Seberapa luaskah Dhamma itu

Started by Lokasurya, 06 February 2012, 12:58:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Lokasurya

Dear All,

Baru2 ini saya mendengar ceramah seorang Bhante yg menyatakan bhw Dhamma itu hanya dapat dimengerti oleh para suci dan para arahat, juga ada yg mengatakan bhw Dhamma itu kebenaran yg dibatasi oleh jalan beruas delapan, yg diluar itu juga masih bisa disebut kebenaran tetapi bukan Dhamma.

Bro n sis, bukankah Guru Agung Sang Buddha sendiri mengatakan bhw ajaranNya itu hanya bagaikan segenggam daun di tengah hutan ? So, seharusnya Dhamma itu begitu luas dan bisa juga dimengerti oleh umat awam.

Menurut saya mempelajari Dhamma mirip dengan seseorang yg mempelajari seni fotografi, dia bisa melihat keindahan dari sesuatu yg oleh orang2 lain dilihat sebagai hal yg biasa, dan Dhamma itu begitu universal sehingga dapat dimengerti dan dijalankan oleh semua orang dan semua agama.
Bukankah ajaran "Kasihilah sesamamu" dan "Kasihilah musuhmu" juga Dhamma ?
Bahkan saya pernah bertemu dgn bbrp orang yg tdk perduli dgn agama tapi mereka sangat baik dan menjalankan Dhamma tanpa meraka sadari.

Mohon pencerahannya, thx.       _/\_

Indra

kalau Dhamma itu hanya bisa dimengerti oleh para suci dan Arahat, maka seharusnya tidak ada para suci dan Arahat, karena sebelumnya bukankah mereka juga awam seperti kita? karena mereka ketika awam juga tidak bisa mengerti Dhamma jadi bagaimana mungkin mereka bisa suci dan menjadi Arahat?

hemayanti

Quote from: Indra on 06 February 2012, 01:08:52 PM
kalau Dhamma itu hanya bisa dimengerti oleh para suci dan Arahat, maka seharusnya tidak ada para suci dan Arahat, karena sebelumnya bukankah mereka juga awam seperti kita? karena mereka ketika awam juga tidak bisa mengerti Dhamma jadi bagaimana mungkin mereka bisa suci dan menjadi Arahat?
saya suka jawaban ini... :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

adi lim

Dhamma .............
patut diarahkan kedalam batin
dapat diselami/dihayati oleh para Bijaksana dalam batin masing-masing
_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

learner

apakah bentuk2 pengetahuan yang kita peroleh di luar kitab2 agama (contoh: ipa, ips, matematika, dll) termasuk dhamma?

apakah dengan mempelajari penemuan2 yang baru muncul setelah sang Buddha parinibbana (contoh: fenomena kelistrikan) termasuk mempelajari dhamma?

semoga pertanyaan saya tidak dianggap keluar dari konteks ;D ;D

semoga teman2 dan para senior berkenan untuk memberikan penjelasan _/\_

terima kasih


tidak perlu mencoba melakukan hal besar yang sangat rumit, lakukan saja hal sederhana dengan teliti dan benar

morpheus

#5
imo, terlepas dari teks2 baku, secara umum dhamma bisa diartikan sebagai rembulan ataupun telunjuk yg mengarah ke sana.

dhamma dalam arti doktrin ataupun ajaran, itu seperti telunjuk yang mengarah ke rembulan. telunjuk ini bisa ditemukan di buku2, di ceramah2, nasehat2 kebaikan. dhamma yang ini bisa dimengerti secara intelektual oleh orang2 biasa, diperbincangkan dan diperdebatkan.

dhamma dalam arti kebenaran yang universal itu seperti rembulan. rembulan ini hanya dapat diketahui dan diselami oleh batin orang2 yang tercerahkan. kebenaran ini tidak memiliki label dan tidak bisa dimengerti secara intelektual. mereka yang melihat dhamma, kebenaran universal ini, berarti melihat Buddha.

telunjuk bukanlah rembulan, tapi mereka yang menolehkan kepala dan mengarahkan matanya ke arah yang ditunjukkan akan melihat rembulan.

ps: telunjuk yang tidak mengarah ke rembulan berada di luar konteks penjelasan di atas.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Noda

Imo juga.. yang saya tangkap bahwa Guru kita Sang Buddha mengajarkan Dhamma meskipun hanya segenggam daun, tetapi justru itulah yang lebih penting dari semua yang berada di hutan.. sebab itu adalah Sang jalan yang bisa membawa kepada kesucian..

sanjiva

betoel....  yg segenggam itulah yg diperlukan.

Yg daun satu hutan mungkin berguna untuk hal yg lain, tapi tidak berguna untuk pencapaian pembebasan.
Malah mungkin membuat tidak fokus, dengan umur manusia yg sangat terbatas, daun yg segenggam itupun belum tentu dapat membebaskan kita dalam masa kehidupan kita sekarang.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Choa

Quote from: Lokasurya on 06 February 2012, 12:58:25 PM
Dear All,

Baru2 ini saya mendengar ceramah seorang Bhante yg menyatakan bhw Dhamma itu hanya dapat dimengerti oleh para suci dan para arahat, juga ada yg mengatakan bhw Dhamma itu kebenaran yg dibatasi oleh jalan beruas delapan, yg diluar itu juga masih bisa disebut kebenaran tetapi bukan Dhamma.

Bro n sis, bukankah Guru Agung Sang Buddha sendiri mengatakan bhw ajaranNya itu hanya bagaikan segenggam daun di tengah hutan ? So, seharusnya Dhamma itu begitu luas dan bisa juga dimengerti oleh umat awam.

Menurut saya mempelajari Dhamma mirip dengan seseorang yg mempelajari seni fotografi, dia bisa melihat keindahan dari sesuatu yg oleh orang2 lain dilihat sebagai hal yg biasa, dan Dhamma itu begitu universal sehingga dapat dimengerti dan dijalankan oleh semua orang dan semua agama.
Bukankah ajaran "Kasihilah sesamamu" dan "Kasihilah musuhmu" juga Dhamma ?
Bahkan saya pernah bertemu dgn bbrp orang yg tdk perduli dgn agama tapi mereka sangat baik dan menjalankan Dhamma tanpa meraka sadari.

Mohon pencerahannya, thx.       _/\_

yang lebih tepat mengambarkan dhamma yang ada di dalam hutan
itu adalah "lmu pengetahuan"

dhamma harfiahnya adalah hukum alam
hukum alam indentik dengan ilmu pengetahuan

seniya

Baca dulu Simsapa Sutta dr Samyutta Nikaya
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

wang ai lie

Quote from: Lokasurya on 06 February 2012, 12:58:25 PM
Dear All,

Baru2 ini saya mendengar ceramah seorang Bhante yg menyatakan bhw Dhamma itu hanya dapat dimengerti oleh para suci dan para arahat, juga ada yg mengatakan bhw Dhamma itu kebenaran yg dibatasi oleh jalan beruas delapan, yg diluar itu juga masih bisa disebut kebenaran tetapi bukan Dhamma.

Bro n sis, bukankah Guru Agung Sang Buddha sendiri mengatakan bhw ajaranNya itu hanya bagaikan segenggam daun di tengah hutan ? So, seharusnya Dhamma itu begitu luas dan bisa juga dimengerti oleh umat awam.

Menurut saya mempelajari Dhamma mirip dengan seseorang yg mempelajari seni fotografi, dia bisa melihat keindahan dari sesuatu yg oleh orang2 lain dilihat sebagai hal yg biasa, dan Dhamma itu begitu universal sehingga dapat dimengerti dan dijalankan oleh semua orang dan semua agama.
Bukankah ajaran "Kasihilah sesamamu" dan "Kasihilah musuhmu" juga Dhamma ?
Bahkan saya pernah bertemu dgn bbrp orang yg tdk perduli dgn agama tapi mereka sangat baik dan menjalankan Dhamma tanpa meraka sadari.

Mohon pencerahannya, thx.       _/\_

ajaran sang buddha yang segenggam daun saja kita masih belum bisa memahaminya bahkan bro sendiri  :) apalagi jika sang buddha bilang seluas dunia ini .. dan jika sebegitu mudahnya dhamma itu di mengerti maka semua orang akan cepat menjadi arahat...  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

hemayanti

#11
coba ksi komentar, tapi kebenarannya saya tidak jamin yah. hehehe..
kursi juga dhamma, meja juga dhamma, dhamma begitu luas.
semua yang ada di alam semesta ini adalah dhamma.
secara umum, Svabhava Dhamma (Dhamma Niyama) terbagi menjadi dua: Sankhata Dhamma (yang berkondisi) dan Asankhata Dhamma (yang tidak berkondisi) atau Nibbana.
nah sankhata dhamma ini luas, kursi, meja, papan tulis, laptop dan sebagainya.
tapi ada 4 hukum yang berkondisi (Sankhata Dhamma) yang dapat mengantarkan siapa saja menuju ke Asankhata Dhamma / Nibbana, yaitu:
1. Empat Kebenaran Mulia
2. Kamma & Punnabhava
3. Paticca Samuppada
4. Tilakkhana
nah itulah yang harus kita pahami dan selami serta realisasi karna dari sekian banyak daun di hutan itulah yang berharga yang dapat mengantarkan kita menuju ke yang tak berkondisi.

tidak beragama buddha juga bisa melaksanakan perbuatan baik, tapi kalo tidak mengerti 4 hal diatas, atau menolak 4 hal itu tidak mungkin bisa merealisasi Dhamma yang tak berkondisi, yang tertinggi.

kalo salah tolong diperbaiki yah.
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Choa

Quote from: Lokasurya on 06 February 2012, 12:58:25 PM
Dear All,

Baru2 ini saya mendengar ceramah seorang Bhante yg menyatakan bhw Dhamma itu hanya dapat dimengerti oleh para suci dan para arahat, juga ada yg mengatakan bhw Dhamma itu kebenaran yg dibatasi oleh jalan beruas delapan, yg diluar itu juga masih bisa disebut kebenaran tetapi bukan Dhamma.

Bro n sis, bukankah Guru Agung Sang Buddha sendiri mengatakan bhw ajaranNya itu hanya bagaikan segenggam daun di tengah hutan ? So, seharusnya Dhamma itu begitu luas dan bisa juga dimengerti oleh umat awam.

Menurut saya mempelajari Dhamma mirip dengan seseorang yg mempelajari seni fotografi, dia bisa melihat keindahan dari sesuatu yg oleh orang2 lain dilihat sebagai hal yg biasa, dan Dhamma itu begitu universal sehingga dapat dimengerti dan dijalankan oleh semua orang dan semua agama.
Bukankah ajaran "Kasihilah sesamamu" dan "Kasihilah musuhmu" juga Dhamma ?
Bahkan saya pernah bertemu dgn bbrp orang yg tdk perduli dgn agama tapi mereka sangat baik dan menjalankan Dhamma tanpa meraka sadari.

Mohon pencerahannya, thx.       _/\_

saya membaca postingan TS serasa ambigu

dhamma itu kebenaran hakiki
kebenaran hakiki itu = hukum alam
hukum alam =dhamma

jadi kok ada kebenaran yang bukan dhamma?
coba baca arti kata bahasa PALInya dahulu

dhamma yang di ajarkan buddha Gotama, di batasi oleh beliau sebatas pengetahuan
membina diri sendri, ada lebih banyak dhamma yang bersifat umum (kebenaran, hukum alam)
yang tidak di ajarkan, karena tidak membawa ke pembinaan diri, menjadi bebas akan
sirklus kelahiran (samsara)