Cinta dan Agama

Started by seniya, 30 November 2011, 01:47:19 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

adi lim

Quote from: Indra on 01 December 2011, 11:11:16 PM
agama: ikut istri

biasanya data pribadi (wanita) tercantum
pekerjaan : ikut suami
nah ini kok dikolom agama : ikut istri  =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

wilyadi.leo

namo buddhaya ,
amitabha...
permisi ngasih  pendapat yah >>>
menurut saya, segala sesuatu itu terjadi tidaklah terlepas dari hukum paticca samupada, atau yg lebih kita kenal dengan hukum sebab akibat. jadi mengapa seseorang itu berjodoh dengan seseorang itu dikarenakan adanya sebab yang mungkin saja berkaitan dengan karma kehidupan masa-masa lalu.
soal pindah agama, menurut saya pendalaman terhadap suatu agama yang kurang(saddha=keyakinan).andai saja kita mengerti secara mendalam terhadap suatu agama yang kita yakini itu benar, tentu saja kita akan  bersikukuh pada pendirian kita.tidak mudah goyah.jikalau dia pindah agama, padahal ia tau bahwa yang ia lakukan adalah salah atau berlawanan dengan hati nuraninya,maka orang tersebut kita sebut moha(kebodohan).
begini saja pendapat saya...mohon maaf jika ada kata yang salah, atau menyinggung secara tidak sengaja.
namo buddhaya
amitabha

hemayanti

Quote from: Mr.Jhonz on 02 December 2011, 06:49:09 AM
2.Ajak kopdar bareng indra,dano tono,kalo perlu candra mukti dan hudoyo sekalian :))
ternyata om indra punya kekuatan lain juga yah, bisa membuddhiskan orang lain.  ;D
mau dong kopdar bareng om indra..  8)

ohhh... awalnya saya pikir udah menikah, ternyata masih pacaran toh.  :)
kalau begitu artinya om seniya masih punya kesempatan yang cukup besar untuk kembali membuat teman om tersadarkan  ;D
coba disodorkan buku dhamma.

Quote from: wilyadi.leo on 02 December 2011, 01:38:46 PM
namo buddhaya ,
amitabha...
permisi ngasih  pendapat yah >>>
menurut saya, segala sesuatu itu terjadi tidaklah terlepas dari hukum paticca samupada, atau yg lebih kita kenal dengan hukum sebab akibat. jadi mengapa seseorang itu berjodoh dengan seseorang itu dikarenakan adanya sebab yang mungkin saja berkaitan dengan karma kehidupan masa-masa lalu.
soal pindah agama, menurut saya pendalaman terhadap suatu agama yang kurang(saddha=keyakinan).andai saja kita mengerti secara mendalam terhadap suatu agama yang kita yakini itu benar, tentu saja kita akan  bersikukuh pada pendirian kita.tidak mudah goyah.jikalau dia pindah agama, padahal ia tau bahwa yang ia lakukan adalah salah atau berlawanan dengan hati nuraninya,maka orang tersebut kita sebut moha(kebodohan).
begini saja pendapat saya...mohon maaf jika ada kata yang salah, atau menyinggung secara tidak sengaja.
namo buddhaya
amitabha
om wily, bagaimana kalo seandainya temannya om seniya itu pindah agama gara2 magic, seperti kecurigaannya om seniya.
apakah itu masih bisa dikategorikan moha?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

wilyadi.leo

namo buddhaya,
amitabha.
jikalau itu memang benar terkena magic atau lebih kenal dengan sebutan santet, maka tidak bisa dikatakan sebagai moha, karena hal itu terjadi di luar dari kehendaknya/keinginannya(cetana).
namo buddhaya,
amitabha

will_i_am

apakah bisa juga karena pengaruh kurangnya sati??
kalau satinya kurang, apakah diakibatkan oleh moha??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

hemayanti

kalo di hipnotis bisa jadi kurang sati, tapi kalo ilmu hitam, apa kurang sati juga ya?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

mettalova

ikut nimbrung ya  _/\_

kalau di i**** memang ada keyakinan kalau dapat me-mualaf-kan seseorang bisa dapat pahala sangat besar.
menurut metta sih, lihat dulu kepribadian teman kakak itu gimana, apa lebih baik setelah masuk ke agama barunya.
kalau lebih baik, nggak ada alasan buat membencinya kan? :)

:x
-ML-
masih dalam perjalanan :)

will_i_am

setuju dengan metta...
tidak semua orang berkesempatan mengecap manisnya dhamma... 8) 8)
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

hemayanti

sepenangkapan saya, om seniya g membenci temannya sepertinya, met.
hanya saja berusaha mengarahkan bagaimana agar ia kembali ke keyakinannya yang dulu, dimana om seniya menganggap itu adalah keyakinan yang baik, yang sayang jika seseorang sudah mengenal, belajar, lantas ia lalu kehilangan kesempatan untuk mengecap manfaat yang lebih dari itu.  :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

adi lim

Quote from: hemayanti on 02 December 2011, 04:55:58 PM
ohhh... awalnya saya pikir udah menikah, ternyata masih pacaran toh.  :)

siapa nih yang dimaksud ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Mr.Jhonz

Quote from: hemayanti on 02 December 2011, 04:55:58 PM
ternyata om indra punya kekuatan lain juga yah, bisa membuddhiskan orang lain.  ;D
mau dong kopdar bareng om indra..  8)

Istifar.. Anda seperti anak muda yg sedang ingin mencoba memakai narkotika..
Pak Indra itu tidak baik buat masa depan mu Nak...
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Mas Tidar

semua pada awalnya "hanya" cocok cocok-an saja
ntar lama2 jadinya, cicit cicitan (semua keturunan harus ngikut), percaya deh...
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

mettalova

Quote from: hemayanti on 02 December 2011, 09:53:42 PM
sepenangkapan saya, om seniya g membenci temannya sepertinya, met.
hanya saja berusaha mengarahkan bagaimana agar ia kembali ke keyakinannya yang dulu, dimana om seniya menganggap itu adalah keyakinan yang baik, yang sayang jika seseorang sudah mengenal, belajar, lantas ia lalu kehilangan kesempatan untuk mengecap manfaat yang lebih dari itu.  :)

semoga saja kak :). metta cuma membayangkan kedepannya itu gimana. kalau seumpama kak seniya gagal, apakah ia akan menerima temannya yang pindah itu apa adanya?
pendapat metta sih prasangka tentang black magic itu harus segera di kikis, soalnya kalau terus menerus dibiarkan nanti bisa jadi dosa.

agama ktp... kira-kira metta agama ktp juga ga ya? memeluk agama A tapi malah menjalankan ajaran agama B,C,D yang menurut metta baik buat diri maupun orang lain :-[

:x
-ML- 
masih dalam perjalanan :)

Kang_Asep

Quote from: mettalova on 03 December 2011, 08:55:41 AM
semoga saja kak :). metta cuma membayangkan kedepannya itu gimana. kalau seumpama kak seniya gagal, apakah ia akan menerima temannya yang pindah itu apa adanya?
pendapat metta sih prasangka tentang black magic itu harus segera di kikis, soalnya kalau terus menerus dibiarkan nanti bisa jadi dosa.

agama ktp... kira-kira metta agama ktp juga ga ya? memeluk agama A tapi malah menjalankan ajaran agama B,C,D yang menurut metta baik buat diri maupun orang lain :-[

:x
-ML- 

bila tujuannya ingin menjadi orang baik, maka tidaklah perlu dibatasi oleh label agama tertentu. agama apa saja, apabila ia bisa membuat dirinya menjadi lebih baik, berarti itu adalah ajaran yang berguna untuk dilaksanakan. suatu ajaran tidak disebut benar karena dikatakan orang "ini adalah ajaran agama A" atau "ini adalah ajaran agama B". Kebnaran adalah apa yang difahami oleh akal sehat sebagai benar dan apabila dilaksanakan membawa kita kepada suatu kebahagiaan.

ryu

Quote from: Kang_Asep on 03 December 2011, 09:49:51 AM
bila tujuannya ingin menjadi orang baik, maka tidaklah perlu dibatasi oleh label agama tertentu. agama apa saja, apabila ia bisa membuat dirinya menjadi lebih baik, berarti itu adalah ajaran yang berguna untuk dilaksanakan. suatu ajaran tidak disebut benar karena dikatakan orang "ini adalah ajaran agama A" atau "ini adalah ajaran agama B". Kebnaran adalah apa yang difahami oleh akal sehat sebagai benar dan apabila dilaksanakan membawa kita kepada suatu kebahagiaan.
ya dan ada suatu ajaran yang katanya berbuat benar dengan mengorbankan hewan2 untuk jadi korban buat yang miskin, sungguh sangat mulia kah ajarannya?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))