bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?

Started by wang ai lie, 22 June 2011, 04:47:55 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Janindra d' Sihamuni

salah satu cara bijaksana adalah,menjalani hidup ini dengan santai,melepas beban2 berat,dengan itu kita bisa dengan tenang mengikuti arus hidup ini,tanpa perlu melawan lagi.Ingat,semakin lama beban dipegang,maka semakin terasa berat pula beban tersebut......


_/\_ _/\_ _/\_
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

wang ai lie

#31
Quote from: Janindra d' Sihamuni on 23 June 2011, 01:57:03 PM
salah satu cara bijaksana adalah,menjalani hidup ini dengan santai,melepas beban2 berat,dengan itu kita bisa dengan tenang mengikuti arus hidup ini,tanpa perlu melawan lagi.Ingat,semakin lama beban dipegang,maka semakin terasa berat pula beban tersebut......


_/\_ _/\_ _/\_

bagaimana jika anak kita lapar dan tidak ada yang harus dimakan? apakah dengan santai dan melepas beban berat kita bisa tenang? apakah kita harus menyarankan anak kita untuk menahan rasa lapar? "jangan di lawan nak rasa laparnya , biarkan saja "  :)

[spoiler]kok jadi ketularan bro sacheng ya saya  :))[/spoiler]
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Janindra d' Sihamuni

Quote from: wang ai lie on 23 June 2011, 02:03:45 PM
bagaimana jika anak kita lapar dan tidak ada yang harus dimakan? apakah dengan santai dan melepas beban berat kita bisa tenang? apakah kita harus menyarankan anak kita untuk menahan rasa lapar? "jangan di lawan nak rasa laparnya , biarkan saja "  :)

[spoiler]kok jadi ketularan bro sacheng ya saya  :))[/spoiler]


hehehehe.....bukan itu maksudnya melepas beban2 berat dan mengikuti arus hidup,misalnya,jika kita terpukul dengan kematian orang yang kita cintai,maka adalah suatu cara bijak dengan cara hadapi kenyataan alias mengikuti saja arus hidup,mati ya mati,gak bisa hidup lagi....beban berat yang perlu dilepas itu misalnya,stress karena banyak kerjaan di kantor,itu harus dilepas,saking stressnya memikirkan pekerjaan,kita tidak melihat ada satu titik cerah solusi masalah kantor tsb.

hidup senang,mati pun tenang (ajahn brahm)
;D ;D ;D _/\_
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

wang ai lie

Quote from: Janindra d' Sihamuni on 23 June 2011, 02:16:39 PM

hehehehe.....bukan itu maksudnya melepas beban2 berat dan mengikuti arus hidup,misalnya,jika kita terpukul dengan kematian orang yang kita cintai,maka adalah suatu cara bijak dengan cara hadapi kenyataan alias mengikuti saja arus hidup,mati ya mati,gak bisa hidup lagi....beban berat yang perlu dilepas itu misalnya,stress karena banyak kerjaan di kantor,itu harus dilepas,saking stressnya memikirkan pekerjaan,kita tidak melihat ada satu titik cerah solusi masalah kantor tsb.

hidup senang,mati pun tenang (ajahn brahm)
;D ;D ;D _/\_

lho bukannya anda sendiri menyatakan seperti itu? "menjalani hidup ini dengan santai,melepas beban2 berat,dengan itu kita bisa dengan tenang mengikuti arus hidup ini,tanpa perlu melawan lagi"
menjalani hidup dengan santai mengikuti arus, kata itu universal janin, bisa berbagai pengertian, seperti jawaban anda diatas, "mati ya mati , gak hidup lagi" jadi boleh dong kalau orang tua kita mati ya biarkan saja, mau saya taro di gudang , di luar tanpa kubur tanpa di kremasi... biarkan saja.... ikuti arusssss.. mati kan ya mati... tidak salah kan  :)
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Janindra d' Sihamuni

Quote from: wang ai lie on 23 June 2011, 02:27:17 PM
lho bukannya anda sendiri menyatakan seperti itu? "menjalani hidup ini dengan santai,melepas beban2 berat,dengan itu kita bisa dengan tenang mengikuti arus hidup ini,tanpa perlu melawan lagi"
menjalani hidup dengan santai mengikuti arus, kata itu universal janin, bisa berbagai pengertian, seperti jawaban anda diatas, "mati ya mati , gak hidup lagi" jadi boleh dong kalau orang tua kita mati ya biarkan saja, mau saya taro di gudang , di luar tanpa kubur tanpa di kremasi... biarkan saja.... ikuti arusssss.. mati kan ya mati... tidak salah kan  :)

kalo dalam kasus orang tua mati,misalnya,kalo orang tua mati,kan biasa ada yang ampe merengek minta hidup kembali,nah itu berarti dia maksain kehendaknya buat ngelawan takdir yang memang seharusnya gitu,kalo soal kubur,ya pastilah dikubur.maksudnya Mati ya mati itu maksudnya,jangan minta lagi orang mati buat hidup,memang sudah seharusnya dia mengalami yang namanya mati.....gituu........ ;D ;D ;D
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

wang ai lie

Quote from: Janindra d' Sihamuni on 23 June 2011, 02:30:03 PM
kalo dalam kasus orang tua mati,misalnya,kalo orang tua mati,kan biasa ada yang ampe merengek minta hidup kembali,nah itu berarti dia maksain kehendaknya buat ngelawan takdir yang memang seharusnya gitu,kalo soal kubur,ya pastilah dikubur.maksudnya Mati ya mati itu maksudnya,jangan minta lagi orang mati buat hidup,memang sudah seharusnya dia mengalami yang namanya mati.....gituu........ ;D ;D ;D

saya hanyalah umat awam wahai upasaka :) kata itu berjuta makna , bacalah kembali apa yang anda posting, coba lah mengerti dari berbagai sisi  :)

Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Janindra d' Sihamuni

Quote from: wang ai lie on 23 June 2011, 02:36:54 PM
saya hanyalah umat awam wahai upasaka :) kata itu berjuta makna , bacalah kembali apa yang anda posting, coba lah mengerti dari berbagai sisi  :)

okelah ku persempit lagi maknanya,"beban2 berat yang seharusnya tidak perlu dipusingkan lagi harus dilepas,dan kita harus menjalani hidup ini

dengan menghadapi kenyataan yang sudah seharusnya terjadi dan tidak terhindarkan lagi dan menjalani hidup ini dengan fun". ;D ;D ;D

P.S : saya hanya upasaka biasa,bisa dibilang hanya umat awam layaknya koko wal.... _/\_
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

Janindra d' Sihamuni

#37
dengan melaksanakan Dhamma Sang Bhagava.

Bersikap baik dimanapun ia berada.

Berpegang kuat pada Sila.

Takut dan Malu berbuat jahat.

Menghancurkan kilesha,mengalahkan Mara dalam dirinya sendiri

Adalah salah satu jalan pengantar menuju kebijaksanaan.....
_/\_ _/\_ _/\_ _/\_
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

DragonHung

Ini resep pribadi untuk melatih kebijaksanaan menurut versi saya :

"Dalam bertindak, berbicara dan berpikir, janganlah menimbulkan penderitaan dan penyesalan bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar."
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Nevada

Quote from: DragonHung on 23 June 2011, 03:34:53 PM
Ini resep pribadi untuk melatih kebijaksanaan menurut versi saya :

"Dalam bertindak, berbicara dan berpikir, janganlah menimbulkan penderitaan dan penyesalan bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar."

Bagaimana tindakan bijaksana seorang dokter kandungan yang dihadapkan pada keputusan dilematis untuk menyelamatkan* salah satu di antara seorang ibu atau bayinya?

[spoiler]Yang diselamatkan akan hidup, yang tidak selamatkan akan mati.[/spoiler]

DragonHung

Quote from: upasaka on 23 June 2011, 03:40:22 PM
Bagaimana tindakan bijaksana seorang dokter kandungan yang dihadapkan pada keputusan dilematis untuk menyelamatkan* salah satu di antara seorang ibu atau bayinya?

[spoiler]Yang diselamatkan akan hidup, yang tidak selamatkan akan mati.[/spoiler]

Menurut saya yang begini keputusannya bukan di tangan dokter tapi pada keluarga sang ibu.
Kalo bisa sih, selamatkan dua-duanya sang ibu dan bayi hahahaha.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Nevada

Quote from: DragonHung on 23 June 2011, 03:53:39 PM
Menurut saya yang begini keputusannya bukan di tangan dokter tapi pada keluarga sang ibu.
Kalo bisa sih, selamatkan dua-duanya sang ibu dan bayi hahahaha.

Kalau harus memilih salah satu? ;D Bagaimana keputusan yang bijaksana itu?

DragonHung

kalo menurut saya sih tidak ada keputusan yang bijaksana yg sifatnya win-win solution dari kasus diatas,  tetap ada karma baik dan buruk yang terjadi, apapun pilihannya.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

M14ka

Quote from: upasaka on 23 June 2011, 03:55:12 PM
Kalau harus memilih salah satu? ;D Bagaimana keputusan yang bijaksana itu?

Ibuuuu....krn anak bs dibuat lg hahaha..... :P

Nevada

Quote from: DragonHung on 23 June 2011, 04:08:40 PM
kalo menurut saya sih tidak ada keputusan yang bijaksana yg sifatnya win-win solution dari kasus diatas,  tetap ada karma baik dan buruk yang terjadi, apapun pilihannya.

Jadi maksudnya ada situasi tertentu di dunia ini, dimana orang bijaksana pun tidak mampu berbuat bijaksana? ;D