WIE: Dalam buku Anda selanjutnya Anda mengatakan bahwa ego ini berada dalam keadaan sangat bahagia dapat terjadi dikarenakan, ”ego bahkan mungkin dikenali sebagai menyatu dengan alam semesta atau keilahian." Bisakah Anda menjelaskan apa yang Anda maksudkan?
SY: Perasaan menyatu dengan alam semesta tersebut sebenarnya adalah salah satu jenis samadhi [absorpsi meditasi], hasil dari konsentrasi mendalam, dan tatkala seseorang berada dalam tahap ini, mereka mengenali seluruh alam semesta adalah sama seperti dirinya sendiri. Yang terjadi adalah ia memperluas ego kecilnya menuju ke luar, untuk mencakup semua sudut pandang, untuk mencakup semua alam semesta dan segala isinya. Jadi pada titik ini, seseorang tidak akan lagi memiliki gagasan-gagasan atau pikiran egois yang bersifat individu, yang biasanya muncul dari egoisme sempit. Bahkan, seseorang mungkin mengalami kekuatan yang luar biasa yang dihasilkan dari samadhi ini, kekuatan yang berasal dari gagasan bahwa "alam semesta itu sama dengan saya." Orang yang memiliki realisasi demikian seringkali dapat menjadi pemimpin agama yang sangat besar.
Akan tetapi, Sang Buddha, setelah pencerahan-Nya, tidak mengatakan, "Aku pusat alam semesta." Tidak juga Beliau menyatakan bahwa ia mewakili seluruh alam semesta. Apa yang Beliau katakan adalah bahwa Sang Buddha hadir untuk mendorong semua makhluk hidup untuk melihat bahwa ego itu berasal dari kemelekatan, dan apabila kita semua dapat melepaskan kemelekatan ini, maka kita akan terbebaskan. Dan Sang Buddha melihat dirinya sebagai seorang teman, seorang teman yang bijaksana bagi semua makhluk hidup, yang mendorong mereka untuk memahami bahwa ego berasal dari kemelekatan serta mendorong semua orang untuk berpraktik, melepaskan kemelekatan ini.
Oleh karenanya, dalam Nirvana Buddha, tiada lagi kemunculan dan tiada lagi pemadaman. Tidak ada Diri –tidak ada Diri besar, tidak ada diri kecil –dan inilah pencerahan sejati. Inilah pencerahan Buddha.
WIE: Jadi, apabila seorang individu disamakan dengan alam semesta sebagai keseluruhan, dalam kasus ini, masih terdapat kemelekatan pada ego yang belum dilepaskan oleh orang tersebut?
SY: Ya.