//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: pertanyaan tentang samma-sambuddha  (Read 60785 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #180 on: 26 September 2011, 03:43:32 PM »
kalau saya malah berpendapat bahwa orang seperti anda adalah orang yang dangkal..

Sesungguhnya Anda sehati dengan saya, Anda mempunyai kemampuan untuk menjadi laskar Dhamma. Keberanian mengomentari orang lain inilah merupakan salah satu kualitas kita para pejuang demi menegakkan kebenaran , meninggikan panji panji Dhamma.


untuk apa kita bersemangat menyebarkan dhamma kalau kita masih punya ego(ingin pendapat kita didengar, merasa agama kita yang paling benar)...

Sesungguhnya, justru ego bisa kita transformasikan, ego kemelekatan pada pribadi, ingin pribadi menjadi tambah baik, ini menyebabkan timbulnya suatu penyesalan karena belum mencapai suatu tingkatan batin yang berearti, dan penyesalan ini sangat tidak baik bagi kondisi batin. Menyebabkan tertekan dan tidak tenang. Oleh karena itu, ego perlu kita transformasikan untuk kepentingan Dhamma sesuai pendapat kita, supaya yang lain bisa mendengar dan harus bisa menerima pendapat kita, Dhamma yang telah diciptakan oleh kemurnian hati kita. Sesungguhnya Anda adalah siswa Buddha yang berbakat, dan saya mensyukuri bahwa ternyata di Indonesia ini masih banyak insan insan Dhamma dengan pencapaian tinggi melebihi kaum kaum sesat yang tidak mampu mengontrol kesadaran dengan baik karena mereka meyakini konsep yang sesat. Gunakanlah metta karuna mu untuk maju membimbing insan semua yang tersesat.

ini tidak sejalan dengan hukum anatta sama sekali, dan kita tidak akan pernah bisa memasuki sang jalan kalau terus begini cara kita memandang buddhisme...

Memang sesungguhnya saya gusar, kenapa ketenangan dan pengendalian saya masih bisa kalah dengan para pengikut pengikut sesat, tapi saya cam kan dalam pikiran bahwa mereka memperolehnya dari karma baik masa lampau, ditambah faktor faktor keberuntungan. Sebab tidaklah mungkin ajaran diluar Dhamma menghasilkan insan insan yang mampu memiliki kedamaian batin dan pengendalian diri.

Saya sebenarnya sangsi akan kebenaran teori anatta, dimana sesungguhnya seumur umur kita semua tidak pernah bisa lepas dari ego, walau kita melakukan kebaikan juga apa yang kita lakukan juga sanggup dilakukan oleh umat umat sesat yang tidak paham teori anatta. Saya sangsi teori anatta ini hanya merupakan pemikiran semu yang digunakan demi mengalahkan atau menandingi teori kaum sesat.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #181 on: 26 September 2011, 07:56:27 PM »
Sesungguhnya, justru ego bisa kita transformasikan, ego kemelekatan pada pribadi, ingin pribadi menjadi tambah baik, ini menyebabkan timbulnya suatu penyesalan karena belum mencapai suatu tingkatan batin yang berearti, dan penyesalan ini sangat tidak baik bagi kondisi batin. Menyebabkan tertekan dan tidak tenang. Oleh karena itu, ego perlu kita transformasikan untuk kepentingan Dhamma sesuai pendapat kita, supaya yang lain bisa mendengar dan harus bisa menerima pendapat kita, Dhamma yang telah diciptakan oleh kemurnian hati kita. Sesungguhnya Anda adalah siswa Buddha yang berbakat, dan saya mensyukuri bahwa ternyata di Indonesia ini masih banyak insan insan Dhamma dengan pencapaian tinggi melebihi kaum kaum sesat yang tidak mampu mengontrol kesadaran dengan baik karena mereka meyakini konsep yang sesat. Gunakanlah metta karuna mu untuk maju membimbing insan semua yang tersesat.


perhatikan ego anda, bagaimana dia muncul tanpa kita sadari...
sering2lah menyadari setiap pikiran, ucapan atau perbuatan yang akan anda ucapkan, jangan sampai anda terperosok dalam pemikiran anda sendiri


Memang sesungguhnya saya gusar, kenapa ketenangan dan pengendalian saya masih bisa kalah dengan para pengikut pengikut sesat, tapi saya cam kan dalam pikiran bahwa mereka memperolehnya dari karma baik masa lampau, ditambah faktor faktor keberuntungan. Sebab tidaklah mungkin ajaran diluar Dhamma menghasilkan insan insan yang mampu memiliki kedamaian batin dan pengendalian diri.


pengendalian diri tidak didapat dari karma masa lampau, tapi dari perbuatan kita saat ini dan faktor lingkungan, bukan keberuntungan...
sekalipun anda mengatakan mereka "pengikut sesat", ajaran mereka setidaknya masih mengajarkan kebaikan, jadi  tolong hargai juga ajaran orang lain, karena kita yang berada di jalur yang benar saja masih belum menjadi orang yang benar...


Saya sebenarnya sangsi akan kebenaran teori anatta, dimana sesungguhnya seumur umur kita semua tidak pernah bisa lepas dari ego, walau kita melakukan kebaikan juga apa yang kita lakukan juga sanggup dilakukan oleh umat umat sesat yang tidak paham teori anatta. Saya sangsi teori anatta ini hanya merupakan pemikiran semu yang digunakan demi mengalahkan atau menandingi teori kaum sesat.

anda mengatakan anda sangat ingin memberantas para kaum sesat, tetapi anda saja masih meragukan hukum anatta, yang notabene merupakan pilar utama dalam buddhisme...
bagaimana kita mau meyakinkan orang lain, kalau kita sendiri saja masih belum yakin...
sebaiknya anda pahami dulu dhamma itu, baru anda mengajarkannya pada orang lain...
kalau anda mengajarkannya sekarang disaat anda sendiri masih ragu, bukannya meyakinkan, malah akan mempermalukan ajaran buddhis juga pada akhirnya...

 _/\_
« Last Edit: 26 September 2011, 07:58:42 PM by will_i_am »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #182 on: 26 September 2011, 08:03:12 PM »
^
ini bahas apa-an tuh, sehati-hati an... laskar dhamma... wow... sampe ke karma baik masa lampau n keberuntungan...

tu liat topic nya > "Pertanyaan tentang Samma-Sambuddha"

pesan buat lucky, di buddhism tidak minta ente percaya koq, buddhism kan bagi ajaran agama lain dikata sesat, ya uda, buang aja... klo ente penasaran, ya buktikan, bener kaga apa yg di katakan di dalam buddhism, simple, kaga usa pake komentar ini itu... useless n terlihat lucu tulisan ente yg lebih terlihat seperti domba yg kesasaran mencari domba2 lain nya...

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #183 on: 26 September 2011, 08:11:09 PM »
^
ini bahas apa-an tuh, sehati-hati an... laskar dhamma... wow... sampe ke karma baik masa lampau n keberuntungan...

tu liat topic nya > "Pertanyaan tentang Samma-Sambuddha"

pesan buat lucky, di buddhism tidak minta ente percaya koq, buddhism kan bagi ajaran agama lain dikata sesat, ya uda, buang aja... klo ente penasaran, ya buktikan, bener kaga apa yg di katakan di dalam buddhism, simple, kaga usa pake komentar ini itu... useless n terlihat lucu tulisan ente yg lebih terlihat seperti domba yg kesasaran mencari domba2 lain nya...
agreed...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #184 on: 28 September 2011, 04:49:42 PM »
Betul, bukankah kita dianjurkan tidak boleh menelan mentah mentah, kenapa saya mengatakan meragukan suatu konsep kok sepertinya dipandang sebagai pendosa ? Berarti anda menganut paham harus meyakini semua apa kata Tipitaka dong ?

Selama masih ada pandangan sesat berarti masih ada orang orang yang hidup dengan cara rendah, perlu di cela karena mereka tercela, supaya mereka sadar dan bisa hidup dengan Dhamma seperti kita !

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #185 on: 28 September 2011, 05:02:03 PM »
Betul, bukankah kita dianjurkan tidak boleh menelan mentah mentah, kenapa saya mengatakan meragukan suatu konsep kok sepertinya dipandang sebagai pendosa ? Berarti anda menganut paham harus meyakini semua apa kata Tipitaka dong ?

Selama masih ada pandangan sesat berarti masih ada orang orang yang hidup dengan cara rendah, perlu di cela karena mereka tercela, supaya mereka sadar dan bisa hidup dengan Dhamma seperti kita !
saya bukannya memprotes kalo anda harus percaya semua isi tipitaka...
yang saya kritik, adalah agar bro bisa yakin dulu terhadap ajaran ini, baru menyampaikannya kpd orang lain...
kalau anda saja belum meyakini ajaran buddha, bagaimana anda bisa meyakinkan orang lain untuk percaya???
kalau tidak ada keyakinan dalam diri kita, bagaimana kita bisa menumbuhkan keyakinan dalam diri orang lain???
kalau sikap anda seperti itu sama saja dengan orang buta yang menunjukkan jalan pada orang buta...
kaga bakalan pernah tercapai toh tujuannya???
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #186 on: 29 September 2011, 08:54:42 AM »
saya bukannya memprotes kalo anda harus percaya semua isi tipitaka...
yang saya kritik, adalah agar bro bisa yakin dulu terhadap ajaran ini, baru menyampaikannya kpd orang lain...
kalau anda saja belum meyakini ajaran buddha, bagaimana anda bisa meyakinkan orang lain untuk percaya???
kalau tidak ada keyakinan dalam diri kita, bagaimana kita bisa menumbuhkan keyakinan dalam diri orang lain???
kalau sikap anda seperti itu sama saja dengan orang buta yang menunjukkan jalan pada orang buta...
kaga bakalan pernah tercapai toh tujuannya???

Justru keyakinan kita berasal dari penyelidikan.

Setelah saya selidiki mengenai anatman ini, ternyata demikianlah kesimpulan saya pada teori ini.

Kan bukan mentang mentang Tripitaka bilang ttg dongeng makhluk ini makhluk itu , kesaktian ini kesaktian itu lantas kita percaya aja. Siapa tau itu ada unsur pengaruh tradisi masa itu, atau ada tujuan tujuan tertentu , namun jangan konotasikan "tujuan tujuan tertentu" ini merupakan tujuan jahat, bisa juga bertujuan menandingi teori teori keyakinan sesat yang lain. Dan teori tandingan ini juga bukan kebenaran tertinggi. Jika kebenaran tertinggi , bukankah seharusnya yang mengenal teori ini udah dikatakan memperoleh kebenaran tertinggi. Maka dari itu saran saya jangan telah mentah mentah isi Tripitaka, sesuai wejangan Sang Buddha.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #187 on: 29 September 2011, 02:07:19 PM »
jadi menurut anda anatta itu hanya karang2an sang buddha???
atau karang2an para siswanya??
kalau anda memang berkesimpulan bahwa teori anatta itu nihil, sebaiknya anda pindah agama saja, karena menurut saya orang yang menentang salah satu pilar utama ajaran agamanya seharusnya mencela agama tsb, bukannya menghargainya dan mengajak orang2 lain untuk masuk ke agama tsb...
kalaupun anda memang masih ingin berada dalam agama ini, bagian  ajaran manakah yang membuat anda tetap bertahan pada keyakinan anda yang sekarang??(cth: hukum karma)
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #188 on: 29 September 2011, 06:33:26 PM »
Betul, bukankah kita dianjurkan tidak boleh menelan mentah mentah, kenapa saya mengatakan meragukan suatu konsep kok sepertinya dipandang sebagai pendosa ? Berarti anda menganut paham harus meyakini semua apa kata Tipitaka dong ?

Selama masih ada pandangan sesat berarti masih ada orang orang yang hidup dengan cara rendah, perlu di cela karena mereka tercela, supaya mereka sadar dan bisa hidup dengan Dhamma seperti kita !

tulisan di dalam tipitaka memang kaga usa anda percaya, kenapa anda cape2 mau mengomentari, bukan kah jika anda tidak mempercayai nya harus anda telaah dan buktikan, bukan anda katakan macam2, justru ada agama yg sangat memalukan yg mengharuskan percaya diatas pembuktian, itu lah kebodohan sesungguhnya, bahkan kotoran anjing dikata sebagai coklat dari si tuhan, sungguh rendah para laskar dalam keyakinan itu, termasuk para umat nya... betul ?

wah, sy menemukan kata pendosa ? anda seorang domba dr gusti brewok ? kaga perlu bermunafik ria, berbicara seakan anda seorang umat buddhist namun anda menyusupkan kata2 yg menjatuhkan keyakinan umat buddhist disini, sungguh pengecut tindakan seperti itu...

justru itu para domba2 itu sy katakan tercela, berbohong atas nama tuhan nya, berbicara omong kosong demi mengagungkan nama tuhan nya... pandangan sesat dan rendah demikian yg patut di basmi, biar manusia lebih bijak dari pd menjadi manusia rendah tp mengaku bersih...



Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #189 on: 29 September 2011, 06:41:54 PM »
Justru keyakinan kita berasal dari penyelidikan.

Setelah saya selidiki mengenai anatman ini, ternyata demikianlah kesimpulan saya pada teori ini.

Kan bukan mentang mentang Tripitaka bilang ttg dongeng makhluk ini makhluk itu , kesaktian ini kesaktian itu lantas kita percaya aja. Siapa tau itu ada unsur pengaruh tradisi masa itu, atau ada tujuan tujuan tertentu , namun jangan konotasikan "tujuan tujuan tertentu" ini merupakan tujuan jahat, bisa juga bertujuan menandingi teori teori keyakinan sesat yang lain. Dan teori tandingan ini juga bukan kebenaran tertinggi. Jika kebenaran tertinggi , bukankah seharusnya yang mengenal teori ini udah dikatakan memperoleh kebenaran tertinggi. Maka dari itu saran saya jangan telah mentah mentah isi Tripitaka, sesuai wejangan Sang Buddha.

betul, jgn menelah mentah2 apa isi tipitaka, tp telaah dan buktikan, seperti hal nya semua hal didunia, harus lah di telaah dan dibuktikan, demikian jg dengan pelajaran di bangku pendidikan, semua melalui suatu proses, di telaah dan dibutikan.. bukan diterima dan dipercaya, itu lah kebodohan...

bagi seorang anak TK kaga pernah percaya, mengapa sebuah inti atom bs meledakkan sebuah kota, anak TK tersebut akan mengatakan hal yg diluar jangkauan nya adalah sebagai tahayul/kebohongan, tp bagi seorang insinyur hal itu telah ditelaah dan dibuktikan, ternyata itu lah kebenaran...

jk anda sebagai anak TK dan kebingungan dengan isi tipitaka, silakan ikuti proses yg ada, telaah dan buktikan, jgn menjadikan diri anda selama nya bodoh layaknya anak TK yg cm bs ngompol berharap ada tuhan yg melap ompolan anda dan membersihkan kotoran anda, itu kebodohan nama nya, walau terkesan begitu baik tuhan tersebut layak nya babysiter yg konyol...

buddha mengatakan jgn percaya begitu saja dengan apa yg telah dinyatakan, tp telaah dan buktikan, jika benar, maka terima, jika tidak, maka buang...

tidak meminta anda untuk tidak percaya, ya uda, tinggal buang, tanpa tindakan apa pun... itu adalah kebodohan dan trik anda untuk propaganda, agar menjatuhkan pemahaman umat buddhist di forum ini...

beda kan dengan ajaran sesat nan konyol menaruh hidupnya dalam sebuah kata percaya, pembuktian nya ntar kalo dah mati... byk hal yg patut di pertanyakan namun di tepis demi nama baik sang tuhan yg nyata2 telah buruk...

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #190 on: 29 September 2011, 07:53:41 PM »
sepertinya emang keturunan dari mas brewok...
saya sudah agak2 curiga dengan gelagatnya dari awal, soalnya bahasa2 yang digunakan sepertinya lebay banget(lebih pas dipake pejuang '45 dari pada orang modern), berbeda dengan orang lain yang ada di forum ini...
udah gitu bahasanya itu2 aja...
berantas pandangan sesatlah, laskar dhammalah, pejuang dhamma lah...
mirip sekali sama keturunan mas brewok yang ngomong2 soal kasih terus tanpa tindakan...
« Last Edit: 29 September 2011, 07:58:57 PM by will_i_am »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #191 on: 30 September 2011, 02:22:28 PM »
tulisan di dalam tipitaka memang kaga usa anda percaya, kenapa anda cape2 mau mengomentari, bukan kah jika anda tidak mempercayai nya harus anda telaah dan buktikan, bukan anda katakan macam2, justru ada agama yg sangat memalukan yg mengharuskan percaya diatas pembuktian, itu lah kebodohan sesungguhnya, bahkan kotoran anjing dikata sebagai coklat dari si tuhan, sungguh rendah para laskar dalam keyakinan itu, termasuk para umat nya... betul ?

wah, sy menemukan kata pendosa ? anda seorang domba dr gusti brewok ? kaga perlu bermunafik ria, berbicara seakan anda seorang umat buddhist namun anda menyusupkan kata2 yg menjatuhkan keyakinan umat buddhist disini, sungguh pengecut tindakan seperti itu...

justru itu para domba2 itu sy katakan tercela, berbohong atas nama tuhan nya, berbicara omong kosong demi mengagungkan nama tuhan nya... pandangan sesat dan rendah demikian yg patut di basmi, biar manusia lebih bijak dari pd menjadi manusia rendah tp mengaku bersih...




saudaraku, walau kalimat anda berkesan mencurigai saya, namun justru menunjukkan betapa saya sangat setuju pada kalimat anda, memang kita kudu tegas ! Masaaak semua kudu dipercaya, aneh kan ? Sebab siapa tahu kitab kitab ada tambahan dan tujuan tujuan, ini maksud saya. Entah kenapa saudara william menentang wejangan mulia kita bahwa kita perlu menelaah bukan menelan mentah mentah ttg teori.
Masalah anatta saya bahas di thread lain.
Justru saya mendukung bahwa kita harus berani seperti saudara , keyakinan keyakinan lain itu begitu menggelikan, masa kebenaran sejati brewok dan gondrong. Ada ada saja, itu pemikiran dangkal dan sempit.

Salut, kita memang harus budidayakan supaya mereka semua tahu bahwa keyakinan mereka lucuuuuuuu banget dan konyol. Sesungguhnya kalau keyakinannya konyol , sudah pasti hal tsb patut di cela. Menurut saya justru inilah praktek mulia metta karuna mudita dan upekkha.

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #192 on: 30 September 2011, 02:26:11 PM »
sepertinya emang keturunan dari mas brewok...
saya sudah agak2 curiga dengan gelagatnya dari awal, soalnya bahasa2 yang digunakan sepertinya lebay banget(lebih pas dipake pejuang '45 dari pada orang modern), berbeda dengan orang lain yang ada di forum ini...
udah gitu bahasanya itu2 aja...
berantas pandangan sesatlah, laskar dhammalah, pejuang dhamma lah...
mirip sekali sama keturunan mas brewok yang ngomong2 soal kasih terus tanpa tindakan...

Justru kalimat ini yang saya maksud, dengan demikian, mereka akan sadar, sebab orang jaman sekarang harus dicemooh baru dia akan malu akan tindakannya yang konyol. Saya sejak awal mau menjelaskan supaya kita bisa bersikap seperti kak william , jangan ragu mencemooh pandangan sesat, tapi bolak balik kakak tidak paham maksud saya. Tapi sekarang saya rasa kak wiliam sudah paham, bukan hanya paham tapi sudah dipraktekkan. Justru kata kata ejekan yang kita lontarkan merupakan praktek Dhamma yang sesungguhnya.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #193 on: 30 September 2011, 03:36:42 PM »
Justru kalimat ini yang saya maksud, dengan demikian, mereka akan sadar, sebab orang jaman sekarang harus dicemooh baru dia akan malu akan tindakannya yang konyol. Saya sejak awal mau menjelaskan supaya kita bisa bersikap seperti kak william , jangan ragu mencemooh pandangan sesat, tapi bolak balik kakak tidak paham maksud saya. Tapi sekarang saya rasa kak wiliam sudah paham, bukan hanya paham tapi sudah dipraktekkan. Justru kata kata ejekan yang kita lontarkan merupakan praktek Dhamma yang sesungguhnya.

keren yah...
dhamma sesungguhnya ada pada kata ejekan...
betapa hinanya agama kita kalau seperti itu kenyataannya...
menyedihkan, dan dangkal...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #194 on: 30 September 2011, 03:58:25 PM »
Tapi , bukankah pada kenyataannya ejekan itu merupakan obat mujarab ?
Kalau tidak diejek , masa mau diterima ?
Seperti tadi kak william bilang saya muridnya gondrong dan brewok. Maksud saya yah itu, kita harus menegaskan seperti itu.

 

anything