News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

adakah petugaas alam neraka

Started by khiong, 04 April 2012, 07:19:33 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

adi lim

#30
Quote from: Che Yong on 28 April 2012, 03:10:49 AM
maaf sebelumnya..
seseorang yang buta tidak akan dapat mengajarkan tentang warna kepada mereka yang mempunyai mata dan melihat.
apabila yang diajar adalah arahat maka kualitasnya sendiri lebih tinggi ataupun sama dengan arahat.
tapi dalam dirinya masih ada ketidaksukaan . masih ada kilesa. masih cengeng dan ga bagus cara bicaranya maupun pemahamannya.
kenapa masih dipanggil ym? Itu hanya pantas bagi mereka para arahat yang mulia atau Bhikku sangha yang agung.

kalau bagi Arahat boleh dilabel YA = Yang Ariya
kalau untuk anggota Sangha(Bhikkhu), YM = Yang Mulia  :jempol:

kalau inisial ym = yang mabok :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

tesla

Quote from: khiong on 06 April 2012, 12:35:07 PM
o gitu ya Bro.. jadi kalau ada anak kecil yang tanya ,mengapa hasilny 25 dari 5x5..?? jadi jawban kita,pokoknya 25 gitu ya..?? ;D

tidak bro... analogi anda tidak tepat.
kalau ilmu eksakta itu jawaban dan rumusnya pasti.

sementara yg anda tanyakan itu jawabannya bisa macam2,
analogi pertanyaannya lebih tepat:
"siapa yg akan menjadi pasangan hidup anakmu nanti?"
itu bisa berbagai kemungkinan, bahkan juga mungkin tidak ada.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Dhammapada

#32
ada , berikut beberapa bagian kutipan dari anguttara nikaya  3:35
QuoteAnguttara Nikaya, III,35.
Sang Buddha bersabda: "Ada tiga utusan dewata, para bhikkhu. Apakah yang tiga itu?
Ada orang yang memiliki perilaku buruk lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Karena memiliki perilaku buruk seperti itu, pada saat tubuhnya hancur, setelah kematian, dia terlahir lagi di alam penderitaan, di tempat yang buruk, di alam yang rendah, di neraka. Di sana para sipir neraka mencekeram kedua lengannya dan menyeretnya ke hadapan Yama, Raja Kematian, sambil berkata: "Tuanku, orang ini tidak memiliki rasa hormat terhadap ayah dan ibunya, tidak juga terhadap para petapa dan brahmana, tidak juga dia menghargai mereka yang lebih tua di keluarga. Semoga Tuanku menjatuhkan hukuman yang sesuai kepadanya!"
Kemudian, para bhikkhu, Raja Yama bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya mengenai utusan agung pertama: "Apakah engkau tidak pernah melihat, sahabat, utusan agung pertama yang muncul di antara umat manusia?"
Dan dia menjawab: "Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
...

ref:tipitaka tematik
"Jikalau Tuhan adalah penyebab dari semua yang terjadi, apalah gunanya usaha keras/pengorbanan manusia?"

[Asvaghosa, Buddha-carita 9, 53]