Kelenteng: Dijadikan Rebutan?

Started by GandalfTheElder, 25 October 2011, 08:17:46 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Mr. Wei

#30
[spoiler]
Quote
[/spoiler]


Seperti illuminati (one-seeing-eye di dalam segitiga). Apakah ada dewa seperti ini dalam keyakinan Taois?

andry

hmm... setau saya itu ada di secret tantric
Samma Vayama

purnama

Quote from: andry on 28 October 2011, 04:16:57 PM
saya kan hanya menanyakan.
dan kalaupun nampaknya terlihat mas purnama tersinggung atau tersungging ya... seterah...
Quote from: adi lim on 28 October 2011, 04:57:52 PM
hai ya !!,
mungkin lupa ha.. atau pura2 lupa  ^-^
atau sendiri yang tidak beradab kalena mengatakan orang lain tidak beradab  :))

hanya sekelompok anjing menggong tidak perlu dilayani

purnama

Ya saya kira seseorang harus meninjau dari sisi akademis dan keyakinan apa yang ada dalam kelenteng tersebut. Tetapi yang saya lihat dan seperti anda sendiri bilang: money talks. So sisi akademis dan keyakinannya bukankah hilang menjadi suatu tempat ibadah dengan kepercayaan yang dipaksakan dan tanpa dasar yang jelas? Makanya dari kemarin" saya menyarankan adanya studi yang jelas mengenai mana kelenteng Tao, mana yang Buddha dan mana yang bener" Konghucu (Wen Miao atau Kong Miao).
==>
Begini bro di maksud saya tuh di fokus pembahasannya ke satu klenteng bro maksud. Kalau secara menyeluruh ribet,  kalo pendekatan akademis, pertama butuh yang namanya peneliti, bro mesti ketahui peneliti Indonesia juga kurang dana (ujungnya juga money talks lah), yang ada peneliti itu haus ilmu pengetahuan.

Kedua masalah pendataan Pihak akademisi tidak punya hak menentukan dari segi empiris akademis, karena yang punya hanya yang empunya dan pengurus klenteng, yah akhir u sampai kan ujung ujungnya money talk. Mereka yang mengeluarkan dana ke pengadilan menentukan klenteng itu milik siapa, yah pengurus dana.

Masalah sturuktur dan arsitektur barang bersejarah, saya mau tanya klenteng mana bro maksud?. Kalo tidak berani pm saja, siapa tahu bisa bantu, akademisi cuman bisa menyelamatkan hal tersebut, kepercayaan tidak bisa bro

Yaaaa.. dari awal kan saya bilang klo Cheng Hoo memang Muslim, hanya saja beliau juga meyakini Buddhisme, bukan sekedar nama saja. Baca saja kisah Cheng Hoo menyumbang dana Sutra Marichi atas dasar keyakinannya sendiri.
==> tidak masalah dengan sumbang menyumbang, tapi dari saya baca statement u, saya mengira trisarana menurut buddhis yaitu harus ada bhiku

Nah... bukankah ini juga aneh? Kelenteng Tao tapi dijalankan oleh Theravada? Yah tapi saya masih bisa memaklumi kalau pihak Theravada membangun vihara di sebelah kelenteng, jd tetap ada pemisahan yang jelas. => masih ada pemisahan tapi dibangun dibelakang jalan klenteng, bukan pembatas bro tapi jalan kecil

Yang saya pertanyakan adalah kecarutmarutan yang terjadi sekarang ini serta ajang saling rebutan yang terjadi tanpa didasari landasan akademis yang jujur dan jelas. = Akademisi sudah bro, cuma tidak bisa mencatat secara hukum, karena yang punya kuasa pengurus

Yah namanya tetep kelenteng TAO, tetapi karena gak ada yang ngurus akhirnya dibina oleh pihak Theravada. Seperti satu kelenteng di Jogja, dilihat" lagi ya TAO tapi akrena ga ada yang ngurus alias terbengkalai ya akhirnya dibina Buddhayana...hahaha
==> terserah anda berpandangan money talks. memang begitu adanya siapa mampu mengurus dia yang memiliki

Ya benar. Tapi jika anda melakukan kajian akademis, banyak misionaris bhiksu" Mahayana yang membangun kelenteng Buddha dan membina Buddhisme di bumi Indonesia sebelum Bhante Ashin Jinarakkhita mempelopori bangkitanya agama Buddha. Jadi pelestarian kelenteng saya kira juga didukung oleh pihak Buddhis dan terjaid beberapa kali:

1. Misionaris bhiksu" Mahayana yang turut membangun kelenteng dan menyebarkan Dharma di sana pada tahun 80-an ==> sebenarnya sebelum Bhante ashin sudah ada bro, kemarin ini ditemukan artifak sejarah, ternyata ada Bhiku pertama yang mengajar pendidikan agama buddha dan membangkitkan Buddha Dharma adalah Y.A SANGHANATA ARYAMULA (MAHA BHIKSU PEN CHING 1878-1962). wilayah jawa barat dan jawa tengah.



purnama

Quote from: Mr. Wei on 28 October 2011, 08:19:49 PM
[spoiler][/spoiler]


Seperti illuminati (one-seeing-eye di dalam segitiga). Apakah ada dewa seperti ini dalam keyakinan Taois?

Klenteng mana di daerah mana bro ?

andry

Quote from: purnama on 29 October 2011, 12:40:32 PM
hanya sekelompok anjing menggong tidak perlu dilayani
walaupun raungan anjing, tp kalau jujur dan tulus enak di dengar
daripada nyanyian manusia yg penuh tipu muslihat dan akal bulus
Samma Vayama

kwangkxz

Yang penting sekarang bukan soal rebut-rebutan Kelenteng, Hiduplah menurut Ajaran Buddha dengan sebaik-baiknya.

Terimakasih.

kullatiro

Quote from: Mr. Wei on 28 October 2011, 08:19:49 PM
[spoiler][/spoiler]


Seperti illuminati (one-seeing-eye di dalam segitiga). Apakah ada dewa seperti ini dalam keyakinan Taois?

wa baru lihat ada kayak ini di kelenteng yang wa tahu gambar seperti ini ada nya di uang dollar usa?

Wibawa Utama

Mohon kata tolol dalam kutipan:
QuoteBhiksu Daoyuan (Dogen Zenji) saja pada zaman dahulu mengatakan bahwa sinkretisme Tridharma adalah hal yang sangat tolol, suatu sinkretisme seperti itu menunjukkan ketidakhormatan pada ajaran Buddha, Laozi, dan Khonghucu sendiri.
tidak dipakai atau dipikirkan dahulu sebelum dipakai.

Buddhisme Indonesia bisa meriah seperti sekarang karena tindakan bersejarah dari pendahulunya. Satu tempat ibadah untuk tiga aliran adalah budaya yang baik. Tridharma adalah ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN dan bukan sebuah aliran! Sepengetahuan saya organisasi sosial keagaamaan inilah yang menjadi cikal bakal organisasi Budhisme Indonesia sekarang ini. Adapun Khonghucu dan Tao tidak berkembang karena pada masa represif orde baru hanya mengakui 5 agama saja. Sekarang Konghucu sudah diakui tetapi Tao belum. Perlu perjuangan lagi agar bisa diakui. Tetapi setelah diakui mohon Organisasi Tridharma tidak dijelek-jelekan.  Jangan lupa kacang akan kulitnya!

CMIIW

Mokau Kaucu

Quote from: Wibawa Utama on 11 October 2012, 04:39:59 PM
Mohon kata tolol dalam kutipan:tidak dipakai atau dipikirkan dahulu sebelum dipakai.

Buddhisme Indonesia bisa meriah seperti sekarang karena tindakan bersejarah dari pendahulunya. Satu tempat ibadah untuk tiga aliran adalah budaya yang baik. Tridharma adalah ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN dan bukan sebuah aliran! Sepengetahuan saya organisasi sosial keagaamaan inilah yang menjadi cikal bakal organisasi Budhisme Indonesia sekarang ini. Adapun Khonghucu dan Tao tidak berkembang karena pada masa represif orde baru hanya mengakui 5 agama saja. Sekarang Konghucu sudah diakui tetapi Tao belum. Perlu perjuangan lagi agar bisa diakui. Tetapi setelah diakui mohon Organisasi Tridharma tidak dijelek-jelekan.  Jangan lupa kacang akan kulitnya!

CMIIW

=D> :jempol: :jempol:

Betul, pertama kali saya mempelajari Dhamma, adalah dari buku buku terjemahan/karangan Alm. Kwee Tek Hoay, pendiri Sam Kauw Hwee atau sekarang dikenal sebagai Tridharma.  Kurang tepat kalau kita melupakan jasa jasa baik para pendahulu yang telah bersusah payah menterjemahkan, mengetik dengan mesin tik yang sangat merepotkan bila dibandingkan dengan komputer sekarang.

_/\_

~Life is suffering, why should we make it more?~

Wibawa Utama

Quote dari Purnama:
QuoteYa benar. Tapi jika anda melakukan kajian akademis, banyak misionaris bhiksu" Mahayana yang membangun kelenteng Buddha dan membina Buddhisme di bumi Indonesia sebelum Bhante Ashin Jinarakkhita mempelopori bangkitanya agama Buddha. Jadi pelestarian kelenteng saya kira juga didukung oleh pihak Buddhis dan terjaid beberapa kali:

Bhante Ashin Jinarakkhita adalah anggota Tridharma merupakan sebuah fakta!
Sepengetahuan saya Tridharma tidak berafiliasi dengan organisasi apapun didunia. Dia adalah organisasi yang khas Indonesia. Lebih spesifik lagi, sekarang dia khas Tionghoa Indonesia (meskipun pada mulanya aliran kejawen dan Hinduisme juga merupakan sokoguru Tridharma). Jadi budaya yang baik dari Tridharma seharusnya diteruskan agar Tionghoa Indonesia  yang Buddhist, Taoist, maupun Konfusianist bisa tetap bersatu dibawah bendera budaya! Agama/filsafat cuma cabang dari kebudayaan.

CMIIW

bluppy

Quote from: Wibawa Utama on 12 October 2012, 04:41:34 PM
Agama/filsafat cuma cabang dari kebudayaan.

CMIIW

agama yag agama
budaya yag budaya
kenapa agama jadi cabang dari budaya?

Wibawa Utama

Quote from: bluppy on 12 October 2012, 05:40:24 PM
agama yag agama
budaya yag budaya
kenapa agama jadi cabang dari budaya?
Dari aspek akademis bukankah agama/filsafat merupakan cabang dari pohon besar kebudayaan?
CMIIW(Correct Me If I'm Wrong)