penjahat butuhkah karma baik agar berhasil ?

Started by suwarto8116f, 15 September 2011, 08:49:09 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

adi lim

Quote from: suwarto8116f on 16 September 2011, 12:35:15 AM
thanks suhu atas tukar pikirannya  ^:)^ tapi ada yg salah keq nya, gw rasa nya aneh banget klo keq gitu pemahaman menikmati hasil rampokannya  :-?
contoh lain :
koruptor menikmati hasil korupsinya merupakan karma baik yg berbuah ? sangat2 sulit2 diterima  ???

kenyataan memang begitu !
koruptor 'menikmati' hasil korupsi misalnya jadi kaya (kamma baik sesaat berbuah), tidak bisa diterima ! :(
tapi tidak lama setelah menikmati hasilnya, kemudian sikoruptor perbuatan buruknya berbuah misalnya tertangkap (masuk penjara), bisa diterima !  :)

itu lho sifat manusia awam, maunya sesuai dengan keinginannya saja  :)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

dilbert

Quote from: suwarto8116f on 15 September 2011, 08:49:09 PM
penjahat A berhasil melakukan perampokan, dan menikmati hasil perampokannya
penjahat B tdk berhasil melakukan perampokan dgn teknik dan cara yg sama
lalu si A tertangkap polisi dan masuk penjara
si B berhasil lolos dan mengulang perampokan/kejahatan lainnya

lalu apakah keberhasilan si A karena karma baiknya berbuah?
lalu tertangkapnya si A karma baik nya berbuah kah ? karena dgn tertangkap si A tdk memiliki kesempatan untuk melakukan kejahatan lagi, meskipun saat itu si A berpikir siall gw ketangkap :D
lalu lolosnya si B karma baik nya berbuah kah ? krn dgn seperti itu dia bebas melakukan kejahatan lainnya yg merupakan karma buruk barunya

thanks sebelomnya kepada para sesepuh, teman2 _/\_

Dalam kitab Pathana, salah satu kitab Abhidhamma, dikatakan suatu peristiwa / fenomena itu timbul bisa dengan kombinasi 24 penyebab (paccaya), dimana kamma hanya merupakan salah satu dari dari 24 penyebab (paccaya) itu.

Jadi melulu meletakan penyebab dari suatu peristiwa hanya pada kamma saja, berarti mengabaikan kemungkinan 23 penyebab (paccaya) lainnya.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

suwarto8116f

#17
Quote from: adi lim on 16 September 2011, 09:11:47 AM
kenyataan memang begitu !
koruptor 'menikmati' hasil korupsi misalnya jadi kaya (kamma baik sesaat berbuah), tidak bisa diterima ! :(
(tidak bisa diterima karena perasaan seperti itu senang2 diatas penderitaan orang lain sesuatu yg aneh jika karena kamma baiknya berbuah  ;D )
tapi tidak lama setelah menikmati hasilnya, kemudian sikoruptor perbuatan buruknya berbuah misalnya tertangkap (masuk penjara), bisa diterima !  :)
(bisa diterima karena memang seharus begitu  _/\_ )

itu lho sifat manusia awam, maunya sesuai dengan keinginannya saja  :)
(no komen   :-? )

suwarto8116f

#18
Quote from: dilbert on 16 September 2011, 09:15:28 AM
Dalam kitab Pathana, salah satu kitab Abhidhamma, dikatakan suatu peristiwa / fenomena itu timbul bisa dengan kombinasi 24 penyebab (paccaya), dimana kamma hanya merupakan salah satu dari dari 24 penyebab (paccaya) itu.

Jadi melulu meletakan penyebab dari suatu peristiwa hanya pada kamma saja, berarti mengabaikan kemungkinan 23 penyebab (paccaya) lainnya.

24 penyebab (paccaya) timbulnya suatu peristiwa/fenomena itu :
* 1. Root condition: hetu paccaya
* 2. Object: ārammana
* 3. Predominance: adhipati
* 4. Priority: anantara
* 5. Contiguity: samanantara
* 6. Co-nascence: sahajāta
* 7. Mutuality: aññamañña
* 8. Support: nissaya
* 9. Decisive Support: upanissaya
* 10. Pre-nascene: purejāta
* 11. Post-nascene: pacchājāta
* 12. Repitition: āsevana
* 13. Karma: kamma
* 14. Karma-result: vipāka
* 15. Nutriment: āhāra
* 16. Faculty: indriya
* 17. Jhāna: jhāna
* 18. Path: magga
* 19. Associaton: sampayutta
* 20. Dissociation: vippayutta
* 21. Presence: atthi
* 22. Absence: natthi
* 23. Disappearance: vigata
* 24. Non-disappearance: avigata---

kemudian di dalam MILINDA PANHA, BAB VIII Pemecahan Dilema, butir ke.8, dikatakan "Tanpa pandangan terang dari seorang Buddha, tidak ada yang dapat menentukan jangkauan dari jalannya karma."
--- (result dari om google)

gubrakk ..  ;D
jadi puyenk berarti harus belajar yg lain  selain karma klo gitu   ;D jadi klo ada yg tanya si A begini begitu karena karma ya ? jawabannya tidak tahu karena masih ada 23 penyebab lain  :)) hentikan penggunakaan kata karma klo gitu  :-?


Rico Tsiau

karma akan masak kalau ada sebab yang membuatnya masak.
begitu mungkin maksudnya?

dilbert

Quote from: suwarto8116f on 16 September 2011, 10:16:15 AM
24 penyebab (paccaya) timbulnya suatu peristiwa/fenomena itu :
* 1. Root condition: hetu paccaya
* 2. Object: ārammana
* 3. Predominance: adhipati
* 4. Priority: anantara
* 5. Contiguity: samanantara
* 6. Co-nascence: sahajāta
* 7. Mutuality: aññamañña
* 8. Support: nissaya
* 9. Decisive Support: upanissaya
* 10. Pre-nascene: purejāta
* 11. Post-nascene: pacchājāta
* 12. Repitition: āsevana
* 13. Karma: kamma
* 14. Karma-result: vipāka
* 15. Nutriment: āhāra
* 16. Faculty: indriya
* 17. Jhāna: jhāna
* 18. Path: magga
* 19. Associaton: sampayutta
* 20. Dissociation: vippayutta
* 21. Presence: atthi
* 22. Absence: natthi
* 23. Disappearance: vigata
* 24. Non-disappearance: avigata---

kemudian di dalam MILINDA PANHA, BAB VIII Pemecahan Dilema, butir ke.8, dikatakan "Tanpa pandangan terang dari seorang Buddha, tidak ada yang dapat menentukan jangkauan dari jalannya karma."
--- (result dari om google)

gubrakk ..  ;D
jadi puyenk berarti harus belajar yg lain  selain karma klo gitu   ;D jadi klo ada yg tanya si A begini begitu karena karma ya ? jawabannya tidak tahu karena masih ada 23 penyebab lain  :)) hentikan penggunakaan kata karma klo gitu  :-?



yang pasti tidak ada satu peristiwa / fenomena di dunia ini yang penyebabnya tunggal (hanya 1)... semua fenomena itu berkondisi-kondisi (dimana kamma mungkin merupakan hanya merupakan salah satu dari kondisi kondisi yang memungkinkan suatu fenomena/peristiwa terjadi). -- itulah yang saya mengerti dari istilah  SABBE DHAMMA ANATTA (semua dhamma/fenomena itu tidak berdiri sendiri)
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

will_i_am

kalo menurut saya ketika seseorang itu mencuri, dan ketangkep/ tidak, itu bukan akibat dari karma masa lampaunya, tapi karma masa sekarangnya...
ketika kita mencuri, tidak ada karma masa lalu yang mendukung kita melakukan hal tsb..
apabila dia tertangkap, mungkin saja karma buruk dari mencurinya lsg berbuah pada saat itu juga, atau mungkin juga karma buruk dari masa lalu yang mengakibatkan dia tertangkap..
sedangkan apabila ia tidak tertangkap dan menikmati hasil rampasannya, itu bukan karena karma masa lalunya juga, tetapi karena perbuatan merampoknya..
dengan kata lain, kalo kita merampok dan menikmati hasilnya, itu bukanlah hasil dari karma masa lalu, tetapi karma pemicu, atau karma awal yang akan menghasilkan akibat lain di masa depan
sama saja seperti orang2 yang memperkosa wanita, tidak mungkin kalo kenikmatan yang dia alami berasal dari karma masa lalunya, akan tetapi itu karma yang ia buat pada masa sekarang...
dalam dhammapada tertulis:
selama seseorang belum merasakan akibat dari perbuatannya,
orang itu akan merasakan perbuatannya manis bagaikan madu
akan tetapi apabila buah dari karma buruknya telah berbuah,
ia akan merasakan pahitnya penderitaan(cmiiw)

_/\_
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_