Coba dipertegas, kang
Kita2 yg belum suci, mungkinkah melakukan tindakan yg adosa, alobha dan amoha?
lobha, dosa dan moha adalah faktor mental yang muncul dan lenyap. ketika lobha lenyap, yang tertinggal adalah alobha. dan apabila ada tindakan ketika lobha itu lenyap, berarti alobha. dan itu mungkin terjadi pada mereka yang belum suci dalam arti menyandang level arahat. dalam kadar yang lebih kecil dibanding arahat, seorang umat awam bisa saja berbuat tanpa didasari oleh lobha.
Kalau kita belum bebas dari LDM, kemudian melihat kearogansian, kesewenang-wenangan, kekuatan sendiri jauh lebih lemah, maka apa yg sebaiknya dilakukan?
pertama menjaga diri untuk tidak berbuat sesuatu berdasarkan Lobha, dosa dan moha.
Kedua, apapun yang dapat dilakukan yang didasari oleh alobha, adosa dan amoha, itu adalah hal bajik. maka lakukan apa saja tanpa lobha, tanpa dosa dan tanpa moha.
Menunggu menjadi manusia alobha, adosa, amoha dulu baru bertindak? Atau bagaimana?
kita dapat memikirkan dan memperkirakan, apakah yang dapat kita lakukan untuk mengurangi penderitaan para makhluk. jika ada di dalam pengetahuan kita tentang bagaimana caranya, maka lakukanlah. jika tidak, maka setidaknya tidak menyakiti para makhluk ini.
berdemonstrasi adalah tindakan yang mulia, apabila didasari dengan tujuan untuk membebaskan sekelompk makhluk dari kesewenang-wenangan penguasa. inilah moralitas. dan kita senantiasa harus berjalan diatas aturan moral yang baik. aturan moral mana yang baik dan bermanfaat dan mana yang tidak akan dapat dilihat di dalam pengaruhnya terhadap batin, apakah itu sesuatu yang mengurangi LDM atau menambah. jika sesuatu itu mengurangi LDM, maka itulah aturan moralitas yang bajik.