Lagi Lagi Anatta

Started by lucky, 30 September 2011, 02:14:32 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

 [at]  lucky

Begini, coba anda cari dulu jati diri anda yang sejati, renungkan sifat dan karakteristiknya, lalu share di sini tentang jati diri tersebut.

will_i_am

mungkin apa yang disampaikan ko ronald agak susah dimengerti...
coba saya bantu, mohon dikoreksi kalau salah..
coba sekarang perhatikan baju yang anda pakai...
baju itu milik siapa???
kalau memang baju itu milik anda, apakah anda memiliki hak atas baju tersebut??
bisakah anda membuangnya? bisakah anda membakarnya, atau bisakah anda memakainya sepuas hati anda??
tentu bisa bukan, karena itu adalah milik anda, jadi tidak ada yang akan melarang anda melakukan sesuatu terhadap baju tersebut..

nah, hal  yang sama berlaku untuk diri kita...
milik siapakah diri ini??
kalau diri ini milik kita, kenapa kita tidak bisa menyuruh pikiran kita tenang saat kita gelisah?? kenapa kita tidak bisa menyuruh pikiran kita senang pada saat kita marah???
bukankah ini milik diri kita, maka seharusnya kita bisa melakukan papun yang kita mau terhadap diri kita, tetapi pada kenyataannya kita tidak bisa menyuruh pikiran ini tenang, atau menyuruhnya gembira...
berarti kesimpulannya diri ini bukanlah milik kita bukan???
nah, kalau diri ini bukan milik kita, maka baju yang kita pakai seharusnya juga sudah bukan menjadi milik kita... demikian anatta harusnya dipahami...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

johan3000

anatta karna pikiran bukan milik ku... (sulit dikendalikan)

bagaimana manusia yg terlatih dan dpt mengendalikan pikirannya dgn baik... masuk golongan apa ya ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

will_i_am

kalau itu saya tidak tahu...
hehe..
ada yang mau bantu statement saya???   :'( :'( :'(
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

William_phang

#19
Quote from: lucky on 30 September 2011, 02:14:32 PM
Kawan kawan seperjuangan,
mari kita disini luruskan pandangan sesat atta.
Kita Buddhist tentu menganut konsep TIADA ROH, TIADA AKU, TIADA ATTA.

Mari kita berbagi satu sama lain, betapa teori dan konsep ini merupakan senjata pamungkas kita yang menyatakan bahwa pikiran kita lebih maju daripada yang lain yang percaya ada pribadi. Mari berbagi pengalaman manfaat nyata dari konsep anatta.

Apakah yakin anda sekarang tidak memiliki pandangan "atta"?... saya yakin saya yang masih putujhana masih berpandangan "atta"..karena saya masih bisa marah2, benci, merasa kehilangan kalo ada yg hilang, merasa memiliki punya sesuatu yg punya Ku, milikku, dsb... kalo saya sudah memahami anatta dengan jelas mgkn saya tidak akan pernah muncul disini lagi....hehhee..

tidaklah perlu untuk membasmi pandangan orang lain.. urusin dulu pandangan sendiri dulu...

The Ronald

Quote from: johan3000 on 03 October 2011, 05:07:39 PM
anatta karna pikiran bukan milik ku... (sulit dikendalikan)
bagaimana manusia yg terlatih dan dpt mengendalikan pikirannya dgn baik... masuk golongan apa ya ?
Di sebut Arahat..

Sama hal nya dgn dukkha , dukkha (penderitaan) fisik , masih dirasakan oleh mereka.
Tp tidak dukkha batin
Secara fisik mereka masih merasakan penderitaan (dukkha) fisik

Untuk pikiran... Para arahat tidak perlu "berusaha" agar pikiran jahat tidak muncul.. Krn emang ga muncul..
Trus.. Dia juga ga berharap pikiran jahat muncul lah..krn emang dia ga pernah berharap demikian..
...

johan3000

jadi anatta berlaku utk arahat atau tidak ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

The Ronald

Berlaku dunk..apa lagi secara jasmani.. Kan ada hubungan anatta, dukkha, dan anicca..
Secara jasmani.. Para Arahata.. Dpt mengalami derita fisik ( dukkha), ya krn bisa sakit bukan ga bisa sakit.. Klo arahata sakit yah dia berobat..krn dia tau memerintahkan fisik agar tidak sakit itu sia2.. Atau memerintahkan sakitnya sembuh adalah sia2 ..krn itu anatta ( klo arahata bisa sebuh hanya dgn pikiran..Buddha ga butuh tabib buat mengobatinya)
Arahata juga bisa menua.. Anatta juga..anicca juga..
Masih banyak bentuk anatta.. Bukan hanya sebatas pikiran saja...
Kita semua hidup dgn mempratekan anatta, anicca, dukkha.. Baik yg mengerti konsepnya, atau ga ngerti.. Baik yg sadar or ga sadar..
Hanya bagaimana reaksi kita.. Nah itulah salah satu perbedaan kualitas batin kita..
...

johan3000

Quote from: The Ronald on 03 October 2011, 09:53:53 PM
Berlaku dunk..apa lagi secara jasmani.. Kan ada hubungan anatta, dukkha, dan anicca..
Secara jasmani.. Para Arahata.. Dpt mengalami derita fisik ( dukkha), ya krn bisa sakit bukan ga bisa sakit.. Klo arahata sakit yah dia berobat..krn dia tau memerintahkan fisik agar tidak sakit itu sia2.. Atau memerintahkan sakitnya sembuh adalah sia2 ..krn itu anatta ( klo arahata bisa sebuh hanya dgn pikiran..Buddha ga butuh tabib buat mengobatinya)
Arahata juga bisa menua.. Anatta juga..anicca juga..
Masih banyak bentuk anatta.. Bukan hanya sebatas pikiran saja...
Kita semua hidup dgn mempratekan anatta, anicca, dukkha.. Baik yg mengerti konsepnya, atau ga ngerti.. Baik yg sadar or ga sadar..
Hanya bagaimana reaksi kita.. Nah itulah salah satu perbedaan kualitas batin kita..

jadi anatta adalah tidak memiliki kemampuan** utk mengontrol perubahan dalam
jasmani, kematian dan pikiran.

(dimana selevel arahat telah dpt mengontrol pikirannya dgn baik.)

**hak sepenuhnya

thx bro Ronald atas wawasan dhammanya... ;D
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

The Ronald

sebenarnya.... agak rancu juga di bilang mengontrol pikiran...
anatta itu sebenarnya tampa diri...tampa aku.. yah effknya tak memiliki kekuasaan terhadap pancakandha...
ttg mengontrol pikiran.. knp aku bilang rancu...
krn sebenarnya pikiran arahat tidak lg liar (telah sepenuhnya jinak)..jd memang tidak perlu di kontrol alias di jaga
tapi..
pikirannya dapat mudah di arahkan...(nah apakah ini termasuk mengontrol???)
jd yah..gitu deh..gemana yah bahasanya....
...

lucky

Quote from: The Ronald on 03 October 2011, 01:44:15 PM
Klo cuma paham.. Kurasa banyak yg paham.. Aku salah satunya yg paham..
apa yg bro lucky ga paham ttg anatta??

Berarti Pak Ronald membuktikan adanya atta dong, sebab pak Ronald menyatakan bahwa pak ronald adalah salah satu yang paham mengenai anatta.

lucky

Quote from: will_i_am on 03 October 2011, 03:23:18 PM

nah, hal  yang sama berlaku untuk diri kita...
milik siapakah diri ini??
kalau diri ini milik kita, kenapa kita tidak bisa menyuruh pikiran kita tenang saat kita gelisah?? kenapa kita tidak bisa menyuruh pikiran kita senang pada saat kita marah???
bukankah ini milik diri kita, maka seharusnya kita bisa melakukan papun yang kita mau terhadap diri kita, tetapi pada kenyataannya kita tidak bisa menyuruh pikiran ini tenang, atau menyuruhnya gembira...
berarti kesimpulannya diri ini bukanlah milik kita bukan???
nah, kalau diri ini bukan milik kita, maka baju yang kita pakai seharusnya juga sudah bukan menjadi milik kita... demikian anatta harusnya dipahami...

Kak william, kok jadinya begitu
kalau anatta sesuai penjelasan anda itu jadinya menyatakan bahwa karena tidak ada sesuatu yang dapat kita miliki, termasuk juga pikiran bukan milik kita , maka pikiran tidak bisa dikendalikan dong ?

lucky

Quote from: The Ronald on 03 October 2011, 09:53:53 PM
Berlaku dunk..apa lagi secara jasmani.. Kan ada hubungan anatta, dukkha, dan anicca..
Secara jasmani.. Para Arahata.. Dpt mengalami derita fisik ( dukkha), ya krn bisa sakit bukan ga bisa sakit.. Klo arahata sakit yah dia berobat..krn dia tau memerintahkan fisik agar tidak sakit itu sia2.. Atau memerintahkan sakitnya sembuh adalah sia2 ..krn itu anatta ( klo arahata bisa sebuh hanya dgn pikiran..Buddha ga butuh tabib buat mengobatinya)
Arahata juga bisa menua.. Anatta juga..anicca juga..
Masih banyak bentuk anatta.. Bukan hanya sebatas pikiran saja...
Kita semua hidup dgn mempratekan anatta, anicca, dukkha.. Baik yg mengerti konsepnya, atau ga ngerti.. Baik yg sadar or ga sadar..
Hanya bagaimana reaksi kita.. Nah itulah salah satu perbedaan kualitas batin kita..

Namun apakah yang mengetahui bahwa tubuh sebenarnya bukan milik kita dll, dijamin akan lebih bisa mengendalikan diri daripada orang lain yang meyakini pandangan bahwa segala sesuatu milik tuhan atau dewa mereka ? Sebab saya alami sendiri banyak orang Buddhis yang kalah pengendalian dirinya dibanding kaum sesat.

lucky

Quote from: johan3000 on 04 October 2011, 05:10:19 AM
jadi anatta adalah tidak memiliki kemampuan** utk mengontrol perubahan dalam
jasmani, kematian dan pikiran.

(dimana selevel arahat telah dpt mengontrol pikirannya dgn baik.)

**hak sepenuhnya

thx bro Ronald atas wawasan dhammanya... ;D

Loh gimana ini,
jika pikiran bukan milik kita , maka tidak bisa dikendalikan, dengan demikian apa bedanya sama orang gila yang gak bisa kendalikan pikiran ???

will_i_am

Quote from: lucky on 04 October 2011, 08:51:02 AM
Berarti Pak Ronald membuktikan adanya atta dong, sebab pak Ronald menyatakan bahwa pak ronald adalah salah satu yang paham mengenai anatta.

kata 'aku' hanya digunakan untuk mempermudah bahasa..
tidak mungkin dikatakan "panca khandha ini paham akan anatta, seharusnya panca khandha(kamu) juga paham akan anatta"
jadi bingung toh?
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_