News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Kadar....

Started by Mas Tidar, 29 October 2011, 07:15:08 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Mas Tidar

semua kita tau dari banyak buku2 uraian Tipitaka topik tentang arbsobsi sering kali memiliki panduan tahap demi tahap s/d akhirnya "masuk" ke dalam kondisi tercerap yang terkenal dengan istilah jhana.

yang kami ingin tanyakan adalah, apakah ada suatu "kadar" jhana pada masing2 yogi?
supaya lebih detail lagi,
- seperti satu gelas kopi hitam pekat, jika dituang air lama2 juga akan menjadi air yang bening.
- seperti suatu kadar gula dalam suatu gelas yang jika diberi gula terus menerus akan manis dan bertambah manis dst. Begitu pula sebaliknya jika ditambah air, kadar manis-nya lama lama akan berkurang.




Anumodana _/|\_
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

hemayanti

ikut nyimak. ;D
*gelar tikar dulu
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Adhitthana

Tuang kopi kecangkir sambil gelar tiker
duduk manis disebelah nona hemayanti .....

Semoga gak ujan  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

hemayanti

 ;D

belum ada yang kasi komentar.
mungkin judulnya kurang geregeten om tidar.  ;D
kalo ditambahin kata 'jhana' mungkin lebih menarik, jadi 'kadar jhana'
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

tesla

kalau jhana, yg diskusi berarti yg sudah mencapai jhana?
sepertinya sulit diskusinya jalan kalau seperti itu
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

williamhalim

Quote from: Adhitthana on 31 October 2011, 12:30:38 AM
Tuang kopi kecangkir sambil gelar tiker
duduk manis disebelah nona hemayanti .....

Semoga gak ujan  ;D

kebalik kali..

maksudnya pasti: duduk disebelah nona hemayanti manis...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

hemayanti

ssssttt!
masih kecil udah suka menggombal.  :P
:backtotopic:
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Mas Tidar

Quote from: tesla on 31 October 2011, 05:27:57 PM
kalau jhana, yg diskusi berarti yg sudah mencapai jhana?
sepertinya sulit diskusinya jalan kalau seperti itu


Benar, om Tesla.
hanya orang yang telah mencapai kondisi ini yang bisa sharing.
Tapi saya masi berharap ada yang mau sharing baik dari segi praktik ataupun secara teoritis.

silakan, dilanjut...
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

will_i_am

Quote from: hemayanti on 29 October 2011, 09:29:00 PM
ikut nyimak. ;D
*gelar tikar dulu
spring bed lebih nyaman sis..  :P :P :P
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

hemayanti

"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

will_i_am

reply-nya udah 9, tapi belum 1 pun yang bahas tentang topicnya...
:outoftopic:
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

cakrawala

Pak tidar
Pertanyaan ini
Dijawab dengan pertanyaan juga

Apa bedanya langit ketika
Cerah, berawan, mendung, hujan dan hujan badai.
Tidak bisa dibedakan dengan
Melihat perubahannya.
Hanya bisa dibedakan
Dengan melihat sifat sesungguhnya
Yaitu bisa berubah
Sesuai sebab yg mendahuluinya

Apa saja sebab yg mendahului
Telah diajarkan
Oleh beliau
Yg disebut mampu melihat
Dalam hal ini buddha

cakrawala

Pak
Bagaimana jika langit cerah
Jika melihat ke empat
Arah angin
Terlihat seperti tiada batas.
Bagaimana membedakan
Yg tiada batas begini.
Jawablah dengan
Perumpamaan kopi tadi .


BK541NT

ikutan duduk bareng dengan yg manis2 beralaskan tikar dengan segelas kopi dan kue manis sambil menunggu pencerahan  :)

cakrawala

Boleh saja
Jangan lupa gambar avatarnya
Pakai yg lebih sopan.
Jangan yg itu