Arti sesungguhnya dari Berhala

Started by nyanadhana, 04 April 2008, 09:52:30 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Johsun

Aku sudah berhenti dari tadi, tapi engkau masih berlari.
CMIIW.FMIIW.

Johsun

Bismillah,
aku sdah berhenti dari tadi, tapi engkau masih memancingku untuk berlari.;D
CMIIW.FMIIW.

dery

 [at] johsun
daripada mancing anda berlari, lebih baik mancing ikan

maksudnya mungkin begini bro, inikan milis buddhis, jadi alangkah baiknya tidak membawa ajaran agama lain kedlm milis ini, karna sudah pasti akan bentrok (konsepnya sudh pasti jauh beda). agama buddha tidak memerlukan tuhan yg personal, kami juga percaya, gak bakalan masuk neraka hny karna tidak percaya pada tuhan, klo pun mesti percaya : entah harus percaya tuhan yg mana, masing2 merasa tuhannya paling bener.

untuk menjadi org yg baik, tidak dibutuhkan seorang tuhan yg maha

Equator

Bro Johnsun

Kami yang berkeyakinan kepada Ajaran Buddha Dhamma dan berlindung pada Tiratana adalah atas kesadaran sendiri, bukan atas paksaan atau karena di takut2i akan masuk neraka
Bukan karena ada agama yang begitu besar di dunia, umatnya paling banyak, lalu kita ikut2an menganut si agama itu
Itu karena kami merasa bahwa ajaran kebenaran yang sudah di bawa oleh Buddha Gotama ini cocok bagi kehidupan kami
Biarpun kalangan kami di indonesia ini termasuk jajaran minoritas
Tidaklah menjadi persoalan
Anda tertarik atau tidak, itu juga urusan anda sendiri
Jika ingin mempelajari Buddhisme, silahkan saja
Pelajari secara baik dan mendalam
Jadilah tamu yang beretika
Itu saja bro
Kami tetap menghargai anda join kesini koq
Semoga anda mendapatkan kebahagiaan
Saddhu..
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Johsun

Bismillah,
pertama kan aqu bilang kalau pada perkmbangannya, image buddha dan kadang patung menjadi tempat meminta, berdoa, memuja.
Dan terkadang juga kan, dibuat semacam jimat yg biasa bnyak trdapat di thailand, yang beramoma mistis sbgai pengisian, ilmu kebal, rezeki jodoh dsb.
Krna itu gw simpulkan hal yg dmikian termasuk brhala dalam pandangan agama Islam.

Dan diskusi kan brlanjut,
kata sdr hatred, ada anak yatim yg lapar dan minta uang pada ustadz, tapi sungguh kejam ustadz lebh senang memberi uangnya ke mesjid.

Ya tentulah gw membantah,
kalau hal tsb tidak benar, en dalam islam mengenal istilah zakat,
darimana tau ustadz lebh memilh sumbang ke mesjid drpada memberi uang kpd mereka yg miskin?
Setahu gw, setiap muslim, setiap ustadz pun melakukan sumbangan ke mesjid dan setiap muslim setiap ustadz pun melakukan sumbangan kepada mereka yg tidak mampu.
Jadi gw cuma ingn membetulkan apa yg salah menurut dugaan beliau.
Makanya gw brkata dia tidaklah tahu apa2, cuma sebatas menduga saja.

oke btt.
CMIIW.FMIIW.

ENCARTA

Joshun gw sering nyumbang ke mesjid juga nih masuk surga gak ? ;D

Hendra Susanto

johsun jgn sok tau klo gak tau apa2...

ENCARTA

Quote from: ENCARTA on 21 February 2009, 12:52:17 PM
Joshun gw sering nyumbang ke mesjid juga nih masuk surga gak ? ;D

iya iya,, jangan asal yah jawabnya. sensitif nih.. takut

Johsun

ak jadi tidak mengerti,
kenapa terkesan diributin,
padahal
gw diskusi dngan membawa
perasaan yang wajar.
Tiada dosa ahetu, lobha ahetu dsb ;D
Kita kan sekedar perbandingan mengenai berhala.
Tapi koq terkesan menjadi gimana gitu.

Wkwkwkwk.

Jangan terkesan dibesar-besarkan.

:haammerr:
CMIIW.FMIIW.

hatRed

Quote from: Johsun on 21 February 2009, 12:41:39 PM
Bismillah,
pertama kan aqu bilang kalau pada perkmbangannya, image buddha dan kadang patung menjadi tempat meminta, berdoa, memuja.
Dan terkadang juga kan, dibuat semacam jimat yg biasa bnyak trdapat di thailand, yang beramoma mistis sbgai pengisian, ilmu kebal, rezeki jodoh dsb.
Krna itu gw simpulkan hal yg dmikian termasuk brhala dalam pandangan agama Islam.

Dan diskusi kan brlanjut,
kata sdr hatred, ada anak yatim yg lapar dan minta uang pada ustadz, tapi sungguh kejam ustadz lebh senang memberi uangnya ke mesjid.

Ya tentulah gw membantah,
kalau hal tsb tidak benar, en dalam islam mengenal istilah zakat,
darimana tau ustadz lebh memilh sumbang ke mesjid drpada memberi uang kpd mereka yg miskin?
Setahu gw, setiap muslim, setiap ustadz pun melakukan sumbangan ke mesjid dan setiap muslim setiap ustadz pun melakukan sumbangan kepada mereka yg tidak mampu.
Jadi gw cuma ingn membetulkan apa yg salah menurut dugaan beliau.
Makanya gw brkata dia tidaklah tahu apa2, cuma sebatas menduga saja.

oke btt.


NamoTassa Bhagavato Arahato SammaSamBuddhasa
NamoTassa Bhagavato Arahato SammaSamBuddhasa
NamoTassa Bhagavato Arahato SammaSamBuddhasa

Ya saya setuju kalau pemakaian Jimat2 itu juga disebut berhala,

Maka itu pula saya menambahkan statement bahwa apa yg dilakukan umatumat Agama seperti Muslim dan kr****n itu Juga Berhala, karena mereka memuja sesuatu yang tidak ada.

Darisini saya tidak mengharapkan balasan lagi, namun bro Johsun malah menolaknya, dan memberikan statement tentang keberadaan "figur" yg tidak saya akui.

Jadi saya balik lagi, saya memberikan gambaran yg semoga dapat mengingatkan anda serta bapak tersebut bahwa masih banyak manusia yg perlu pertolongan anda, namun malah membuangnya sia sia untuk "figur" tersebut.

================================================================================

Tambahan,

Anda mengatakan kalau para ustadz (kita generalisasi saja sbg: "penyembah figur") itu juga berdana kepada kaum fakir selain mesjid serta menunaikan Haji atau kegiatan sia2 lainnya demi "figur" tersebut.

Nah, saya tanya kepada anda jika anda dalam waktu bersamaan dihadapkan pada suatu pilihan dimana,

1. Naik Haji.
2. Memberikan uang untuk orang berobat.

Mana yang anda pilih?

Atau Mana yg seharusnya seorang "penyembah figur" pilih?
i'm just a mammal with troubled soul



Johsun

Dngan nama Allah,
naik haji adalah kewajiban bg yg sanggup.
Biasanya dua hal itu terpenuhi.
Bgaimana kalau anda, banyak yg butuh pertolongan anda?
Namun uang anda lebh bnyak digunakan buat soping, hura2, narkoba, beli mobil, beli baju bermerk, jam rolex.
CMIIW.FMIIW.

Equator

Salam dalam Dhamma, Bro Johnsun

Memang dalam praktek di tiap ajaran agama tetap akan terdapat praktek2 yang demikian, itu dikarenakan karena ketidakmengertian dari inti ajaran yang dimaksudkan, sehingga banyak jimat2 beredar
Bukankah di agama anda juga ada yang seperti begitu ?
Jimat yang tidak boleh dibawa ke toilet, kebal ini kebal itu, dapat nyembuhin ini itu
Jadi tidak hanya di agama tertentu saja yang ada

Saya jadi inget pengalaman saya sendiri waktu masih kecil
Kita biasa kalo kebelet bab di tengah jalan, mitos yang berkembang harus ngantongin batu iya kan ?
Tapi setelah saya coba dari ngantongin batu kecil sampe batu gede, tetap aja saya ga bisa nahan rasa kebeletnya, jadi setelah sebesar ini saya barulah yakin, kalo semua itu hanyalah mitos, hanya peralihan sementara yang inti akhirnya tetap saja kita harus ke toilet buat nuntasin itu bab..



Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Johsun

Kalau masalah kebelet gak pernah dengar.
Kalau lapar ya perlu makan.
Kalau kebelet ya perlu ke toilet.
Bila kebelet biasanya ada sebab2nya, mengapa bisa kebelet?
CMIIW.FMIIW.

Johsun

#58
[waduhhh... loe uda dibilangin tengik yakkkk...]

berhala itu adalah memuja dan menyembah sebuah objek yg brasal dari dunia, objek yg diciptakan oleh manusia sendiri, lalu disembah dan dipuja.
Lalu berdoa dan bersyukur kepada sebuah objek yg mana merupakan karya dr manusia sendiri.
Dan berhala juga artinya menyembah dan memuja sesuatu yg ada di dunia ini.

Sedangkan menyembah pada Tuhan, tidak bisa dikatakan berhala. Karna kita menyembah Tuhan,  yang mana dunia dan isinya itu tidak serupa dngan-Nya.
CMIIW.FMIIW.

Equator

Kalo kami di Buddhis tidak menyembah Buddha loh, hanya satu bentuk penghormatan pula, sebenarnya tanpa obyek penghormatan seperti Patung Buddha juga tidak menjadi permasalahan yang berarti
Obyek itu hanya semata mengarahkan kita ke satu titik, ini mungkin bisa di ibaratkan seperti kiblat dalam muslim
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..