Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula

Started by nyanadhana, 09 April 2008, 09:43:56 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Nevada

[at] Non Saia

Emangnya kenapa khawatir?  :D

Reenzia


Nevada


johan3000

Sering kita mendengar perkataan "membosankan"..
tiap hari makanannya cuma begini2 aja....
filmnya cuma begini2 aja...
bayarannya cuma begini2 aja...

ternyata ada master Zen bermeditasi menghadap dinding beberapa tahun...
dan ngak bilang "BOSAN"" tuh.... ngelihatin dinding aja...

Apakah "Bosan" itu nyata?  Aoakah mengatakan itu bosan... juga pandangan yg salah?
Bagaimana Buddhism mengatasin masalah bosan?

thanks!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Apakah benar Buddha tidak mengharuskan umatnya utk menikah?

Dalam perjalanan hidup seseorang (lahir s/d meninggal)..
Dengan mempelajarin ajaran Buddha,....
Manakah yg bisa/akan lebih berbahagia?
  1. jomblo (tanpa nikah)
  2. nikah
Atau bisa juga kebahagiaan tidak tergantung nikah atau pun tidak nikah?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Orang umum menganggap usaha PETI MATI atau usaha PERKABUNGAN...
adalah usaha yg ""serem"".... banyaknya peti mati dan kegiatannya
ngurusin orang yg mati..... juga ada cerita sebelum petinya nya mau
laku... malam2 petinya akan begetar mengeluarkan suara....

pertanyaan :
Apakah wirausaha PETI MATI beserta upacara kematian...
termasuk USAHA YG BENAR ? berikan alasannya.
(Bagaimana kalau penjualan PETI MATI yg harganya begitu MAHAL...
   apakah itu mempengaruhi nilai USAHA YG BENAR?)....
Kenapa manusia membayar peti yg ukkurannya 80x80x200cm begitu MAHAL..
   padahal PETI tsb cuma dikubur/jadi rusak....?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

hatRed

Quote from: johan3000 on 11 January 2009, 01:11:26 AM
Sering kita mendengar perkataan "membosankan"..
tiap hari makanannya cuma begini2 aja....
filmnya cuma begini2 aja...
bayarannya cuma begini2 aja...

ternyata ada master Zen bermeditasi menghadap dinding beberapa tahun...
dan ngak bilang "BOSAN"" tuh.... ngelihatin dinding aja...

Apakah "Bosan" itu nyata?  Aoakah mengatakan itu bosan... juga pandangan yg salah?
Bagaimana Buddhism mengatasin masalah bosan?

thanks!

ngeliat apa merem,

ada LCD tv kali nempel di dinding ^-^

Quote from: johan3000 on 11 January 2009, 07:15:56 AM
Apakah benar Buddha tidak mengharuskan umatnya utk menikah?

Dalam perjalanan hidup seseorang (lahir s/d meninggal)..
Dengan mempelajarin ajaran Buddha,....
Manakah yg bisa/akan lebih berbahagia?
  1. jomblo (tanpa nikah)
  2. nikah
Atau bisa juga kebahagiaan tidak tergantung nikah atau pun tidak nikah?

jomblo donk

Quote from: johan3000 on 11 January 2009, 07:25:30 AM
Orang umum menganggap usaha PETI MATI atau usaha PERKABUNGAN...
adalah usaha yg ""serem"".... banyaknya peti mati dan kegiatannya
ngurusin orang yg mati..... juga ada cerita sebelum petinya nya mau
laku... malam2 petinya akan begetar mengeluarkan suara....

pertanyaan :
Apakah wirausaha PETI MATI beserta upacara kematian...
termasuk USAHA YG BENAR ? berikan alasannya.
(Bagaimana kalau penjualan PETI MATI yg harganya begitu MAHAL...
   apakah itu mempengaruhi nilai USAHA YG BENAR?)....
Kenapa manusia membayar peti yg ukkurannya 80x80x200cm begitu MAHAL..
   padahal PETI tsb cuma dikubur/jadi rusak....?

siapa suruh mo dikubur pake peti. :))
i'm just a mammal with troubled soul



Nevada

Quote from: johan3000 on 11 January 2009, 01:11:26 AM
Sering kita mendengar perkataan "membosankan"..
tiap hari makanannya cuma begini2 aja....
filmnya cuma begini2 aja...
bayarannya cuma begini2 aja...

ternyata ada master Zen bermeditasi menghadap dinding beberapa tahun...
dan ngak bilang "BOSAN"" tuh.... ngelihatin dinding aja...

Apakah "Bosan" itu nyata?  Aoakah mengatakan itu bosan... juga pandangan yg salah?
Bagaimana Buddhism mengatasin masalah bosan?

thanks!

Bosan itu muncul dari avijja (ketidaktahuan). Kalau kita berbicara mengenai avijja, artinya terdapat pula hasrat rendah (tanha) dan kemelekatan (upadana). Kedua hal ini yang akan menyebabkan merebaknya lobha, dosa dan moha di batin orang itu mengenai pandangannya terhadap suatu objek.

Orang yang bosan seringkali disebabkan karena tidak lagi tertarik pada objek ini, dan ingin mencari objek lain yang lebih menarik. Pada tingkat yang lebih berat, mungkin saja orang itu tidak lagi tertarik pada hal apapun (bosan hidup). Ini adalah wujud pekatnya moha yang semakin berkembang menjadi miccha ditthi (pandangan salah).

Cara mengatasinya tentu dengan memberantas avijja sampai tuntas.
Atau kita bisa memulai langkah kecil sesuai dengan motto Ci Lily -> "objek itu netral"  ;D

Nevada

Quote from: johan3000 on 11 January 2009, 07:15:56 AM
Apakah benar Buddha tidak mengharuskan umatnya utk menikah?

Dalam perjalanan hidup seseorang (lahir s/d meninggal)..
Dengan mempelajarin ajaran Buddha,....
Manakah yg bisa/akan lebih berbahagia?
  1. jomblo (tanpa nikah)
  2. nikah
Atau bisa juga kebahagiaan tidak tergantung nikah atau pun tidak nikah?

Sang Buddha memberikan kebebasan memilih untuk menjalankan kehidupan pada semua orang. Di dalam Sutta Pitaka - Digha Nikaya, Sang Buddha menyatakan bahwa "kebahagiaan duniawi terbesar yang dirasakan manusia adalah perpaduan dari pernikahan mengikat dua hati yang saling mencintai menjadi satu". Namun tidak pula menutup kemungkinan bahwa orang yang tidak menikah untuk dapat menjalani kehidupan lebih baik daripada orang yang menikah.

Pada umumnya kita akan lebih berbahagia setelah memiliki atau mencapai sesuatu. Namun banyak yang tidak menyadari bahwa kita terkadang lebih menderita setelah memiliki atau mencapai sesuatu itu. Penderitaan ini sangat besar dipengaruhi oleh nafsu-keinginan dan kemelekatan. Oleh karena itu, bagi orang yang menkah maupun tidak menikah, adalah memiliki kesempatan yang sama besarnya untuk menjalani kehidupan sebaik-baiknya. Kebahagiaan ini sudah ada bersama kita, hanya saja kalau kita mau menyadarinya.

Nevada

Quote from: johan3000 on 11 January 2009, 07:25:30 AM
Orang umum menganggap usaha PETI MATI atau usaha PERKABUNGAN...
adalah usaha yg ""serem"".... banyaknya peti mati dan kegiatannya
ngurusin orang yg mati..... juga ada cerita sebelum petinya nya mau
laku... malam2 petinya akan begetar mengeluarkan suara....

pertanyaan :
Apakah wirausaha PETI MATI beserta upacara kematian...
termasuk USAHA YG BENAR ? berikan alasannya.
(Bagaimana kalau penjualan PETI MATI yg harganya begitu MAHAL...
   apakah itu mempengaruhi nilai USAHA YG BENAR?)....
Kenapa manusia membayar peti yg ukkurannya 80x80x200cm begitu MAHAL..
   padahal PETI tsb cuma dikubur/jadi rusak....?

Lima jenis mata-pencahariaan yang seharusnya dihindari oleh semua orang adalah :
- berdagang makhluk hidup
- berdagang senjata
- berdagang daging, termasuk pula usaha mengembangkan pengolahan makhluk hidup menjadi bahan konsumsi
- berdagang minum-minuman keras yang dapat melemahkan kesadaran
- berdagang racun

Selama orang menjalani usaha pelayanan prosesi kematian dan peti mati dengan benar (jujur dan profesionalisme), maka orang itu telah berdiri di atas mata pencahariaan yang benar. Mengenai harga peti mati yang mahal, itu semua merupakan kalkulasi dari usahawan yang bersangkutan. Kenyataannya, meski berakhir di liang kubur maupun ruang kremasi, peti mati itu melewati semua proses yang cukup kompleks. Dan harga mahal adalah relevan. Harga itu adalah indikator yang menujukkan kualitas. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai memilih produk berkualitas dengan harga yang sepadan.

markosprawira

Quote from: johan3000 on 11 January 2009, 01:11:26 AM
Sering kita mendengar perkataan "membosankan"..
tiap hari makanannya cuma begini2 aja....
filmnya cuma begini2 aja...
bayarannya cuma begini2 aja...

ternyata ada master Zen bermeditasi menghadap dinding beberapa tahun...
dan ngak bilang "BOSAN"" tuh.... ngelihatin dinding aja...

Apakah "Bosan" itu nyata?  Aoakah mengatakan itu bosan... juga pandangan yg salah?
Bagaimana Buddhism mengatasin masalah bosan?

thanks!

Sebab utama dari Moha/avijja adalah ayonisomanasikara, yg artinya adalah perhatian yg tidak terpusat alias pindah2 objek melulu.
Pindah objek biasanya karena 2 hal yaitu mau melihat yg disenangi (melekat/lobha) dan tidak mau melihat yg tidak disenangi (dosa)

Itu yg bro upasaka pernah sebut dengan debu di jari buddha, jauh lebih sedikit dibanding debu di angkasa raya
Karena semakin bnyk mahluk yg lebih senang melekat pada yg disenangi dan menolak apa yg tidak disenangi

Cara utk mengatasinya pertama dgn melatih sila. Mencoba utk menahan diri
Selanjutnya dengan belajar mengetahui mana yg kusala dan akusala (bermanfaat dan tidak bermanfaat utk batin)
Dan selanjutnya mempraktekkan dalam bentuk vipassana  _/\_

Quote from: johan3000 on 11 January 2009, 07:15:56 AM
Apakah benar Buddha tidak mengharuskan umatnya utk menikah?

Dalam perjalanan hidup seseorang (lahir s/d meninggal)..
Dengan mempelajarin ajaran Buddha,....
Manakah yg bisa/akan lebih berbahagia?
  1. jomblo (tanpa nikah)
  2. nikah
Atau bisa juga kebahagiaan tidak tergantung nikah atau pun tidak nikah?

Kebahagiaan selalu ada baik di bhikkhu/ni atau di umat berkeluarga, tergantung dari individu masing2.

Misal seorang jadi bhikkhu tapi batinnya msh selaras dengan keduniawian, apakah dia akan bahagia dgn kehidupan kebhikkhuannya?  :D

Quote from: johan3000 on 11 January 2009, 07:25:30 AM
Orang umum menganggap usaha PETI MATI atau usaha PERKABUNGAN...
adalah usaha yg ""serem"".... banyaknya peti mati dan kegiatannya
ngurusin orang yg mati..... juga ada cerita sebelum petinya nya mau
laku... malam2 petinya akan begetar mengeluarkan suara....

pertanyaan :
Apakah wirausaha PETI MATI beserta upacara kematian...
termasuk USAHA YG BENAR ? berikan alasannya.
(Bagaimana kalau penjualan PETI MATI yg harganya begitu MAHAL...
   apakah itu mempengaruhi nilai USAHA YG BENAR?)....
Kenapa manusia membayar peti yg ukkurannya 80x80x200cm begitu MAHAL..
   padahal PETI tsb cuma dikubur/jadi rusak....?

Inti Buddhism tidak mengajarkan utk menilai dari objeknya bro, melainkan ke bagaimana kondisi batinnya setiap individu

Jika misal seseorg mempunyai mata pencaharian yg benar tp dengan batin yg akusala, tentunya itu menjadi akusala

Tapi yg paling baik, tentunya adalah bagaimana melaksanakan mata pencaharian yg benar, dengan selalu menjaga batin tetap dalam kondisi kusala

Dalam usaha peti mati, itu tidak melanggar mata pencaharian benar.
Tapi jika dalam usahanya itu, sering berbohong misal mengenai kualitas kayu, atau menghendaki keuntungan setinggi2nya, itu yg menjadi "akusala"

semoga bisa bermanfaat yah bro  _/\_

N1AR

^ kalau keuntungan setingi2nya masa termasuk akusala
yg penting kan tidak berbohong dan menipu

andry

menghendaki keuntungan setinggi2nya, itu yg menjadi "akusala"


kok akusala ko?
Samma Vayama

markosprawira

dalam keuntungan setinggi2nya, sudah jelas ada kemelekatan bro.....

dan biasanya utk mencapai setinggi2nya itu, krn ada lobha, org cenderung utk berbuat akusala lain spt berbohong, menipu, manipulasi, menjelek2an, dll....

itu kenapa Buddha tidak melarang org mencari keuntungan namun hendaknya yg wajar dan dengan kusala citta.....

semoga bs bermanfaat bagi kita semua yah

N1AR

ada patokan berapa persen yg harus kita ambil keuntungannya?

modal 100rb jual 200rb itu 100% orang kabur kalau lihat lapaknya ;D