“O, para bhikkhu, apakah para Tathāgata muncul di dunia atau tidak,
terdapat hukum yang tetap dari segala sesuatu [dhamma],
terdapat hukum yang pasti dari segala sesuatu, bahwa:
SEGALA YANG TERBENTUK adalah TIDAK KEKAL.”
[sabbe saṅkhārā aniccā"ti]
Tathāgata mengetahui dan mengerti sepenuhnya hal itu,
Setelah sepenuhnya mengetahui dan mengerti,
Ia Memaklumkannya, Menunjukkannya,Menegaskan, Menandaskan,Menjelaskan, Menguraikan, dan Membentangkan bahwa:
SEGALA YANG TERBENTUK adalah TIDAK KEKAL.”
[sabbe saṅkhārā aniccā"ti]
“O, para bhikkhu, apakah para Tathāgata muncul di dunia atau tidak,
terdapat hukum yang tetap dari segala sesuatu [dhamma],
terdapat hukum yang pasti dari segala sesuatu, bahwa:
SEGALA YANG TERBENTUK adalah TIDAK MEMUASKAN.”
[sabbe saṅkhārā dukkhā"ti]
Tathāgata mengetahui dan mengerti sepenuhnya hal itu,
Setelah sepenuhnya mengetahui dan mengerti,
Ia Memaklumkannya, Menunjukkannya,Menegaskan, Menandaskan,Menjelaskan, Menguraikan, dan Membentangkan bahwa:
SEGALA YANG TERBENTUK adalah TIDAK MEMUASKAN.”
[sabbe saṅkhārā dukkhā"ti]
“O, para bhikkhu, apakah para Tathāgata muncul di dunia atau tidak,
terdapat hukum yang tetap dari segala sesuatu [dhamma],
terdapat hukum yang pasti dari segala sesuatu, bahwa:
SEGALA SESUATU (yang terbentuk maupun yang tidak terbentuk) adalah BUKAN DIRI/BUKAN PERSONAL.”
[sabbe dhammā anattā"ti]
Tathāgata mengetahui dan mengerti sepenuhnya hal itu,
Setelah sepenuhnya mengetahui dan mengerti,
Ia Memaklumkannya, Menunjukkannya,Menegaskan, Menandaskan,Menjelaskan, Menguraikan, dan Membentangkan bahwa:
SEGALA SESUATU (yang terbentuk maupun yang tidak terbentuk) adalah BUKAN DIRI/BUKAN PERSONAL.”
[sabbe dhammā anattā"ti]