kok Buddha gotama umurnya hanya sampe 80 tahun?

Started by Janindra d' Sihamuni, 20 June 2011, 10:38:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Janindra d' Sihamuni

Saya bingung,kok Buddha Gotama umurnya hanya mencapai 80 tahun?sementara Buddha kassapa ampe 300.000 kappa (cmiiw)

dan Buddha Amithaba yang umurnya tak terbatas........

ada yang bilang kalo itu hanya upaya kausalya buat nunjukkin bahwa tubuh jasmani itu gak kekal.....

tapi bukankah lebih baik lagi kalo Buddha Gotama hidup ampe berkalpa kalpa,biar bisa menjelasin secara langsung Pertanyaan2 yang selama ini berdengung di pikiran kita.Dan biar tidak muncul aliran2 sesat yang mendompleng nama buddhis...
yuk let's start... _/\_

saya baca di Mahaparinibbana Sutta,katanya menjelang parinibbana,buddha menderita penyakit keras sejenis radang usus yang biasa terjadi pada orang lanjut usia,sehingga mengeluarkan kotoran darah,dan menggigil kedinginan.Ketika Buddha memakan Makanan terakhir-Nya,kumarrapadava (babi lunak),penyakit tersebut bertambah parah....nah,apakah itu salah satu sebab Buddha parinibbana di usia yang bisa dibilang masih "terlalu muda" bagi seorang Buddha?Dan bisakah Buddha menahan atau bahkan menyembuhkan penyakitnya sendiri?.... :) :) :)
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

Indra

#1
cuma mau koreksi dulu. Buddha Kassapa berumur 80% x 20.000 = 16.000 tahun.

menurut tradisi Theravada, seorang Sammasambuddha hanya muncul di dunia ini ketika rentang kehidupan manusia adalah min. 100 tahun dan max. 100.000 tahun. dan Sang Buddha akan hidup selama 4/5 (80%) dari rentang tersebut.

Janindra d' Sihamuni

Quote from: Indra on 20 June 2011, 10:51:05 PM
cuma mau koreksi dulu. Buddha Kassapa berumur 20.000 tahun.

menurut tradisi Theravada, seorang Sammasambuddha hanya muncul di dunia ini ketika rentang kehidupan manusia adalah min. 100 tahun dan max. 100.000 tahun.
thanks 4 the correction koko.. ;D ;D ;D
iya dan katanya nanti suatu saat umur manusia hanya sampai 1 tahun,dan meningkat lagi,lagi,lagi sampe jadi 80.000 tahun sampe Buddha metteya muncul... ;D ;D ;D
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

Indra

Quote from: Janindra d' Sihamuni on 20 June 2011, 10:52:41 PM
thanks 4 the correction koko.. ;D ;D ;D
iya dan katanya nanti suatu saat umur manusia hanya sampai 1 tahun,dan meningkat lagi,lagi,lagi sampe jadi 80.000 tahun sampe Buddha metteya muncul... ;D ;D ;D

di atas sudah saya koreksi lagi bagian umur, pada masa kehidupan Buddha Kassapa, umur kehidupan manusia pada masa itu adalah 20.000 tahun, jadi umur Buddha Kassapa ketika paranibbana adalah 16.000 tahun (4/5 dari umur kehidupan pada masa itu).
umur manusia akan menurut hingga mencapai titik terendah 10 tahun, kemudian naik lagi sampai tidak terhingga (maksudnya umurnya panjang sekali).

liveintheocean

Quote from: Janindra d' Sihamuni on 20 June 2011, 10:38:02 PM
saya baca di Mahaparinibbana Sutta,katanya menjelang parinibbana,buddha menderita penyakit keras sejenis radang usus yang biasa terjadi pada orang lanjut usia,sehingga mengeluarkan kotoran darah,dan menggigil kedinginan.Ketika Buddha memakan Makanan terakhir-Nya,kumarrapadava (babi lunak),penyakit tersebut bertambah parah....nah,apakah itu salah satu sebab Buddha parinibbana di usia yang bisa dibilang masih "terlalu muda" bagi seorang Buddha?Dan bisakah Buddha menahan atau bahkan menyembuhkan penyakitnya sendiri?.... :) :) :)

terima kasih Indra, Penjelasan singkat dan jelas sekali :)
mau menambahkan Kumarrapadava adalah tanaman sejenis jamur yang tumbuh di bawah tanah, informasinya adalah makanan yang sangat lezat, dan mahal pada saat itu. hanya bisa ditemukan dengan cara menggunakan babi dengan mencium cium tanah kemudian mengais ngais kakinya, karena itu dinamakan kaki babi, ataupun babi lunak.

tertulis disatu sumber bahwa Sang Buddha memberitahukan para Muridnya agar boleh menyantap semua jenis hidangan, kecuali jenis makanan "kumarrapadava" hanya Sang Buddha yang dapat memakannya. setelah selesai makan, dinyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memakan sisa makanan dari Tathagata, dengan kekuatan Abhinna, sisa makanan tersebut di satukan dan dimusnahkan.


Janindra d' Sihamuni

Quote from: liveintheocean on 21 June 2011, 09:15:29 AM
terima kasih Indra, Penjelasan singkat dan jelas sekali :)
mau menambahkan Kumarrapadava adalah tanaman sejenis jamur yang tumbuh di bawah tanah, informasinya adalah makanan yang sangat lezat, dan mahal pada saat itu. hanya bisa ditemukan dengan cara menggunakan babi dengan mencium cium tanah kemudian mengais ngais kakinya, karena itu dinamakan kaki babi, ataupun babi lunak.

tertulis disatu sumber bahwa Sang Buddha memberitahukan para Muridnya agar boleh menyantap semua jenis hidangan, kecuali jenis makanan "kumarrapadava" hanya Sang Buddha yang dapat memakannya. setelah selesai makan, dinyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memakan sisa makanan dari Tathagata, dengan kekuatan Abhinna, sisa makanan tersebut di satukan dan dimusnahkan.

Ia,sang Buddha berkata demikian,karena Ia sudah merasa ada yang tidak beres pada tubuh-Nya setelah makan kumarrapadava itu,jadi dengan Metta,sang BUddha menyuruh menguburkan sisa makanan tersebut,agar tidak dimakan orang lain.Tujuanne Buddha Baik kok....... ;D ;D ;D
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

Indra

semua Buddha hanya hidup selama 4/5 dari umur kehidupan manusia masa itu. Buddha Dipankara hidup pada masa umur kehidupan manusia adalah 100.000 tahun, dan Buddha Dipankara hidup sampai usia 80.000 tahun. ini adalah Dhammata.

jadi Sang Buddha Gotama memang sudah waktunya parinibbana pada usia 80 tahun, mengingat umur kehidupan manusia pada masa itu adalah 100 tahun. jadi Sang Buddha wafat bukan karena makanan.


dilbert

#7
Quote from: liveintheocean on 21 June 2011, 09:15:29 AM
terima kasih Indra, Penjelasan singkat dan jelas sekali :)
mau menambahkan Kumarrapadava adalah tanaman sejenis jamur yang tumbuh di bawah tanah, informasinya adalah makanan yang sangat lezat, dan mahal pada saat itu. hanya bisa ditemukan dengan cara menggunakan babi dengan mencium cium tanah kemudian mengais ngais kakinya, karena itu dinamakan kaki babi, ataupun babi lunak.

tertulis disatu sumber bahwa Sang Buddha memberitahukan para Muridnya agar boleh menyantap semua jenis hidangan, kecuali jenis makanan "kumarrapadava" hanya Sang Buddha yang dapat memakannya. setelah selesai makan, dinyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memakan sisa makanan dari Tathagata, dengan kekuatan Abhinna, sisa makanan tersebut di satukan dan dimusnahkan.

ada Referensi-nya tidak ada yang dapat memakan sisa makanan Tathagatha ?

di dalam Sumangalavilasini --Buku Komentar Mahavagga, Digha Nikaya--, karya Buddhaghosa Thera dikatakan alasan bahwa Buddha meminta sisa Sukaramaddava itu dikuburkan dan tidak dapat di-makan oleh siapapun selain Tathagatha karena
"that when the sukara-maddava was being cooked, many gods put heavenly 'oja' (nutriments) in a large quantity into it, thinking that it was the last meal of the Gotama Buddha. Seeing the event, the Gotama Buddha told the householder Cunda not to offer the sukara-maddava containing the heavenly 'oja' to the monks who accompanied Him, which might cause 'overdose'. The gods put the heavenly 'oja' in the dose especially allocated to the Gotama Buddha"
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Janindra d' Sihamuni

Quote from: dilbert on 21 June 2011, 02:54:03 PM
ada Referensi-nya tidak ada yang dapat memakan sisa makanan Tathagatha ?

di dalam Sumangalavilasini --Buku Komentar Mahavagga, Digha Nikaya--, karya Buddhaghosa Thera dikatakan alasan bahwa Buddha meminta sisa Sukaramaddava itu dikuburkan dan tidak dapat di-makan oleh siapapun selain Tathagatha karena
"that when the sukara-maddava was being cooked, many gods put heavenly 'oja' (nutriments) in a large quantity into it, thinking that it was the last meal of the Gotama Buddha. Seeing the event, the Gotama Buddha told the householder Cunda not to offer the sukara-maddava containing the heavenly 'oja' to the monks who accompanied Him, which might cause 'overdose'. The gods put the heavenly 'oja' in the dose especially allocated to the Gotama Buddha"


wah,jadi kalo dipersembahin ke murid yang laen,bisa jadi overdosis ya?karena oja dengan dosis itu hanya dikhusukan buat buddha gotama...wahh keren... ;D ;D
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

dilbert

Quote from: Janindra d' Sihamuni on 21 June 2011, 03:06:00 PM

wah,jadi kalo dipersembahin ke murid yang laen,bisa jadi overdosis ya?karena oja dengan dosis itu hanya dikhusukan buat buddha gotama...wahh keren... ;D ;D

ini salah satu referensi yang menjelaskan kenapa Buddha meminta sisa sukaramaddava itu dikuburkan dan tidak diberikan kepada bhikkhu lain. Jadi tidak superstitious yang berlebih2 seolah2 sisa makanan Tathagatha tidak dapat dimakan oleh orang lain.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

hatRed

Quote from: Indra on 21 June 2011, 09:30:06 AM
semua Buddha hanya hidup selama 4/5 dari umur kehidupan manusia masa itu. Buddha Dipankara hidup pada masa umur kehidupan manusia adalah 100.000 tahun, dan Buddha Dipankara hidup sampai usia 80.000 tahun. ini adalah Dhammata.

jadi Sang Buddha Gotama memang sudah waktunya parinibbana pada usia 80 tahun, mengingat umur kehidupan manusia pada masa itu adalah 100 tahun. jadi Sang Buddha wafat bukan karena makanan.




kalau begitu, kenapa B Gotama mengharapkan Ananda meminta Buddha memperpanjang umur?
i'm just a mammal with troubled soul



Indra

Quote from: hatRed on 23 June 2011, 11:10:56 AM

kalau begitu, kenapa B Gotama mengharapkan Ananda meminta Buddha memperpanjang umur?

benarkah? kata siapa?

wang ai lie

Quote from: Indra on 23 June 2011, 07:56:06 PM
benarkah? kata siapa?

mungkin dari ini bro
Quote3.38. Mendengar kata-kata ini, Yang Mulia Ānanda berkata: 'Bhagavā, sudilah Bhagavā hidup selama satu abad, sudilah Yang Sempurna menempuh Sang Jalan tinggal selama satu abad demi manfaat dan kebahagiaan banyak makhluk, demi belas kasih terhadap dunia, demi manfaat dan kebahagiaan para dewa dan manusia!' 'Cukup, Ānanda! Jangan memohon kepada Tathāgata, ini bukan waktunya melakukan hal itu!'
3.39. Dan untuk ke dua kali dan ke tiga kalinya Yang Mulia Ānanda mengajukan permohonan yang sama.
'Ānanda, apakah engkau memiliki keyakinan atas Penerangan Sempurna Sang Tathāgata?' 'Ya, Bhagavā.'
'Kalau begitu, mengapa engkau mengganggu Tathāgata dengan permohonanmu sampai tiga kali?'
3.40. 'Tetapi, Bhagavā, aku telah mendengar dari mulut Bhagavā sendiri, aku memahami dari mulut Bhagavā sendiri: "Siapa pun yang telah mengembangkan empat jalan menuju kekuatan ... tidak diragukan dapat hidup selama satu abad, atau hingga akhir abad tersebut."'
'Apakah engkau memiliki keyakinan?' 'Ya, Bhagavā.'
'Maka, Ānanda, itu adalah kesalahanmu, itu adalah kegagalanmu bahwa, setelah diberi petunjuk jelas, isyarat yang jelas oleh Tathāgata, engkau tidak memahami dan tidak memohon agar Tathāgata hidup selama satu abad .... Jika, Ānanda, engkau memohon kepada-Ku, Tathāgata akan dua kali menolak, tetapi pada ke tiga kalinya, Aku akan menyetujui. Oleh karena itu, Ānanda, itu adalah kesalahanmu, itu adalah kegagalanmu.'

Mahāparinibbāna Sutta
Wafat Agung  DN_16     
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Indra

Quote from: wang ai lie on 23 June 2011, 08:25:00 PM
mungkin dari ini bro

dari mana datangnya kesimpulan bahwa Sang Buddha mengharapkan? yg saya baca di sana Sang Buddha hanya mengemukakan fakta

hendrako

Numpang lewat.......

Sedikit intermezo, ane jadi ingat salah satu cerita rekaan di dalam buku "Burung berkicau" susunan Anthony deMello,
Kisahnya kurang lebih begini.

Murid: Guru, apabila guru dapat memilih kapan guru meninggal, umur berapakah yang akan guru pilih?
Guru: 80 tahun
Si murid kecewa dan bertanya
Murid: Mengapa hanya 80 tahun guru? Mengapa tidak ribuan tahun, sehingga akan membawa manfaat kepada banyak orang?
Guru: Apabila aku hidup ribuan tahun, orang2 hanya akan melihat kepada umurku, bukan kepada ajaranku.
Si murid mengerti dan berbahagia setelah mendengar penjelasan gurunya
yaa... gitu deh