PERJALANAN KE SURGA SUKHAVATI

Started by JackDaniel, 09 April 2008, 03:08:27 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

chingik

 Sebenarnya kisah Perjalanan Ke Surga Sukhavati ini tidak perlu ditanggapi scr berlebihan. Jika mengasumsikan bahwa kisah ini benar dituturkan secara apa adanya oleh orang yang mengalaminya, maka sebenarnya ini hanyalah sebuah perjalanan kebatinan yang biasa. Sama seperti halnya pngalaman yg dialami oleh orang yg sedang menjalani terapi hipnosis, gambaran2 dari pengalaman yg dialami oleh orang yg bersangkutan ada kalanya berbeda-beda pd masing2 level. Orang yg menjalani regresi hipnosis dpt menggambarkan kehidupan2 masa lampau, walaupun gambaran tsb sama pd bagian tertentu namun deskripsi tsb ada kalanya berbeda satu sama lain dgn isi kitab suci. Kisah pengalaman meditasi juga berbeda-beda satu sama lain, yg biasanya dipengaruhi oleh persepsi dan sensasi2 yg berkaitan dengan masa lalu dari pengalaman pribadi org yg bersangkutan. Kemudian ada orang yang percaya dengan alam neraka lantaran stelah mengalaminya melalui mimpi yg tidak biasa. Namun ada kalanya gambaran mimpi tsb berbeda-beda bahkan jauh berbeda dari gambaran yg disebutkan dalam kitab suci. Ada pula yg mengalami perjalanan mati suri lantas seperti telah mengunjungi alam surga. Namun gambaran2 surga tsb ternyata berbeda2 satu sama lain dengan isi kitab suci, walaupun ada mirip-mirip sedikit. Tentu semua ini tidak terlepas dari campuran delusi yang imajinatif dalam kekotoran batin orang yg bersangkutan.
Kita cukup mengkategorikan kisah perjalanan ke surga Sukhavati ini sama seperti halnya pengalaman2 kebatinan biasa. Menjadi tidak relevan jika menjudgenya sebagai sesat. Cukup menyebutkan bahwa kisah seperti itu sama seperti kisah2 komersial yg laris dijual seperti ttg perjalanan astral, regresi kehidupan lampau melalui hipnosis, pengalaman mati suri , pengalaman melihat hantu, dsb. Kisah2 pengalaman seperti itu memang banyak dan seolah2 sama seperti isi kitab suci, namun ada juga yang berbeda-beda.
Nasihat dari para sesepuh masih cukup relevan, yakni jangan terlalu percaya dengan hal2 yang tidak sesuai dengan isi kitab suci, tetapi tetap perlu eling dan arif utk menentukan mana yg benar dan salah.
Cukup mengambil hikmahnya dan tetap berpegang pada jalur mainstream: Sravakayana, Pratyekayana, Bodhisatvayana (bukan melekat pada yana-nya, tapi fokuskan pada sari ajarannya).
Seandainya kisah perjalanan ke surga sukhavati bukan sebuah pengalaman langsung , melainkan sbh karangan fiktif, maka anggap saja sebagai novel fiktif bak sandiwara SungGokong atau Liaozhai. Seandainya bukan dua2nya, maka tentu perlu ditanyakan apa tujuan penulisan kisah yg tidak berdasar. Namun apapun tujuannya, jika kita bersandar pada 4 hal seperti yang dinasihati oleh Hyang Buddha, niscaya kita tidak akan terjatuh pada pandangan sesat. Apakah ke 4 hal tersebut:
1.Bersandar pada dharma, jangan pada orang/individu
2.Bersandar pada kearifan (dari hasil pandangan terang), jangan bersandar pda kesadaran indriawi.
3.Bersandar pada Makna tersirat, jangan bersandar pada kata2 harfiah.
4. Bersandar pada prinsip yg ultimit, jangan bersandar pada prinsip yang tidak ultimit.   


SandalJepit

#46
Disaat banyak orang mempertanyakan keberadaan sukhavati, apakah yang dilakukan oleh para sesepuh mahayana untuk menjelaskan keberadaan Sukhavati?  Sebaliknya, para sesepuh mahayana sendiri menolak pengalaman pribadi sang Bhiksu.... sangat mengherankan. dan berpotensi menimbulkan polemik besar: Sukhavati itu ada atau tidak? kalau ada bagaimana cara membuktikan?  :-?



nyanadhana

 _/\_ bukan menolak keberadaan Sukhavati karena itu jelas-jelas pembodohan batin yang sedang terjadi dengan mengaku-ngaku telah mengunjungi alam Sukhavati.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

SandalJepit

namun banyak  orang diluar jalur mahayana mempertanyakan tentang sukhavati... apa yang harus dilakukan?
... sedangkan disini ada seorang yang mengaku mengunjungi sukhavati.

ini adalah sebuah polemik besar

nyanadhana

 _/\_ berhubung yang memberikan pernyataan adalah org yang tidak bisa dipertanggungjawabkan maka artikel ini dianggap sebagai tulisan iseng ,tidak dipakai untuk edukasi mengenai Pure Land. ada beberapa artikel yang dapat dipertanggungjawabkan dan beberapa cerita kisah nyata yang telah dikonfirmasi seperti contoh manusia dengan kulit ular setelah ia rajin melafal Amitabha,ia dapat meninggal dunia dengan tenang seminggu sebelum kematiannya malah ia merasakan rasa tenang melafalkan nama Amitabha. gitu deh.lagian itu artikel bikinan IKT
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

ryu

Quote from: SandalJepit on 16 April 2008, 05:06:21 PM
namun banyak  orang diluar jalur mahayana mempertanyakan tentang sukhavati... apa yang harus dilakukan?
... sedangkan disini ada seorang yang mengaku mengunjungi sukhavati.

ini adalah sebuah polemik besar

Apa sebuah kesaksian begitu berarti?
Menurut saya yang terpenting pengalaman diri sendiri, ehipassiko dulu.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

chingik

Quote from: SandalJepit on 16 April 2008, 05:06:21 PM
namun banyak  orang diluar jalur mahayana mempertanyakan tentang sukhavati... apa yang harus dilakukan?
... sedangkan disini ada seorang yang mengaku mengunjungi sukhavati.

ini adalah sebuah polemik besar

kebenaran itu dibuktikan dengan cara mengalaminya sendiri.


Sumedho

yang lebih sulit lagi, apakah yg kita alami itu benar2x yg dimaksud. Nanti jadi kek si master2x itu yg tidak diakui pulak lagi.  ;D
There is no place like 127.0.0.1

gajeboh angek

Quotenamun banyak  orang diluar jalur mahayana mempertanyakan tentang sukhavati... apa yang harus dilakukan?
... sedangkan disini ada seorang yang mengaku mengunjungi sukhavati.

ini adalah sebuah polemik besar

Atas dasar pengetahuan teman-teman di sini (yg. ex Mi Le Fo) memang tulisan di atas dipindahkan ke perbandingan bukan karena isinya bertentangan, tetapi niat yang mengutarakan dipertanyakan.
Banyak orang bawa-bawa Buddhis, bahkan mengutip Sutta/Sutra tetapi niatnya malah tidak baik.
Karena itu ada emosi, ada curahan hati sampai jadi panas di sini ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

SandalJepit

#54
Quote from: nyanadhana on 16 April 2008, 05:20:22 PM
_/\_ berhubung yang memberikan pernyataan adalah org yang tidak bisa dipertanggungjawabkan maka artikel ini dianggap sebagai tulisan iseng ,tidak dipakai untuk edukasi mengenai Pure Land. ada beberapa artikel yang dapat dipertanggungjawabkan dan beberapa cerita kisah nyata yang telah dikonfirmasi seperti contoh manusia dengan kulit ular setelah ia rajin melafal Amitabha,ia dapat meninggal dunia dengan tenang seminggu sebelum kematiannya malah ia merasakan rasa tenang melafalkan nama Amitabha. gitu deh.lagian itu artikel bikinan IKT
di ceramah  , orang ini  melafalkan sutra shurangama, yang merupakan salah satu sutra utama mahayana, aliran IKT tidak mengenal sutra shurangama.  Apakah dengan hati yang penuh kebencian pada IKT, maka segala sesuatu dapat dihubungkan dengan aliran IKT?


SandalJepit

Quote from: ryu on 16 April 2008, 05:22:35 PM
Quote from: SandalJepit on 16 April 2008, 05:06:21 PM
namun banyak  orang diluar jalur mahayana mempertanyakan tentang sukhavati... apa yang harus dilakukan?
... sedangkan disini ada seorang yang mengaku mengunjungi sukhavati.

ini adalah sebuah polemik besar

Apa sebuah kesaksian begitu berarti?
Menurut saya yang terpenting pengalaman diri sendiri, ehipassiko dulu.


maksudnya? bagaimana cara ber-ehipassiko ke sukhavati? bagaimana membuktikan sukhavati itu ada?


nyanadhana

#56
 _/\_ saya pikir tidak perlu memperpanjang masalah anda,saya tidak benci IKT namun saya sudah menjelaskan ini produk IKT, Sutra Shurangama juga dikenal di IKT, dalam arti IKT lebih dekat dengan produk Chinese Buddhism karena memang asalnya dari sana. kita tidak membenci hanya menyayangkan kenapa mereka gemar membaut kepalsuan dalam BuddhaDhamma. IKT juga dalam beberapa kebaktian mengajak org membaca PrajnaParamita Sutra (Xin Cing)serta Vajrachedika Sutra(Diamond Sutra) tentunya isinya telah dimodifikasi berbeda dari originalnya dan tentunya umat Buddhist yang tidak paham apalagi kita org Chinese akan melihat wah ini kan dari Chinese,segaris,maka org2 akan tertarik namun tetap saja mereka tidak akan mendapat pengertian benar.
Sekali lagi,saya hanya menyajikan apa yang memang fakta sebenarnya buatan mereka. bahkan ada beberapa artikel Mahayana yang ditulis oleh umat dan biksu terlaklu mengada-ngada dan keluar konteks Buddhism,ini juga akan dibetulkan kembali sesuai jalur jelasnya.
Mohon baca sejarah terbentuknya IKT, agar anda mengerti bahwa aliran ini bersumber darimana,dari Dhamma atau dari kegiatan cultnya org Chinese

Salam nyana  _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

ryu

Quote from: SandalJepit on 17 April 2008, 10:21:44 AM
Quote from: ryu on 16 April 2008, 05:22:35 PM
Quote from: SandalJepit on 16 April 2008, 05:06:21 PM
namun banyak  orang diluar jalur mahayana mempertanyakan tentang sukhavati... apa yang harus dilakukan?
... sedangkan disini ada seorang yang mengaku mengunjungi sukhavati.

ini adalah sebuah polemik besar

Apa sebuah kesaksian begitu berarti?
Menurut saya yang terpenting pengalaman diri sendiri, ehipassiko dulu.


maksudnya? bagaimana cara ber-ehipassiko ke sukhavati? bagaimana membuktikan sukhavati itu ada?



Pengalaman diri sendiri juga bisa menipu, apalagi hanya 'kata orang'. Apa sebegitu perlunya untuk membuktikan sukhavati?

Untuk membuktikan dhamma sang Buddha bukankan bisa di lihat dalam kehidupan sehari2, jangan jauh2 ke sukhavati lah , yang biasa2 aja dulu, jangan berbuat kejahatan, kembangkanlah kebajikan. Jangan berbuat baik karena di iming2i surga sukhavati lah, atau takut berbuat jahat karena di ancam hukuman neraka.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Yong_Cheng

Quote from: SandalJepit on 17 April 2008, 10:21:44 AM
Quote from: ryu on 16 April 2008, 05:22:35 PM
Quote from: SandalJepit on 16 April 2008, 05:06:21 PM
namun banyak  orang diluar jalur mahayana mempertanyakan tentang sukhavati... apa yang harus dilakukan?
... sedangkan disini ada seorang yang mengaku mengunjungi sukhavati.

ini adalah sebuah polemik besar

Apa sebuah kesaksian begitu berarti?
Menurut saya yang terpenting pengalaman diri sendiri, ehipassiko dulu.


maksudnya? bagaimana cara ber-ehipassiko ke sukhavati? bagaimana membuktikan sukhavati itu ada?



in my opinion dalam membina tidak perlu terpukau pada hal2 seperti kegaiban, kemujizatan atau pengalaman pribadi seperti kisah diatas, ada tidaknya alam sukhavati tidak akan mempengaruhi jalan kita untuk mencapai pencerahan/kesucian, tetapi ambil sisi moral yang terkandung/tersirat jadikan sebagai penyemangat diri anda dalam membina
keberadaan sukhavati mohon maaf tidak dapat dibuktikan, apabila seseorang masih di dalam duniawi ini, toh andaikata bila anda benar2 mengalami kisah seperti diatas saya juga tidak harus percaya kepada anda
Perjalanan seribu mil diawali dengan satu langkah kaki

williamhalim

Quote from: SandalJepit on 17 April 2008, 10:21:44 AM

maksudnya? bagaimana cara ber-ehipassiko ke sukhavati? bagaimana membuktikan sukhavati itu ada?


Pertama,
Kita harus menetapkan TUJUAN kita dalam mengikuti ajaran Sang Buddha. Biasanya tujuan kita adalah INGIN MENCAPAI KEBAHAGIAAN/TERBEBAS DARI PENDERITAAN.

Kedua,
Segala TINDAKAN kita diarahkan supaya SESUAI dengan tujuan kita tadi. Ehipassiko-lah Dhamma kedalam keseharian kita. Apakah ajaran2 yg ditawarkan Beliau terbukti benar? Misalnya: Penderitaan muncul karena keinginan yg melekat. Jika terbukti 'ya', maka kita meneruskan ke ajaran Beliau yg berikut.

Jadi, apakah 'pembuktian' Sukhavati ada/tidak, benar2 perlu bagi KEBAHAGIAAN kita? IMO, Sukhavati ada/tidak tidak ada hubungannya dengan kebahagiaan/penderitaan kita.

Lebih uregent kiranya menata batin kita sendiri untuk meningkatkan kebahagiaan kita.

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)