Apa gunanya masa lalu, bila semua terlupakan

Started by Kang_Asep, 09 January 2012, 02:18:23 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

kalau bodisatwa, tekad dia itu membangun masa depan ga?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Kang_Asep

Bila tak satupun dari kehidupan lampau itu dapat diingat, maka masa lalu tetap berguna, tapi seseorang tidak dapat mengambil manfaat dari "ingatan masa lampau"

mungkin, ada kesalahan dalam penggunaan bahasa. kehidupan kita sejak lahir hingga kemarin bisa disebut "masa lalu". tapi apa istilah yang tepat untuk "kehidupan pada kelahiran sebelumnya" ?

Yani Puk

Quote from: Kang_Asep on 10 January 2012, 01:37:17 PM
Bila tak satupun dari kehidupan lampau itu dapat diingat, maka masa lalu tetap berguna, tapi seseorang tidak dapat mengambil manfaat dari "ingatan masa lampau"

mungkin, ada kesalahan dalam penggunaan bahasa. kehidupan kita sejak lahir hingga kemarin bisa disebut "masa lalu". tapi apa istilah yang tepat untuk "kehidupan pada kelahiran sebelumnya" ?

pertanyaanku apa selalu ada kehidupan sebelumnya? Klo lsg lahir tanpa kehidupan sebelumnya gak mgkn ya? sEcara kita punya 7 alam gitu, benar gak?

Kang_Asep

Quote from: Yani Puk on 10 January 2012, 01:49:45 PM
pertanyaanku apa selalu ada kehidupan sebelumnya? Klo lsg lahir tanpa kehidupan sebelumnya gak mgkn ya? sEcara kita punya 7 alam gitu, benar gak?

menurut budhisme, hal itu tidak mungkin. Mengingat evolusi manusia sejak bumi ini masih lengang dari yang namanya manusia, dan baru di isi oleh manusia-manusia reinkarnasi dari makhluk-makhluk abasara yang bercahaya, tidak berjenis kelamin pria maupun wanita. Dengan demikian, kemungkinan yang lebih dapat meyakinkan adalah setiap manusia yang lahir saat ini telah melampaui proses kelahiran berualang-ulang.

apapun di dunia ini, terikat dengan hukum kekekalan energi, yang tidak dapat musnah. "hal yang ada", mustahil muncul dari "tidak ada". oleh karena itu, setiap manusia yang ada saat ini berarti berasal dari "ada" juga, bukan berasal dari "yang tidak ada". masalahnya, seperti apa bentuk "ada" yang sebelumnya itu, ini yang harus difahami.

seniya

Quote from: Yani Puk on 10 January 2012, 01:49:45 PM
pertanyaanku apa selalu ada kehidupan sebelumnya? Klo lsg lahir tanpa kehidupan sebelumnya gak mgkn ya? sEcara kita punya 7 alam gitu, benar gak?

"Para bhikkhu, saṃsāra ini adalah tanpa awal yang dapat ditemukan. Titik pertama tidak terlihat oleh makhluk-makhluk yang berkelana dan mengembara karena terhalangi oleh kebodohan dan terbelenggu oleh keinginan."
(Anamatagga Samyutta, Samyutta Nikaya)

Penjelasan dari komentar Samyutta Nikaya menyatakan:

"Bahkan jika harus dilacak melalui pengetahuan selama seratus atau seribu tahun, maka tetap dengan awal yang tidak terpikirkan, dengan awal yang tidak diketahui (vassasataṃ vassasahassaṃ ñāṇena anugantvā pi amataggo aviditaggo). Tidaklah mungkin mengetahui awalnya dari sini atau dari sana; artinya adalah bahwa itu adalah tanpa titik awal atau akhir yang membatasi. Saṃsāra adalah peristiwa yang berturut-turut terjadi tanpa terputus dari kelompok-kelompok unsur kehidupan, dan sebagainya (khandhādīnaṃ avicchinnappavatta paṭipāṭi)."

Jika seseorang dapat mengingat kehidupan lampau sampai tak terhingga kelahiran yg lampau, ia akan menemukan bahwa sebelum kehidupan ini ada kehidupan sebelumnya, sebelum kehidupan sebelumnya tsb ada lagi yg lebih awal lagi, sebelum kehidupan yg lebih awal tsb ada kehidupan yg lebih muda lagi, dst sehingga tidak akan habis2nya sampai tak terhitung kelahiran yg lampau.

Sama halnya dengan sistem bilangan real dalam matematika di mana bilangan terkecil adalah bilangan minus tak terhingga (- ~), tetapi tidak bisa dikatakan bilangan berapa, bukan -9.999.999.999 krn msh ada -10.000.000.000, bukan -99.999.999.999 krn masih ada -100.000.000.000, jg bukan -999.999.999.999 krn masih ad -1.000.000.000.000, dst. Jadi tidak akan ditemukan bilangan terkecil itu berapa....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

will_i_am

Quote from: Yani Puk on 10 January 2012, 01:49:45 PM
pertanyaanku apa selalu ada kehidupan sebelumnya? Klo lsg lahir tanpa kehidupan sebelumnya gak mgkn ya? sEcara kita punya 7 alam gitu, benar gak?
7 alam maksudnya gimana ya??
setahu saya 31...
apakah pengelompokannya yang berbeda??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Kang_Asep

Quote from: ariyakumara on 10 January 2012, 06:52:48 PM
"Para bhikkhu, saṃsāra ini adalah tanpa awal yang dapat ditemukan. Titik pertama tidak terlihat oleh makhluk-makhluk yang berkelana dan mengembara karena terhalangi oleh kebodohan dan terbelenggu oleh keinginan."
(Anamatagga Samyutta, Samyutta Nikaya)

perlu diperhatikan dan diingat bahwa "tidak terlihat" tidak berarti "Tidak ada". dan perhatikan, menurut sutta di atas, siapa yang tidak bisa melihat titik pertama tersebut?

Quote

Penjelasan dari komentar Samyutta Nikaya menyatakan:

"Bahkan jika harus dilacak melalui pengetahuan selama seratus atau seribu tahun, maka tetap dengan awal yang tidak terpikirkan, dengan awal yang tidak diketahui (vassasataṃ vassasahassaṃ ñāṇena anugantvā pi amataggo aviditaggo). Tidaklah mungkin mengetahui awalnya dari sini atau dari sana; artinya adalah bahwa itu adalah tanpa titik awal atau akhir yang membatasi. Saṃsāra adalah peristiwa yang berturut-turut terjadi tanpa terputus dari kelompok-kelompok unsur kehidupan, dan sebagainya (khandhādīnaṃ avicchinnappavatta paṭipāṭi)."

Dalam filsafat, itu disebut hukum Tasalsul, yaitu hukum "sebab yang tidak berujung". A disebabkan oleh B. B oleh C, teruussss tak berhingga. tapi tidak sebagian filsuf lain membantah hukum Tasalsul ini.

Quote
Jika seseorang dapat mengingat kehidupan lampau sampai tak terhingga kelahiran yg lampau, ia akan menemukan bahwa sebelum kehidupan ini ada kehidupan sebelumnya, sebelum kehidupan sebelumnya tsb ada lagi yg lebih awal lagi, sebelum kehidupan yg lebih awal tsb ada kehidupan yg lebih muda lagi, dst sehingga tidak akan habis2nya sampai tak terhitung kelahiran yg lampau.

sulitnya membayangkan awal kehidupan itu seperti sulitnya membayangkan bentuk alam semesta. karena, jika alam semesta berbentu, berarti ia berbatas. jika ia berbatas, apakah sesuatu yang ada di luar alam semesta? bukankah itu juga alam? oleh karena itu, luasnya alam semesta diyakini tidak berhingga. Kendatipun dalam fisika sudah dijelaskan bentuk dari alam semesta dan mengembangnya alam semesta.

Quote
Sama halnya dengan sistem bilangan real dalam matematika di mana bilangan terkecil adalah bilangan minus tak terhingga (- ~), tetapi tidak bisa dikatakan bilangan berapa, bukan -9.999.999.999 krn msh ada -10.000.000.000, bukan -99.999.999.999 krn masih ada -100.000.000.000, jg bukan -999.999.999.999 krn masih ad -1.000.000.000.000, dst. Jadi tidak akan ditemukan bilangan terkecil itu berapa....


ketak berhinggan yang sulit dibayangkan sebagaimana slitnya membayangkan sebab pertama dari segala sesuatu.