi, seseorang dapat mengalami diri spiritual yang absolut dan kekal. Tetapi diri besar sebenarnya tidaklah kekal, ia berubah.
Diri besar adalah pengalaman yang datang dan pergi, seperti orang-orang yang mengalami wahyu religius atau spiritual. Disaat itu, mereka merasa bersatu dengan alam semesta - seolah-olah mereka adalah jagad raya. Setelah pengalaman itu pergi, mereka akan biasa kembali, tetapi kesan serta perasaannya bakal tetap bertahan, dan mereka bakal merasa lebih lega, lebih tenang, penuh kasih, dan percaya diri.
Tanpa diri maksudnya : Tidak ada kemelekatan dan rasa diskriminasi (pilih kasih) yang membeda-bedakan. Contohnya misalkan seorang Buddhist yang tidak punya kemelekatan terhadap gagasan 'umat Buddhist' tersebut, maka ketika ia berinteraksi dengan orang beragama lain, tidak ada rasa membeda-bedakan. Jadi tidak ada kemelekatan pada rasa identitas, misalnya rasa: suku, ras, golongan, agama, sekte, aliran, negara dll.
Orang yang mencapai pencerahan sempurna punya kebijaksanaan dan kebajikan, tetapi mereka sendiri MALAH tidak melihatnya seperti itu. Kalau mereka berfikir, "Aku punya kebijaksanaan dan kebajikan", itu berarti mereka justru melekat pada suatu diri, dan mereka belum benar-benar terbebas.
(Zen Wisdom, by Ch'an Master Sheng Yen, penerbit Suwung)

Sostradanie

Kalau semuanya dicampur aduk jadi gado-gado.Kebenaran sejatinya yang mana?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Alexis

Namo Buddhaya  _/\_

Diri = Nama & Rupa

IMO :
Bila dilihat dari sisi "Rupa"  / secara Jasmaniah - Diri itu ada "Jati Diri", nyata, ini Aku...
Bila dilihat dari sisi "Nama" / secara Bathiniah   - Diri itu tidak ada inti, hanya perpaduan unsur, tidak ada "Aku"...

_/\_

Sostradanie

#18
Jadi seperti pohon ada yang punya inti dan ada yang tidak.Ada pohon nama dan ada pohon rupa.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Alexis

Quote from: Sostradanie on 28 July 2015, 02:56:29 AM
Jadi seperti pohon ada yang punya inti dan ada yang tidak.Ada pohon nama dan ada pohon rupa.

Salam  _/\_

IMO :
Secara riil, nyata, dilihat secara Fisik / Jasmani
Pohon mempunyai akar, batang, daun,dll.
Begitupun manusia mempunyai jantung, kepala, otak, dll.

Pohon mempunyai inti atau tidak, tergantung dilihat dari sudut pandang (persepsi / konsep / pemikiran / bathin) seseorang.
Bisa saja seseorang dengan sudut pandang yg berbeda mengatakan bahwa inti pohon itu ada di akar, ada di batang, atau di daun.
(Bagaimana dengan batang kangkung, sedotan, donat. Dimana letak intinya...)
Atau dengan sudut pandang yg berbeda mengatakan bahwa Manusia intinya ada di jantung, ada di kepala, atau di otak.
Semua ini tergantung dari cara pandang yg menilai.

Bila seseorang telah memahami Dhamma = Kebenaran yg telah diajarkan oleh Sang Buddha,
Seseorang akan memahami :
Pohon itu tidak ada inti, hanya perpaduan unsur antara akar, batang, daun, dll.
Manusia juga merupakan perpaduan unsur dari panca khanda = rupa + bentuk bentuk pikiran = nama

_/\_



Sostradanie

Jawabannya cukup "manis" untuk diingat,tapi apa ada yang lebih "manis" lagi dari ini?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

seniya

Wah, thread lebih dr 3 tahun yg lalu di-up lagi, padahal sekarang TS-nya sudah tidak mencari jati diri lagi ;D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Alexis

Quote from: seniya on 28 July 2015, 01:02:44 PM
Wah, thread lebih dr 3 tahun yg lalu di-up lagi, padahal sekarang TS-nya sudah tidak mencari jati diri lagi ;D

Salam  _/\_

Tidak apa apa kk...
Semoga thread ini cukup membantu "aku" (atau pembaca lainnya) agar tidak "melekat"...
mudah2an bisa membantu sedikit demi sedikit untuk "melepas"....

_/\_
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Alexis

Quote from: Sostradanie on 28 July 2015, 05:16:01 AM
Jawabannya cukup "manis" untuk diingat,tapi apa ada yang lebih "manis" lagi dari ini?

Salam  _/\_

IMO :
"Manis" menurut kk dengan "aku" bisa berbeda lho...  ;D

Contoh :
Secangkir teh atau kopi bila ditaburi dengan gula sebanyak satu sendok makan...
Bisa terasa "manis"... atau kurang "manis"... bahkan tidak "manis"...
tergantung "rasa" bagi yang mencicipinya, apakah sudah cukup "manis" atau tidak...  :)

_/\_

Sostradanie

Kalau sudah dikasih "sepotong hati" seharusnya berterima kasih.Tapi kalau mau dikasih lebih juga tidak masalah.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Alexis

Quote from: Sostradanie on 29 July 2015, 03:26:41 AM
Kalau sudah dikasih "sepotong hati" seharusnya berterima kasih.Tapi kalau mau dikasih lebih juga tidak masalah.

Salam  _/\_

IMO :
Setelah mengetahui "sepotong hati"...
Walaupun "ber dukkha hati"...
Berusahalah "se penuh hati"...
Maka akan menuju "ke kosong an hati"

Setelah memahami,
"sepotong hati"
"ber dukkha hati"
"se penuh hati"
"ke kosong an hati"


"lepaskanlah hati"

_/\_
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta


cumi polos

Quote from: seniya on 03 May 2012, 07:48:03 AM
Bagaimana pandangan Buddhis terhadap jati diri? Apakah bertentangan dg ajaran Anatta?

Utk pengertian jati diri menurut pandangan umum bisa dilihat di http://andriewongso.com/artikel/catatan_andrie_wongso/4215/Mengenal_Jati_Diri_Kita_Sebagai_Manusia/
bagaimana jati diri terbentuk ?
:P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

cumi polos

selain jadi diri....

3 komponen yang sangat penting karena akan mempengaruhi hidup kita mulai saat kecil hingga sekarang, komponen tersebut antara lain :

1.      Diri Ideal.Dalam konteks dunia pendidikan, diri ideal yang sering ditetapkan orangtua adalah anak harus mendapat nilai sempurna (100 atau A). dalam setiap ujian

2.      Citra Diri.Anda akan selalu bertindak atau bersikap sesuai dengan gambar yang muncul dalam cermin/citra diri anda.

3.      Harga Diri.Semakin anda menyukai diri anda, menerima diri anda, & hormat pada diri anda sendiri sebagai seorang yang berharga & bermakna, maka semakin tinggi harga diri anda.


bgaimana mnrut anda ?
         
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Alexis

Salam  _/\_

Quote from: cumi polos on 29 July 2015, 07:53:00 AM
bagaimana jati diri terbentuk ?
:P

Kalau ini tanya sama kk Seniya...  ^-^

Quote from: cumi polos on 29 July 2015, 08:43:18 AM
selain jadi diri....

3 komponen yang sangat penting karena akan mempengaruhi hidup kita mulai saat kecil hingga sekarang, komponen tersebut antara lain :

1.      Diri Ideal.Dalam konteks dunia pendidikan, diri ideal yang sering ditetapkan orangtua adalah anak harus mendapat nilai sempurna (100 atau A). dalam setiap ujian

2.      Citra Diri.Anda akan selalu bertindak atau bersikap sesuai dengan gambar yang muncul dalam cermin/citra diri anda.

3.      Harga Diri.Semakin anda menyukai diri anda, menerima diri anda, & hormat pada diri anda sendiri sebagai seorang yang berharga & bermakna, maka semakin tinggi harga diri anda.


bgaimana mnrut anda ?
         

IMO :
1. Pengetahuan - ini yg dicari (tujuan manusia)
2. Kepribadian   - sesuai dengan yg dicari
3. "Aku" (ego)   - jangan dicari (fangshen) ^-^

_/\_




Sostradanie

Kesi,tongkat pikiran,tongkat perbuatan,tongkat bicara.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)