Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula

Started by nyanadhana, 09 April 2008, 09:43:56 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

johan3000

Quote from: 7 Tails on 09 December 2008, 08:43:42 AM
maksudnya ko johan? :hammer:

Nah kalau udah dijelaskan panjang lebar masih tidak bisa mengerti...
ini termasuk "kebodohan" (menurut saya lho.... dan semoga tidak tersinggung..
karna umumnya manusia tidak suka disebut bodoh)..

tidak tau adalah karna belum mendapat penjelasan tentang hal tsb....

Kalau masih tetap tidak mengerti....
berarti yg jelasinnya yg "BODOH"... itu saya!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Lily W

Quote from: hendrako on 09 December 2008, 04:39:51 PM
Quote from: Lily W on 09 December 2008, 11:35:28 AM
Quote from: Sumedho on 09 December 2008, 05:58:46 AM
QuoteSaya tidak tahu ada rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana. -> ini contoh avijja
Saya (masa) bodoh dengan rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana. -> ini contoh moha

hmmm tanya lagi bos, kalau gitu yg (masa) bodoh itu kan artinya sudah tahu, artinya sudah tidak avijja tapi (masa) bodoh saja moha?

jadi tanpa avijja tapi moha?

Nah lho.... ;D

Kalo tahu tapi masih dilekati....itu sama dengan miccha ditthi lho.

_/\_ :lotus:

Apabila seseorang telah mengetahui yang benar dan salah, maka orang tsb telah mengetahui mana yang Miccha ditthi dan mana yang bukan. Dan mengetahui bahwa suatu pandangan sebagai Miccha ditthi dan tetap dilekati dan dilakukan adalah Moha, yang biasanya karena didorong oleh lobha dan dosa.

Saya pernah terjebak dalam memandang kata aviija dan moha karena penggunaannya di dalam kalimat yang terkesan berbeda, namun setelah dipelajari lebih lanjut, kesimpulan saya adalah,
Avijja=moha=kebodohan.

Miccha ditthi adalah berpandangan keliru artinya memegang, melekati sebuah pandangan secara keliru, baik melekati pada pandangan yang salah maupun pandangan yang benar.

Miccha ditthi di pimpin oleh LOBHA...dimana ada LOBHA di situ ada MOHA.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

hendrako

Quote from: Lily W on 09 December 2008, 06:06:30 PM
Quote from: hendrako on 09 December 2008, 04:39:51 PM
Quote from: Lily W on 09 December 2008, 11:35:28 AM
Quote from: Sumedho on 09 December 2008, 05:58:46 AM
QuoteSaya tidak tahu ada rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana. -> ini contoh avijja
Saya (masa) bodoh dengan rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana. -> ini contoh moha

hmmm tanya lagi bos, kalau gitu yg (masa) bodoh itu kan artinya sudah tahu, artinya sudah tidak avijja tapi (masa) bodoh saja moha?

jadi tanpa avijja tapi moha?

Nah lho.... ;D

Kalo tahu tapi masih dilekati....itu sama dengan miccha ditthi lho.

_/\_ :lotus:

Apabila seseorang telah mengetahui yang benar dan salah, maka orang tsb telah mengetahui mana yang Miccha ditthi dan mana yang bukan. Dan mengetahui bahwa suatu pandangan sebagai Miccha ditthi dan tetap dilekati dan dilakukan adalah Moha, yang biasanya karena didorong oleh lobha dan dosa.

Saya pernah terjebak dalam memandang kata aviija dan moha karena penggunaannya di dalam kalimat yang terkesan berbeda, namun setelah dipelajari lebih lanjut, kesimpulan saya adalah,
Avijja=moha=kebodohan.

Miccha ditthi adalah berpandangan keliru artinya memegang, melekati sebuah pandangan secara keliru, baik melekati pada pandangan yang salah maupun pandangan yang benar.

Miccha ditthi di pimpin oleh LOBHA...dimana ada LOBHA di situ ada MOHA.

_/\_ :lotus:


Wah.., terima kasih atas penjelasannya.
Berarti intinya adalah kemelekatan.

_/\_
yaa... gitu deh

Mr. Bagus

 [at]  all
Jadi bisa disimpulkan AVIJJA = MOHA, AMOHA = VIJJA.
Trus setiap ada lobha pasti ada moha, setiap ada dosa pasti ada moha,ya kan?
trims lo, banyak info yg saya dapat di alam DC ini
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

johan3000

Quote from: Mr. Bagus on 09 December 2008, 06:55:49 PM
[at]  all
Jadi bisa disimpulkan AVIJJA = MOHA, AMOHA = VIJJA.
Trus setiap ada lobha pasti ada moha, setiap ada dosa pasti ada moha,ya kan?
trims lo, banyak info yg saya dapat di alam DC ini


==> Berdasarkan kamus umum Buddha Dharma (penyusun PANJIKA) sbb :
AVIJJA : Ketidaktahuan, kegelapan batin
MOHA : Kedunguan, kebodohan batin

Mana yg benar?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

hendrako

Quote from: johan3000 on 09 December 2008, 08:03:15 PM
Quote from: Mr. Bagus on 09 December 2008, 06:55:49 PM
[at]  all
Jadi bisa disimpulkan AVIJJA = MOHA, AMOHA = VIJJA.
Trus setiap ada lobha pasti ada moha, setiap ada dosa pasti ada moha,ya kan?
trims lo, banyak info yg saya dapat di alam DC ini


==> Berdasarkan kamus umum Buddha Dharma (penyusun PANJIKA) sbb :
AVIJJA : Ketidaktahuan, kegelapan batin
MOHA : Kedunguan, kebodohan batin

Mana yg benar?

Benar smua bro. Intinya: kebodohan, lawan dari kebijaksanaan.
yaa... gitu deh

Nevada

avijja = moha

satu dasar mental yg terus berkamuflase dalam keadaan batin seseorang...
pada hakikatnya, mengikis habis avijja sama dengan mengikis habis moha. begitu pula sebaliknya...

dengan memutus jeratan avijja, kita pun turut melenyapkan kemelekatan, nafsu-keinginan, bentuk2 sankhara (yg termasuk dilandasi moha), sehingga mencapai pencerahan / kebijaksanaan...

semuanya saling bertautan...


johan3000

Apakah Buddha sering mengajarkan muridnya berpikir secara logika?
Dalam suta2 apa yg mencerminkan hal tsb?
Apakah Patticasammupada boleh dicategorikan berpikir secara logika?

trims sebelumnya!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Lily W

Quote from: johan3000 on 09 December 2008, 08:03:15 PM
Quote from: Mr. Bagus on 09 December 2008, 06:55:49 PM
[at]  all
Jadi bisa disimpulkan AVIJJA = MOHA, AMOHA = VIJJA.
Trus setiap ada lobha pasti ada moha, setiap ada dosa pasti ada moha,ya kan?
trims lo, banyak info yg saya dapat di alam DC ini


==> Berdasarkan kamus umum Buddha Dharma (penyusun PANJIKA) sbb :
AVIJJA : Ketidaktahuan, kegelapan batin
MOHA : Kedunguan, kebodohan batin

Mana yg benar?

Bro 3R ga baca sampai habis postingan saya itu....(kalo baca yg rajin yaah? :)) )
di paling bawah postingan itu ada tulisan :
Catatan : Sinonim dari ketidaktahuan yang sering digunakan adalah MOHA (kebodohan)

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Lily W

Quote from: Mr. Bagus on 09 December 2008, 06:55:49 PM
[at]  all
Jadi bisa disimpulkan AVIJJA = MOHA, AMOHA = VIJJA.
Trus setiap ada lobha pasti ada moha, setiap ada dosa pasti ada moha,ya kan?
trims lo, banyak info yg saya dapat di alam DC ini


Betul Bro Bagus.... GRP sent..;D

_/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Mr. Bagus

Thank you sis Lily atas dananya ^:)^ , udah nambahin modal grp
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

markosprawira

Quote from: Mr. Bagus on 09 December 2008, 06:55:49 PM
[at]  all
Jadi bisa disimpulkan AVIJJA = MOHA, AMOHA = VIJJA.
Trus setiap ada lobha pasti ada moha, setiap ada dosa pasti ada moha,ya kan?
trims lo, banyak info yg saya dapat di alam DC ini


sekalian nambahin bhw dosa tidak mungkin bisa muncul bareng lobha

kenapa demikian?

karena sifat dari keduanya yang bertolak belakang.
Dosa : menolak
Lobha : melekat

markosprawira

Quote from: johan3000 on 10 December 2008, 07:26:14 AM
Apakah Buddha sering mengajarkan muridnya berpikir secara logika?
Dalam suta2 apa yg mencerminkan hal tsb?
Apakah Patticasammupada boleh dicategorikan berpikir secara logika?

trims sebelumnya!

tergantung persepsi logika yg anda maksudkan....

logika Dosen matematika tentang aljabar, tentunya akan berbeda dengan logika anak TK seperti saya  :-[

daripada meributkan logika dgn org lain, bukankah lebih baik melongok ke batin sendiri, apa saja yg muncul selagi saya berdiskusi dgn org lain?  _/\_

johan3000

Quote from: markosprawira on 11 December 2008, 12:55:16 PM
Quote from: johan3000 on 10 December 2008, 07:26:14 AM
Apakah Buddha sering mengajarkan muridnya berpikir secara logika?
Dalam suta2 apa yg mencerminkan hal tsb?
Apakah Patticasammupada boleh dicategorikan berpikir secara logika?

trims sebelumnya!

tergantung persepsi logika yg anda maksudkan....

logika Dosen matematika tentang aljabar, tentunya akan berbeda dengan logika anak TK seperti saya  :-[

daripada meributkan logika dgn org lain, bukankah lebih baik melongok ke batin sendiri, apa saja yg muncul selagi saya berdiskusi dgn org lain?  _/\_

Tims banget atas bimbingannya bro markosprawira,
semoga batin gw tambah berkembang!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Sebutan utk Buddha Gautama yg benar ada berapa?

1. Manusia yg tercerahkan
2. Guru yg tercerahkan
...
...

thanks sebelumnya
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya