News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Apa motivasi seseorang berpacaran?

Started by Sumedho, 09 March 2012, 03:36:37 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Rina Hong

Quote from: ariyakumara on 25 March 2012, 08:08:29 PM
Gak, cuma pernah baca aja bhw kalo mau maju n cepat mencapai kesucian batin, ya jadi bhikkhu hutan/dhutanga.... ;D

Back to topic. Sebenarnya ada suatu "dilema" setelah saya mempelajari ajaran Buddha secara mendalam bahwa utk mencapai kehidupan spiritual yg ideal harus meninggalkan keduniawian, padahal saya masih merindukan "rasa" itu....

Kalo mencari pasangan yg sesuai dg kriteria Buddhis, apakah mungkin bisa menyelesaikan dilema tsb? Maksudnya bisa saling membantu dlm kehidupan spiritual gitu.... :)


Saya berharap bisa, logically bisaa...bayangin aja, bisa bareng" ikut retret, bareng" berdana, bareng" jd dhamma volunteer, bareng" mengumpulkan parami... Life is so beautifull uhh..  ;D
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Rina Hong

Quote from: Sunce™ on 25 March 2012, 07:49:15 PM
lalu muncul pertanyaan baru, kenapa bisa pasangan bertengkar satu sama lain, saling menyakiti.. ?

Kalau bertengkar itu rasanya sakit ya jangan bertengkar loh...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

seniya

Quote from: Rina Hong on 25 March 2012, 08:24:57 PM
Saya berharap bisa, logically bisaa...bayangin aja, bisa bareng" ikut retret, bareng" berdana, bareng" jd dhamma volunteer, bareng" mengumpulkan parami... Life is so beautifull uhh..  ;D

Wkwkwkwk... iya, tp kayak kisah di negeri dongeng aja, too good to be true.... ;D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Rina Hong

Quote from: ariyakumara on 25 March 2012, 08:43:44 PM
Wkwkwkwk... iya, tp kayak kisah di negeri dongeng aja, too good to be true.... ;D

Ehemmm...

;D kenapa engga? Haha... Saya msh yakin ada pasangan sejenis itu
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Mas Tidar

Quote from: Sumedho on 09 March 2012, 03:36:37 PM
Apakah motivasi seseorang berpacaran?

Ada yg bilang, karena mau kawin, tapi kekna utk yg muda, yg belum dikejar2 usia dan desakan sosial, nda berpikir demikian.... Ada ide atau pengalaman dan pendapat sendiri?


mengenali "awal" dari ada-nya dukkha ariyasacca

setelah mengenal dukkha:
"duh, koQ hasilnya sperti ini"
"kalau dulu tidak sperti itu kan, hasilnya tidak sperti ini"
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Mas Tidar

Quote from: ariyakumara on 25 March 2012, 08:08:29 PM
Gak, cuma pernah baca aja bhw kalo mau maju n cepat mencapai kesucian batin, ya jadi bhikkhu hutan/dhutanga.... ;D

Back to topic. Sebenarnya ada suatu "dilema" setelah saya mempelajari ajaran Buddha secara mendalam bahwa utk mencapai kehidupan spiritual yg ideal harus meninggalkan keduniawian, padahal saya masih merindukan "rasa" itu....

Kalo mencari pasangan yg sesuai dg kriteria Buddhis, apakah mungkin bisa menyelesaikan dilema tsb? Maksudnya bisa saling membantu dlm kehidupan spiritual gitu.... :)

bukan kah pada saat masuk pertama kali menerima ajaran Sang Guru, ajaran melepas yang diutamakan (melepas: pandangan yang lama dan menerima pandangan Sang Guru).
jadi lepas saja kerinduan "rasa" itu...
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

bawel

Quote from: Rina Hong on 25 March 2012, 08:52:13 PM
Ehemmm...

;D kenapa engga? Haha... Saya msh yakin ada pasangan sejenis itu

iya saya yakin juga masih ada yang seperti itu ;D.
nah.. karena kita sama-sama yakin, bagaimana kalo kita saling mencoba membina suatu hubungan bersama-sama?  8) :))

Landy Chua

Quote from: bawel on 26 March 2012, 03:45:55 PM
iya saya yakin juga masih ada yang seperti itu ;D.
nah.. karena kita sama-sama yakin, bagaimana kalo kita saling mencoba membina suatu hubungan bersama-sama?  8) :))

gw demen nih lgsg tembak aja..  :)) :))

seniya

Keduluan ama si bawel nih..... =_="
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

seniya

Quote from: Mas Tidar on 25 March 2012, 09:42:01 PM
bukan kah pada saat masuk pertama kali menerima ajaran Sang Guru, ajaran melepas yang diutamakan (melepas: pandangan yang lama dan menerima pandangan Sang Guru).
jadi lepas saja kerinduan "rasa" itu...

Jujur, gak sanggup....

Dukkha.... Oh dukkha..... ;D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

hemayanti

Quote from: Rina Hong on 25 March 2012, 08:24:57 PM
Saya berharap bisa, logically bisaa...bayangin aja, bisa bareng" ikut retret, bareng" berdana, bareng" jd dhamma volunteer, bareng" mengumpulkan parami... Life is so beautifull uhh..  ;D
same with u, cc.. :)
tapi saya juga berpikir, sampai kapan bisa seperti itu?
pada akhirnya, kebahagiaan tertinggi tetap adalah kalau bisa melepas. :)
untuk tahap awal mungkin bisa seperti cerita diatas, sampai keduanya betul2 mapan batinnya dan siap untuk menempuh kehidupan yang lebih luhur, yang lebih tinggi. :)


Quote from: Sunce™ on 25 March 2012, 08:06:08 PM
jadi sebaiknya sikap yang benar dan baik dalam berpacaran seperti apa? mengacu agar tidak menuntut dan mengharapkan terlalu banyak?
bisakah kita menghindari rasa jenuh itu..?
saya belum pernah pacaran om, jadi jangan tanya hal itu padaku.  :))
tapi saya melihat ini bukan hanya dalam hubungan pacaran saja, dalam persahabatan juga kadang seperti itu. :)
saya akan mencoba menjawab dari sudut pandang sebuah hubungan persahabatan, jika kita menuntut dan mengharapkan terlalu banyak dari sahabat kita, tentu akan terjadi konflik, kita akan terlihat egois dan merugikan orang lain, mementingkan diri sendiri saja.
jenuh itu muncul karna kita terlalu sering bersama, dan untuk menghindarinya atau mengurangi bisa dengan menjaga jarak dulu. :)
dalam hubungan persahabatan juga seperti itu, semakin sering kita bersama semakin mudah terjadi gesekan. :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Rina Hong

Quote from: hemayanti on 26 March 2012, 08:05:27 PM
same with u, cc.. :)
tapi saya juga berpikir, sampai kapan bisa seperti itu?
pada akhirnya, kebahagiaan tertinggi tetap adalah kalau bisa melepas. :)
untuk tahap awal mungkin bisa seperti cerita diatas, sampai keduanya betul2 mapan batinnya dan siap untuk menempuh kehidupan yang lebih luhur, yang lebih tinggi. :)

saya belum pernah pacaran om, jadi jangan tanya hal itu padaku.  :))
tapi saya melihat ini bukan hanya dalam hubungan pacaran saja, dalam persahabatan juga kadang seperti itu. :)
saya akan mencoba menjawab dari sudut pandang sebuah hubungan persahabatan, jika kita menuntut dan mengharapkan terlalu banyak dari sahabat kita, tentu akan terjadi konflik, kita akan terlihat egois dan merugikan orang lain, mementingkan diri sendiri saja.
jenuh itu muncul karna kita terlalu sering bersama, dan untuk menghindarinya atau mengurangi bisa dengan menjaga jarak dulu. :)
dalam hubungan persahabatan juga seperti itu, semakin sering kita bersama semakin mudah terjadi gesekan. :)

Semakin jarang berkomunikasi, salah paham akan semakin dalam, logika nya begitu  :)
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

hemayanti

Quote from: Rina Hong on 26 March 2012, 09:46:26 PM
Semakin jarang berkomunikasi, salah paham akan semakin dalam, logika nya begitu  :)
sebenarnya maksud saya bukan membuat jarak setiap saat cc.
tapi pada saat dimana kita mulai merasa jenuh, mulai timbul perasaan tidak enak, bosan, nah pada saat itulah beri kesempatan pada diri kita untuk merefresh kembali pikiran kita, agar bisa menjalani dengan lebih baik. :)
itu kalau masalahnya dari dalam diri kita, tapi kalo masalah berdua maka harus dibicarakan bersama.
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Rina Hong

Kita ga pernah tau kapan perasaan orang tersebut lagi sensitif, intinya sih dari diri sendiri harus setiap saat berusaha jangan sampai menunjukan rasa jenuh tersebut.
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Landy Chua

hema single ..rina jg single.. yang di bahas feel pacaran.. ribet juga yah..   :P