anda, teman anda, singa dan senapan.

Started by Rico Tsiau, 27 March 2012, 04:55:51 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

DeNova

IMO saya akan tembak singanya maybe dengan pemikiran kalau singanya itu misalkan dibiarkan bunuh temen kita apakah tidak berbahaya jika di t4 itu ada org lain lagi (selain kita ma teman kita) kan jadi lebih banyak membunuh korban jiwa tapi koq kesannya mengorbankan 1 hal demi hal yang lebih besar yah....

jadi pusing nih.... ::) ::) ::) ::)  ;D ;D ;D ;D

Rico Tsiau

Quote from: DeNova on 28 March 2012, 09:15:13 AM
IMO saya akan tembak singanya maybe dengan pemikiran kalau singanya itu misalkan dibiarkan bunuh temen kita apakah tidak berbahaya jika di t4 itu ada org lain lagi (selain kita ma teman kita) kan jadi lebih banyak membunuh korban jiwa tapi koq kesannya mengorbankan 1 hal demi hal yang lebih besar yah....

jadi pusing nih.... ::) ::) ::) ::)  ;D ;D ;D ;D

itu intinya yang saya tunggu dari diskusi ini.
korbankan yang 'dianggap' kecil dan mungkin juga remeh
demi sesuatu yang 'dianggap' besar dan mungkin juga lebih berharga.

dilbert

Quote from: Rico Tsiau on 27 March 2012, 04:55:51 PM
horeeee dc mulai rame lagi  ;D

yuk diskusiin contoh kasus berikut ini :

teman anda akan diterkam singa, anda bisa menyelamatkannya dengan hanya satu2nya cara yaitu menarik pelatuk senapan anda untuk membunuh singa tersebut.

apa anda akan membunuh singa itu untuk menyelamatkan teman anda?
jika iya, apa alasannya? dan bagaimana jika ditinjau dari buddha dhamma.

_/\_

What others do is their kamma, how we re-act is our kamma.

Jadi kalau kita menarik pelatuk senapan dan menembak mati si singa. Analisis saya Ada 2 kamma di sini. Yaitu kamma menolong  teman anda (kusala) dan juga kamma membunuh (akusala). Tetapi bisa juga, anda mengorbankan diri dengan menyerang singa itu dengan kemungkinan anda pula yang balik di terkam...

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

hemayanti

Quote from: Rico Tsiau on 28 March 2012, 09:01:56 AM
hmm..

perlu ditekankan lagi, kondisi contoh kasus ini adalah seperti ditulis pada awal topik. tidak ada pilihan lain. hanya bisa memilih, selamatkan teman dengan satu2nya cara tembak singanya. atau biarkan teman anda mati jadi santapan singa.

ditegaskan lagi,
teman, tentu saja teman baik.
senapan, tentu saja senapan berburu dengan kekuatan tembak yang bisa membunuh seekor gajah sekalipun.
dan kita persempit lagi mengenai menembak harus tepat dikepala untuk menghentikan singa tersebut. anggap saja singa tersebut sangat kuat, sekedar melukai dengan maksud melumpuhkan daya serang adalah sia2. hanya membunuh yang dapat menghentikan singa tersebut.

hua ha ha ha ....
contoh kasus ini adalah 'teman' tidak diganti dengan 'mertua'  :D
:-SS kejam sekali om rico..  ::)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Rico Tsiau

Quote from: dilbert on 28 March 2012, 09:27:40 AM
What others do is their kamma, how we re-act is our kamma.

Jadi kalau kita menarik pelatuk senapan dan menembak mati si singa. Analisis saya Ada 2 kamma di sini. Yaitu kamma menolong  teman anda (kusala) dan juga kamma membunuh (akusala). Tetapi bisa juga, anda mengorbankan diri dengan menyerang singa itu dengan kemungkinan anda pula yang balik di terkam...

jelas ada dua kejadian disini, membunuh dan menyelamatkan. tentu dengan karma berbeda (kusala dan akusala)
namun saya mencoba menyambung rantai diskusi, apakah tindakan menyelamatkan 1 makhluk yang dianggap lebih berharga dengan membunuh 1 makhluk lain yang tentu saja dianggap tidak lebih berharga dari makhluk yang anda selamatkan bisa dianggap benar dalam dhamma?

topik ini bahkan bisa dikembangkan, kita misalkan teman anda adalah seorang makhluk suci arahat dan singa diganti dengan pelaku kriminal dan sampah masyarakat yang paling diharapkan mati oleh banyak orang.

hmmmm....

Rico Tsiau

Quote from: hemayanti on 28 March 2012, 09:31:08 AM
:-SS kejam sekali om rico..  ::)

ya memang terkesan kejam, namun jika harus dihadapkan pada realita seperti ini kita mau tidak mau harus melakukan tindakan atau memilih berdiri diam menyaksikan.
contoh kasus tersebut mungkin sedikit ekstrim, namun bisa disederhanakan dalam peristiwa sehari-hari. yang mana inti kejadiannya bisa mirip. ketika kita harus memilih, dalam kesulitan seperti yang sis katakan mengarah pada perlakuan kejam. nah bagaimana harus menanggapi. dan bagaimana jika ditinjau dari segi ajaran Guru Agung kita.

cumi polos

bagaimana kalau gigi singa tsb ditembak jadi ompong ? dan juga kuku2nya ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Rico Tsiau

Quote from: cumi polos on 28 March 2012, 09:43:32 AM
bagaimana kalau gigi singa tsb ditembak jadi ompong ? dan juga kuku2nya ?

contoh kasus yang saya berikan bukan intinya, hanya mencoba menggambarkan situasi dan mencoba mengunci mati pilihan. bunuh singa atau biarkan teman kita terbunuh oleh singa.
intinya adalah apakah jika kita mengorbankan 1 makhluk lain demi menyelamatkan 1 atau 2 atau lebih makhluk lain bisa dianggap benar?
dan saya beri ilustrasi, makhluk yang akan diselamatkan adalah teman baik kita, makhluk yang akan dikorbankan adalah singa yang katakanlah tentu tidak memiliki hubungan apa2 dengan kita.

tesla

Quote from: Rico Tsiau on 28 March 2012, 09:01:56 AM
hmm..

perlu ditekankan lagi, kondisi contoh kasus ini adalah seperti ditulis pada awal topik. tidak ada pilihan lain. hanya bisa memilih, selamatkan teman dengan satu2nya cara tembak singanya. atau biarkan teman anda mati jadi santapan singa.

ditegaskan lagi,
teman, tentu saja teman baik.
senapan, tentu saja senapan berburu dengan kekuatan tembak yang bisa membunuh seekor gajah sekalipun.
dan kita persempit lagi mengenai menembak harus tepat dikepala untuk menghentikan singa tersebut. anggap saja singa tersebut sangat kuat, sekedar melukai dengan maksud melumpuhkan daya serang adalah sia2. hanya membunuh yang dapat menghentikan singa tersebut.

hua ha ha ha ....
contoh kasus ini adalah 'teman' tidak diganti dengan 'mertua'  :D

bunuh singa. DOR!!!
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: Rico Tsiau on 28 March 2012, 09:37:46 AM
topik ini bahkan bisa dikembangkan, kita misalkan teman anda adalah seorang makhluk suci arahat dan singa diganti dengan pelaku kriminal dan sampah masyarakat yang paling diharapkan mati oleh banyak orang.

biarkan...
bukan soal ideologi, walau seorang kriminal, kalau saya yg tembak tar bisa terkait masalah pembunuhan, mending biarkan urusan polisi, polisi sendiri yg nanganin... berbeda dg singa.
sementara kalau dia bunuh orang suci tsb yah biarkan saja, toh itu pembunuhannya, bukan pembunuhanku.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Rico Tsiau

Quote from: tesla on 28 March 2012, 11:50:46 AM
biarkan...
bukan soal ideologi, walau seorang kriminal, kalau saya yg tembak tar bisa terkait masalah pembunuhan, mending biarkan urusan polisi, polisi sendiri yg nanganin... berbeda dg singa.
sementara kalau dia bunuh orang suci tsb yah biarkan saja, toh itu pembunuhannya, bukan pembunuhanku.

setir dikit, ganti pelaku kriminal tersebut dengan singa saja kalau begitu.
hanya untuk menggambarkan perbandingan nilai antara yang di selamatkan dan yang di korbankan.

:D

tesla

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Rico Tsiau

Quote from: tesla on 28 March 2012, 12:09:18 PM
tembak singa. DOR!!! DOR!!! DOR!!!

tanpa ragu ya?  :D

ok selanjutnya, apa tindakan tembak singa. DOR!!! DOR!!! DOR!!! bisa dibenarkan dalam dhamma? walau tujuan tindakan ini adalah demi menyelamatkan seorang teman?

perlahan tapi pasti kita telah masuk inti diskusi.

tesla

Quote from: Rico Tsiau on 28 March 2012, 12:22:44 PM
tanpa ragu ya?  :D

ok selanjutnya, apa tindakan tembak singa. DOR!!! DOR!!! DOR!!! bisa dibenarkan dalam dhamma? walau tujuan tindakan ini adalah demi menyelamatkan seorang teman?

perlahan tapi pasti kita telah masuk inti diskusi.

mana ada sih soal salah atau benar di dhamma :)
benar salah itu kan subjektif.

kalau konsekuensinya, ya aksi saya pasti akan menyebabkan akibat (ini kali yah dari sisi karmic).
dalam pilihan tadi saya memilih singa yg mati, krn bagi saya singa lebih mengancam kelangsungan hidup saya sendiri.
udah nature, saya akan lebih membela yg lebih dekat dg saya (sama2 manusia).
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

kullatiro

#29
kalau mau boleh juga donor daging buat singa ( senjata senapan sihh kalau parang/ bayonet mungkin bisa donor daging buat singa).