Bermanfaatkah DC ini ?

Started by Mas Tidar, 12 March 2012, 11:13:40 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Mas Tidar

Malam RR,

sudah dari 2007 DC Forum ini didirikan, sudah sekian banyak member bertambah setiap harinya, sudah sekian banyak topik bermunculan.
menurut RR, apa manfaat yg didapat dr DC ?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

will_i_am

pengetahuan, saling sharing, mengembangkan bakat, memperdalam buddhisme, dst....
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Sunce™


Mas Tidar

Quote from: will_i_am on 12 March 2012, 11:41:45 PM
pengetahuan, saling sharing, mengembangkan bakat, memperdalam buddhisme, dst....


secara teori diatas kertas akan ditulis seperti "itu", klise.
adakah hal lain yang lebih bermanfaat setelah "keluar" dari DC ini pada kehidupan sehari hari ? (alam nyata berinteraksi dengan mahluk sosial secara fisik & face to face)
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

adi lim

#4
Quote from: Mas Tidar on 13 March 2012, 12:09:13 AM

secara teori diatas kertas akan ditulis seperti "itu", klise.
adakah hal lain yang lebih bermanfaat setelah "keluar" dari DC ini pada kehidupan sehari hari ? (alam nyata berinteraksi dengan mahluk sosial secara fisik & face to face)

sesudah mendapat ilmu pengetahuan pembahasan Dhamma di DC, dilanjutkanlah dengan praktek dan tentunya disesuaikan dengan kondisi masing2 apa seharusnya yang dilakukan sebagai upasika, atau lainnya.
apakah berguna ?

IMO : sangat bermanfaat  _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Rico Tsiau

bagi saya dc bermanfaat.
paling tidak saya bisa belajar ajaran buddha disini, dan mencoba semaksimal mungkin mempraktekkannya dalam kehidupan nyata.
banyak perubahan pada diri saya, kini apapun yang akan saya lakukan, saya selalu ingat menjaga 5 sila.

salah satu contoh paling nyata, saya membuang hoby mancing saya. padahal dulunya saya maniac mancing lhooo... bahkan acara tipi favorit saya adalah 'mancing mania'

dan saya beterima kasih pada forum-forum online berbasis buddhism (tidak hanya DC) yang ada sekarang ini. bagi saya sangat membantu dan memberikan saya pemahaman yang baik akan buddhism.

Hendra Susanto

sungguh bermanfaat... dr tidak tau menjadi tau, setelah tau dipraktekan dlm kehidupan sehari2.

bagaimana dgn Mas Tidar? apakah dc ini bermanfaat?

Yen

bagi saya dc sangat bermanfaat...

kakao

bagi kakao sih sebenernya bermanfaat, tapi banyak juga yang semakin tinggi "EGO"nya ketika berada di DC sdh lama dan senioritas lah, teloransi sama umat baru masih belum ditunjukan jelas, masih beranggapan mungkin ia maling, mungkin ia penjahat kelamin, mungkin ia penipu kawakan, mungkin ia raja judi,dst,...buktinya ,.kakao nggak dikasih GRP padahal udah lama ikutan di DC :'( :'( :'(
plizz dunk bagi grpnya :'( :'( :'( =P~ =P~ =P~
_/\_
guys jangan marah ya,.becanda  ;D ;D
sebenernya yang udah ikutan di DC secara nggak langsung sudah ikut dalam memajukan Buddha Dhamma, lanjutkan guys,.. =P~ =P~ walaupun jomblowan dan jomblowatinya semakin banyak  ;D
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img][url="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif"]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[/url][img]

CHANGE

Sangat Bermanfaat, dengan adanya DC pengetahuan mengenai Dhamma menjadi berkembang, dengan adanya DC kita dapat menilai diri sendiri seberapa jauh kita mempraktekkan dan mengembangkan dhamma dalam kehidupan pribadi

Mungkin yang membedakan hanya masalah PRAKTEKnya saja< seperti cerita dibawah ini

PEMUKA AGAMA DAN PEMBUAT SABUN

Suatu ketika seorang pemuka agama sedang berjalan-jalan mengelilingi suatu kampung dengan seorang ahli pembuat sabun. Ketika sampai di pasar rakyat, mereka melihat sekilas seorang ibu yang berteriak kaget ketika membuka tasnya untuk mengambil dompet guna membayar barang yang sudah ditawar, ternyata dompetnya sudah tidak ada, tanpa si ibu dapat mengira-ngira kapan dan dimana dompetnya dicopet. Pembuat sabun terlihat mengeleng-gelengkan kepalanya secara perlahan.

Dalam lanjutan perjalanannya, mereka kemudian menyaksikan seorang anak muda yang hampir sekarat digebuki orang banyak karena kedapatan sedang berusaha melarikan sebuah sepeda motor yang sedang diparkir. Ternyata anak muda tersebut setengah mabuk dan kehabisan uang untuk membeli tambahan minuman keras sehingga nekat mencoba mencuri kendaraan orang lain. Yang memprihatinkan adalah masyarakat yang main hakim sendiri. Kembali terlihat si pembuat sabun menggelengkan kepalanya lebih keras dari sewaktu melihat ibu yang kecopetan sebelumnya.

Sampailah keduanya di halaman parkir sebuah restoran mewah dimana terlihat banyak mobil bagus sedang terparkir. Ketika melewati pintu depan restoran, terlihat banyak 'kesibukan' baik dari pelayan restoran yang melayani maupun para tamu yang terlihat makan dengan lahapnya sambil bersenda gurau satu sama lain.

Akan tetapi ketika berjalan agak ke belakang restoran, di dekat tempat pembuangan sampah restoran, mereka melihat seorang pengemis tua sedang mengorek-ngorek tempat sampah sedang mencari apakah ada sisa makanan yang masih dapat dimakan untuk menyambung hidupnya. Sekali ini terlihat si pembuat sabun menggeleng-gelengkan kepalanya dengan jauh lebih keras dibanding dua kesempatan sebelumnya.

Tertarik dan didorong oleh keingintahuan mengenai sikap temannya ini, si pemuka agama kemudian bertanya, "Apa yang membuatmu menggeleng-gelengkan kepala berkali-kali dalam tiga kesempatan berbeda ? Apa yang engkau pikirkan teman ?".

Si pembuat sabun terdiam sejenak kemudian berkata secara perlahan, "Apa gunanya ada banyak agama dan para pemuka agama yang mengajarkan kebaikan dari sejak dahulu kala ? Kenyataannya masih banyak kejahatan, kekerasan, ketidakadilan, penyiksaan, penderitaan, kesakitan, dan lain-lain situasi dan kondisi jelek dalam dunia ini ?".

Tidak terdengar jawaban dari si pemuka agama. Terlihat seakan dia tercenung. Si pembuat sabun merasa menang karena bisa 'menyudutkan' rekannya. Mereka terus berjalan sampai di suatu lapangan bola yang di tengahnya ada kubangan lumpur kecil dari air yang tergenang di lubang tengah lapangan. Beberapa anak kecil yang sedang bermain bola terlihat begitu kotor baik kulit maupun bajunya.

Sekarang giliran si pemuka agama yang menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras tanpa bersuara sedikitpun. Penasaran oleh sikap teman seperjalanannya yang seakan 'meniru' gaya gelengan kepalanya, si pembuat sabun bertanya, "Mengapa engkau menggeleng-gelengkan kepala dengan gaya yang sama denganku ?".

Dengan wajah ditekuk sedih, si pemuka agama berguman, "Apa gunanya para pembuat sabun yang sudah membuat begitu banyak sabun akan tetapi anak-anak yang sedang bermain bola itu begitu kotornya ?".

Merasa bahwa profesinya dan rekan-rekan seprofesi lainnya dipojokkan oleh si pemuka agama, dengan ketus si pembuat sabun menukas, "Jangan salahkan kami dong jika mereka terlihat kotor, kan mereka belum mandi dan menggunakan sabun buatan kami yang terkenal oke !".

"Itulah kuncinya sobat. Jangan salahkan agama atau kami para pemuka agama jika masih banyak ketidakbaikan dalam dunia ini karena banyak manusia yang tidak mempraktekkan ajaran agamanya dengan baik dan benar !", si pemuka agama merasa mendapat angin karena bisa meng-kick balik rekannya yang sudah 'mencemooh' agama dan 'profesi' para pemuka agama.

Cerita ini mengajarkan hal yang sangat mendalam. Akan tetapi walau terlihat jelas, banyak orang mengabaikannya. Agama dipelajari hanya untuk keingintahuan dan kepuasan intelek semata. Agama hanya menjadi kulit dan pelengkap status tanpa dirasa perlu untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

will_i_am

Quote from: Mas Tidar on 13 March 2012, 12:09:13 AM

secara teori diatas kertas akan ditulis seperti "itu", klise.
adakah hal lain yang lebih bermanfaat setelah "keluar" dari DC ini pada kehidupan sehari hari ? (alam nyata berinteraksi dengan mahluk sosial secara fisik & face to face)
yang lebih bermanfaat ya??
ehmm...

dulunya saya hanya seorang buddhis yang mendalami teori saja..
tapi berkat rekan-rekan yang selalu mengingatkan saya pada hari-hari uposatha(dan saya juga sering ambil bagian), sekarang saya sudah mulai mempraktikkan atthasila(meskipun masih bolong-bolong sih)..
di hari-hari biasa pun saya sedapat mungkin menjalankan pancasila...
sebelum mengenal DC, saya mungkin tidak pernah mempraktikkannya secara langsung..

dan satu lagi, setelah masuk DC buku dhamma GRATIS...  :)) :)) :))
tentunya setelah dapat buku gratis, pengetahuan bertambah dong..  :D :D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

bawel

bermanfaat dong untuk melatih ketahan mental :)). coba tanya saja sama samaneri deh ;D.

lagian disini banyak member yang kritis, sehingga banyak hal-hal yang terlihat baik tapi masih bisa dikuak sisi negatifnya ;D. jadi bagi yang baru terjebur, bisa naik lagi ke darat dan kemudian menghindarinya ;D.

wang ai lie

bermanfaat, saya yg sangat buta akan buddhisme menjadi sedikit mengerti akan ajaran buddhisme , dan merubah saya dari online yg sekedar main game dll, justru jadi online membaca dan mempelajari dhamma
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma