Karena si Blode sudah mulai bercerita, saya juga akan memulai kisah ini .
Alkisah saat datang ke sidikalang, panitia mengatakan pondok kuti banyak terisi dan untuk mengantisipasi bhikkhu lain datang pada hari-hari berikutnya maka 1 pondok dibuat menjadi 2 orang. Maka terdamparlah kita di pondok itu. Saat tiba sudah malam jam 7 malam dan harus menunggu sampai sekitar jam 9 malam untuk masuk ke pondok karena hujan dan menikmati makan malam yang disediakan panitia.
Saat tiba, tidak lama kemudian saya langsung tidur karena memang lelah sekali dimana perjalanan dari medan ke sidikalang 4 jam-an. Saya tidur begitu nyenyaknya dan tidak tahu apa yang terjadi dengan teman di sebelah saya si blode. Dan pagi hari setelah makan pagi barulah dia bercerita, saat dia tidur seperti di tindih dan dia dalam keadaan matanya setengah terbuka dan sadar, dia bilang katanya ada makhluk yang menindih, lalu mencoba berteriak memanggil saya yang tidur di sebelahnya. Tetapi dia tidak bisa berteriak setelah beberapa saat katanya ada asap hitam yang keluar dari jendela. Evame Suttam(demikianlah yang ku dengar).
Dan setelah beberapa hari disana baru saya pindah kuti dimana 1 kuti 1 orang saja setelah ada 1 bhikkhu meninggalkan kutinya untuk berangkat ke Myanmar. Dan selama saya disana memang ada beberapa kejadian dengan makhluk halus yang saya alami sendiri tetapi karena tidak mengganggu sama sekali maka saya abaikan saja alias angin lalu.
mungkin lebih baik jgn cuma dianggep angin lalu bro...
makhluk tsb mengganggu kita mungkin saja karena beliau belum mengerti apa2...
lebih baik dibacakan paritta karaniya metta sutta....
belom lupa kan, bagaimana kronologinya, sehingga karaniya metta sutta bisa dibacakan oleh para bhikkhu sampai sekarang???