Buddha berikutnya, Ariya Metteya

Started by Indra, 17 July 2011, 07:51:20 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sefung

Quote from: Kelana on 25 December 2011, 04:24:51 PM
Sdr. Indra, mungkin yang dipertanyakan Sdr. Sefung adalah : Buddha dikatakan maha tahu tapi mengapa ia melakukan tindakan menguji yang pada dasarnya merupakan suatu tindakan untuk mengetahui sesuatu.

Demikian saya kira pertanyaannya.


_/\_ ia benar sekali   ^:)^
memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri

bawel

Quote from: sefung on 23 December 2011, 09:32:55 PM
maaf bangat dengan pengetahuan yang amat rendah ..  :(

pengen saya tanya bait ini, buddha adalah maha sempurna dan maha tahu kenapa ada stegment yg terpikir oleh buddha seperti ini

Buddha Sirimata memeriksa dunia ini dengan pengetahuan kemahatahuannya dan melihat kekuatan usaha (viriya-bala) dari Sang Raja, Sang Buddha berpikir, "Raja Pemutar Roda Sankha ini pasti adalah benih, sebuah tunas Buddha (Buddankura-bijo). Ia mengalami kesakitan hebat demi Aku. Sungguh, Aku harus menemuinya." Dengan kekuatan batinNya, Sang Buddha menyembunyikan kemegahannya dan menyamar sebagai seorang pemuda yang mengendarai kereta. Beliau mendatangi Sankha dan menghalangi jalannya untuk menguji kekuatan usahanya.
semoga ada yg bisa memberikan pencerahan  _/\_ ^:)^

Quote from: Indra on 23 December 2011, 10:23:19 PM
pertanyaannya apa ya?

Quote from: Kelana on 25 December 2011, 04:24:51 PM
Sdr. Indra, mungkin yang dipertanyakan Sdr. Sefung adalah : Buddha dikatakan maha tahu tapi mengapa ia melakukan tindakan menguji yang pada dasarnya merupakan suatu tindakan untuk mengetahui sesuatu.

Demikian saya kira pertanyaannya.

Quote from: sefung on 27 December 2011, 12:28:16 PM
_/\_ ia benar sekali   ^:)^

ini saya dapet dari kata-kata dari kalender, soalnya saya belum nemu suttanya ;D.

Quotedari: samyutta nikaya 51,7,3,2

mereka yang mengatakan dan menganggap sang buddha,
sebagai orang yang melihat segalanya dan maha tahu,
baik pada saat berjalan, berdiri, tidur, atau ketika sadar,
maka, mereka telah menggambarkan sesuatu yang salah,
dan sesuatu yang keliru mengenai sang tathagatha.

sebaliknya,
mereka yang mengatakan bahwa sang buddha,
"memiliki tiga pengetahuan", yaitu:
- pengetahuan tentang kehidupan masa lampau.
- pengetahuan tentang proses karma.
- pengetahuan tentang penghancuran asava / noda.
dengan demikian,
mereka menggambarkan sang tathagatha dengan benar.

dengan adanya tiga pengetahuan itu, maka untuk mengetahui segalanya harus diuji dulu ;D.

senbudha

Terima kasih atas usahanya menerjemahkan dan membuat orang2 yg punya keyakinan,pikiran yg luhur untuk mengetahui Dharma Budha,Sangat byk manusia yg tdk berjodoh dgn ajaran Budha,walau berjodoh pun blm tentu bs mendapatkan kesempatan utk belajar,berlatih dgn benar.Yg memprihatikan adlh orang2 yg punya pikiran picik,sempit,anggkuh krn kebodohan batinnya stlh membaca suatu teks berharga bukannya bersyukur,malah berkomentar yg mencerminkan kualitas pikirannya yg rendah dan tentu moralitas yg rendah jg.Orang seperti ini biasanya berhati pengecut,kalau suatu saat berhadapan dgn bahaya,maka orang ini akan cari seribu alasan utk menghindar,dan lari duluan. Kepada mrk yg menghormati Ajaran,marilah kt bersama2 menjaga Ajaran yg berharga ini dgn kesungguhan hati yg luhur. Jgnkan kpd AJARAN BUDHA yg MULIA ,kpd seorang dukun sesat pun,kt tdk boleh meremehkan seenak hati,KENAPA?krn kt sendiri blm tentu mampu berlatih dgn cara dia yg cari kemampuan sesat di kuburan,di hutan,di tempat yg aneh,bertemu makhluk2 aneh yg membuat seseorang lari terbelit-belit. Kalau kt sudah MAMPU,dan BENAR,TELAH MELEWATI UJIAN2,silahkan kt mencoba membenarkan mrk yg salah jalan. Kalau kt sendiri masih buta dlm Jalan.tahanlah diri utk mencela apapun yg Mengandung Ajaran Benar.OM MANI PADME HUM.

ryu

Quote from: senbudha on 30 December 2011, 09:36:33 AM
Terima kasih atas usahanya menerjemahkan dan membuat orang2 yg punya keyakinan,pikiran yg luhur untuk mengetahui Dharma Budha,Sangat byk manusia yg tdk berjodoh dgn ajaran Budha,walau berjodoh pun blm tentu bs mendapatkan kesempatan utk belajar,berlatih dgn benar.Yg memprihatikan adlh orang2 yg punya pikiran picik,sempit,anggkuh krn kebodohan batinnya stlh membaca suatu teks berharga bukannya bersyukur,malah berkomentar yg mencerminkan kualitas pikirannya yg rendah dan tentu moralitas yg rendah jg.Orang seperti ini biasanya berhati pengecut,kalau suatu saat berhadapan dgn bahaya,maka orang ini akan cari seribu alasan utk menghindar,dan lari duluan. Kepada mrk yg menghormati Ajaran,marilah kt bersama2 menjaga Ajaran yg berharga ini dgn kesungguhan hati yg luhur. Jgnkan kpd AJARAN BUDHA yg MULIA ,kpd seorang dukun sesat pun,kt tdk boleh meremehkan seenak hati,KENAPA?krn kt sendiri blm tentu mampu berlatih dgn cara dia yg cari kemampuan sesat di kuburan,di hutan,di tempat yg aneh,bertemu makhluk2 aneh yg membuat seseorang lari terbelit-belit. Kalau kt sudah MAMPU,dan BENAR,TELAH MELEWATI UJIAN2,silahkan kt mencoba membenarkan mrk yg salah jalan. Kalau kt sendiri masih buta dlm Jalan.tahanlah diri utk mencela apapun yg Mengandung Ajaran Benar.OM MANI PADME HUM.
betul sekali, kepada dukun cabulpun kita jangan pernah meremehkan seenak hati, KENAPA? krn kt sendiri blm tentu mampu berlatih dgn cara dia yg cari kemampuan sesat di internet,di video2 porno,di tempat yg aneh,bertemu makhluk2 cantik yg membuat seseorang naik libidonya. Kalau kt sudah MAMPU,dan BENAR,TELAH MELEWATI UJIAN2,silahkan kt mencoba membenarkan mrk yg salah jalan.

=))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

sefung

 _/\_ thanx udah di jelasin ini moga bisa mencerna dengan baik..  ^:)^
memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri