[ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?

Started by K.K., 26 April 2012, 10:47:09 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya tentang tidak jelasnya kewajiban seseorang menjadi bhikkhu dan juga interaksinya dengan kehidupan sosial. Sebetulnya apa sajakah kewajiban bhikkhu pada umat?
Dalam hal pengajaran, bagaimanakah Dhamma-Vinaya seharusnya dibabarkan oleh para bhikkhu?

Mohon sharingnya teman2 di sini.

morpheus

mencerdaskan umat, membuat dan mengkondisikan umat dari dosa ke adosa, lobha ke alobha, moha ke amoha.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

ryu

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an05/an05.020.than.html

AN 5.20 PTS: A iii 14
Hita Sutta: Benefit
translated from the Pali by
Thanissaro Bhikkhu
© 1998–2012
"A monk endowed with five qualities practices both for his own benefit and for that of others. Which five?

"There is the case where a monk is himself consummate in virtue and encourages others to be consummate in virtue. He himself is consummate in concentration and encourages others to be consummate in concentration. He himself is consummate in discernment and encourages others to be consummate in discernment. He himself is consummate in release and encourages others to be consummate in release. He himself is consummate in the knowledge & vision of release and encourages others to be consummate in the knowledge & vision of release.

"Endowed with these five qualities, a monk practices both for his own benefit and for that of others.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

cumi polos

adakah cara/alat pengukuran tentang prestasi seorang pemimpin agama ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

K.K.

Quote from: morpheus on 26 April 2012, 11:00:09 AM
mencerdaskan umat, membuat dan mengkondisikan umat dari dosa ke adosa, lobha ke alobha, moha ke amoha.
Nah, ini sangat menarik. Ada banyak pendapat mengatakan sangha dan Agama Buddha perlu dana untuk kelangsungannya, dan jika umat diberi tahu tentang dhamma-vinaya, bisa berimbas pada kurangnya berdana. Saya jadi agak bingung apakah pengetahuan benar tentang dhamma-vinaya menjadikan orang pelit, ataukah sekarang ini dibabarkan adhamma-avinaya yang memfasilitasi orang mengembangkan keserakahan lewat dana supaya menjamin kelangsungan Agama Buddha/sangha, atau bagaimana yah?


K.K.

Quote from: cumi polos on 26 April 2012, 11:18:41 AM
adakah cara/alat pengukuran tentang prestasi seorang pemimpin agama ?
Kalau saya pribadi sih, bisa dilihat dari prestasi umat yang dipimpinnya, apakah bisa bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan orang lain.

Indra

Seorang bhikkhu memiliki kewajiban mematuhi vinaya dan melatih diri sesuai Dhamma, dengan melakukan hal ini dan cita-citanya menjalani kehidupan suci tercapai, maka hal ini secara otomatis membawa kebahagiaan dan kesejahteraan kepada umat.

Mas Tidar


semua umat, sebagian umat atau segelintir umat ?


Quote from: Kainyn_Kutho on 26 April 2012, 11:32:37 AM
Kalau saya pribadi sih, bisa dilihat dari prestasi umat yang dipimpinnya, apakah bisa bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan orang lain.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Mas Tidar

salah satu tugas seorang bhikkhu: mengulang kembali ajaran Sang Guru

setuju dengan:
Quote from: morpheus on 26 April 2012, 11:00:09 AM
mencerdaskan umat, membuat dan mengkondisikan umat dari dosa ke adosa, lobha ke alobha, moha ke amoha.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

morpheus

Quote from: Kainyn_Kutho on 26 April 2012, 11:31:24 AM
Nah, ini sangat menarik. Ada banyak pendapat mengatakan sangha dan Agama Buddha perlu dana untuk kelangsungannya, dan jika umat diberi tahu tentang dhamma-vinaya, bisa berimbas pada kurangnya berdana. Saya jadi agak bingung apakah pengetahuan benar tentang dhamma-vinaya menjadikan orang pelit, ataukah sekarang ini dibabarkan adhamma-avinaya yang memfasilitasi orang mengembangkan keserakahan lewat dana supaya menjamin kelangsungan Agama Buddha/sangha, atau bagaimana yah?
dhamma gak membuat orang jadi pelit, tapi keserakahan dan comfort membuat orang jadi royal berdana :))

itulah saya pernah nulis, agama buddha itu berada dalam konflik.
di satu sisi ingin mencerdaskan umat, mengembalikan buddha dhamma seperti yang diajarkan oleh sang guru.
di lain sisi ingin juga memperbesar kejayaan, kekuasaan, daerah dan memperbanyak umat.

ajaran mengenai pembebasan dan ketanpa-nafsuan tidak menarik buat kebanyakan orang.
hanya sedikit orang yg tipis debu matanya...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

K.K.

Quote from: Indra on 26 April 2012, 12:11:03 PM
Seorang bhikkhu memiliki kewajiban mematuhi vinaya dan melatih diri sesuai Dhamma, dengan melakukan hal ini dan cita-citanya menjalani kehidupan suci tercapai, maka hal ini secara otomatis membawa kebahagiaan dan kesejahteraan kepada umat.
Bagaimanakah penjelasan 'kehidupan suci tercapai otomatis membawa kebahagiaan bagi umat'?

K.K.

#11
Quote from: Mas Tidar on 26 April 2012, 12:25:45 PM
semua umat, sebagian umat atau segelintir umat ?
Bagaimana menurut Mas Tidar? Apakah yang dilakukan bhikkhu yang berdasar dhamma-vinaya sejati, hanya bisa bermanfaat bagi segelintir, sebagian, atau semua umat, bahkan umat non-Buddhis?



Quote from: Mas Tidar on 26 April 2012, 12:31:53 PM
salah satu tugas seorang bhikkhu: mengulang kembali ajaran Sang Guru
Bagaimanakah caranya mengulang kembali ajaran Sang Guru itu? Apakah diulang untuk dipahami sendiri, atau harus dibabarkan ke umat, atau bagaimana?

K.K.

Quote from: morpheus on 26 April 2012, 01:02:09 PM
dhamma gak membuat orang jadi pelit, tapi keserakahan dan comfort membuat orang jadi royal berdana :))
;D Bisa contohkan keserakahan dan comfort apa yang difasilitasi sehingga umat royal berdana?


Quoteitulah saya pernah nulis, agama buddha itu berada dalam konflik.
di satu sisi ingin mencerdaskan umat, mengembalikan buddha dhamma seperti yang diajarkan oleh sang guru.
di lain sisi ingin juga memperbesar kejayaan, kekuasaan, daerah dan memperbanyak umat.
Nah, bagaimanakah Buddhadhamma yang seperti diajarkan Sang Guru itu? Bagaimanakah Sang Guru mengajarkan tentang 'kejayaan, kekuasaan, daerah, dan banyak2an umat'?


Quoteajaran mengenai pembebasan dan ketanpa-nafsuan tidak menarik buat kebanyakan orang.
hanya sedikit orang yg tipis debu matanya...
Nah, ini menarik. Kalau begitu, bagaimanakah seharusnya dhamma dibabarkan? Kalau terlalu 'murni', tidak menarik. Untuk menarik, harus 'tidak murni'. Apakah begitu keadaannya?


morpheus

Quote from: Kainyn_Kutho on 26 April 2012, 01:49:59 PM
;D Bisa contohkan keserakahan dan comfort apa yang difasilitasi sehingga umat royal berdana?
yang sering diulang2kan kepada umat buddha, contohnya berdana kepada sangha (yang secara ajaib direduksi menjadi 5 orang bhikkhu non-ariya) akan berbuah 100 x lipat dana kepada sammasambuddha, dan 100 x 100 x dana ke pacceka buddha..... dan 100 x 100 x 100 x 100 x 100 x 100 x ... x 100 x lipat berdana kepada orang biasa.

wah, bisa dibayangkan kalkulasi dasyat yang terjadi di kepala umat buddha. mungkin kalkulator casio yang tercanggih pun akan mengeluarkan "number out of range" error. inilah investasi yang paling menguntungkan. saham apple di tahun 2005 pun tidak ada apa2nya dibandingkan dengan "investasi" kepada sangha ini. return of invesment yang tak pernah bisa dibandingkan dengan investasi apapun yang ada di dunia ini. maka berbondong2lah umat buddha menyumbangkan empat kebutuhan pokok, dan juga duit. mengapa menyumbang orang kelaparan, anak terlantar dan kaum terpinggirkan? ini jauh lebih menguntungkan...

dan mereka yang rajin berdana, datang ke vihara dan menghormat --kasta brahmana v2.0-- para bhikkhu, kemungkinan besar akan terlahir kembali sebagai dewa dewi, dengan umur yang tak terbayangkan panjangnya bukan kepalang, kemegahan yang begitu menakjubkan, keindahan tubuh yang jauh melebihi brad pitt dan angelina jolie. kehidupan berikutnya sudah terjamin... dan suatu saat akan sampai "ke" nibbana.

oh, betapa menguntungkannya, betapa nyamannya... saya gak perlu mikir banyak, kalo ada kemungkinan ini benar, saya akan untung besoaaar...

Quote from: Kainyn_Kutho on 26 April 2012, 01:49:59 PM
Nah, bagaimanakah Buddhadhamma yang seperti diajarkan Sang Guru itu? Bagaimanakah Sang Guru mengajarkan tentang 'kejayaan, kekuasaan, daerah, dan banyak2an umat'?
maksud saya kedua hal ini bertolak belakang dan menjadi konflik di batin umat buddha.
mau jaya atau mau mengembangkan batin...
mau jaya, berkuasa dan banyak umat, tapi mendustai diri, menjadi semakin jauh dari ajaran sang guru.
mau mencoba praktik ajaran sang guru, tapi dalam hati kepengen juga jaya, berkuasa dan banyak umat.

Quote from: Kainyn_Kutho on 26 April 2012, 01:49:59 PM
Nah, ini menarik. Kalau begitu, bagaimanakah seharusnya dhamma dibabarkan? Kalau terlalu 'murni', tidak menarik. Untuk menarik, harus 'tidak murni'. Apakah begitu keadaannya?
sayang sekali, tidak ada caranya.
selalu manusia dengan debu mata yang tipis itu sangat sedikit...

memang ajaran ini hanya menarik untuk sedikit orang.
ajaran yang seperti ini tidak akan pernah jaya dan berkuasa dan berkembang.

seluruh dunia ber-ktp buddhis pun, tetap hanya segelintir orang yang tertarik untuk melepas.
selebihnya tetaplah gemar mengakumulasi, memperkuat aku, golonganku dan milikku.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 26 April 2012, 01:36:39 PM
Bagaimanakah penjelasan 'kehidupan suci tercapai otomatis membawa kebahagiaan bagi umat'?

seorang bhikkhu yg telah menjalani kehidupan suci, telah melakukan apa yg harus dilakukan, telah menurunkan beban, dst, adalah seorang suci. bhikkhu spt ini layak menerima persembahan, dan persembahan sekecil apa pun kepada bhikkhu spt ini akan berbuah dan bermanfaat besar.