Perlukah DC Press menerbitkan Visuddhi Magga

Started by Indra, 11 August 2011, 09:19:13 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Perlukah DC Press menerbitkan Visuddhimagga?

Perlu dalam bentuk ebook saja
Perlu, dalam bentuk ebook dan printed
Tidak Perlu, masih banyak buku lain yg lebih bagus
Tidak Perlu, karena sudah pernah diterbitkan oleh penerbit lain

Indra

Quote from: Mayvise on 13 August 2011, 06:22:48 PM
Kenapa Tipitaka tidak diprioritaskan dulu?

kata siapa? sekedar informasi, DC Press sudah menerbitkan Digha Nikaya, dan Samyutta Nikaya yg keduanya adalah bagian dari Tipitaka. Saat ini kami blm  punya sumber materi Tipitaka lainnya untuk dikerjakan.

Hendra Susanto

Quote from: Indra on 13 August 2011, 08:31:14 PM
kata siapa? sekedar informasi, DC Press sudah menerbitkan Digha Nikaya, dan Samyutta Nikaya yg keduanya adalah bagian dari Tipitaka. Saat ini kami blm  punya sumber materi Tipitaka lainnya untuk dikerjakan.

MN inprogress

Hendra Susanto

mainkan om... uda kelamaan nganggur, ilmu nyaris lenyap...

dhammadinna

Quote from: Indra on 13 August 2011, 08:31:14 PM
kata siapa? sekedar informasi, DC Press sudah menerbitkan Digha Nikaya, dan Samyutta Nikaya yg keduanya adalah bagian dari Tipitaka. Saat ini kami blm  punya sumber materi Tipitaka lainnya untuk dikerjakan.

oke, sudah ngerti :)

tesla

saya mengubah vote saya setelah mempertimbangkan effort utk menterjemah :)

tidak perlu, ...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Mas Tidar

Quote from: Indra on 13 August 2011, 06:05:42 PM
voting ditutup pada 1 september 2011, pukul 00:00. dan bukan sekedar wacana, kalau memang banyak peminat, kami akan bekerja


om, bgmn hasil eksekusi final-nya ?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Indra

Quote from: Mas Tidar on 02 September 2011, 09:45:18 PM

om, bgmn hasil eksekusi final-nya ?

walaupun hasil polling memenangkan option PERLU, namun peminatnya masih sangat sedikit, jadi diputuskan untuk saat ini DC belum akan menerbitkan, akan kita review lagi mungkin tahun depan

Mas Tidar

#37
GUBRAXXX

voting diadakan ketika DC forum baru mengalami kesepian ...
kiranya Voting perlu diperpanjang sampai tahun depan ;D
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Hendra Susanto


Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

Mas Tidar

Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

No Pain No Gain

Quote from: Mayvise on 13 August 2011, 06:10:42 PM
Saya baca Visuddhi Magga terbitan lain. Yang buku 1 tentang sila, okelah bagus. Yang kedua, tentang meditasi-meditasi, sepertinya kurang penting (bagi saya). Banyak detil yang tidak perlu untuk praktik, dan informasinya overload. Tapi ini bagi saya lho ya, gak tau yang lain. Buku selanjutnya, belum baca.

Menurut saya sih, tidak perlu dicetak. Dana dan tenaganya bisa untuk project terjemahin dan cetak seri Tipitaka saja.

Lima hal yang menyebabkan lenyapnya Dhamma yang Asli


1. Tidak ada rasa hormat pada Buddha; dengan katalain, beberapa orang walaupun mereka memanggil diri mereka sebagai Buddhis, tidak menaruh banyak rasa hormat kepada Buddha seperti kepada makhluklainnya.
2. Tidak ada rasa hormat kepada Dhamma, yakni sutta Sang Buddha dalam 4 nikaya. Sangbuddha berkata di S.N.20.7 bahwa di masa depan orang-orang tidak ingin mendengarkan dan menguasai khotbah-khotbah Sang Buddha. Mereka lebih menyenangi untuk mendengarkan dan menguasai kata-kata para siswanya, dan ini hanya persajakan belaka, dibandingkan dengan sutta Sang Buddha. Jadi kita harus berkonsentrasi dalam mempelajari  4 nikaya dari pada buku-buku lain.
3. Tidak ada rasa hormat pada Sangha. Mungkin, untuk berbagai alasan, umat awam gagal menjalankantugas mereka dalam mendukung para Bhikkhu/i  maka garis silsilah Sangha terputus , sehingga menjadi lenyap.
4. Tidak ada rasa hormat pada praktek Dhamma, yakni menjalankan pelatihan sila, samdhi, panna. Beberapa orang mempraktekan Dhamma dan beberapa orang berkata bahwa sila dan samdhi tidak diperlukan, dan sebagainya.
5. Tidak ada rasa hormat pada samadhi, yakni empat jhana. Beberapa orang mengajarkan bahwa jhana tidak penting dan tidak diperlukan untuk pencerahan. Ini dengan sendirinya akana menyebabkan lenyapnya dhamma yang asli.
4 nikaya kayni : Digha Nikaya (D.N.) , Majjhima Nikaya (M.N.) , Samyutta Nikaya (S.M.) dan Anguttara Nikaya (A.N.)
( sumber S.N.16.13, komentar dari Bhikkhu Dhammavuddho )
Dikutip dari buku Samatha-Vipasana terbitan Samwara )
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

dhammadinna

^ ^ ^ NPNG salah paham. Saya sangat menghormati Samadhi, dan tidak bermaksud mengkerdilkan jhana ;D

Mas Tidar

#43
Dalam Mazhab Theravada, Untuk melenyapkan menderitaan dan tumimbal lahir yang telah kita alami dalam jumlah yang sudah tak terhitung lagi, adalah dengan jalan mencapai kesucian. Level aman ( Jika memakai istilah main Game) adalah tingkat Sotapana. Karena dengan mencapai Sotapana maka dapat dipastikan kita hanya akan terlahir kembali paling banyak 7 kali sebelum akhirnya mencapai tingkat Arahat.

Bhikkhu Buddhaghosa dalam bukunya Visuddhi Magga menerangkan tentang jalan menuju kesucian yang dibagi dalam tujuh tahap.

Silakan Bro/Sis mendengarkan ceramah Dhamma dari bapak Cornelis Wowor MA tentang Visuddhi Magga ini. Silakan mengunjungi http://www.ceramahdhamma.com/contents
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

will_i_am

om Indra, sekarang lagi proyek apa??  ;D
kalau lagi kosong, apa yang ini bisa dipertimbangkan (atau mesti nunggu polling tahun depan lagi)??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_