Diskusi In The Buddha's Word

Started by Hendra Susanto, 15 November 2011, 09:04:11 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: dhammadinna on 07 February 2012, 10:16:07 AM
Jadi, di satu helai daun, terlihat tiga perubahannya?
Iya, gradasi gitu kalau bisa. Ujungnya hancur duluan, yang bagian dekat ke tangkai masih hijau. Hanya ide aja sih. :)

Indra

Quote from: Kristin_chan on 06 February 2012, 02:53:05 PM
Habis download ebooknya n baca-baca sekilas. Cover depannya mirip tripitaka tematik. Sekedar ikut menyumbang saran.

In the Buddha's Word:
- Esensi Dhamma
- Inti Sari ajaran Buddha (tapi kayanya uda ada buku judulnya begitu)
- Sebuah kompilasi ajaran Buddha or Dhamma, sebuah kompilasi
- Dibalik sabda Sang Buddha
- Setitik terang or Setitik terang dibalik kabut
- Buddha dan ajarannya

terakhir "dalam nama Buddha Gaotama"  :hammer:

download dari mana?

dhammadinna

#32
Quote from: Kainyn_Kutho on 07 February 2012, 10:21:44 AM
Iya, gradasi gitu kalau bisa. Ujungnya hancur duluan, yang bagian dekat ke tangkai masih hijau. Hanya ide aja sih. :)

iya boleh juga. Kalo ketemu daun bodhi yang bagus, saya coba. Indra bilang mau ganti tema. Kalo nanti gambarnya jadi, mungkin bisa untuk buku yang lain (kalo tema gak cocok sama gambar).

Btw, kalo ga mau pake "Vayadhamma Sankhara....", saya suka juga yang ini:

Seperti samudra luas yang mempunyai satu rasa, yaitu rasa garam. Demikian juga Dhamma dan Vinaya ini mempunyai satu rasa, yaitu rasa kebebasan.

Sumber
___________
atau yang ini,

Raksasa Alavaka: "Apakah yang termanis dari semua rasa?"
Buddha: "Kebenaran adalah yang termanis dari semua rasa."

Sumber


K.K.

Mengenai penyebaran dhamma, yang paling mengecilkan hati saya adalah sekarang ini orang tidak mau membaca khotbah Buddha, lebih memilih 'dhamma yang diolah' apakah dalam bentuk menyenangkan, singkat, ringan, atau puitis-filosofis. Berkenaan dengan hal ini, harapan saya tekad pelatihan dari Āṇisutta bisa diketahui orang banyak:

'ye te suttantā tathāgatabhāsitā gambhīrā gambhīratthā lokuttarā suññatappaṭisaṃyuttā, tesu bhaññamānesu sussūsissāma, sotaṃ odahissāma , aññā cittaṃ upaṭṭhāpessāma, te ca dhamme uggahetabbaṃ pariyāpuṇitabbaṃ maññissāmā'

[spoiler]"Ketika khotbah perkataan Tathagata yang dalam - dalam maknanya, adi-duniawi, berhubungan dengan kekosongan, diperdengarkan, aku akan mendengar, menyimak, mengarahkan pikiran, menganggap dhamma ini layak dipelajari dan dikuasai."[/spoiler]

*Āṇisutta adalah perumpamaan genderang yang nyaring, terdengar sampai 12 yojana. Dengan berlalunya waktu, setiap kali rusak, diperbaiki dengan disisipkan pasak-pasak. Pada akhirnya, genderang itu bahkan tidak lagi bisa didengar oleh orang di balik tirai. Genderang itu adalah perkataan Tathagata, pasak adalah ajaran2 yang bukan perkataan Tathagata namun menyenangkan, bernilai duniawi. Dengan bertambahnya ajaran lain itu, maka akhirnya perkataan Tathagata lenyap, tidak lagi terdengar, persis seperti genderang rusak itu. Dengan adanya buku seperti "In The Buddha's Words" ini, diharapkan 'genderangnya' akan sedikit lebih awet.


Kristin_chan

Be kind whenever possible. It's always possible.

will_i_am

proyek ini kira-kira kapan selesainya yah??
pengen baca juga..  :P
kira-kira berapa halaman??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_


hemayanti

"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."