Dosa kah jika srigala memakan harimau?^^

Started by Aui, 09 June 2011, 01:16:32 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

M14ka


Nevada

Quote from: M14ka on 09 June 2011, 10:01:15 PM
Iaaa.... Masa serigala... Wkwkwkwk =))

Terus kok temen gwa juga tahu kalau maksudnya gwa itu bilang dia "serigala". ???

Indra

Quote from: upasaka on 09 June 2011, 10:04:24 PM
Terus kok temen gwa juga tahu kalau maksudnya gwa itu bilang dia "serigala". ???

itu namanya "orang tolol ngobrol sama orang sok tau"

Nevada



CandraWie

 _/\_
kok ga ada yg memberi pencerahan ya? malah pada ga nyambung....  :-?
apakah ini pertanyaan yg remeh, jd tidak menarik bagi para senior?
..lebih baik melihat ke dalam cermin dan perbaiki yg ada daripada selalu melihat ke luar jendela dan mengeluhkan apa yg ada...

wang ai lie

Quote from: CandraWie on 15 June 2011, 10:48:52 AM
_/\_
kok ga ada yg memberi pencerahan ya? malah pada ga nyambung....  :-?
apakah ini pertanyaan yg remeh, jd tidak menarik bagi para senior?

tidak ada pertanyaan yang remeh bro candra, semua pertanyaan menarik. soal ini saya tidak begitu mengerti dan tidak berani menjelaskan.  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

hatRed

yg i tau, sungguh sulit untuk terlahir mjd manusia.....

maka itu bagi harimau itu sungguh sulit sekali terlahir kembali menjadi manusia... bukan berarti tidak mungkin...

orang(manusia) yg bodoh batinnya sebenarnya sama seperti harimau tersebut yang bertindak tanpa tau yg benar dan tidak patut
i'm just a mammal with troubled soul



bawel

Quote from: iwakbelido on 09 June 2011, 01:36:22 PM
Tp itu sudah menjadi kodratnya harimau makan rusa, masa harimau makan rumput? Kasian jadi harimau, selalu berbuat kamma buruk krn kebutuhan alamiahnya. Smoga harimau bisa berbuat kamma baik  _/\_

sebenarnya kalo dibimbing harimau itu bisa kok makan nasi, buah-buahan dan lainnya selain daging ;D.

karena di alam liar saja harimau sering sekali nongkrong di dekat pohon durian, menunggu durian runtuh dan memakannya ;D.

begitu juga dengan hewan-hewan ganas lainnya seperti beruang dan buaya, beruang bisa juga kok makan akar-akaran atau umbi-umbian, sedangkan buaya darat seperti saya ini juga bisa makan segalanya :)).

kemudian menyambung ke pertanyaan nona A,

hewan sebenarnya hanya diliputi oleh ketidaktahuan saja, dan ini sama seperti manusia, ada yang masih pake masker lumpur dan ada yang sudah pake sistem laser :)).

semuanya hanya butuh bimbingan dan petunjuk agar dapat mengerti, sehingga bisa terbebas dari dukkha ;D>

M14ka

Quote from: bawel on 15 June 2011, 12:19:05 PM
sebenarnya kalo dibimbing harimau itu bisa kok makan nasi, buah-buahan dan lainnya selain daging ;D.

karena di alam liar saja harimau sering sekali nongkrong di dekat pohon durian, menunggu durian runtuh dan memakannya ;D.

begitu juga dengan hewan-hewan ganas lainnya seperti beruang dan buaya, beruang bisa juga kok makan akar-akaran atau umbi-umbian, sedangkan buaya darat seperti saya ini juga bisa makan segalanya :)).

kemudian menyambung ke pertanyaan nona A,

hewan sebenarnya hanya diliputi oleh ketidaktahuan saja, dan ini sama seperti manusia, ada yang masih pake masker lumpur dan ada yang sudah pake sistem laser :)).

semuanya hanya butuh bimbingan dan petunjuk agar dapat mengerti, sehingga bisa terbebas dari dukkha ;D>
Sepertinya aui cowo deh kk bawel...
btw siapa yang membimbing hewan diantara hewan2?

bawel

Quote from: M14ka on 15 June 2011, 02:46:46 PM
Sepertinya aui cowo deh kk bawel...
btw siapa yang membimbing hewan diantara hewan2?

oh cowo ;D.

manusia :P.
saya tidak tahu nona yenyen, makanya disebut alam hewan itu sebagai alam yang menderita ;D.

icykalimu

jelas sekali judulnya salah. memakai kata dosa yg artinya kebencian. serigala makan harimau hanya jika harimau itu sudah jadi bankai?
...

Mas Tidar

ikut nimbrung:

kelahiran di 4 alam rendah, sering diceritakan bahwa diantara para mahluk tersebut saling iri, membalas, menguasai, menindas, memakan, membunuh dll.
karena itulah di 4 alam rendah kesempatan berbuat baik adalah dalam kategori minimum.

yang sering kali jadi pertanyaan adalah hewan2 yang dekat dengan manusia (anjing & dolphin) malah sering menyelamatkan manusia, berkebalikan dengan statement diatas. Menurut pandangan kami, itu adalah suatu ikatan karma yang amat kuat yang ditentukan oleh waktu dan tempat pada kehidupan yang lampau sehingga diantara mereka "berbalas karma" baik.

sebaliknya jika seseorang berjalan dihutan yang tenang dan dengan tiba2 diterkam oleh beruang atau seekor panther, menurut pandangan kami itu jugalah suatu karma yang amat kuat dilanjutkan sampai dengan kehidupan sampai saat ini dengan cara membalas yang berakhir dengan penderitaan.

begitu pula dengan pertapa Bahiya, yang pada saat itu sedang mencari kain untuk dijadikan jubah bhikkhu ditempat sampah diseruduk oleh banteng jadi2an yang merupakan karma buruk Ven. Bahiya. Karena dikehidupan yang lampau Bahiya bersama teman2-nya pernah memperkosa, merampok dan membunuh seorang wanita.
Pada kehidupan Ven Bahiya yang terakhir banteng itulah si wanita yang pernah diperkosa.


jadi menyinggung topik diatas dengan tulisan kami diatas adalah kehidupan di 4 alam bawah sungguh tidak beruntung karena tidak dapat membedakan perbuatan baik, yang adalah saling menindas, membalas, iri, benci, menguasai, memakan dll.
satu hal lagi, 4 alam rendah tidak mengetahui akhibat objek yang akan dikenai (karma buruk yang akan berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama).




hanya itu yang kami ketahui.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

seniya

Dalam kisah2 Jataka banyak dikisahkan tentang Bodhisatta yg terlahir sebagai hewan di hutan dan kehidupan para hewan layaknya seperti manusia. Mereka bisa saling menyayangi, membenci, menolong, mencelakai, dst. Dalam Dhammapada Atthakatha dalam kisah kelahiran lampau Ghosaka, ada cerita tentang seseorang (kelak akan terlahir sebagai Ghosaka) yg terlahir kembali sebagai seekor anjing dan sangat terikat pada seorang Pacceka Buddha. Ketika sang Pacceka Buddha setiap hari datang meminta dana ke rumah majikannya, sang anjing selalu menuntun jalannya. Suatu ketika Pacceka Buddha tsb (kalo tidak salah) tidak melewati jalan yg biasa dilaluinya, tetapi ia terbang ke udara dan menghilang, sang anjing menjadi sedih dan meninggal dunia. Karena karma baik menuntun jalan Pacceka Buddha, anjing tsb terlahir kembali di alam surga.

Ada juga kisah seekor gajah dan kera yang melayani Sang Buddha selama masa vassa di hutan ketika terjadi perselisihan para bhikkhu di Kosambi. Krn para bhikkhu yg berselisih tdk dapat diakurkan, Sang Buddha menjalankan vassa di hutan dilayani seekor gajah yg selalu membawakan makanan dan menyediakan kebutuhan lainnya. Melihat perbuatan gajah tsb, kera menjadi iri dan ingin memberikan pelayanan yg sama. Ketika Sang Buddha menerima pelayanan dari sang kera, kera tsb melompat2 kegirangan dari satu pohon ke pohon lain dan secara tidak sengaja memegang dahan yg rapuh, terjatuh, dan meninggal seketika. Sang kera terlahir kembali di alam surga. Sang gajah jg terlahir di surga setelah meninggal dunia karena kesedihannya pada akhir vassa saat Sang Buddha meninggalkan hutan dan melarang gajah tsb mengikuti-Nya ke kota.

Dari beberapa kisah ini, menurut saya, para hewan seperti juga manusia juga memiliki kehendak (cetana), yaitu bentuk pikiran untuk berbuat baik dan buruk, Dari cetana ini, karma terbentuk dan itulah yg akan diwarisi hewan tsb. Beberapa hewan yang bijaksana (seperti kelahiran Bodhisatta sebagai hewan tertentu) bisa membedakan baik dan buruk, tetapi ada hewan yg tidak bisa membedakan baik dan buruk juga karena kebodohan batinnya. Jadi, harimau yang memangsa rusa termasuk melakukan karma buruk membunuh. Jika dikatakan: "Kebiasaan/insting harimau kan memang memangsa hewan lain", itu bisa dianggap perbuatan yg dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi suatu kebiasaan (ada istilah karma kebiasaan dalam penggolongan karma, tetapi saya lupa istilah Pali-nya). Krn kebodohan batinnya, kebiasaan tsb dianggap lumrah oleh sang harimau (memang sudah instingnya) dan tidak dapat mengetahui akibat buruk dari perbuatan tsb, makanya terus-menerus dilakukan.

Ini sekedar pendapat pribadi saya, jika ada yang salah bisa dikoreksi oleh para senior yg lebih memahami....

_/\_
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Pengue Chan

mata rantainya kalau terlahir sebagai hewan ya seperti itu :-?