Topik yang menarik nih...
saya mau komentar ya.
Menurut yang pernah saya ketahui, Theravada membolehkan Oral seks. Coba buka websitenya
www.samaggi-phala.or.idsebagai tambahan coba baca :
Buddhism and Sex by M. O'C. Walshe di
http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/walshe/wheel225.html versi bahasa indonesianya terbitan Vidyasena
Nanti saya minta kasih ebook agar diupload di dhammacitta
kasihan para homoseksual (gay atau lesbian) di Indonesia kalau gak boleh oral atau anal..
Jadi bagaimana perilaku seksual dalam kehidupan mereka??
untuk artikel yang berhubungan dengan homoseksual coba lihat tulisan saya di
http://dhammacitta.org/artikel/willy-yandi-wijaya/homoseksualitas-dan-buddhismeMahayana pada akhirnya berkembang berbeda dengan Vajrayana atau Tibetan.
Saya rasa problemnya adalah ketika salah satu tradisi budhisme berbeda pandangan, bagaimana ini??
bukankah agama Buddha harusnya lebih jelas?
walaupun seks untuk keturunan, kenikmatan seksual juga pasti didapat ketika berhubungan untuk mendapatkan keturunan.
Kalau untuk mendapatkan keturunan, sebenarnya tidak perlu berhubungan seksual. lewat bayi tabung atau teknologi lainnya ada yang sudah bisa menghasilkan anak tanpa perlu seks.
Oral seks dan anal seks sudah ada sejak zaman Budha Gautama dan menurut 4 kitab yang diyakini paling otentik dari agama Buddha dan dimiliki oleh semua aliran (yaitu Digha Nikaya, Anguttara Nikaya, Majjhima Nikaya, dan Samyutta Nikaya [ada padanan di literatur mahayana dan vajrayana dengan nama berbeda]), TIDAK ADA PERNYATAAN TEGAS ORAL ATAU ANAL SEKS TIDAK BOLEH. jadi kutipan dari Abidhamma/abidharma, Vinaya dan Khuddhaka Nikaya DIBUAT BELAKANGAN dan mungkin diselipkan tambahan2.
Jadi ORAL SEKS DIPERBOLEHKAN, namun bukan berarti dianjurkan. kembali lagi kepada budaya, kondisi dan situasi.
di asia, walaupun masih ada sebagian yang merasa aneh atau jijik dengan oral, namun sebagian lainnya telah dapat menerima.
tentunya dilakukan dengan pertimbangan kesehatan juga.
anal seks sebaiknya tidak dilakukan karena dapat merusak dubur seseorang.
kalau oral, dari segi kesehatan tidak terlalu masalah.
kalau orangnya gak mau dioral, adanya pemaksaan, tergolong seksual yang salah dan melanggar sila ke-3.