News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

THR untuk Atheis

Started by fran, 26 November 2011, 10:34:16 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

fran

Namo Buddhaya,

Setelah sekian lama vakum, akhirnya ada jg sesuatu yg ingin sy lontarkan dan meminta petunjuk dan bimbingan sobat2 sedhamma.
Apakah seorg karyawan yg Atheis pantas untuk menerima THR ?

Atheis yg dimaksudkan adalah org yg tidak percaya kepada Tuhan/Agama.
THR yg dimaksudkan adalah Tunjangan Hari Raya..

_/\_
fran
Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

William_phang

THR itu di atur undang2 setau saya jd ya setiap karyawan punya hak tersebut,  tdk tergantung dia percaya tuhan ato tidak kalo menurut saya..

fran

Terimakasih atas petunjuknya bro william..
Memang benar THR diatur dlm undang2...
Akan tetapi jika seorg yg Atheis tulen apakah pantas dia tetap menerima THR ? Apakah terkesan jadinya Atheis yg munafik ?

Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Indra

#3
kalau Atheis tidak berhak menerima THR, apakah yg percaya semua tuhan dalam 5 agama (kecuali Buddhist) akan menerima 5 x THR?

William_phang

Orang Atheist belum tentu tidak merayakan hari raya loh... seperti di china banyak sekali yg athiest tetapi mereka tetap merayakan tahun baru imlek... ato atheist juga tetap merayakan pergantian tahun baru kan?...

Biasanya diperusahaan kan pembagian THR itu pada saat idul fitri.. nah kita yg tidak merayakan juga dibagi THR pada saat itu.

Atheist belum tentu tidak berbudaya loh.. jd bagi mereka kan tetap merayakan yg telah menjadi trdisi ato budaya mereka....

fran

Bro Indra, good question, tetapi biasanya org hanya memilih satu agama aja. Akan tetapi jika ada yg memilih 5 agama pun tetap dapat THR 1x karna THR itu bukan THR/agama (baca THR per agama)

Bro William, THR yg dimaksudkan adalah Tunjangan Hari Raya [agama], bukan TTB (Tunjangan Tahun Baru)... aniwei, jawaban bro william semakin menambah wawasan kita...
Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Indra

dan kalau begitu bagaimana jika seandainya karyawan pindah agama menjelang hari besar suatu agama? menjelang idul fitri ia pindah menjadi islam, menjelang natal menjadi kr****n, dst. apakah dia akan selalu memperoleh THR pada saat hari-hari raya tsb?

fran

Quote from: Indra on 26 November 2011, 11:19:11 PM
dan kalau begitu bagaimana jika seandainya karyawan pindah agama menjelang hari besar suatu agama? menjelang idul fitri ia pindah menjadi islam, menjelang natal menjadi kr****n, dst. apakah dia akan selalu memperoleh THR pada saat hari-hari raya tsb?

Hahaha.... berarti karyawan yg beragama kutu loncat ini lebih parah dibanding dgn atheis kali ya... hehehe....
Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Wolvie

yah, klo mau adil sih mestinya si karyawan tersebut meskipun atheist ya dikasih tunjangan juga dong, kan kerjanya sama toh porsinya dengan yang beragama..  meskipun atheist klo kerjanya jujur, rajin, profesional malah pantas dapat bonus lebih.

cuman istilahnya klo memang sesuai sama pilihan hidup Atheistnya, mungkin diberi istilah tunjangan akhir taun aja, khusus buat mereka tapi, ato tunjangan taun baru.

Sukma Kemenyan

THR bukannya gaji ke-13 ?
Nagh... kalao pada konsep'nya THR merupakan gaji.

Coba tanyakan lagi,
Apakah seorg karyawan yg Atheis pantas untuk menerima Gaji ?

William_phang


adi lim

#11
pengalaman kerja di perusahaan besar, perusahaan tsb memberikan gaji ke 13 pada waktu hari raya keagamaan jadi dianggap juga sebagai THR, umumnya di berikan pada hari Lebaran dan Tahun Baru (sesuai kepercayaan).
Tapi sepertinya pegawai negeri (milik pemerintah) memang ada spesial THR dan gaji ke 13 (bonus).

Jadi THR & gaji ke 13 tergantung kebijakan managemen perusahaan, adalah sama atau pisah. :)

Mengenai atheis apakah patut diberi THR ?
Sepertinya tidak pernah terjadi kalau atheis tidak boleh diberikan THR/gaji ke 13, karena setiap pekerja (atheis/non atheis) punya hak yang sama.
_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

fran

Kalo memang memegang teguh prinsip utk jadi Atheis, hrsnya jg memegang teguh prinsip utk tdk menerima THR (ada rasa malu dikitlah), meskipun perusahaan memberikannya.. Karna wong atheis tdk merayakan Hari Raya Agama kog..

Nah pertanyaan berikutnya, Mengapa pada umumnya umat Buddhist kog tdk menerima THR menjelang Hari Raya Waisak ? Apakah ini salah satu bentuk diskriminasi thd umat Budhist atau ini jg merupakan salah satu bentuk toleransi dan pengertian dari umat Buddhist utk tdk mempedulikan/mempertanyakan ?

Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Indra

saya buddhist dan tidak merayakan hari idul fitri, tapi saya menerima THR menjelang idul fitri, so? saya pribadi tidak keberatan kapan THR diberikan, yg penting nilainya bukan waktunya

fran

Quote from: Indra on 27 November 2011, 08:50:56 AM
saya buddhist dan tidak merayakan hari idul fitri, tapi saya menerima THR menjelang idul fitri, so? saya pribadi tidak keberatan kapan THR diberikan, yg penting nilainya bukan waktunya

hahaha... Nilainya atao Isinya ? Atao Nilai sama dengan Isi? hehehe
Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?